Dakwah dan Melaksanakan Syariat Allah, Representasi Muslim yang Sebenar-benarnya Taqwa
Tinta Media - Muslimah Media Center menuturkan, menjadi pengemban dakwah dan terikat dengan syariat Allah merupakan representasi seorang Muslim yang bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa.
"Seorang pengemban dakwah yang terikat dengan syariat Allah adalah orang yang telah merepresentasikan Islam di dalam dirinya dan ia juga telah bertakwa kepada Allah dengan taqwa yang sebenar-benarnya," tutur narator dalam One Minute Booster Extra | Tanpa Dakwah, Tuntutan Hukum Belum Terpenuhi Seluruhnya, Ahad (16/10/2022) di kanal YouTube Muslimah Media Center.
Narator menyatakan, dianggap memenuhi tuntutan islam, bila kita mengamalkan Islam dan mendakwahkannya. "Mengamalkan Islam tanpa mendakwahkannya adalah setengah dari tuntutan Islam, begitu pula ketika kita mengemban dakwah islam ke tengah-tengah umat manusia tanpa mengamalkannya juga dianggap baru setengah dari tuntutan Islam, oleh karena itu dua tuntutan Islam tersebut belum dikatakan telah dipenuhi seluruhnya, kecuali jika keduanya dilakukan bersamaan yakni mengamalkan Islam dan mendakwahkannya ke tengah-tengah umat manusia," urainya, karena Islam telah memerintahkan umat Islam dengan dua perkara pokok ini.
Kemudian pengemban dakwah akan diuji dengan rintangan dunia, supaya berhasil lanjut narator, seorang pengemban dakwah harus berhati-hati dan sangat waspada dari kecintaan terhadap dunia dan upaya menikmati dunia yang tidak sesuai dengan syariat Allah.
"Ia juga layak untuk disebut telah berhasil melewati rintangan kedua yakni cinta dunia dan perhiasannya serta mengutamakan kehidupan akhirat atas dunia dan upaya untuk mendapatkannya," terangnya
Narator menilai, sesungguhnya Islam tidak pernah melarang seorang muslim untuk mengambil bagiannya dari dunia ini dan merasakan berbagai kenikmatan atau kebaikan dunia, sebab tutur narator, Allah Subhanahu wa ta'ala telah
berfirman dalam Quran surat al-Qasas 77, yang artinya, "Carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu atau kebahagiaan negeri akhirat janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kemaksiatan," tuturnya.
"Semoga para pengemban dakwah senantiasa disibukkan terhadap akhirat dengan terus menyibukkan diri melakukan amal dakwah menegakkan kembali hukum-hukum Allah," pungkasnya. [] Arip