Tinta Media: zionis
Tampilkan postingan dengan label zionis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label zionis. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 November 2023

Pamong Institute: Selain Bantuan Obat Dan Makanan, Harus Ada Upaya Agar Kelakuan Zionis Dihentikan



Tinta Media - Direktur Pamong Institute Wahyudi Al-Maroky menegaskan, selain mengobati korban dan memberikan bantuan makanan, harus ada upaya agar kelakuan Zionis bisa dihentikan.

“Upaya mungkin yang paling dilakukan selain untuk mengobati korban untuk memberikan bantuan makanan, tentu kita ingin kelakuan zionis itu dihentikan,” ujarnya dalam acara Bincang Perubahan dengan tema Boikot Produk Zionis Yahudi Sesuai Level Kita – Dr Abdullah Hehamuhua, SH, MM Jumat (17/11/23) dikanal Youtube Bincang Perubahan.

Karena kalau dilihat dari catatan sejarah ujarnya, Palestina itu pernah dibebaskan oleh dua tokoh seperti Umar Bin Khattab dan Shalahudin Al-Ayyubi. 

“Yang bisa menghentikannya bukanlah sembarangan orang, memang harus punya kekuatan seperti halnya sesosok Khalifah Umar ataupun Shalahudin Al-Ayyubi,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Jumat, 17 November 2023

Wahyudi al-Maroky: Dua Bantuan yang Dibutuhkan Palestina



Tinta Media - Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menerangkan, ada dua bentuk bantuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penjajahan di Palestina. 

“Bantuan ada dua model,” ucapnya dalam diskusi program Sorotan Tajam: Tragedi Palestina Ditunggangi Propaganda Khilafah? Di kanal Youtube Kampung Syariah, Rabu (8/11/2023).

Pertama, bagi korban atau masyarakat yang terluka, terbunuh atau sakit, maka bentuk bantuannya adalah bantuan kemanusiaan. Misalnya bantuan makanan, obat-obatan, pakaian dan seterusnya. “Tetapi kalau hanya bantuan itu yang dilakukan. itu bukan penyelesaian masalah,” ungkapnya.

Oleh karenanya, sambung Wahyudi, harus ada bentuk bantuan yang kedua, yaitu bantuan untuk menghentikan kejahatan pasukan penjajah dan penjarah Zionis Yahudi sebagai pihak pembuat kerusakan yang membuat luka dan kematian. 

Dan menurutnya, yang punya kekuasaanlah yang harusnya membantu dengan cara mencegah terjadinya invansi dan penyerangan yang menimbulkan korban di Palestina.

‘Nah dengan apa? Dengan kewenangan dia dan dengan pasukan (militer) dia. Nah ini kewajiban dari para penguasa,” tegasnya.

Jadi, ia pun menerangkan, para penguasa memiliki kewenangan dan tanggung jawab lebih. Maka, level pejabat negara dan level orang yang punya kekuasaan itu tidak cukup hanya dengan mengecam.

 “Kalau pimpinan ormas, karena enggak punya pasukan tentara wajarlah dia mengecam, itu yang bisa dilakukan karena gak punya tentara. Tapi, kalau pimpinan negara atau panglima perang yang dia punya pasukan, punya kewenangan, punya tentara, punya senjata, punya tank, punya pesawat, kalau dia hanya mengecam, maka itu saya bilang pura-pura membela. Kenapa? Karena dia membela tidak sewajarnya. Tidak selevelnya,” terangnya. 

Ia menambahkan bahwa dalam catatan sejarah, sudah ada hanya dua orang, selevel penguasa yang pernah sukses menyelesaikan persoalan Palestina. Yang pertama adalah Khalifah Umar bin Khattab  (637 M) dan yang kedua Sultan Salahuddin al-Ayyubi (1187 M),

“Saya pikir kalau ingin membebaskan Palestina, minimal mencontoh orang yang pernah sukses dan pernah berhasil membebaskan Palestina dengan cara yang pernah ditempuh,” pungkasnya.[] Muhar

Kamis, 16 November 2023

IJM: Kepongahan Yahudi Seakan Membuat Takut Rezim Dunia Muslim

 
Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menilai, kepongahan Zionis Yahudi membuat takut dunia Islam.
 
“Bila kita analisis kepongahan Zionis Yahudi seakan membuat takut rezim di dunia muslim sekaligus hendak mempermalukannya di hadapan rakyatnya,” ungkapnya dalam rubrik: Sadis! Ancaman Nuklir di kanal Youtube Justice Monitor, Kamis (9/11/2023).
 
Agung menilai, kepongahan Zionis Yahudi dan gentarnya dunia Islam dapat dilihat dari penyerangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dengan tuduhan sebagai tempat persembunyian Hamas.
 
“Selain itu, baru-baru ini salah seorang pejabat pemerintahan Zionis Yahudi yaitu Menteri Warisan Budaya menyebut adanya kemungkinan menjatuhkan bom nuklir ke Gaza, Palestina dan menyerukan pembersihan etnis Palestina. Hal itu ia sampaikan saat berbicara kepada radio tentang bagaimana perang di Gaza harus didefinisikan,” terangnya.
 
Masih menurut Menteri itu, ucap Agung, salah satu pilihannya adalah menjatuhkan bom atom di Jalur Gaza meski hal itu juga akan menghancurkan kota-kota di Israel.
 
“Zionis Yahudi diyakini memiliki sekitar 80 hingga 90 hulu ledak nuklir berbasis plutonium dan cukup bahan untuk membuat lebih dari 200 hulu ledak nuklir. Persenjataannya diperkirakan terdiri dari 30 bom gravitasi untuk dikirim melalui pesawat dan sisa hulu ledak lainnya untuk dikirim melalui rudal,” jelasnya.
 
Agung menyesalkan,  rezim di dunia muslim tidak melakukan apapun dan tidak memerintahkan tentara untuk bergerak.
 
“Lalu apa gunanya kutukan dan kecaman tanpa menggerakkan tentara, tanpa menggerakkan senjata untuk menyerang Zionis Yahudi?” kesalnya.
 
Agung juga menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak peduli dengan jumlah kematian warga sipil dan kehancuran besar-besaran di Gaza.
 
“Sungguh Amerika Serikat tidak akan terpengaruh semua itu sebab Amerika Serikat telah melakukan hal yang sama di Irak dan Afganistan untuk memperluas pengaruhnya dan mencapai proyek-proyek kolonialnya,” tegasnya.
 
Perisai
 
Agung membeberkan, inilah yang terjadi ketika umat tidak memiliki perisai berupa pemimpin yang memiliki sumber daya manusia untuk membela kehidupan dan kehormatan saudara-saudaranya.
 
“Pembantaian massal dan penghancuran tempat suci umat Islam oleh Zionis Yahudi terus terjadi sementara para penguasa Muslim gemetar ketakutan serta memelihara sifat khianat,” tukasnya.
 
Ia mengajak agar umat Islam menggalang persatuan, melakukan  perubahan dunia untuk mewujudkan perisai umat. “Itulah Khilafah Islamiyah,” pungkasnya.[] Yung Eko Utomo
 

Entitas Zionis Yahudi adalah Bayangan Rezim-Rezim Arab, apabila Rezim-Rezim Itu Hilang, Hilang Pula Bayangannya




Tinta Media - Institusi Yahudi adalah pertemuan bayangan rezim-rezim Arab. Ibarat tubuh, bayangan tubuh tersebut bertemu di tanah Palestina. Rezim-rezim Arab inilah yang telah berkhianat pada Umar bin Khattab, Shalahuddin al Ayyubi, rakyat Palestina, dan kaum muslimin.

Mengapa bisa demikian? Akar masalah konflik Palestina adalah pencaplokan tanah kaum muslimin yang direstui Amerika, Inggris, dan PBB. Solusinya adalah dengan mengambil kembali tanah tersebut. 

Sepanjang sejarah, hanya pada masa Umar bin Khattab dan Shalahuddin al Ayyubi tanah tanah Palestina berhasil dibebaskan kaum muslimin. Saat itu, khilafah masih berdiri. Thariqah pembebasannya adalah dengan jihad, bukan resolusi.

Maka, solusi secara syar’i dan sudah terbukti adalah dengan jihad dan menegakkan khilafah.

Selama penguasa-penguasa muslim, khususnya rezim Arab tidak mengadopsi dua solusinya ini, berarti mereka telah berkhianat pada Umar bin Khattab, Shalahuddin al Ayyubi, rakyat Palestina dan kaum muslimin. Bahkan, mereka telah berkhianat pada Allah dan Rasulullah. 

Limit pembelaan mereka hanya mengutuk. Padahal, yang seperti itu biasa dilakukan para demontran. Kutukan mereka tak lebih hanya basa-basi, liur basi. Mereka mencari kemulian pada selain Allah dan Rasulullah. 

Padahal Allah berfirman:
- وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasulullah, dan orang-orang beriman. Tetapi orang-orang munafik tidak mengetahui (al-Munafiqun [63]: 8)

Pengkhiantan penguasa-penguasa Arab makin nyata dengan sejumlah bukti berikut ini:

Pertama, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Negeri Yahudi di Gedung Putih, bersama Presiden AS Donald Trump, Selasa (15/9/2020). UEA telah membuka penerbangan Dubai ke Tel Aviv. Sementara, Bahrain akan mulai kerja sama ekonomi dengan Yahudi.

kedua, rezim Saudi turut berkhianat dengan mengumumkan bahwa negaranya akan membuka wilayah udara bagi penerbangan antara Yahudi dan UEA. Setelah sebelumnya di tahun 2018, Riyadh juga memberikan izin maskapai Air India untuk menggunakan wilayah udara Saudi bagi penerbangan langsung antara New Delhi dan Tel Aviv. 

Mirisnya lagi, pengkhianatan rezim Saudi ini mendapat dukungan seorang ulama di atas mimbar  jumat di masjid Haram.

Ketiga, Mesir membangun tembok sepanjang 1,6 km dan menghunjam ke tanah sedalam 4,8 m. Tujuannya untuk mengalangi masuknya pejuang Palestina lewat terowongan bawah tanah.

Keempat, Suriah sejak 2011 hingga saat ini, tentaranya diarahkan untuk membantai rakyatnya sendiri, bukan untuk membantai para Zionis Yahudi.

Kelima, dalam hal ini, kita juga mempertanyakan perang Arab-Yahudi, baik tahun 1948 maupun tahun 1967, apakah dua perang ini benar-benar membela tanah Palestina dan kaum muslimin atau hanya sandiwara? 

Nyatanya, mereka fokus mempertahankan kepentingan negara masing-masing dan melayani tuannya. Sementara, tanah Palestina makin menyusut. Di sisi lain, seolah perang ini untuk membentuk mitos bahwa para Zionis tak terkalahkan. Padahal, nyatanya mereka dikalahkan oleh Hizbullah dalam  perang di tahun 2006. Saat ini, para Zionis dibuat kewalahan oleh Hamas. 

Bukankah ini semua merupakan bukti pengkhiatan penguasa Arab? Merekalah tubuh asli dari entitas Yahudi. Sikap mereka menunjukkan itu semua, meski bibir mereka menampiknya. 

Selama tubuh-tubuh rezim yang menjadi kaki-tangan negara penjajah ini masih ada, maka institusi Yahudi sebagai bayangannya akan tetap ada. Maka, rezim-rezim boneka ini wajib diganti. Kesadaran umat wajib dibangkitkan. 

Umat harus sadar untuk melahirkan Umar bin Khattab dan Shalahuddin yang baru. Karena itu, kita perlu khilafah, karena Umar dan Shalahuddin tak lahir di ruang hampa. Keduanya lahir dan tumbuh dalam atmosfer khilafah. Maka, pada saat itulah entitas Yahudi akan bisa diusir dari bumi Palestina. Saat itulah terwujud sabda Nabi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ فَيَقْتُلُهُمْ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوْ الشَّجَرُ يَا مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ إِلَّا الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, 

Artinya: “Hari Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin memerangi kaum Yahudi lalu kaum muslimin membunuh mereka. Sehingga, orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka, batu atau pun pohon itu berkata: 

“Wahai Muslim, Wahai Hamba Allah ... ini ada seorang Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali pohon gharqad, karena pohon tersebut diantara pohon-pohon (yang ditanam) orang-orang Yahudi.” (H.R. Muslim)

Banjarmasin, 20 Syawwal 1442 H / 1 Juni 2021

Oleh: Guru Wahyudi Ibnu Yusuf
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma'arif Banjarmasin


Sumber:
https://www.republika.co.id/berita/qf17vz459/palestina-sebut-kesepakatan-israeluea-pengkhianatan

https://republika.co.id/berita/qgio769215000/normalisasi-ueaisrael-arab-saudi-menolak-disebut-pengkhianat

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Arab-Israel_1948

https://www.medcom.id/internasional/dunia/GbmY4PPb-mesir-bangun-tembok-sepanjang-perbatasan-jalur-gaza

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210317141157-120-618616/israel-hizbullah-musuh-lama-dengan-dendam-membara

Rabu, 15 November 2023

Penguasa Arab Diam, Pamong Institute: Dikendalikan Zionis Yahudi



 
Tinta Media - Direktur Pamong Institute Wahyudi Al Maroky mengungkapkan, diamnya penguasa-penguasa Arab atas kebrutalan terhadap Palestina disebabkan pengontrolan Zionis Yahudi terhadap para penguasa itu.
 
"Mereka (Zionis Yahudi) yang mengendalikan pemimpin-pemimpin, baik di Arab maupun di Barat. Maka kita bisa melihat penguasa-penguasa di Arab itu tidak memberikan respons yang cukup terhadap tindakan brutal Zionis Yahudi ini," ungkapnya dalam diskusi: Teror Bom Nuklir dari Zionis Yahudi Ancam Perdamaian Dunia dan Genosida Palestina, di kanal Youtube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Rabu (08/11/2023)
 
Ia membeberkan, sudah lebih dari 10.000 nyawa yang hilang, tapi penguasa Arab itu seolah-olah menutup mata dan tidak melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan kebiadaban Zionis Yahudi.
 
“Seharusnya penguasa berbagai negeri muslim melakukan langkah nyata untuk menghentikan kebiadaban Zionis ini, menekannya, dan memerintahkan penghentian. Ini yang tidak dilakukan hari ini," kecewanya. [] Wafi
 

Terkutuklah Agresi Zionis Yahudi, Kami Butuh Khilafah!



Tinta Media - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyerukan kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk mendo'akan rakyat Palestina sebagai salah satu bentuk solidaritas dan dukungan warga Kabupaten Bandung. Bupati juga mengutuk tindakan agresi para Zionis terhadap Palestina. 
                             
Agresi Zionis Yahudi  terhadap kaum muslimin di Gaza, Palestina sangat kejam. Sampai saat ini, 6000  bom telah  dijatuhkan secara membabi buta dan tanpa henti ke arah pemukiman, pasar, bahkan rumah sakit. 

Hingga saat ini, ribuan rakyat Palestina di Gaza terbunuh dan terluka. Korban banyak dari kalangan wanita, lansia, anak-anak, dan bayi. Pengeboman itu juga menyebabkan hancurnya fasilitas air bersih, listrik, dan persediaan makanan. Sungguh suatu kezaliman yang nyata, pembantaian atau genosida bagi rakyat Palestina, khususnya yang muslim.

Derita rakyat Palestina semakin bertambah dengan adanya fitnah "Hamas teroris" yang memulai penyerangan. Maka, Hamas dianggap sebagai pihak yang harus bertanggung jawab, sedangkan apa yang Zionis Yahudi lakukan dianggap sebagai self defense (pembelaan diri).

Berita di medsos sering menyesatkan, serta mengkriminalisasikan gerakan perlawanan Hamas dan rakyat Palestina. Mereka membuat berita untuk melegalkan keberadaan Zionis Yahudi di tanah Palestina. Padahal, hakikatnya mereka adalah penjajah yang melakukan pengusiran, perebutan tanah, dan pembunuhan. Hal ini karena kantor-kantor berita di dunia  banyak yang dikuasai kaum Yahudi dan sekutunya sehingga beritanya pun sesuai keinginan mereka.

Anehnya, menyaksikan pembantaian yang dilakukan Zionis Yahudi yang  secara brutal dan  keji itu, para pemimpin dunia  tetap bungkam, termasuk PBB dan lembaga HAM. Ada sedikit yang bersuara, tetapi hanya berupa kutukan dan imbauan seperti yang dilakukan Bupati Bandung.

Jadi, yang dilakukan bukanlah aksi nyata mengusir Zionis Yahudi dari tanah Palestina.  Mereka seolah-olah buta dan tuli terhadap penderitaan rakyat Palestina yang telah menjadi  korban pertama dari  buruknya nasionalisme. 

Kaum muslim Palestina nyaris berjuang sendirian selama 75 tahun ditindas oleh Zionis Yahudi. Dukungan rakyat di banyak negara di dunia bermunculan, tetapi terhalang oleh pemerintahannya yang ternyata mendukung para Zionis sehingga tidak ada tindakan nyata yang dapat dilakukan. 

Zionis Yahudi tampak kuat karena dukungan negara adidaya Amerika dan sekutunya. Maka, Palestina pun seharusnya didukung oleh kekuatan yang besar pula, yaitu oleh kaum muslimin sedunia dalam naungan Khilafah. 

Dahulu pun Palestina masuk ke perlindungan kaum muslimin pada masa kekhilafahan Umar bin Khattab r.a. dan terakhir, Palestina terbebas dari rongrongan Yahudi di masa Sultan Hamid II. 

Ghirah Islam untuk melindungi sesama muslim telah ditetapkan oleh Rasulullah saw. bahwa hubungan kasih sayang sesama muslim laksana satu tubuh yang harus saling jaga, sehingga dapat merasakan penderitaan satu sama lain. Bila ada kaum muslimin yang disakiti, maka muslim yang lain wajib membela dan menjaga. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh institusi negara Khilafah. 

Sayangnya, sekarang ini tidak ada negara yang menerapkan syariat Islam secara kaffah sehingga Khilafah sebagai pelindung (junnah) kaum muslimin tidak eksis. Kaum muslimin sedunia tercerai berai, tersekat oleh nasionalisme, tidak berdaya menyaksikan derita kaumnya.  

Karea itu, kita butuh seorang Khalifah pemberani yang mengayomi,  yang akan menaklukan  Amerika, Eropa, Rusia, Cina, juga Zionis Yahudi. Khilafahlah yang  menyatukan berbagai negeri Islam dan menjaga kehormatan kaum muslimin di mana pun karena hanya Khilafah pelindung kaum muslim yang sesungguhnya.

Oleh: Heni
Sahabat Tinta Media

Selasa, 14 November 2023

Podcast DC dan Arrazy tentang Konflik Palestina, Infuencer: Membuat Orang Jadi Ragu


 
Tinta Media - Infuencer Dakwah Aab Elkarimi menyesalkan podcast Deddy Corbuzier (DC) dan Arrazy Hasyim yang membahas terkait konflik Palestina, justru membuat orang jadi ragu.
 
“Ketika seluruh dunia peduli, satu suara untuk Gaza, pembicara podcast malah membuat orang  yang tidak tahu jadi ragu, orang yang mendukung pejuang jadi panas, dan orang yang mendukung teroris Zionis malah mendapat pembenaran,” sesalnya dalam video:  Warganet Ramai-Ramai Kecam Podcast Deddy Corbuzier dan Buya Arrazy, Why? di kanal Youtube Justice Monitor, Rabu (9/11/2023).
 
Aab mengibaratkan pembicara dalam podcast itu seperti orang yang hidup pada saat Belanda menyerang Surabaya. Orang itu, lanjutnya, sibuk membongkar konflik internal Bung Tomo dan konflik pejuang lain, tanpa mengarahkan telunjuknya ke penjajah, tapi mengaku peduli Indonesia merdeka.
 
Menurutnya, pembicara pada podcast tersebut membangun pendapat dengan pertama kali berlindung di balik tameng bahwa pembicara tidak membenci Hamas, Fattah, hanya peduli Palestina.
 
“Sementara mulutnya limis banget mengulang-ulang soal konflik internal pejuang Gaza dan donasi yang enggak sampai. Dua poin itu aja yang terus diulang. Gue sampai enggak percaya, kok ada orang yang tega bermain opini kayak gini di tengah korban yang udah mencapai 10.000 lebih,” sedihnya.
 
Ia juga menyatakan, narasi ini senada dengan si Abu Janda yang terus mengkampanyekan waspada donasi, tapi dia pula yang bangga dan akrab dengan yang ngabisin nyawa wanita dan anak-anak di Gaza. “ Astagfirullah!” pungkasnya.[] Irianti Aminatun.

Senin, 13 November 2023

Forum Tabayyun: Penghilangan Nama Zionis Yahudi pada Peta Digital Cina Tidak Berpengaruh



Tinta Media - Menanggapi beredarnya kabar penghapusan nama Zionis Yahudi pada layanan peta digital oleh platform perusahaan besar Cina, Dr. M. Ali Syafi'udin dari Forum Tabayyun menyatakan hal itu tidak memengaruhi keberadaan (eksistensi) penjajah Zionis Yahudi.

"Kalau hanya sekadar penghilangan peta online Zionis Israel oleh perusahaan Cina Baidu dan Alibaba, ini kelihatannya tidak begitu pengaruh," ujarnya dalam progaram Kabar Petang: Zionis Yahudi Harus Dihapus Selama-lamanya? Di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (9/11/2023).

Karena,menurut Ali, Cina ini sebenarnya juga berhubungan baik dengan Israel. "Sejauh ini terjadi hubungan baik," ungkapnya.

Di samping itu, kata Ali, Cina juga salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara yang batil.

"Lah solusinya jelas yang dilakukan oleh Cina ini adalah solusi dua negara supaya apa? Supaya Zionis Yahudi dengan Palestina berdamai.

Ia juga menilai, solusi dua negara yang juga didukung oleh Cina adalah solusi salah.

"Itu ya, jadi menurut saya sebenarnya tidak begitu pengaruh," pungkasnya. [] Muhar

Hamas Ciptaan Zionis, Pengamat: Bertujuan Politis



Tinta Media - Pengamat Internasional Hasbi Aswar menilai terkait Hamas ciptaan Israel itu tujuannya adalah politis, untuk melemahkan atau menjadikan umat pesimis.

“Hamas ini ciptaan Israel ini menurut saya, ini memang tujuannya bukan, tujuannya ini ya politis ya, untuk melemahkan atau untuk  membuat kita itu menjadi pesimis terhadap Hamas,” ujarnya dalam Acara Live Focus dengan tema Menjawab Penyesatan di Seputar Palestina di kanal Youtube UIY Official, Ahad (9/11/2023).

Karena menurutnya, hal itu akan berdampak kepada umat yang akhirnya tidak peduli terhadap saudara-saudara di Palestina yang sedang dibantai.

Mengutip dari pihak keamanan Israel, bung Hasbi mengatakan bahwasanya Hamas bentukan Israel mendapatkan banyak pertentangan.

“Karena memang tidak ada kontribusi langsung, ya dalam arti tidak ada kontak fisik, tidak ada proses langsung negosiasi pertemuan kemudian menjadikkan Hamas ramai-ramai, kemudian dibuat apa peresmian begitu bersama Israel tidak begitu,” tandasnya. [] Setiyawan Dwi

Jumat, 10 November 2023

BEBASKAN PALESTINA DARI PENJAJAHAN ZIONIS YAHUDI


 
Tinta Media - Menyikapi apa yang terjadi pada rakyat Palestina. DPP LBH Pelita Umat menyampaikan Pernyataan Hukum, sebagai berikut: 
 
Pertama, Bahwa kami sangat mengecam atas tindakan biadab israel dan mengecam pemimpin-pemimpin negeri-negeri muslim yang tidak memiliki keberanian mengirimkan segala daya upaya untuk membantu rakyat Palestina termasuk keberanian mengirimkan militer; 
 
Kedua, Bahwa yang terjadi bukanlah konflik, melainkan penjajahan zionis yahudi terhadap rakyat palestina dengan cara mengambil, merampok dan menggusur tanah air serta mengusir rakyat Palestina. Solusi 2 (dua) negara israel dan palestina sangat tidak layak digaungkan, hanya orang yang berputus asa dan tidak memiliki keberanian yang rela hidup berdampingan dengan penjajah; 
 
Ketiga, Bahwa penjajahan zionis yahudi bermula pasca melemah dan runtuhnya Khilafah Ustmani/Ottoman Turki. Penjajahan dimulai dari peristiwa Perjanjian Sykes-Picot pada 1916 antara Inggris dan Prancis. Inggris dan Prancis membagi peninggalan Khilafah Utsmaniyah / Ottoman Turki di wilayah Arab. Pada perjanjian tersebut ditegaskan bahwa Prancis mendapat wilayah jajahan Suriah, Lebanon, Afrika (Mesir, Ethiopia, Libiya dll) sedangkan Inggris memperoleh wilayah jajahan Irak dan Yordania. Sementara itu, Palestina khususnya old city dijadikan status wilayahnya sebagai wilayah internasional. Pada tahun 1917 Pemerintah Inggris melalui Menteri Luar Negeri, Arthur Balfour mengirimkan surat kepada pemimpin Yahudi Inggris, Lord Rotschild bahwa Pemerintah Inggris menyerahkan Palestina kepada Mereka; 
 
Keempat, Bahwa hari Senin, 16 Oktober 2023 Kami akan mengirimkan surat laporan kepada ICC (International Criminal Court) dan ICJ (International Court of Justice) mendesak untuk mengadili dan memberikan putusan yaitu Israel dan pemimpinya dinyatakan sebagai pelaku kejahatan perang; Membatalkan Perjanjian Sykes-Picot dan deklarasi Balfour dikarenakan bertentangan dengan hukum internasional; dan menyatakan Israel tidak sah sebagai negara berdasarkan Statuta Roma dan Pasal 5 Putusan (Resolusi) 1514 (XV) dalam sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa PBB, pada tanggal 14 Desember, 1960, memerintahkan: _“Untuk menyerahkan segala kekuasaan kepada bangsa penduduk asli dari wilayah-wilayah jajahan itu, dengan tidak bersyarat apa-apapun, menuruti kemauan dan kehendak mereka itu sendiri yang dinyatakan dengan bebas, dengan tiada memandang perbedaan bangsa, agama atau warna kulit mareka, supaya mareka dapat menikmati kemerdekaan dan kebebasan yang sempurna.”_ 
 
Demikian 
 
Jakarta, 15 Oktober 2023

DPP LBH PELITA UMAT

Referensi : PERNYATAAN HUKUM LBH PELITA UMAT 
Nomor. 13/PH/DPP LBH PU/X/23 

Oleh: Chandra Purna Irawan
Ketua LBH Pelita Umat

Selasa, 07 November 2023

YAHUDI TANPA ZIONIS



Tinta Media - Di sela kekejian yahudi membantai muslimin Palestina hari-hari ini, ada sebagian muslimin yang terseret opini penjajah itu untuk membersihkan nama mereka.

Opini itu mengatakan bahwa yang jahat adalah zionis, bukan yahudi atau bangsa israel.

Muslimin yang terseret opini itu lupa, bahwa di dalam Al Quran Allah menyebut mereka dengan sebutan yahudi atau bani israel, bukan zionis.

Sifat jahat dan buruk mereka telah subur sejak lama sebelum mereka membuat gerakan zionisme dan freemason.

Pernah, Rasulullah ﷺ menjamin perlindungan keamanan kepada kaum yahudi dalam Piagam Madinah, selama mereka juga setia pada Daulah Islam.

Namun berkali-kali mereka berkhianat. Pengkhianatan terbesar mereka di Madinah adalah memihak musuh saat muslimin dikepung pasukan kafir Quraisy, Gathafan, dan yahudi Khaibar, saat perang Khondaq.

Saat itu zionisme belum ada. Tetapi sifat jahat mereka sudah sangat besar dan nyata. Allah terangkan jelas dalam Al Quran tentang semua itu.

Oleh karena itu, bagi muslimin yang berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah, serta mengambil pelajaran dari Sirah Nabawiyah, tidak perlu menutupi kejahatan yahudi israel dengan membedakannya terhadap zionisme.

Tanpa zionisme sekalipun, kejahatan yahudi israel tetap nyata di dalam Sirah Nabawiyah dan Ayat-ayat Al Quran.

Solo 021123
IG @doniriw
t.me/doniriw_channel

#yahudiTanpaZionis #doniriw

Oleh: Doni Riw
Influencer Dakwah

Jumat, 03 November 2023

IJM: Penjagaan Para Penguasa Arab Terhadap Yahudi Seperti Belati yang Ditancapkan di Jantung Umat


 
Tinta Media - Merespon penjagaan para penguasa Arab terhadap entitas Yahudi, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) mengatakan pembelaan itu seperti belati yang ditancapkan di jantung umat.
 
“Para penguasa Arab itu, berbondong-bondong menuju ke puncak aib baru untuk melindungi kepentingan Amerika dan menjaga entitas Zionis Yahudi seperti belati yang ditancapkan ke jantung umat,” ujarnya dalam video: Gaza Lautan Api, di kanal Youtube Justice Monitor, Selasa (1/11/2023).
 
Agung menyesalkan, para penguasa Arab pandai membuat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan menyusun rencana untuk berkonspirasi melawan Gaza dan Umat, dengan menyelesaikan masalah sesuai dengan visi Amerika dan dengan cara yang melayani kepentingannya.
 
“Kami heran mengapa para penguasa itu tidak peduli bergegas menolong Palestina? Sebaliknya mereka memprioritaskan tahta mereka yang rentan runtuh, kursi yang bengkok, dan memburu kekayaan, status, dan kekuasaan yang menyertainya. Bahkan menjadi perisai terbesar yang melindung enititas penjajah,” geramnya.
 
Karena itu meski Presiden Tuki Recep Thayyib Erdogan menyalahkan barat atas serangan kejam Zionis Yahudi yang nyaris tanpa henti di Gaza, serta menuduh Barat ingin menciptakan perang salib, Agung menilai pernyataan itu tidak mungkin bisa menohok Barat karena tidak disertai aksi nyata.
 
“Mengapa ada orang-orang yang memiliki pangkat dan lencana tetapi seakan tak peduli, sementara ada umat sedang dibantai di depan mata mereka. Apakah pemandangan darah mengalir dan rumah-rumah yang dihancurkan tidak menggoncang mereka? Bahkan rumah sakit dan masjid pun tidak luput dari serangan penjajah. Apakah sistem kapitalisme serta investasi yang ditawarkannya begitu memikat?” kesalnya.
 
Palestina sedang memanggil. “Tidak sekedar retorika tapi berangkatkan pasukan untuk betul-betul melawan Zionis Yahudi dan negara-negara barat yang menjadi pendukungnya,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi
 
 
 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab