Tinta Media: tuntutan
Tampilkan postingan dengan label tuntutan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tuntutan. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Oktober 2022

Dakwah dan Melaksanakan Syariat Allah, Representasi Muslim yang Sebenar-benarnya Taqwa

Tinta Media - Muslimah Media Center menuturkan, menjadi pengemban dakwah dan terikat dengan syariat Allah merupakan representasi seorang Muslim yang bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa.

"Seorang pengemban dakwah yang terikat dengan syariat Allah adalah orang yang telah merepresentasikan Islam di dalam dirinya dan ia juga telah bertakwa kepada Allah dengan taqwa yang sebenar-benarnya," tutur narator dalam One Minute Booster Extra | Tanpa Dakwah, Tuntutan Hukum Belum Terpenuhi Seluruhnya, Ahad (16/10/2022) di kanal YouTube Muslimah Media Center.

Narator menyatakan, dianggap memenuhi tuntutan islam, bila kita mengamalkan Islam dan mendakwahkannya. "Mengamalkan Islam tanpa mendakwahkannya adalah setengah dari tuntutan Islam, begitu pula ketika kita mengemban dakwah islam ke tengah-tengah umat manusia tanpa mengamalkannya juga dianggap baru setengah dari tuntutan Islam, oleh karena itu dua tuntutan Islam tersebut belum dikatakan telah dipenuhi seluruhnya, kecuali jika keduanya dilakukan bersamaan yakni mengamalkan Islam dan mendakwahkannya ke tengah-tengah umat manusia," urainya, karena Islam telah memerintahkan umat Islam dengan dua perkara pokok ini.

Kemudian pengemban dakwah akan diuji dengan rintangan dunia, supaya berhasil lanjut narator, seorang pengemban dakwah harus berhati-hati dan sangat waspada dari kecintaan terhadap dunia dan upaya menikmati dunia yang tidak sesuai dengan syariat Allah.

"Ia juga layak untuk disebut telah berhasil melewati rintangan kedua yakni cinta dunia dan perhiasannya serta mengutamakan kehidupan akhirat atas dunia dan upaya untuk mendapatkannya," terangnya

Narator menilai, sesungguhnya Islam tidak pernah melarang seorang muslim untuk mengambil bagiannya dari dunia ini dan merasakan berbagai kenikmatan atau kebaikan dunia, sebab tutur narator, Allah Subhanahu wa ta'ala telah
berfirman dalam Quran surat al-Qasas 77, yang artinya, "Carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu atau kebahagiaan negeri akhirat janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kemaksiatan," tuturnya.

"Semoga para pengemban dakwah senantiasa disibukkan terhadap akhirat dengan terus menyibukkan diri melakukan amal dakwah menegakkan kembali hukum-hukum Allah," pungkasnya. [] Arip

Kamis, 15 September 2022

Tolak Kenaikan BBM, Ini Tuntutan FKUIB...

Tinta Media - Menyikapi atas kenaikan harga BBM yang tiba-tiba mengejutkan masyarakat, Perwakilan Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) Bogor Alfi Thohari, S.Pd. menyampaikan beberapa tuntutan.

"Hari ini, kami bersama umat melakukan amal yang mulia, melakukan muhasabah Lil hukkam. Hari ini kami menuntut (atas kebijakan rezim) menaikkan harga BBM yang tiba-tiba sangat mengejutkan bagi masyarakat," tuturnya dalam Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM, Bogor yang Sejuk, Kini Memanas! Jum'at (9/9/2022) di Kanal YouTube Muslimah Media Center.

Pertama, menolak dengan tegas kenaikan harga BBM. Menurutnya, ditengah pandemi saat ini, masyarakat masih berduka, masih merasakan ekonomi yang terpuruk, kemudian BBM naik. "Ini luar biasa. Pasti akan menyebabkan efek domino," ujarnya.

Kedua, yakni mempertanyakan keberpihakan pemerintah. Karena harusnya pemerintah lebih prihatin terhadap rakyat, yang mana kenaikan BBM pasti akan menambah sengsara. "BBM naik rakyat yang sengsara, asing yang gembira," paparnya.

Ketiga, menuntut pemerintah untuk melakukan penghematan. "Harusnya pemerintah atau penguasa yang mengencangkan ikat pinggang, jangan menyuruh rakyat yang ikat pinggang," tukasnya.

"Karena sehari-hari pun kita sudah sangat-sangat berhemat luar biasa," tegasnya.  

Ia menambahkan bahwa sejatinya BBM ini diambil dari kekayaan milik umatnya, bumi milik Allah. Indonesia milik Allah. Seharusnya ini dikembalikan kepada umat. "Jadi kalau tadi itu penguasa, pemerintah mengelolanya untuk umat, bukan untuk asing," bebernya.

Keempat, menuntut untuk pemerintah menghentikan penerapan liberalisme. Karena sejatinya kenaikan harga BBM ini tidak lain adalah liberalisasi migas. "Dari hulu hingga hilir itu sudah terjadi liberalisasi migas," ungkapnya.

Yang terakhir, menuntut kepada pemerintah untuk menghentikan penerapan liberalisasi migas dan bersama-sama menghilangkan kezaliman ini. "Kembali kepada syariat Islam. Karena hakikinya hanya syariat Islam, dibawah naungan khilafah adalah solusi hakiki," tegasnya.

"Semoga Allah segera menurunkan pertolongannya, segera menurunkan Nasrullahnya dengan tegaknya kembali khilafah ala minhaj an-nubuwwah," tandasnya.[] Ajira
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab