Learning Loss, Keniscayaan dalam Sistem Pendidikan Kapitalisme Sekularisme - Tinta Media

Senin, 10 Januari 2022

Learning Loss, Keniscayaan dalam Sistem Pendidikan Kapitalisme Sekularisme

Learning Loss, Keniscayaan dalam Sistem Pendidikan Kapitalisme Sekularisme

Oleh: Thaqqiyuna Dewi S.I.Kom

Tinta Media -- Kemendikbudristek awal tahun 2022 ini akan menerapkan kebijakan Kurikulum Prototipe untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang besar antarwilayah maupun kelompok sosial-ekonomi di Indonesia akibat pandemi. Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen

Kementrian Pendidikan, Anindito Aditomo menyatakan bahwa kurikulum prototipe merupakan aksi tambahan dan pelaksanaannya masih bersifat opsional, sehingga satuan pendidikan boleh memilih untuk menerapkan kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum prototipe.

Kurikulum ini tidak lagi mengotakkan siswa SMA berdasarkan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Melalui kurikulum ini, siswa SMA kelas XI dan XII yang biasanya mulai penjurusan, akan diizinkan memilih kombinasi mata pelajaran.

"Mereka dapat menentukan mata pelajaran yang disukai dari IPA, IPS, maupun Bahasa sesuai minat, sehingga jika ingin jadi insinyur, boleh mengambil mata pelajaran Matematika dan Fisika lanjutan, tanpa mengambil Biologi," tutur Anindito.(kemendikbud.go.id. Kamis,23 Desember 2021)

Adapun tujuan dari kurikulum prototipe ini adalah untuk mendorong pembelajaran sesuai kemampuan siswa dan memfokuskan pada pengembangan akhlak mulia, ubudiyah, dan kemandirian siswa, serta pemenuhan aspek kompetensi baik dasar maupun inti. Dengan begitu, kurikulum ini dipandang efektif untuk mengatasi permasalah yang timbul selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dijalankan selama pandemi.

Masalah yang utama adalah "learning loss" atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis, yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: berkurangnya intensitas interaksi antara siswa dan guru saat proses pembelajaran, kurangnya kemampuan guru dalam pembelajaran daring, fasilitas gadget yang tidak memadai, ketidakmampuan siswa membeli kuota internet, juga beban pelajaran yang padat dan tidak mudah dipahami, sehingga menimbulkan stress pada siswa maupun orangtua yang mendampinginya. 'Learning loss' semakin memperparah output pendidikan di Indonesia, yang menjadi indikator semakin rendah kualitas pendidikan di negeri ini.

Apakah dengan penerapan Kurikulum Prototipe, masalah pendidikan di Indonesia akan dapat diselesaikan, terutama sebagai efek Pandemi?

Sesungguhnya kondisi karut marut di dunia pendidikan telah terjadi sebelum pandemi Covid-19. Begitu juga masalah 'learning loss' ini. Hal tersebut disebabkan oleh orientasi pendidikan Indonesia yang materialistik-kapitalistik, yaitu kurikulum disusun hanya disandarkan pada nilai akademis yang akan berpeluang untuk mampu bersaing dalam memperebutkan lapangan kerja yang ada. Persaingan ini pun bukan hanya dengan sesama anak negeri, tetapi bahkan dengan SDM asing sebagai konsekuensi keterlibatan Indonesia dalam berbagai perjanjian ekonomi, salah satunya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), atau perjanjian bilateral dengan berbagai negara semisal China, yang tenaga kerjanya membanjiri negeri ini.

Inilah sistem pendidikan kapitalisme sekularisme. Pada akhirnya, kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berubah mengikuti kebutuhan "pasar", sehingga menjadikan labilnya sistem pendidikan dan memengaruhi kualitas output pendidikan. Ilmu-ilmu yang dipelajari tidak semuanya berguna dalam kehidupan yang mampu menjadikan output pendidikan survive dalam kehidupan.

Indikator keberhasilan pendidikan hanya dilihat dari seberapa mampu mereka meraih materi, tetapi galau dalam menghadapi problematika kehidupan, sehingga mereka menjadi generasi yang penuh dengan masalah, mulai dari masalah percintaan yang mengarah kepada gaul bebas dan seks bebas, narkoba, hingga kriminalitas (kejahatan) remaja. Inilah 'Learning loss' yang sesungguhnya, yang niscaya muncul sebagai hasil dari penerapan sistem kapitalisme sekularisme demokrasi.

Oleh karena itu, solusi mengatasi 'Learning loss' tidak bisa jika sekadar mengganti kurikulum, tetapi harus dengan mengganti sistem pendidikannya. Ini berarti harus mengganti sistem (ideologi) kapitalisme sekularisme demokrasi, dengan sistem yang telah terbukti dalam sejarah umat manusia, mampu melahirkan keberhasilan dalam pembelajaran dan pendidikan, yaitu sistem Islam.

Penerapan sistem Islam secara komprehensif akan menjamin sistem pendidikan yang tahan krisis serta menjadi solusi fundamental bagi berbagai problem pendidikan. Hal ini karena sistem pendidikan dalam Islam bertumpu pada berbagai aspek.

Pertama, akidah Islam menjadi landasan penerapan arah, tujuan, kurikulum, hingga metode menerapkan kurikulum sehingga akan menghasilkan output generasi yang memiliki ketakwaan kepada Allah Swt.

Kedua, tujuan pendidikan Islam akan membentuk kepribadian islami dan membekali siswa dengan ilmu Islam dan pengetahuan untuk menjalani dan menyelesaikan problem pendidikan sehingga kurikulum yang disusun akan mengikuti tujuan tersebut. Dengan begitu, output yang dihasilkan akan mampu memberikan karya nyata bagi kehidupan umat dan negara. Kurikulum bersifat baku dan fleksibel sehingga dapat berlangsung di semua kondisi, bahkan krisis sekalipun.

Ketiga, metode pembelajarannya bersifat aqliyah dan talaqqiyan fikriyan yaitu sebuah metode yang dapat membentuk penguasaan terhadap materi yang telah dikaji, bukan sekedar transfer ilmu. Metode ini mengharuskan guru menjelaskan materi secara terperinci sehingga tergambar jelas makna setiap kata dalam materi beserta faktanya bagi siswa, sehingga menumbuhkan semangat dan membentuk pemikiran serta perilaku yang produktif untuk menghadapi berbagai tantangan.

Keempat, negara sebagai pengelola langsung dan penyedia pelayanan pendidikan dan bukan sebagai regulator seperti dalam sistem demokrasi sekuler saat ini. Dalam konsep ini maka negara bertanggung jawab penuh dalam membuat anggaran sesuai kebutuhan, serta menyediakan guru berkualitas, menyediakan sarana prasarana pendukung tanpa bergantung pada swasta.

Wallahu'alam bishawab

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :