Pelajar Terpuruk di Masa Sekuler
Tinta Media - Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi mengatakan bahwa saat ini tengah marak tindak kekerasan yang menimpa guru. Bahkan, ada pula guru yang dikriminalisasi.
Maraknya tindakan pelaporan dan kriminalisasi terhadap guru ketika menjalankan tugas keprofesiannya ini mendorong PGRI untuk mengusulkan adanya UU Perlindungan Guru. Ini dilakukan untuk mencegah kasus serupa terulang kembali, (medcom.id, 01/11/2024)
Ironis, di masa sekuler ini para pelajar yang seharusnya menjadi benih emas untuk memajukan bangsa dengan ilmu yang dihasilkan dari sekolah justru semakin brutal justru semakin brutal dan tidak bisa mengatur diri sendiri di saat tersulut emosi. Kurikulum merdeka yang diberlakukan justru menjadikan pelajar kehilangan pedoman.
Berbanding terbalik dengan masa khilafah yang dulu tegak di muka bumi. Para pemuda justru tidak dibiarkan lalai, tetapi dibentuk pemikiran dan perilakunya agar menjadi insan yang takwa dan siap menjadi pemimpin yang adil dan bertanggung jawab. Setiap keputusan yang diambil sudah berdasarkan pemikiran mendalam yang sesuai dengan syariat Islam. Mereka mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang di setiap langkah yang akan diambil.
Terbukti dengan jelas bahwa kepemimpinan yang diatur oleh ideologi yang rusak akan menghasilkan masyarakat yang rusak juga. Maka, sudah saatnya kita mengemban kembali ideologi yang benar dan aturannya pun diatur langsung oleh Sang Maha Pencipta. Ideologi tersebut adalah Islam.
Wallahu a'lam bish shawwab.
Oleh: Ummu Arvin
Sahabat Tinta Media