Joko Prasetyo
Jurnalis
Tinta Media -- Tulisan opini Anda pernah ditolak media massa daring/cetak karena dianggap terlalu banyak plagiatnya? Padahal Anda tidak mengaku-aku karya orang lain sebagai karya Anda. Buktinya, sebelum atau setelah paragraf yang Anda salin itu disebutkan sumbernya.
Anda jangan marah dulu, apalagi sampai beriktikad tidak akan mengirim tulisan Anda lagi ke media tersebut. Bahkan sampai mutung tidak mau menulis lagi. Ada baiknya Anda pahami dulu masalahnya kemudian mencari solusinya. Semoga masalah yang disampaikan di bawah ini sama dengan masalah yang Anda hadapi dan solusinya cocok untuk Anda.
Pertama, pahamilah cara kerja mesin cek plagiat. Sangat mungkin naskah Anda oleh penjaga rubrik opini dicek dengan cara menggunakan mesin cek plagiat. Nah, kita asumsikan saja iya, agar pembahasannya bisa dilanjutkan.
Begitu naskah Anda tersebut dimasukkan ke dalam mesin cek plagiat, maka mesin tersebut akan mencocokkan naskah Anda dengan berbagai tulisan yang pernah diunggah (dan masih tayang di berbagai situs) di internet.
Tak lama kemudian mesin tersebut akan melaporkan sejumlah kalimat bahkan sejumlah paragraf yang sama dengan yang pernah diunggah (dan masih tayang di berbagai situs) di internet. Mulai dari 0 persen hingga 100 persen.
Kalau nol persen berarti 100 persen tulisan Anda itu unik alias tidak sama dengan tulisan mana pun yang pernah diunggah (dan masih tayang di berbagai situs) di internet. Semakin banyak yang sama ya semakin besar persentase yang dianggap plagiatnya.
Sejumlah media massa biasanya hanya memberikan toleransi maksimal 15 persen adanya kesamaan tersebut. Bila lewat dari batas maksimal toleransi, tentu saja tulisan Anda tidak akan dimuat.
Kedua, jangan mengutip (menyalin/copy paste) lebih dari 15 persen. Karena sudah tahu cara kerja mesin cek plagiat maka janganlah menyalin karya orang lebih dari 15 persen. Ingat, mesin tersebut enggak tahu bahwa Anda telah mencantumkan sumber kutipan tersebut, mesin itu hanya tahu bahwa kutipan tersebut sama dengan tulisan lain, jadi kutipan tersebut mesti akan disebut sebagai plagiat.
Apakah penjaga rubrik opini tahu bahwa Anda itu tidak membajak karya orang karena telah mencantumkan sumbernya? Kalau laporan mesin cek plagiat tersebut dibaca secara seksama dan membandingkan dengan naskah Anda, tentu saja penjaga rubrik opini tersebut tahu.
Tapi sangat mungkin hal itu tidak dilakukannya. Begitu lihat jumlah persentase melebih dari 15 persen (dengan asumsi toleransi maksimal media tersebut 15 persen), maka naskah Anda akan langsung ditolak.
Mengapa? Banyak kemungkinannya, salah satunya ya karena si penjaga rubrik ingin bekerja lebih cepat saja, mengingat naskah yang masuk cukup banyak. Tentu saja, dia akan mengutamakan membaca naskah yang menurut mesin cek plagiat persentase plagiatnya di bawah 15 persen.
Maka, ada baiknya sebelum naskah Anda dikirim, pastikan Anda tidak menyalin lebih dari 15 persen.
Ketiga, cek sendiri naskah Anda ke mesin cek plagiat sebelum dikirim ke media massa. Anda dapat mencari info nama aplikasi mesin cek plagiat yang digunakan media yang akan Anda kirimi naskah (atau media yang telah menolak naskah Anda karena plagiat). Kemudian gunakan nama aplikasi yang sama untuk mengeceknya. Namun bila info tersebut tidak didapat jangan berkecil hati.
Ada banyak aplikasi mesin cek plagiat yang tersedia. Bagi pemula, menggunakan aplikasi gratisan juga bisa. Beberapa di antaranya adalah: Copyscape; Duplichecker; Plagiarismdetector; Plagiarisma; Quetext; Plagscan; dan Plagiarismcheckkerx.
Setiap mesin memiliki akurasi yang beragam, tergantung daya jangkau jelajahnya, semakin banyak naskah yang tayang di internet yang terjangkau maka semakin akurat. Ada baiknya naskah yang sama Anda cek di beberapa mesin cek, tanggapi serius yang menunjukkan angka plagiat yang paling tinggi.
Misal, di Copyscape menunjukkan angka 20 persen plagiat, sedangkan di mesin lain di bawah itu. Berarti setidaknya plagiatnya 20 persen, (mungkin lebih dari 20 persen kalau pakai mesin yang lebih akurat lagi).
Artinya, setidaknya ada 5 persen kalimat dan atau paragraf yang harus Anda hapus atau diubah redaksi katanya. Setelah hal itu dilakukan, lalu cek lagi pakai mesin cek yang sama yang menunjukkan plagiat paling besar (dalam contoh di atas, berarti harus pakai Copyscape lagi).
Bila angka plagiatnya sudah 15 persen ke bawah, segera kirim (atau kirim ulang) ke media dimaksud. Jangan lupa baca bismillah ketika mengirimkannya ya... Semoga segera tayang. Aamiin.[]
Depok, 29 Jumadil Awal 1443 H | 2 Januari 2022 M