Tinta Media: tips
Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Februari 2024

Malas Menulis? Baca 5 Tips Ini Agar Semangat!



Tinta Media - Rasa malas dalam menulis bisa menghampiri siapa saja, baik itu penulis profesional apalagi penulis pemula. Meskipun terkadang terasa sulit untuk mulai menulis, namun dengan mulai merangkai kata demi kata dan terus belajar maka hal sulit tadi sedikit demi sedikit akan terurai menjadi kemudahan. Jika kamu seorang penulis pemula yang sedang mengalami masalah dengan rasa malas, maka membaca tulisan ini adalah pilihan yang tepat! Berikut adalah 5 tips agar semangat menulis. 

1. Tetapkan Tujuan Menulis 

Ketika kita hidup di dunia ini, terlebih dahulu tentu harus menetapkan tujuan hidup. Begitu pun dengan kegiatan menulis, pasti ada tujuan yang hendak kita wujudkan. Maka menetapkan tujuan dalam membuat tulisan adalah hal yang sangat penting. Jika tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah maka tujuan menulis adalah untuk menyadarkan umat yang sedang dijajah secara pemikiran. Bukan hal mudah tentunya menyadarkan umat dengan tulisan, tapi jika tidak memulainya saat ini maka yang akan terus mendominasi opini di jagat media sosial adalah narasi menyesatkan dari Barat yang membuat umat semakin lalai dan terbius. 

Tentu untuk menyadarkan umat dengan tulisan, bukan sembarang tulisan tetapi tulisan dengan narasi Islam ideologis. Dengan tujuan menulis seperti ini, harusnya memicu semangat agar betul-betul serius dalam membuat tulisan. 

2.   Ciptakan Perubahan Hakiki 

Tulisan opini Islam ideologis memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan, bukan perubahan temporal tetapi perubahan hakiki, perubahan hakiki yang dimaksud adalah dengan dijadikannya Al-Qur’an dan hadits sebagai aturan baik itu dalam lingkup individu, masyarakat maupun negara. Hal ini akan menjadi sebuah pendorong untuk merealisasikan gagasan menjadi sebuah tindakan nyata. Seorang penulis ideologis dapat mengubah kata-kata menjadi kekuatan yang dapat mengubah pemikiran dan menggugah perasaan. 

3.  Atasi Rasa Malas 

Ketika rasa malas menulis datang menghampiri maka ingatlah bahwa sangat mulianya tujuan untuk menyadarkan umat, yang dengan sadarnya umat maka Insya Allah dapat menciptakan perubahan hakiki. Rasa malas sendiri hanya bisa diselesaikan dengan cara melawan rasa malas itu, tidak ada cara lain! Sesekali untuk memotivasi diri agar semangat menulis, maka bacalah kembali tulisan ini agar teringat tujuan awal Anda menulis. 

Seperti halnya keterampilan lain, menulis membutuhkan latihan yang konsisten. Semakin sering Anda menulis, semakin mudah untuk mengatasi rasa malas. Latihan konsisten juga memungkinkan untuk mempraktikkan berbagai teknik menulis, memperbanyak kosakata, dan mengasah gaya penulisan. 

4. Fokus Menulis pada Satu Bidang 

Pilih topik yang benar-benar menarik menurut Anda. Menulis tentang sesuatu yang diminati dapat membuat proses menulis menjadi semakin menyenangkan. Dengan fokus pada satu bidang, Anda memiliki peluang untuk mengeksplorasi topik secara lebih mendalam agar menjadi ahli di bidang tersebut. Dengan menjadi ahli dalam satu bidang tertentu, dapat membangun reputasi sebagai penulis yang berpengalaman dan kredibel. 

Fokus pada satu bidang memungkinkan kita untuk menarik pembaca yang memiliki minat sama. Sebagai contoh bidang hukum, yang saat ini realitas penegakannya tumpul ke atas dan tajam ke bawah, Dengan mendalami bidang ini, kita dapat mengetahui cara sistem hukum bekerja dan proses penegakan hukum. Lebih daripada itu, kita harus memiliki usaha maksimal agar dapat diterapkannya hukum-hukum Allah SWT. 

5. Gabung dengan Komunitas Penulis 

Komunitas penulis dapat menjadi tempat yang mendukung untuk dapat berbagi ide, pengalaman, dan tantangan sesama penulis. Interaksi dengan penulis lain dapat memberi inspirasi baru untuk menulis. Dengan berinteraksi dengan penulis lain, Anda dapat belajar teknik-teknik baru, strategi menulis, dan tips-tips menarik dalam menulis.

Kemampuan ini dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan menulis lebih lanjut. Bergabung dengan komunitas penulis memiliki peluang untuk membangun jaringan dengan penulis lain, editor, media massa dan jurnalis. Hal ini dapat membuka peluang kolaborasi, publikasi, atau kerja sama lainnya. 

Dengan menulis, kita membangun keberanian dan rasa percaya diri. Gagasan kita memiliki arti, dan dalam setiap kata yang kita tulis terdapat kekuatan untuk mempengaruhi dunia. Jangan takut untuk menyuarakan gagasan lewat tulisan. Berani menulis adalah langkah pertama menuju perubahan. 

Semangatlah, pena-pena hebat! Tulislah dengan penuh semangat, karena di setiap kata yang kita tulis, kita membangun dunia yang lebih kaya akan ide, pemahaman, dan perubahan. Semoga tulisan ini dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi Anda yang ingin terus menulis. Ingatlah, gagasan Anda memiliki kekuatan yang luar biasa.[] 

Oleh: Muh. Abdul Gani 
Ketua Gema Pembebasan Palopo

Senin, 26 Juni 2023

Jurnalis Sebut Tiga Tips Meresapi Makna Berkurban

Tinta Media - Meneladani kisah Nabi Ibrahim as yang diperintah Allah Swt. agar menyembelih Ismail, putra satu-satunya –saat itu--  yang begitu disayangi dan diidamkan kelahirannya selama puluhan tahun, Jurnalis senior Joko Prasetyo (Om Joy) menyebut tiga tips meresapi makna pengorbanan nabi Ibrahim itu.
 
“𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂, 𝒌𝒆𝒕𝒂𝒂𝒕𝒂𝒏. Bila diresapi, tentu saja tidak ada alasan bagi kita untuk tidak taat kepada perintah Allah Swt. Toh seberat apa pun perintah-Nya, Allah Swt. tidak pernah menyuruh kita sampai menyembelih anak satu-satunya yang telah diidamkan puluhan tahun,” tuturnya kepada Tinta Media, Senin (26/6/2023).
 
𝑲𝒆𝒅𝒖𝒂, sebutnya, 𝒌𝒆𝒕𝒆𝒈𝒖𝒉𝒂𝒏. Ia berharap tetap teguh dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.” Ismail saja yang paham betul bila perintah Allah tersebut dilaksanakan akan menyebabkan dirinya menemui ajal tetapi ia terus mendorong ayahnya untuk melaksanakan kewajiban tersebut. Hingga setan yang silih berganti menggoda untuk membatalkan penyembelihan pun putus asa,” ujarnya.
 
𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂, sambungnya, 𝒌𝒆𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓𝒂𝒏. “Harus jujur dalam menyampaikan kebenaran meskipun tidak jarang terasa pahit. Tapi ingat sepahit apa pun tidaklah sepahit yang dialami Nabi Ibrahim. Meskipun kasih sayangnya terhadap Ismail begitu besar, namun tidak sedikit pun beliau menyembunyikan atau merekayasa perintah-Nya. Dalam keadaan normal yang begitu sulit, beliau tetap menyampaikan apa adanya perintah Allah SWT itu kepada Ismail,” bebernya.
 
Om Joy berharap, dengan meresapi makna berkurban seperti di atas menjadi lebih mudah taat, tetap teguh dan jujur dalam menerima, mengamalkan dan menyampaikan kebenaran dari Allah Swt. [] Irianti Aminatun.
 
 

Jumat, 03 Maret 2023

Atasi Selingkuh dengan Sistem Tangguh

Tinta Media - Mencengangkan! Inilah hasil survei yang dilakukan aplikasi Just Dating terhadap pasangan suami-istri yang melakukan perselingkuhan se-Asia Tenggara. Tenyata, Indonesia menduduki peringkat kedua se-Asia setelah Thailand. Tentu hal ini bukan prestasi yang membanggakan, tetapi penobatan yang membuat sesak dada. Secara garis besar, urutan hasil survei itu menyatakan bahwa 50% responden di Thailand menyatakan pernah berselingkuh. Selanjutnya, 40% responden di Indonesia pernah melakukan hubungan yang tidak sah, disusul 30% negara Singapura & Taiwan. Dan 20% Malaysia dinobatkan sebagai negara yang paling setia terhadap pasangannya. (TribunNews.Com)

Fakta maraknya perselingkuhan menunjukkan betapa lemahnya ikatan pernikahan. Hubungan suami-isteri tidak lagi terjalin harmonis. Hubungan keduanya tidak seperti layaknya dua orang sahabat. Bangunan rumah tangga tidak lagi berdiri kokoh, tetapi sangat rapuh dan bersiap-siap untuk roboh. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Banyak faktor yang memicu terjadinya hubungan terlarang ini. Namun, di antara berbagai faktor yang paling menonjol adalah ketertarikan terhadap lawan jenis dari sisi fisik dan materi belaka. 

Sekuler-Kapitalisme Biang Perselingkuhan

Dalam sistem Kapitalisme, kehidupan manusia dijamin kebebasannya tanpa batas dalam semua aspek kehidupan. Di bidang ekonomi contohnya, siapa pun punya hak terhadap kepemilikan benda, baik itu barang milik umum ataupun milik negara, terkategori halal atau haram. Di bidang pemerintahan, asas demokrasi menjadikan penguasa bebas membuat aturan atau undang-undang, bahkan yang bertentangan dengan syariat sekalipun, tak terkecuali dalam aspek pergaulan pria dan wanita. Pertemuan kedua lawan jenis ini diberi ruang yang longgar untuk berinteraksi tanpa ada rambu- rambu. Bahkan walau tanpa ada kepentingan yang dibolehkan syariat.

Standar perbuatan yang dipakai dalam sistem ini adalah kemanfaatan, bukan halal-haram sebagaimana yang ditetapkan Islam. Maka wajar, dalam sistem ini selingkuh dianggap sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan manfaat. Semisal, bisa menemukan sensasi atau kesenangan yang tidak ditemukan dari pasangannya yang sah, nauzubillah min zalik!  Tidak ada lagi rasa takut pada diri individu jika melanggar syari'at. Lebih miris lagi, hukum di negeri ini pun tidak bisa menyentuhnya jika itu dilakukan atas dasar suka sama suka (concern).

Di samping itu, makna kebahagiaan dari sistem ini menyatakan bahwa materi yang berlimpah menyebabkan fisik atau jasmani merasakan kenikmatan. Maka, untuk meraih tujuan bahagia itu mereka menghalalkan segala cara. Ini karena memang agama tidak boleh berperan dalam urusan kehidupan manusia (sekular), kecuali urusan ibadah saja.

Kondisi ini diperparah dengan bebasnya arus media sosial. Tayangan dengan konten yang berbau pornografi dan pornoaksi bertebaran di mana-mana. Tidak ada lagi filter yang melindungi individu rakyat dari tayangan nir-faedah. 

Bagi individu yang memiliki ketakwaan rendah, maka akan mudah terjerumus  ke perbuatan maksiat. Hal ini karena sifat dari naluri atau dorongan seksual itu akan menuntut pemuasan jika selalu mendapat rangsangan. 

Bagi yang sudah menikah, mereka bisa menyalurkan kepada pasangannya. Namun, bagi yang belum menikah, jika ia tidak bisa mengendalikan naluri itu, maka akan menyebabkan terjadinya pelecehan seksual terhadap orang lain. Akan tetapi, hari ini mereka yang sudah memiliki pasangan sah sekalipun bisa melakukan perbuatan maksiat (selingkuh).

Sistem pendidikan hari ini juga gagal melahirkan individu yang  memiliki kepribadian islami, yakni individu yang cara berpikir dan bertingkah lakunya berlandaskan syariat Islam. Bahkan, kurikulum merdeka belajar yang diberlakukan sekarang memberi porsi sedikit pada pelajaran agama. Jargon moderasi beragama yang digencarkan sejatinya mengerdilkan peran agama. 

Pendidikan sekarang tidak membolehkan terlalu serius beragama dengan alasan agar tidak melahirkan radikalisme. Sementara itu, problem  yang utama tidak tersentuh, yakni pergaulan bebas di kalangan kawula muda. faktanya nampak jelas di depan mata, yakni adanya pemberitaan  ribuan kasus permohonan dispensasi nikah dini di kalangan pelajar di Jawa Timur disebabkan hamil di luar nikah.

Hanya Islam Solusi Sempurna

Solusi Islam tidak perlu diragukan. Semua problem kehidupan manusia akan tuntas dengan aturan yang sahih itu, termasuk dalam hal menyelesaikan kasus perselingkuhan. 

Islam menjadikan pernikahan sebagai salah satu bentuk ibadah. Karena itu, Islam menganjurkan bagi siapa yang mampu untuk segera menikah. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw.: 

" Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang telah mampu menanggung beban, hendaklah segera menikah. Sebab, pernikahan itu lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Siapa saja yang belum mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah perisai baginya." (Muttafaq alayhi)

Ketika akad pernikahan telah disepakati antara seorang pria dan wanita, maka konsekuensinya akan lahir hak dan kewajiban yang berlaku kepada keduanya. Misalnya, kewajiban menanggung nafkah bagi suami terhadap istrinya. Sementara, seorang isteri berkewajiban melayani suami, menaati perintahnya, dan mengatur segala urusan rumah tangga. 

Kepemimpinan rumah tangga (qawwam) ada di tangan suami. Namun, hubungan antara suami-isteri bukanlah seperti antara majikan dengan pembantu. Hubungan keduanya adalah hubungan persahabatan yang diliputi dengan kasih sayang, kedamaian, tolong-menolong, saling cenderung, dan bukan saling menjauh. 

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Quran surat Ar- Rum: 21: 

" Dan di antara tanda- tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang."

Jika kehidupan suami-isteri telah dilingkupi dengan suasana persahabatan, menjadikan syariat Islam dalam memecahkan seluruh problem rumah tangga, selalu menjadikan standar halal & haram dalam melakukan perbuatan, serta selalu mengharap rida Allah Swt. maka tidak akan ada perselingkuhan yang terjadi.
Keberlangsungan keluarga akan terjaga. Hal ini karena negara pun turut serta menjaganya, yakni dengan memastikan lapangan pekerjaan tersedia bagi kaum pria, sehingga ia bisa menjalankan kewajiban memenuhi nafkah dengan makruf. Ekonomi keluarga terjaga. Ekonomi negara stabil, kebutuhan pokok rakyat murah dan terjangkau. Kebutuhan dasar publik (pendidikan, kesehatan, keamanan, dsb) tersedia gratis dan berkualitas

Negara juga akan memberlakukan aturan yang mengatur hubungan pria dan wanita di kehidupan umum maupun khusus dengan memastikan adanya pemisahan (infishal). Hal ini akan menihilkan peluang terjadinya  interaksi yang terlarang, misalnya campur baur dengan lawan jenis (ikhtilat) atau berdua-duaan dengan yang bukan mahramnya (khalwat), dsb. 

Negara juga akan mengatur media sosial agar menjadi media yang bermanfaat untuk rakyat, bukan media yang membawa mudarat dan menjadi sarana perbuatan maksiat. 

Terakhir, negara akan memberlakukan sanksi tegas terhadap pelaku zina. Pezina yang  diketahui sudah menikah (mukhsan) akan dirajam hingga mati. Sedang bagi yang belum menikah, maka dijatuhi sanksi jilid 100 kali dan diasingkan ke tempat lain. Pelaksanaan hukuman disaksikan khalayak sehingga akan menimbulkan aspek jera & takut untuk melakukan hal yang sama.

Jelas, hanya sistem Islam yang bisa menyelesaikan problem perselingkuhan yang marak terjadi. Maka, jika ingin problem ini selesai, tidak ada jalan lain selain harus kembali diterapkan sistem Islam secara kaffah, sistem paripurna yang akan menjamin keberlangsungan sebuah keluarga, keberlangsungan jenis manusia, dan menjaganya dari kemerosotan martabat.

Wallahu 'alam bi ash-shawwab.

Oleh: Dyah Rini
Aktivis Muslimah Jatim

Selasa, 28 Februari 2023

Masalah Itu Akan Selalu Ada Selama Kau Masih Bernafas

Tinta Media - Sobat. Masalahmu tak lebih besar dari sebutir pasir di samudera, bahkan lebih kecil dari biji atom jika dibandingkan dengan alam semesta yang Mahabesar ini. Tersenyumlah dan Katakan: “Wahai masalahku, engkau terlalu lemah untuk membuatku berduka dan menjauhkan aku bersyukur dari rahmat dan kasih sayang Allah.”

Sobat. Sekali lagi bahwa masalah itu akan selalu ada selama engkau masih bernafas. Masalah itu mendewasakan cara berpikir, bersikap, dan bertindak. Janganlah kau lari dari masalah, karena dia akan terus mengejar, membuntuti, dan menghantuimu. Bukan seberapa besar masalah bagimu, tapi seberapa kekuatanmu bertahan dan bersabar menghadapinya. 

Sobat. Mengapa dirimu ditimpakan kesedihan? Karena Allah ingin membahagiakanmu. Mengapa dirimu ditimpakan musibah? Karena Allah ingin dirimu dekat dengan-Nya. Mengapa dirimu ditimpakan Ujian? Karena Allah Ingin menguatkanmu!

Sobat. Bagaimana mungkin kalian mencari kebahagiaan? Sedangkan hati kita jauh dari Allah. Kebahagiaan itu terletak di hati, bukan pada pujian atau perhiasan diri. Hati yang bahagia hati yang di dalamnya terdapat tatapan rahmat Ilahi. Bahagia sesungguhnya adalah jika urusan dunia tak sedikit pun menjadikan dirimu berpaling dari Allah.

Sobat. Kebahagiaan itu terletak pada hati yang rendah, bukan rendah diri, tapi hati yang rendah dari semua makhluk di muka bumi ini. Hatinya dekat dengan bumi, karena dia lebih memilih banyak bersujud daripada banyak berprasangka. Pertanda hati yang bersih lebih banyak diam, daripada berbicara tanpa makna.

Sobat. Orang yang berburuk sangka kepada Allah berarti telah memberikan anggapan yang bertolak belakang dengan kesempurnaan Allah yang suci serta mempunyai anggapan yang menggugurkan nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Oleh karena itu, Allah mengancam orang-orang yang berburuk sangka kepada-Nya dengan suatu ancaman yang hanya ditujukan kepada mereka.

Allah SWT berfirman :

وَذَٰلِكُمۡ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمۡ أَرۡدَىٰكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم مِّنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ 

“Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Fushshilat (41) : 23 )

Sobat. Dugaan orang-orang kafir bahwa Allah tidak mengetahui dan tidak melihat perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukannya adalah persangkaan yang tidak baik. Persangkaan yang demikian akan menimbulkan keberanian untuk melakukan perbuatan-perbuatan terlarang, sehingga berakibat kerugian pada diri sendiri. 

Akibat persangkaan yang demikian itu, mereka akan mendapat kerugian dan kehinaan di dunia dan azab pedih di akhirat nanti.

Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa sangkaan yang baik ialah meyakini bahwa Allah mengetahui segala perbuatan hamba-Nya sejak dari yang halus sampai kepada yang besar, sejak dari yang nampak sampai kepada yang tersembunyi, dan Allah mengetahui segala isi hatinya.

Jika seseorang telah memercayai yang demikian, maka ia selalu meneliti segala yang akan diperbuatnya, mana yang diridai Allah 
dan mana yang tidak diridai-Nya. Ia akan menghentikan serta menjauhkan diri dari segala perbuatan yang tidak diridai Allah, karena ia telah yakin bahwa Allah melihat dan mengetahui semua perbuatannya itu.

Diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Dawud., dan Ibnu Majah dari Jabir bin 'Abdullah, Rasulullah saw bersabda, "Kamu jangan sekali-kali mati kecuali berbaik sangka kepada Allah. (Riwayat Ahmad, Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Para ulama berpendapat bahwa sangkaan itu ada dua macam: pertama, sangkaan yang baik, yaitu menyangka bahwa Allah mempunyai rahmat, keutamaan, dan kebaikan yang akan dilimpahkan-Nya kepada manusia, sebagaimana tersebut dalam hadis Qudsi:
Allah berfirman, "Aku menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku."(Riwayat Muslim dari Anas)

Kedua, sangkaan yang jelek, yaitu menyangka bahwa Allah tidak mengetahui segala perbuatan hamba-hamba-Nya. 
Menurut Qatadah, sangkaan itu ada dua macam, yaitu: pertama, sangkaan yang menyelamatkan seperti yang diterangkan firman Allah:

إِنِّي ظَنَنتُ أَنِّي مُلَٰقٍ حِسَابِيَهۡ   

Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku. (al-haqqah/69: 20)

Dan firman Allah:
ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُواْ رَبِّهِمۡ وَأَنَّهُمۡ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ  
(Yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (al-Baqarah/2: 46)

Sobat. Orang-orang yang khusyuk benar-benar yakin bahwa mereka pasti akan kembali kepada Allah dan menemui-Nya pada hari akhirat nanti, di mana semua amalan manusia akan diteliti, dan setiap orang akan menerima balasan atas semua perbuatan yang telah dilakukannya selama di dunia. Berdasarkan keyakinan semacam itu, dia akan selalu taat kepada peraturan-peraturan Allah serta khusyuk dalam menjalankan ibadah dan amal kebajikan.

Kedua, sangkaan yang merusak, seperti yang diterangkan firman Allah ini.

Umar bin Khaththab berkata tentang ayat ini, "Mereka adalah orang-orang yang terus-menerus berbuat maksiat, tidak bertobat dari perbuatan itu, dan mereka berdebat tentang ampunan Tuhan, sehingga mereka meninggalkan dunia tidak membawa apa-apa." Kemudian Umar membaca ayat ini.

Al-hasan al-Bashri berkata, "Sesungguhnya satu kaum yang diperdaya oleh angan-angannya yang kosong sehingga mereka meninggal dunia, dan tiadalah mereka mempunyai suatu kebaikan pun. Salah seorang dari mereka berkata, 'Sesungguhnya aku berbaik sangka terhadap Tuhanku. Sesungguhnya ia telah berdusta. Jika baik sangkaannya, tentu baik pula amalnya." 

Kemudian Al-hasan al-Bashri membaca ayat ini.

Sobat. Jika jalan terasa sempit, jika urusan terasa pelik, jika rezeki terasa kian mampet, jika problematika hidup kian menghimpit. Bukan keluh kesah solusinya, bukan frustasi jalan keluarnya. Bukan pula menutup diri atau menuding orang lain penyebab petakanya. 

Sobat. Jika masalahmu terasa sulit, maka : Perbanyaklah membaca istighfar memohon ampunan atas dosa dan kesalahanmu. Karena Istighfar adalah pembuka simpul kesulitan dan penghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda, “ Barangsiapa senantiasa beristighfar, maka Allah memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesempitan, kegembiraan dari setiap kesusahan dan memberinya rezki dari jalan yang tidak dia sangka-sangka.”

Jika Masalahmu terasa sulit, maka mulailah memperbaiki dan meningkatkan ibadahmu. Sirami kegerangan hati dengan air wudhu, fanakan dirimu dalam kekhusyukan sholat bersujud kepada-Nya. Jadikan bacaan Al-Qurán penghibur dan curahan hatimu.

Jika Masalahmu terasa sulit, maka hayati setiap ucapan dzikir dalam bisik yang menyentuh kalbu, menangislah jika tangisan itu membuatmu nyaman dan lapang. Yakini dirimu begitu lemah. Tapi kau akan begitu kuat manakala kau serahkan segalanya kepada Tuhanmu Yang Mahakuasa, Biarkan Dia memelukmu.

Jika Masalahmu terasa sulit, maka tengadahkan tanganmu, tundukkan kepalamu dalam khusyuk, tawadhu, serta penuh harap. Berdoalah penuh kepasrahan dan pengharapan. Serahkan dan pasrahkan semua kepada-Nya dan Tersenyumlah !!!

Salam Dahsyat dan Luar Biasa!

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Coach Pengusaha Hijrah dan Spiritual Motivator Nasional Quantum Spirit. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur

Selasa, 21 Februari 2023

KEBIASAAN BURUK MAHASISWA YANG MENGHAMBAT KESUKSESAN DALAM BELAJAR

Tinta Media - Menjadi seorang mahasiswa adalah sesuatu yang didambakan setiap orang, memiliki tempat yang baik untuk belajar, teman-teman yang berjuang mencari ilmu, relasi semakin banyak, dosen yang berpengalaman dan banyak hal-hal positif yang didapatkan ketika kita masih menyanang status mahasiswa, namun tau kah kamu ada beberapa kebiasaan buruk yang menghambat proses belajar ketika masih berkuliah. Apakah itu yuk kita bahas bersama-sama.

1. Menunda Waktu
 Menunda waktu adalah kebiasaan yang harus dihindari oleh mahasiswa, karena kebiasaan ini adalah kebiasaan orang-orang gagal, biasanya menunda waktu ini terjadi karena kita menganggap bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu tidak penting atau karena adanya banyak gangguan dI sekitar kita seperti handpone, teman-teman yang sering mengajak bermain game dan sebagainya. Menunda waktu ini bukan hanya terjadi pada pekerjaan – pekerjaan yang bentuknya di dunia tapi menunda sholat pun itu termasuk menunda waktu. Maka bagaimana solusi untuk menghindari kebiasaan ini, salah satu cara nya adalah membuat list tugas harian pekerjaan apa saja yang harus segera di selesaikan dan ditempel didinding kamar tidur.

2. Terlalu Banyak Rebahan atau Tidur
 Mahasiswa itu adalah fase produktifitas yang paling baik, dimana tubuh sangat kuat, pikiran sangat tajam, dan pergerakan sangat lincah. Rebahan bukanlah suatu hal yang salah tapi jika terlalu banyak akan menyebabkan kemalasan, sudah sepantasnya kita memanfaatkan semua yang ada, terus bergerak mencari ilmu, membaca atau melakukan produktifitas yang baik.

3. Tidak Tau Tujuan Berkuliah
 Ikut alur aja, perkataan kebanyakan manusia yang sering terdengar di telinga. Tidak tau tujuan untuk berkuliah adalah masalah yang besar, dan ini adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari, maka sebelum memutuskan untuk berkuliah, putuskan terlebih dahulu apa tujuan berkuliah, maka tidak heran banyak orang yang merasa kalau dia salah jurusan hingga memtuskan untuk berhenti.

4. Malas berolahraga
 Olahraga adalah kegiatan yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh, menyisihkan waktu untuk berolahraga adalh investasi kesehatan terbaik, maka jangan sungkan untuk ikut gym atau sekedar lari 30 menit setiap pagi. Dengan tubuh yang sehat dan bugar akan memudahkan kita untuk bergerak, belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan positif.

6. Malas Membaca
 Membaca adalah hal yang wajib bagi penuntut ilmu bahkan diperintahkan oleh Allah dalam firman’nya di surat At-Talaq ayat pertama yang artinya “bacalah”, tapi sekarang banyak mahasiswa yang hanya masuk kuliah, pulang, dan tidak pernah mengulang pelajaran apalagi menambah ilmu yang lain. Sukses tidak jauh dari membaca, maka mulai sekarang biasakan membaca karena membaca adalah kewajiban menuntut ilmu.

7. terlalu banyak konsumsi sosial media yang tidak penting
 Di era sekarang siapa yang tidak suka sosial media, sosial media adalah hal yang wajib untuk anak muda tapi jika di konsumsi secara berlebihan ini akan mengganggu pelajaran, membuat tidak fokus dalam belajar dan bahkan banyak mahasiswa yang belajar sambil main handpone padahal hati tidak menerima 2 hal secara bersamaan.
Semoga bermanfaat.

Oleh: Abd Furqon Luthfi Ali 
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

KEBIASAAN BURUK MAHASISWA YANG MENGHAMBAT KESUKSESAN DALAM BELAJAR

Tinta Media - Menjadi seorang mahasiswa adalah sesuatu yang didambakan setiap orang, memiliki tempat yang baik untuk belajar, teman-teman yang berjuang mencari ilmu, relasi semakin banyak, dosen yang berpengalaman dan banyak hal-hal positif yang didapatkan ketika kita masih menyanang status mahasiswa, namun tau kah kamu ada beberapa kebiasaan buruk yang menghambat proses belajar ketika masih berkuliah. Apakah itu yuk kita bahas bersama-sama.

1. Menunda Waktu
 Menunda waktu adalah kebiasaan yang harus dihindari oleh mahasiswa, karena kebiasaan ini adalah kebiasaan orang-orang gagal, biasanya menunda waktu ini terjadi karena kita menganggap bahwa pekerjaan yang kita lakukan itu tidak penting atau karena adanya banyak gangguan dI sekitar kita seperti handpone, teman-teman yang sering mengajak bermain game dan sebagainya. Menunda waktu ini bukan hanya terjadi pada pekerjaan – pekerjaan yang bentuknya di dunia tapi menunda sholat pun itu termasuk menunda waktu. Maka bagaimana solusi untuk menghindari kebiasaan ini, salah satu cara nya adalah membuat list tugas harian pekerjaan apa saja yang harus segera di selesaikan dan ditempel didinding kamar tidur.

2. Terlalu Banyak Rebahan atau Tidur
 Mahasiswa itu adalah fase produktifitas yang paling baik, dimana tubuh sangat kuat, pikiran sangat tajam, dan pergerakan sangat lincah. Rebahan bukanlah suatu hal yang salah tapi jika terlalu banyak akan menyebabkan kemalasan, sudah sepantasnya kita memanfaatkan semua yang ada, terus bergerak mencari ilmu, membaca atau melakukan produktifitas yang baik.

3. Tidak Tau Tujuan Berkuliah
 Ikut alur aja, perkataan kebanyakan manusia yang sering terdengar di telinga. Tidak tau tujuan untuk berkuliah adalah masalah yang besar, dan ini adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari, maka sebelum memutuskan untuk berkuliah, putuskan terlebih dahulu apa tujuan berkuliah, maka tidak heran banyak orang yang merasa kalau dia salah jurusan hingga memtuskan untuk berhenti.

4. Malas berolahraga
 Olahraga adalah kegiatan yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh, menyisihkan waktu untuk berolahraga adalh investasi kesehatan terbaik, maka jangan sungkan untuk ikut gym atau sekedar lari 30 menit setiap pagi. Dengan tubuh yang sehat dan bugar akan memudahkan kita untuk bergerak, belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan positif.

6. Malas Membaca
 Membaca adalah hal yang wajib bagi penuntut ilmu bahkan diperintahkan oleh Allah dalam firman’nya di surat At-Talaq ayat pertama yang artinya “bacalah”, tapi sekarang banyak mahasiswa yang hanya masuk kuliah, pulang, dan tidak pernah mengulang pelajaran apalagi menambah ilmu yang lain. Sukses tidak jauh dari membaca, maka mulai sekarang biasakan membaca karena membaca adalah kewajiban menuntut ilmu.

7. terlalu banyak konsumsi sosial media yang tidak penting
 Di era sekarang siapa yang tidak suka sosial media, sosial media adalah hal yang wajib untuk anak muda tapi jika di konsumsi secara berlebihan ini akan mengganggu pelajaran, membuat tidak fokus dalam belajar dan bahkan banyak mahasiswa yang belajar sambil main handpone padahal hati tidak menerima 2 hal secara bersamaan.
Semoga bermanfaat.

Oleh: Abd Furqon Luthfi Ali 
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Kamis, 16 Februari 2023

KULIAH SEMBARI MENGHAFAL AL-QUR’AN, APA BISA?

Tinta Media - Menghafal Al-Qur’an adalah kegiatan yang mulia, bahkan banyak sekali keutamaan-keutamaan yang ditawarkan Rasulullah SAW kepada kita umatnya, pertanyaanya adalah bisakah menghafal Al-Qur’an sembari masih kuliah?

Pada artikel kali ini kita akan membahas bagaimana seorang mahasiswa bisa selesai kuliah dengan nilai sangat baik dan selesai juga hafalan Al-Qur’annya.

Teman-teman yang dirahmati Allah SWT kita harus percaya bahwa Allah SWT ridho kepada pemuda yang taat, pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk beribadah kepada Allah SWT dan sibuk mencari ilmu agama, disebutkan dalam sebuah hadist bahwa salah satu naungan Allah SWT diberikan kepada pemuda yang taat beribadah, dan dalam hadist lain orang yang mencari ilmu agama akan dimudahkan jalanya menuju surga.

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim).

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis pribadi, apa saja yang bisa dilakukan untuk menghafal Al-Qur’an disaat sibuk-sibuknya berkuliah.

1. Niat karena Allah SWT
Dalam Proses menghafal Al-Qur’an niat adalah yang paling utama, niat yang seperti apa, maka minimal ada 3 niat yang harus kita miliki, niat pertama yaitu ikhlas karena Allah SWT, yang kedua niat menghilangkan kebodohan diri sendiri dan yang ketiga niat untuk mengamalkan atau mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain.

2. Bergabung dengan Komunitas Al-Qur’an Atau Tinggal di Asrama Al-Qur’an.
Teman-teman sekarang banyak sekali yayasan atau asrama yang menerima Mahasiswa-mahasiswa untuk bergabung, dan biasanya di dalam Yayasan tersebut kegiatannya tidak jauh dari belajar Al-Qur’an dan melakukan kegiatan semacam bisnis atau marketing. Tempat-tempat seperti inilah yang akan memudahkan jalan kita untuk menghafal Al-Qur’an, atau jika teman-teman memilih untuk kost maka cari yang terbaik adalah memilih teman yang satu tujuan yaitu menghafal Al-Qur’an.

3. Membuat Jadwal Harian dan Target Menghafal
Point ini sangat penting karena jika kita tidak punya target dalam menghafal Al-Qur’an kita akan lalai dan kita tidak akan tahu kapan kita bisa menyelesaikanya, dan yang terpenting juga adalah manajemen waktu antara kuliah, belajar dan menghafal.

4. Mulai Menghafal dan Istiqomah Dalam Menghafal
Hal terpenting dalam menghafal Al-Qur’an adalah keistiqomahan kita terhadap Al-Qur’an, bagaimana Al-Qur’an itu menjadi santapan rutin hati setiap hari dan yakinlah dengan keistiqomahan itu akan ada sebuah keberhasilan yang tercapai, seperti perkataan seorang guru “orang yang fokus (istiqomah) pasti mulus”.

5. Menjauhkan Diri dari Maksiat
Tahap selanjutnya dalam proses menghafal adalah menjauhkan diri dari maksiat, kenapa? Karena Al-Qur’an dan maksiat tidak akan bisa disatukan, berdasarkan pengalaman penulis, ketika tidak sengaja atau disengaja melakukan maksiat maka iman secara tidak langsung akan menurun dan otomatis menghafal AL-Qur’an akan terhambat karena efek dari penurunan iman itu mengahsilkan kemalasan dalam beribadah termasuk menghafal Al-Qur’an. 

6. Berdoa dan minta pertolongan kepada Allah
Teman-teman, langkah terkahir bagaimana cara agar kita dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an adalah berdoa dan minta pertolongan kepada Allah, karena kita tidak bisa apa-apa kecuali pertolonganya, semoga dengan tulisan ini niat baik kita dalam menghafal Al-Qur’an mencari ridho Allah bernilai pahal disisinya aamiin.

Kuliah bukan alasan untuk berhenti menghafal Al-Qur’an dan yakinlah akan banyak keberkahan untuk mereka yang berusaha dekat dengan Al-Qur’an, menghafal lah seperti menanam pohon, rawatlah pohon itu, siram beri pupuk dan yakinlah suatu saat pohon itu akan berbuah lebat dan daunya menjadi naungan makhluk hidup di sekitarnya sebagaimana seorang muslim yang memberi banyak manfaat, berperan disetiap tempat, mewarnai dan menghidupkan tempat tersebut dengn nilai Al-Qur’an.

Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi).

Semoga bermanfaat!

Oleh: Edo Alfikri
Mahasiswa STEI SEBI

Sabtu, 11 Februari 2023

Tips Menghilangkan Kebosanan

Tinta Media - Rutinitas sering membuat kita bosan, gitu-gitu aja tidak ada yang menarik untuk dilakukan. Untuk menghilangkan kebosanan, terkadang kita memilih aktifitas yang membuat kita merasa senang, seperti bermain game online. Gak sadar kita melakukan aktifitas yang tidak membawa kebaikan untuk diri sendiri ataupun orang lain. Rugi sekali, banyak waktu luang hanya diisi dengan perbuatan sia-sia yang tidak menciptakan jejak-jejak kebaikan dan tidak pula membuat kita menjadi lebih baik.

Padahal waktu adalah sesuatu yang sangat berharga jika dimanfaatkan untuk kebaikan. Waktu akan terus berjalan dan tidak bisa diulang kembali. Banyak waktu luang membuat bosan, padahal jika dimanfaatkan, bisa menghasilkan karya yang luar biasa. Rugi, jika aktifitas yang sia-sia dilakukan hanya untuk menghilangkan kebosanan. Celaka, jika kita sampai lupa kewajiban sebagai seorang Muslim apalagi jika sampai terjerumus pada sesuatu yang haram, hanya karena ingin menghilangkan kebosanan. Tips untuk menghilangkan kebosanan semoga bermanfaat agar kita selalu tertunjuki di jalan yang benar dan agar kita tidak termasuk orang-orang merugi dalam hidup ini.

Gaes, pertama ciptakan hobbi yang tidak hanya membuatmu senang untuk menghilangkan kebosanan, tapi juga memberi nilai manfaat yang akan kau dapat. Sebagai contoh, hobbi membaca perlahan akan menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan. Kamu akan menjadi sosok hebat jika kamu suka membaca tanpa kau sadari. Jadikan membaca menjadi hobbi menyenangkan yang bisa menghilangkan kebosanan. Kamu bisa mulai dengan bacaan-bacaan ringan yang membuat hati mu senang dan serta pemahaman mu tercerahkan. Hobbi membaca awalnya memang harus dipaksakan tapi perlahan kamu akan suka. Saat kamu sudah mulai menyukai membaca, tidak terasa banyak hal yang akan kamu dapat. Pastinya, kebosananmu perlahan akan hilang, berubah dengan rasa ingin tahu yang tinggi yang mendorongmu untuk terus belajar. Waktu yang berharga tidak dibiarkan sia-sia dengan suka membaca.

Kamu juga bisa kembangkan kemampuanmu untuk menulis. Alirkan saja gagasan cemerlang yang kamu dapat dari apa yang kamu baca dalam tulisan. Hobbi membaca dan menulis akan membuat waktumu lebih berharga, sehingga tidak ada lagi kata membosankan karena waktu diisi dengan kesibukan yang menyenangkan dan perlahan mengubah dirimu menjadi pribadi unggul dengan pengetahuan dan kemampuan yang melejit luar biasa. Setiap waktu berharga untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan. Perlahan kamu akan menjelma sosok remaja hebat dengan segudang prestasi yang membanggakan orang tua mu.

Kedua, jalin hubungan dengan teman-teman baik dalam barisan dakwah, insyaallah kalian akan disibukkan dengan kebaikan. Bersama mereka, kamu terdorong untuk lebih kreatif dalam menciptakan peluang yang membuat pikiran menjadi segar dan jauh dari kebosanan. Disaat galau, resah dan gelisah, kalian bisa saling mengingatkan dan menguatkan untuk terus konsisten pada kebenaran. Upgrade pengetahuan dan kemampuan dengan terus mengaji dan mengikuti forum diskusi agar kamu menjadi sosok pemimpin masa depan yang memiliki karakter khas, berkepribadian Islam dengan pola pikir dan sikap Islami. Bersama teman-teman dalam barisan dakwah, kebosanan akan perlahan menghilang dan berubah menjadi tantangan untuk menciptakan peluang dakwah agar lebih banyak lagi remaja yang tercerahkan dengan Islam. 

Yang terakhir, jalan lupa menjalankan kewajiban sebagai Muslim sejati. Sholat dan sabar adalah solusi Islami saat kau dalam masalah termasuk saat hati mu merasa bosan. Sholat membuat hatimu merasa tenang dan tentram dengan mendekatkan diri kepada Illahi Rabbi. Sholat juga membuat diri kita menjadi lebih kuat dan tegar menghadapi berbagai permasalahan kehidupan. Semangat akan tetap terjaga disetiap langkah kita dan kebosanan akan berubah menjadi tantangan yang harus ditaklukkan sehingga hidup akan berwarna, indah, dan berkah. Yakinlah taqwa adalah kata kunci untuk menyelesaikan semua masalah. Selama kita mau mengatur hidup ini dengan Islam dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, tidak ada lagi kata bosan. Allah akan memberikan jalan terbaik dan solusi setiap masalah jika kita mau bertaqwa. 

Teruslah Berkarya dan meningkatkan kemampuan, bukan hanya mengejar kesenangan. Waktu adalah kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik dan menciptakan jejak-jejak kebaikan. Apapun potensi yang kita punya harus dikembangkan dan dilatih agar lebih hebat dan canggih. Banyak keahlian yang bisa diasah yang bisa membuat kita luar biasa. Namun, sering banyak waktu luang membuat kita merasa bosan. Padahal waktu adalah kesempatan untuk berubah, berkarya dan menciptakan banyak kebaikan. Merubah kebosanan menjadi peluang yang berharga, sehingga hidup menjadi penuh warna dengan banyak aktifitas yang bermanfaat. Sungguh beruntung jika kita mampu memanfaatkan waktu yang sebagai peluang untuk berkarya, bukan hanya mengejar kesenangan yang tidak ada manfaatnya hanya untuk menghilangkan kebosanan. Jika kamu aktif dengan banyak kegiatan bervariatif, insyaallah tidak ada lagi kata bosan dalam hidup. Semoga tips diatas bisa membuat kita jauh dari kebosanan sehingga hidup akan terasa lebih hidup dan indah.

Oleh: Mochamad Efendi
Sahabat Tinta Media 

Senin, 06 Februari 2023

Resep Hidup Bahagia

Tinta Media - Dalam lslam resep hidup bahagia itu mudah dan praktis, yaitu cukup menyalin dari Al-Quran yang merupakan buku panduan kehidupan dan telah dicontohkan oleh Kanjeng Nabi saw. Ini karena alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Allah Swt. tidak dibiarkan saja, dilengkapi dengan aturan agar kehidupan berjalan dengan baik bahkan membuat penghuninya bahagia.
 
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main.” (QS Al-Anbiya: 16).

Begitu hebatnya Allah Swt. merancang dunia dan seisinya. Tidak ada yang terlewat, melainkan semuanya sudah ada panduan-Nya. Seorang mukmin haruslah menerapkan Al-Qur’an secara menyeluruh agar merasakan kebahagiaan yang tidak hanya di dunia, bahkan kelak akan bahagia selamanya di akhirat. Semua itu bisa dijalankan karena konsekuensi iman yang membenarkan seluruh isi Al-Qur’an yang tiada keraguan di dalamnya.

Sungguh rugi jika manusia hanya mengejar kebahagiaan dunia hingga melupakan kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Bukankah sudah banyak kisah yang semuanya ada batas akhirnya. Fir’aun dengan segala kemewahan dunianya juga binasa karena kepongahannya. Hitler dengan kekuasaannya yang diktator seakan tidak ada yang menandingi, akhirnya juga tewas. Apakah masih belum menjadi pelajaran bagi kita jika hidup itu sementara, dan ketika tidak mematuhi aturan-Nya pasti sengsara di dunia serta di akhirat kelak.

Islam telah terbukti mampu membuat manusia hidup bahagia selama rentang waktu 13 abad. Sejak Rosulullah saw. membangun negara lslam pertama di Madinah hingga Khilafah Turki Ustmani 1924 M, Islam bisa membuat ratusan juta manusia hidup tenang dan bahagia, meskipun berbeda agama, ras, suku, bahasa, dan warna kulit. lslam menjamin kebutuhan semua rakyat yang ada dalam wilayah kekuasannya, baik muslim maupun nonmuslim.

Dalam lslam pun tidak ada tingkatan strata. Semua manusia sama, baik kaya atau miskin, pejabat maupun rakyat, pedagang atau petani, dan sebagainya. Yang membedakannya hanyalah ketakwaannya (TQS Al-Hujurat 13). 

Hal tersebut membuat seorang muslim hidupnya produktif, hingga melahirkan banyak manusia yang bermartabat, seperti Shahudin Al Ayubi, Al-Fatih, lmam Syafi’i, dan lain sebagainya.

Bukti lain kehidupan yang mengikuti petunjuk Qur’an dan mendatangkan keberkahan serta kebahagiaan, yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang berkuasa selama kurang lebih 3 tahun. Di bawah kepemimpinannya, tidak ada rakyat yang berhak mendapatkan zakat karena tergolong hidup mapan. Ini karena beliau mengurusi setiap keperluan rakyat dengan landasan syariat. Bahwa sandang, pangan, papan, kesehatan, keamanan dan pendidikan harus disediakan oleh negara dengan murah hingga gratis. Tentu saja kehidupan berjalan dengan baik dan rakyatnya mencintai pemimpinnya karena pemimpinnya mencintai rakyatnya.
Bisa disimpulkan bahwa resep hidup bahagia adalah sebagai berikut: 

Pertama, membaca petunjuk hidup/Al-Qur’an. Seorang muslim harus terbiasa membaca kitab suci yang berfungsi sebagai petunjuk. Lisannya senantiasa melantunkan kalam-Nya, dengan membacanya membuat hati tentram sekaligus sebagai obat dalam dada.

Kedua, memahami isi Al-Qur’an dengan mempelajarinya, karena belajar dalam lslam adalah kewajiban yang ada pada setiap pundak muslim dari ayunan hingga liang lahat. 

Ketiga, mengamalkan Al-Qur’an secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan. Dalam hal ini, negara adalah pihak yang efektif menerapkan, menjaga, serta menyebarkan lslam.

Keempat, Menyampaikan yang diketahui walau satu ayat atau disebut amar ma’ruf dan nahi Munkar. Ya, itulah dakwah. Dakwah adalah amalan yang sangat dicintai Allah Swt. Dengan dakwah, tersebarlah rahmat lslam hingga membuat banyak manusia hidup dalam petunjuk.

Sebaliknya, hari ini ketika sistem yang diterapkan adalah sekularisme kapitalis, maka kehidupan berjalan timpang. Sistem ini melarang agama (lslam) mengatur kehidupan, dan agama hanya dijadikan syarat untuk membuat KTP. Standart kebahagiaan dalam sistem ini diukur dengan banyaknya materi yang didapat, menyebabkan banyak manusia stres, depresi, hingga bunuh diri ketika tidak mampu meraihnya. 

Pertanyaannya, apakah kita ingin hidup bahagia dengan syarat menerapkan syariat secara kaffah atau tetap bertahan dengan sistem sekularisme kapitalis yang gagal membuat manusia hidup tenang serta bahagia?

Wallahu a’lam.

Oleh: Umi Hanifah
Sahabat Tinta Media

Senin, 05 Desember 2022

Tips Sehat Penggunaan Internet untuk Anak

Tinta Media - Sobat. Terkadang orang tua merasa bangga jika anaknya yang masih kecil sudah demikian akrab dengan perangkat digital. Saat si kecil begitu serius dengan perangkat digitalnya seperti laptop ataupun smartphone, itu bukan berarti dia sedang berkonsentrasi, melainkan sedang 'dikendalikan'. Tanpa sadar, anak akan mengalami popcorn brain.

Sobat. "Popcorn brain adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi otak anak yang terbiasa dengan layar perangkat digital yang senantiasa merespons stimulus kuat hingga otak meletup-letup," jelas psikiater dan praktisi pendidikan anak di Korea Selatan, Yee-Jin Shin dalam buku Mendidik Anak di Era Digital: Kiat Menangkal Efek Buruk Teknologi, dan ditulis detikHealth pada Selasa (21/10/2014).

Sobat. Saluran berita CNN AS pada 23 Juni 2011 lalu menyebut jika anak terbiasa melakukan banyak hal sekaligus di perangkat digitalnya, maka struktur otak cenderung tidak bisa beradaptasi dengan dunia nyata. Akibat penggunaan perangkat digitalnya secara membabi-buta, orientasi otak akan kebal terhadap stimulus yang diberikan.

Sobat. Digital wellbeing bukan hanya sekedar alat, tetapi bagaimana individu bisa bahagia dengan aktivitas digitalnya; bagaimana ia mampu mempergunakan teknologi dengan bijak untuk kesejahterannnya.

Sobat. Penguasaan lingkungan dan hubungan positif dengan orang lain adalah bagian penting dalam membentuk digital wellbeing. Agar bisa Mengenal jati diri harus dibangun 5 Sadar : Sadar Tuhan, Sadar Diri, Sadar Hidup, Sadar masalah dan Sadar Bahagia.

Sobat. Berikut ini tips menggunakan internet untuk Anak :

1. Orang tua harus senantiasa mengikuti perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi, tidak boleh gaptek, setidaknya mengetahui perkembangan terbaru. Bila ada perkembangan baru yang tidak dimengerti, bertanyalah atau belajarlah kepada teman-teman yang sudah mahir.

2. Sebaiknya miliki computer dan akses internet sendiri di rumah, agar anak-anak tidak main ke warnet atau rumah temannya. Mengontrol dan memantau anak di rumah akan jauh lebih mudah daripada memantaunya di luar rumah.

3. Pantaulah selalu ketika anak-anak saat mereka mengakses internet. Anda perlu mewaspadai anak yang suka mengunci pintu kamarnya, boleh jadi ia sedang menyembunyikan sesuatu.

4. Pasanglah perangkat lunak yang dapat menyaring situs-situs yang tidak baik. Anda bisa mengunduh perangkat lunak ini di internet. Pemerintah saat ini melalui kementerian kominfo memang telah memblokir situs-situs porno di internet, meski tidak 100% efektif. Anak-anak yang kreatif biasanya memiliki cara jitu untuk mengakses kembali situs-situs tersebut.

5. Bila kedapatan mengakses atau mengunduh gambar porno dan sejenisnya, ajaklah anak bicara baik-baik secara empat mata dari hati ke hati untuk meluruskan kekeliruannya.

6. Sesekali periksalah rekan jejak situs-situs mana saja yang pernah dikunjungi anak melalui fasilitas history yang biasanya ada pada setiap browser aplikasi internet

7. Bila memungkinkan, usahakan mengetahui password e-mail atau alamat jejaring sosia lainnya sehingga Anda sewaktu-waktu dapat mencermati aktivitas anak Anda di dunia maya. Bersikaplah yang wajar, jangan tunjukkan bahwa Anda mencurigai anak, sebab hal itu akan membuatnya berusaha menyembunyikan perbuatan buruknya.

8. Aturlah waktu mereka berinternet, dan ingatkan mereka agar berhenti bila sudah berjam-jam di depan gadget atau computer sekarang bisa manfaatkan aplikasi digital wellbeing.

9. Tanyakan tanpa bernada interogasi dan diskusikan mengenai hal-hal yang mereka sukai diinternet. Ini berfungsi untuk menggali kecenderungan mereka dalam berinternet sehingga Anda akan mendapatkan gambaran mengenai aktivitas mereka di internet.

10. Ingatkan mereka untuk tidak mengumbar data pribadi seperti alamat rumah dan nomer telephon secara terbuka karena ini dapat memancing tindak kejahatan yang akan merugikan diri sendiri dan keluarga.

11. Jangan menampilkan foto-foto peribadi, apalagi foto close up dengan pose yang provokatif atau vulgar. Para pelaku pedofilli biasanya menjadikan internet sebagai sarana mencari mangsa.

12. Ingatkan juga agar mereka tidak membuat janji bertemu dengan orang yang hanya dikenal lewat media social. Jika ada yang mengajak, hendaknya mereka mendiskusikan dulu dengan orang tua dan mengajak teman.

13. Ajarkan mereka untuk memiliki keterampilan berinternet atau keterampilan computer lainnya yang bermanfaat. Misalnya membuat blog atau website yang berisi materi-materi yang positif. Dorong mereka untuk membuat tulisan karena menulis itu sangat bermanfaat bagi kecerdasan mereka.

Sobat. Oleh karena itu kami SAE Communication merancang kegiatan liburan sekolah yang penuh berkah, edukatif dan Inspiratif bagi tumbuh kembang anak-anak untuk membangun mental juara dengan tajuk Kegiatan “ SAE Young Camp 2022” Tanggal 23-25 Desember 2022 di kota wisata Trawas Jawa Timur di Lereng Gunung Penanggungan yang Indah. Segera kontak kami Bu Aini wa.me/6281332061392 atau Mas Irham wa.me/628971780037

(DR. Nasrul Syarif, M.Si. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur. Penggerak Literasi Digital Nasional)

Senin, 24 Oktober 2022

Begini pesan Abu Zaid dalam Bersosmed

Tinta Media - Agar tidak jatuh pada kategori  penyebar hoax, Abu Zaid dari Tabayyun Center memberikan pesan dalam penggunaan sosmed.
 
“Sebagai seorang Muslim kita wajib berhati hati dalam bersosmed. Jangan mudah menyebar konten apa pun yang kita peroleh. Itu sangat berbahaya. Sengaja atau tidak kita jadi bagian dari para penyebar hoax alias kebohongan,” tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (23/10/2022).
 
Dalam dunia sosmed bertumpuk tumpuk info atau berita, aneka ragam jenisnya. Ada yang sekedar aktivitas pribadi di berbagai suasana dan kegiatan. Ada info tentang  para penguasa, ulama, tokoh politik, dan tentu saja artis. “Semua ada,” tegasnya.
 
Hanya saja, sambungnya,  tidak semua info yang beredar tiap detik itu benar, sesuai fakta. Banyak sekali hoax yang beredar karena berbagai kepentingan.
 
“Yang paling gencar hoax pihak penguasa demi menjaga singgasana, bahkan ada buzzer,  tukang menggonggong kapan saja,  kepada siapa saja yang dituding sebagai lawan politiknya,” jelasnya.
 
Kesalahan pada konten atau berita, ungkapnya,  bisa terjadi dari dua sisi. Pertama, isinya hoax karena tidak sesuai fakta. Kedua,  isinya batil karena bertentangan dengan aqidah dan syariah meskipun faktanya bisa jadi benar.
 
“Jika kita ikut menyebarkan konten atau info seperti diatas pastinya kita termasuk para pembuat fitnah dan berdosa,” tandasnya.
 
Allah Swt.  berfirman, dalam Q.S. al-Hujurat ayat 6,
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
 
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
 
“Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim berkata, “Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan kroscek terhadap berita dari orang fasik. Karena boleh jadi berita yang tersebar adalah berita dusta dan keliru,” jelasnya.
 
Abu Zaid juga mengutip sabda Nabi Saw. pada khutbahnya  saat musim haji,
 
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا ، فِى شَهْرِكُمْ هَذَا ، فِى بَلَدِكُمْ هَذَا
 
“Sesungguhnya darah, harta dan kehormatan sesama kalian itu terjaga sebagaimana kemuliaan hari ini, kemuliaan bulan ini dan kemuliaan negeri kalian ini.” (HR. Bukhari, no. 67 dan Muslim, no. 1679)
 
“Seringkali kita men-share satu berita tanpa mengecek kebenarannya sekedar karena isinya sangat menarik, padahal belum tentu benar,”sindirnya.
 
Jika demikian, lanjutnya,  maka akan sangat riskan menghancurkan reputasi seorang muslim atau jamaah tertentu dari para pengemban dakwah.
 
“Maka kita wajib mengecek benar tidaknya secara langsung kepada sumber berita atau kepada siapa yang diberitakan agar jelas kebenarannya. [] Irianti Aminatun




 
 
 

Senin, 17 Oktober 2022

Tips Agar Tidak Gabut dalam Menunggu Tegaknya Khilafah

Tinta Media - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center memberikan tips dalam menunggu tegaknya khilafah.
 
“Pertama, tetap istiqomah di jalan dakwah. Jangan sampai terbersit sedikitpun untuk meninggalkan dakwah berapapun lamanya waktu kita menunggu,” tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (16/10/2022).
 
Kedua, sebutnya, tetap beraktifitas optimal dalam memaksimalkan pengorbanan dalam berjuang. Tetap aktif ngaji dan berdakwah.
 
“Ketiga, tetap berdoa dengan penuh harap kepada Allah agar disegerakan pertolonganNya,” tandasnya.
 
Keempat, sambungnya,  tetap bertawakal sepenuhnya karena apa yang Allah tetapkan untuk hasil perjuangan kita adalah yang terbaik.
 
“Kelima, tetap bersiap siap melaksanakan jihad fi sabilillah,” tegasnya.
 
Menurut Abu Zaid, kesiapan jihad  ini perlu disiapkan  agar saat khilafah tegak  kemudian memberikan komando untuk berjihad membebaskan Palestina, misalnya, atau  Kashmir, Uighur, kota Roma sudah siap.  
 
“Keenam, tetap bertaubat kepada Allah. Mohon ampun atas segala dosa kita. Mendawamkan istighfar. Terus menghinakan diri kepada Allah Yang Maha Pengampun,” ucapnya memberikan saran.
 
Ketujuh, jelasnya, tetap mendawamkan sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. serta mengharap  syafaat Nabi Saw.
 
Abu Zaid mengingatkan, menunggu nashrullah demi  tegaknya khilafah merupakan bagian dari perjuangan. Artinya itu merupakan bagian dari proses berjuang, sehingga menunggu itupun amal shalih. Menunggu dalam upaya berjuang menegakkan khilafah juga mendapatkan pahala dari sisi Allah.

“Jadi, menunggu nashrullah dalam keadaan berjuang di jalanNya setiap detiknya adalah amal shalih. Tidak ada istilah membuang waktu percuma,” pungkasnya. [] *Irianti Aminatun*
 
 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab