Tinta Media: tolak ajakan
Tampilkan postingan dengan label tolak ajakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tolak ajakan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Desember 2023

SOLUSI BATIL KEMENDAG TOLAK AJAKAN JIHAD KE PALESTINA



Tinta Media - Kondisi terakhir dari peperangan antara Palestina dengan Zionis Yahudi adalah jumlah korban mencapai 11.800 jiwa, dengan korban terbanyak anak-anak bahkan terhitung setiap 10 menit satu anak Palestina terbunuh.  Selain korban jiwa, ratusan gedung hancur, rata dengan tanah. Bahkan sejumlah rumah sakit, instalasi listrik dan air yang merupakan kebutuhan amat vital tak lepas dari sasaran bom-bom Zionis Yahudi. Sekitar 70 % warga Gaza kini mengungsi.  Mirisnya pengungsi Palestina ditolak oleh Mesir dan Yordania dengan alasan nasionalisme serta mencegah meluasnya krisis ke negara mereka.  

Sikap para penguasa Arab dan Muslim tidak bergeming melihat tragedi Palestina. Mereka hanya mengecam dan mengutuk, sebagian lainnya bahkan diam membisu. Bahkan yang sangat menjijikkan, mereka tetap menjalin hubungan diplomatik dengan Zionis Yahudi. Para penguasa Yordania, Qatar, Mesir dan Arab Saudi bahkan menolak usulan embargo minyak ke zionis Yahudi.  Mereka itu adalah para penghianat,  tangan para pemimpinnya ikut berlumuran darah syuhada Palestina. Pasalnya mereka telah mengisi bahan bakar kendaraan- kendaraan tempur zionis yang dipakai menggempur Gaza, membunuh para wanita, anak-anak dan bayi-bayi.  Mereka juga menjadikan negara mereka sebagai jalur perlintasan dan pangkalan  militer Amerika Serikat, salah satu sponsor etnis  Yahudi.  Pengkhianatan selanjutnya adalah menyerahkan nasib Palestina kepada PBB agar mau melakukan gencatan senjata dan menerima solusi dua negara. 

Adapun reaksi Pemerintah Indonesia terhadap peperangan  Palestina-zionis Yahudi, diwakili oleh kepala kantor Kemendag Kabupaten  Bandung Cece Hidayat  yang menghimbau untuk tidak berangkat ke Palestina dengan alasan jihad, lebih baik dukung gerakan boikot produk saja.  Pernyataan itu diucapkan saat orasi aksi kemanusiaan untuk Palestina di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung (17 November 2023).  Sungguh himbauan yang menyesatkan.

Benarlah ucapan Rasulullah ﷺ, bahwa di akhir jaman, umat Muslim bagai buih di lautan artinya jumlah kaum muslim sangat banyak tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi kezaliman kaum kufar.  Padahal fakta sejarah menunjukkan bahwa kekhalifahan pernah menguasai  3/4 dunia sebagai periayah dan junnah bagi kaum muslimin dan umat manusia umumnya.  Khalifah Umar bin Khattab r.a  telah membebaskan tanah Palestina dan menandatangani Perjanjian Umariyah bersama Uskup Yerusalem Sofronius. Isi perjanjiannya antara lain, tidak mengizinkan seorang Yahudi pun tinggal di tanah Palestina. Khalifah Sultan Abdul Hamid ll juga menolak tipu daya gembong Yahudi Theodor Herzl yang mencoba menyogok Khalifah dengan uang yang sangat banyak dan berjanji akan melunasi utang-utang  Khilafah Utsmaniyah, tetapi Khalifah menolak tawaran itu bahkan meludahi Herzl.

Dalam menyikapi permasalahan perang Palestina - zionis Yahudi, Islam memberikan solusi terbaik yakni dengan persatuan umat Islam dalam naungan khilafah, seorang Khalifah sebagai periayah dan junnah sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda Sungguh imam (Khalifah) itu laksana perisai, orang-orang akan berperang di belakang dia dan menjadikan dia sebagai pelindung (mereka).  Solusi yang lainnya yaitu  dengan mengirimkan tentara perang, karena syariah Islam mewajibkan jihad fisabilillah atas kaum muslim ketika mereka diperangi musuh. Allah SWT berfirman: "Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia dengan serangannya terhadap kalian".
(TQS Al-Baqarah: 194)

Jihad adalah solusi bagi agresi militer zionis Yahudi atas Palestina, pasalnya kekuatan negeri-negeri muslim seperti Mesir, Suriah dan Yordan secara perhitungan jauh di atas kekuatan militer kaum Yahudi. Dengan izin Allah, kekuatan etnis Yahudi akan hancur lebur. Namun melihat realitas hari ini, tidak mungkin  mengharapkan bantuan tentara negara-negara itu, termasuk dari PBB yang justru terlibat dalam kelahiran dan mengakui negara Yahudi tersebut. Entitas Yahudi menjadi kuat karena dukungan dan bantuan negara-negara Barat baik AS maupun Uni Eropa. Karena itu sudah seharusnya Palestina pun di dukung oleh kekuatan kaum Muslimin sedunia.  Bukankah Syariah Islam telah mewajibkan sesama Muslim untuk memberikan bantuan kepada saudaranya yang membutuhkan?  Allah SWT berfirman: "Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan agama ini maka kalian wajib menolong mereka".
(TQS Al- Anfal: 72).

Maka dapat disimpulkan bahwa himbauan untuk tidak berjihad itu adalah pemikiran yang menyimpang dan menyalahi aturan syariat, himbauan yang batil.  Penegakan Daulah Islam dalam bingkai Khilafah adalah wajib bagi kaum Muslimin karena ia akan menjadi pelindung umat, sehingga umat merasa aman harta, darah 
dan jiwanya. Tidak akan ada lagi penindasan dan darah yang tumpah sia-sia.

Wallahua'alam bi ashshawab


Oleh: Nunung Juariah
Sahabat Tinta Media 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab