Muhasabah Akhir Tahun - Tinta Media

Sabtu, 08 Januari 2022

Muhasabah Akhir Tahun

Muhasabah Akhir Tahun

Oleh: Yuli Yuhaenah

Tinta Media -- Secara bahasa, Muhasabah bermakna perhitungan/penghisaban/mengevaluasi diri. Setiap menjelang pergantian tahun baru Masehi maupun Hijriah, ada kecenderungan baru di kalangan umat Islam untuk muhasabah yang biasanya dibarengi dengan zikir dan doa. Aktivitas ini  mulai menjadi ritual tahunan di penghujung tahun. Ini merupakan agenda yang sangat positif.

Muhasabah merupakan perintah dari Allah Swt. Dalam Al-Qur'an surat Al-Hasyr ayat 18 Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah Mahatahu atas apa saja yang kalian kerjakan."

Setiap muslim harus selalu mengevaluasi diri. Jika dia melihat kekeliruan, hendaknya segera melakukan koreksi dengan cara melepaskan diri dari kekeliruan tersebut, bertobat dengan tobatan nasuha (tobat yang sebenar-benarnya) dengan meminta pertolongan kepada Allah Swt. dalam segala kekurangan dalam beribadah, serta berusaha terikat dengan hukum syariat Islam.

Muhasabah akan menjadikan seorang mukmin menyadari segala kekhilafan dan kesalahan. Maka, segeralah memohon ampunan serta bersungguh-sungguh dalam ketaatan sebagai persiapan menuju kehidupan terbaik kelak di akhirat.

Diriwatkan dalam sebuah hadits:
"Orang yang cerdas ialah orang yang selalu mengevaluasi diri, beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Orang yang lemah (bodoh) ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan kepada Allah Swt." (HR. at-Tirmidzi).

Seorang muslim dikatakan beriman jika memiliki kepedulian dan kecintaan kepada saudaranya karena hubungan sesama muslim satu dengan lainnya adalah laksana satu tubuh yang diikat oleh ikatan akidah Islam.

Akan tetapi, fakta saat ini, umat Islam masih teperosok ke dalam jurang kemunduran yang merupakan pangkal dari kerusakan. Di negeri yang mayoritas muslim ini, masih banyak terjadi kezaliman dan penyimpangan karena tidak diterapkannya  hukum-hukum Allah. Orang-orang yang mendakwahkan Islam kaffah, dicap sebagai radikal. Para ulama dikriminalisasi, akhirnya dipenjarakan.

Umat disodori pemahaman Islam moderasi yang hukum-hukum dan ajarannya bertentangan dengan Islam karena ajarannya berasal dari Barat dengan prinsip sekularisme-pluralisme-kapitalisme. Menutup aurat dan jilbab dihalang-halangi. Perekonomian berada dalam cengkeraman para kapital. Utang ribawi semakin menggunung, dsb.

Jauhnya umat Islam dari pemahaman ajaran agamanya sendiri merupakan suatu keuntungan bagi orang kafir Barat, tetapi penderitaan berkepanjangan bagi kaum muslimin.

Oleh sebab itu, sadarlah bahwa kondisi umat Islam saat ini semakin terpuruk. Maka dari itu, mari kita kembali kepada aturan Allah Swt. dengan menerapkan kembali syari'at Islam secara menyeluruh/kaffah di seluruh aspek kehidupan.

Wallahu'allam bishawab

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :