Tinta Media -- Khadim Ma’had Syaraful Haramain KH Hafidz Abdurrahman M.A. menuturkan bagaimana para ulama merawat ilmunya.
"Para ulama mempunyai cara untuk merawat ilmunya. Dengan cara mengamalkannya, dalam bentuk perbuatan. Dengan cara menginfakkannya, yaitu mengajarkannya. Dengan cara mendokumentasikannya, melalui tulisan. Itulah cara mereka," ungkapnya kepada Tinta Media, Sabtu(4/11/2021).
Ustaz Hafidz, sapaan akrabnya, menyampaikan sebuah hadis tentang bagaimana mendapatkan ilmu dan meraih kemenangan.
“Imam az-Zuhri (w. 124 H/741 M), rahimahullah berkata, ‘Sesungguhnya ilmu ini (tsaqafah Islam), ketika kamu ambil (dapat) dengan banyak-banyakan, maka ia akan mengalahkanmu, dan kamu tidak akan meraih kemenangan sedikit pun darinya! Tapi, ambillah ilmu itu dengan hari-hari dan malamnya dengan cara membersamainya (dengan penuh kelembutan), maka kamu akan menang.’ (Abu Nu'aim, Hilyatu al-Auliya', Juz III/364),” terangnya.
Menurutnya, hadis tersebut menjelaskan bahwa ilmu harus dijadikan sebagai bagian dari kehidupan yang terus dibersamai sepanjang hari.
"Karena itu, ilmu harus dijadikan sebagai bagian dari kehidupan kita, seperti siang dan malam. Terus membersamai dan kita bersamai dengan lemah lembut, agar ia tidak lari," jelasnya.
Ia menggambarkan ilmu itu seperti cahaya yang mudah datang dan pergi.
"Ilmu itu cahaya. Nur yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Mudah bagi Allah memberi dan mengambil kembali cahaya-Nya," ungkapnya.
Karena itu, Ustaz Hafidz mengingatkan, untuk menjaga ketaatan selain merawat ilmu dengan mengamalkan, menulis dan mengajarkannya.
"Maka, selain upaya menjaga ilmu dengan mengamalkan, menulis dan mengajarkan, juga ada upaya lain, menjaga ketaatan. Ibn 'Abbas, misalnya, tidak pernah putus shalat malam dan dhuhanya," pungkasnya.[] Raras