Tinta Media: surat pembaca
Tampilkan postingan dengan label surat pembaca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label surat pembaca. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Desember 2023

Menelisik Pembangunan Industri Pupuk di Fakfak, Benarkah untuk Rakyat?


Tinta Media - Menurut Presiden Jokowi, pembangunan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Hal ini disampaikan saat memberikan sambutan pada groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) kawasan industri pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (23/11/2023). 

Pernyataan presiden tersebut seolah menjadi angin segar dan harapan besar bagi para petani. Pasalnya, saat ini Indonesia menjadi importir pupuk terbesar. Namun, ketika melihat konsep _reinventing government_ yang menjadikan BUMN sebagai lembaga profit pencari keuntungan, PT Pupuk Kaltim yang menggawangi industri pupuk Fakfak, sepertinya proyek ini tidak berorientasi pada rakyat.

Hal ini bisa dilihat dari jumlah pupuk subsidi yang lebih sedikit dibandingkan pupuk nonsubsidi. Masih ditambah lagi persyaratan untuk mendapatkan pupuk subsidi yang memberatkan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa negara tidak serius dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Jika solusi pemerintah hanya meningkatkan produksi pupuk tanpa memperbaiki konsep dan sistem distribusi, sudah pasti tidak akan mampu menyelesaikan masalah pangan di Indonesia. 

Kedaulatan pangan bisa diwujudkan ketika pemerintah berperan sebagai penanggung jawab dan pelayan rakyat, bukan sebagai regulator semata. Pemerintah harus memastikan bahwa produksi dan distribusi pupuk hingga sampai pada petani dengan mudah dan murah. Bahkan, pemerintah bisa memberikan pupuk gratis pada petani yang tidak mampu agar pengolahan tanah lebih maksimal, sehingga pasokan pangan meningkat. Ini bisa dilakukan jika negara menjual pupuk pada petani dengan harga sesuai biaya produksi, tidak untuk mencari keuntungan semata.

Oleh: R. Raraswati,
Sahabat Tinta Media

Kamis, 21 Desember 2023

Urgensi Akhiri Aksi Perundungan



Tinta Media - Di dunia pendidikan saat ini kian hari kian memprihatinkan. Bagaimana tidak, angka kasus aksi perundungan bukannya semakin berkurang, yang ada malah semakin bertambah. Korban perundungan bukan hanya kepada sesama siswa tapi juga ada yang dengan lancangnya melakukan perundungan kepada guru sendiri. Tak hanya terjadi di dalam institusi sekolah saja namun juga terjadi di lembaga pondok pesantren. 

Miris memang, di saat orang tua menyekolahkan anak untuk dididik dan dibina agar menjadi pribadi yang berwawasan luas dan budi pekerti yang luhur sesuai dengan cita-cita orang tua, malah jadi bumerang. 

Kurikulum pendidikan saat ini tersistematis membentuk kepribadian individu para siswanya menjadi individu yang sekuler. Tanpa disadari membentuk karakter penindas yang mengesampingkan iman. Mereka tak peduli aksinya itu berdosa atau tidak, tak peduli juga bisa membuat korbannya terkapar, yang penting bisa menyalurkan emosinya sampai puas. 

Sebelum makin banyak lagi korban perundungan, seluruh elemen yang memiliki wewenang dalam mengatur sistem pendidikan harus cepat tanggap beralih ke sistem pendidikan Islam yang mengutamakan pembentukan aqidah, pola pikir dan pola sikap sesuai dengan aturan Islam.

Oleh: Siti
Sahabat Tinta Media

Senin, 18 Desember 2023

Islam Bangkit jika Pemikiran Umat Islamnya Bangkit



Tinta Media - Para mujahidin di tanah ribath berjuang dengan air mata dan darah demi mempertahankan hak dan kehormatan kaum muslimin yang tengah dirampas kafir Barat. Sudah semestinya kita yang di sini pun berjuang mengembalikan pemikiran umat ke dalam pemikiran Islam. Inj juga demi mempertahankan hak dan kehormatan kaum muslimin yang telah dirampas kafir Barat. 

Umat sudah terlalu lama dijajah oleh pemikiran sekuler kafir Barat. Demokrasi, moderasi, hak asasi, feminisme adalah produk  perang pemikiran yang digencarkan oleh Yahudi dan kafir Barat dengan tujuan agar kaum muslimin semakin jauh dari nilai-nilai Islam. Maka, wajib hukumnya bagi kita untuk memberantasnya. Perang pemikiran harus dilawan  dengan perang pemikiran karena kunci kebangkitan Islam hanya akan tewujud jika pemikiran umat Islam telah bangkit. 

Mari kita selamatkan kaum muslimin dari pemikiran sekuler yang dilancarkan kafir Barat dengan mendakwahkan urgensi penerapan Islam kaffah sebagai solusi permasalahan umat. Sekali lagi, demokrasi, hak asasi, moderasi, childfree, feminisme, nasionalisme adalah produk pemikiran Yahudi dan kafir Barat. Produk pemikiran tersebut telah mampu menggeser akidah Islam menjadi akidah sekuler. Banyak umat  Islam yang masih terjebak di dalamnya. Karena itu, jangan hanya boikot produk dagangannya, tetapi boikot pula produk pemikirannya karena pemikiran sekuler tidak layak dijadikan sandaran.

Oleh: Khasanah Isma 
(Guru dan pemerhati umat) 

Sabtu, 16 Desember 2023

Hipokrit Kronis


Tinta Media - Ada satu jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan, yaitu hipokrit kronis. Penyakit yang satu ini sudah lama menjangkiti Amerika, negara adidaya, polisi dunia, dan dedengkot kapitalisme.

Lihatlah sepak terjang AS melalui politik luar negerinya, menggunakan segala cara agar seluruh dunia tunduk terhadapnya, sehingga hegemoni kian kokoh. Dia juga menggunakan boneka pada setiap negeri jajahannya.

Tak pelak lagi, cengkeramannya bisa kita lihat saat Anthony Blinken mengatakan bahwa Israheel sedang menghadapi "organisasi teroris" yang menyerang dengan cara paling mengerikan. 

"Dari sudut pandang kami, ini harus mengarah pada pembentukan negara Palestina. Kita tidak akan memiliki perdamaian dan keamanan yang tahan lama bagi Israheel, kecuali dan hingga aspirasi politik Palestina terpenuhi," ungkap Anthony. (VOA Indonesia,(10/12/2023)

Jelas, apa yang diungkapkan Menlu AS tersebut merupakan standar ganda. Ini adalah bentuk kemunafikan (hipokrit) AS dengan alasan sebagai berikut:

Pertama, Hamas yang memperjuangkan tanah air dari penjajah disebut organisasi teroris, sedangkan Israheel penyerobot tanah orang, penjajah dan pembantai warga Gaza tidak disebut teroris.

Kedua, ungkapan "dari sudut pandang kami" mengisyaratkan pandangan sebagai kampiun kapitalisme. Solusi yang ditawarkan tentulah yang menguntungkan bagi AS sendiri. Dengan solusi tersebut, AS dapat mengontrol wilayah Timur Tengah. 

Ketiga, Israheel tetap akan dipertahankan oleh AS di wilayah Palestina, dengan memainkan boneka-bonekanya yang lain. Mereka telah dan akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israheel.

Keempat, apa yang disebut sebagai aspirasi politik Palestina hanyalah lip service mereka kepada penguasa boneka yang ia ciptakan sendiri. Sesungguhnya, kekuasaan yang diberikan AS kepada penguasa Palestina hanyalah semu.

Inilah yang perlu disadari dan dipahami oleh kaum muslimin. Kapitalisme akan terus menggunakan standar ganda dalam menyerang Islam dan ajarannya, mengkriminalisasi pejuangnya hingga kaum muslimin mau mengikuti mereka.[]

Oleh: Muhammad Nur
Intelektual Muslim

Jumat, 15 Desember 2023

Kenapa Harus Khilafah?

Tinta Media- Tidak sedikit dari umat Islam sendiri alergi dengan Khilafah dan bahkan lebih memilih demokrasi untuk aspirasi politik mereka. Padahal, sudah terbukti bahwa politik dalam konteks demokrasi hanya untuk tujuan kekuasaan. Mereka berebut kekuasaan, mempertahankannya dengan segala cara, tapi lupa untuk mengurusi rakyat dengan kekuasaan yang didapat. Dalam Islam kekuasaan bukan tujuan tapi metode untuk mencapai tujuan yakni mengembalikan kehidupan Islam. Khilafah dibutuhkan agar bisa menerapkan Islam secara kaffah sehingga terwujudlah kehidupan Islami yang mendorong penduduk satu negeri beriman dan bertaqwa.

Ini juga dicontohkan Rasulullah saat tantangan dakwah yang begitu besar di Mekkah sehingga beliau dan para sahabat memutuskan hijrah ke Madinah. Kekuasaan sangat diperlukan untuk menghilangkan penghalang dakwah dan agar Islam bisa diterapkan secara kaffah. Penyebaran Islam begitu cepat saat Islam diemban oleh negara dengan dakwah dan jihad. Umat menyaksikan Islam sebagai rahmatan lil alamiin sehingga mereka berbondong-bondong masuk Islam. Oleh karena itu kita wajib memperjuangkan Khilafah agar kewajiban menerapkan Islam secara kaffah bisa dilaksanakan dan agar kehidupan Islami yang kita cita-citakan bersama bisa terwujud, sehingga pintu berkah dari langit dan bumi terbuka untuk penduduk satu negeri yang beriman dan bertaqwa seperti yang dijanjikan Allah SWT. dalam al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 96.

Oleh: Mochamad Efendi
Sahabat Tinta Media

Ruang Isolasi untuk Caleg yang Gagal Terpilih

Tinta Media - Pemilu 2024 tinggal beberapa bulan lagi, para calon anggota legislatif (caleg) sudah melakukan kampanya di mana-mana. Mereka berlomba-lomba mengambil hati rakyat dengan memberikan sembako, uang, kalender, kaos dan lain-lain, agar mereka menjadi caleg yang terpilih. Untuk membiayai kampanye tersebut para caleg harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit dan melibatkan berbagai pihak.

Pemerintah daerah (pemda) juga ikut berperan dalam pemilu tersebut. Salah satunya dengan menyediakan rumah sakit-rumah sakit untuk menampung para caleg yang gagal pada pemilu 2024 nanti. Kondisi seperti ini sering terjadi di pemilu-pemilu sebelumnya. Ada sebagian para caleg yang mengalami gangguan kejiwaan dan harus mendapatkan penanganan dari para dokter spesialis kejiwaan maka pemda menyediakan rumah sakit untuk mengantisipasi hal itu terjadi.

Yang menyebabkan para caleg tersebut mengalami gangguan kejiwaan adalah yang pertama, karena tidak memiliki keimanan yang kuat di saat keinginannya tidak tercapai akan mudah putus asa. Setiap hal yang terjadi tidak disandarkan pada ketentuan Allah SWT. Yang kedua, tujuan utama para caleg ini tidak benar-benar untuk memperjuangkan kepentingan rakyat tetapi tujuannya adalah untuk kepentingan pribadi dan golongan. 

Maka dari itu, banyak sekali para calon legislatif yang menjadi stres ketika gagal pada pemilu, dan bagi caleg terpilih pun, mereka harus mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan sehingga banyak sekali para caleg terpilih melakukan tindakan korupsi yang merugikan negara dan seluruh rakyat.

Sudah menjadi rahasia umum para caleg melakukan tindakan korupsi agar modal kampanye bisa kembali karena modal tersebut berasal dari pinjaman pribadi atau adanya pendanaan yang dilakukan pihak-pihak tertentu dengan berbagai kepentingan.

Dengan kondisi tersebut ketika tidak ada hukum yang menindak tegas akan mengakibatkan kerusakan dalam sebuah negara, para pemimpinnya lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan tertentu, rakyat akan terabaikan periayaahan terhadap rakyat menjadi tidak maksimal hanya janji-janji manis yang diberikan dan tidak ada perealisasian sehingga kehidupan rakyat semakin sengsara. 

Pemimpin sesungguhnya adalah orang-orang yang berakhlak mulia mempunyai keimanan yang tinggi taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sehingga akan mengemban amanah dengan sungguh-sungguh karena atas kepemimpinannya itu akan diminta pertanggungjawaban kelak di Yaumil Akhir. Wallahua'lamhushowab.

Oleh: Indun Tri Parmini
Ibu Rumah Tangga

Selasa, 05 Desember 2023

Kerusakan Mental Generasi Muda Pada Sistem Sekuler



Tinta Media - Sungguh miris kejadian yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah. Seorang anak sekolah dasar berinisial (K) di Kecamatan Doro meninggal dunia karena bunuh diri. Alasannya pun karena hal yang sangat sepele hanya karena telepon milik korban disita oleh orang tuanya.

Kepala satuan reserse dan kriminal polres pekalongan AKP Isnovim mengatakan  peristiwa tersebut terjadi Rabu sore (22/11) dan pada Kamis pagi (23/11) korban sudah dimakamkan. Setelah keluarga korban melapor kemudian polisi mendatangi rumah orang tua korban, namun korban sudah dievakuasi ke puskesmas setempat dan telah mendapatkan pemeriksaan medis serta dinyatakan meninggal dunia.

Orang tua korban mengatakan peristiwa itu terjadi berawal saat korban sedang bermain handphone lalu ditegur oleh orang tuanya untuk berhenti dan handphone tersebut diminta oleh orang tuanya setelah diminta HP nya korban marah dan pergi ke kamar dan pintu kamar terkunci dari dalam. Kemudian pada Rabu sore sekitar pukul 15.30 WIB, ibu korban membangunkan anaknya untuk segera berangkat mengaji ke tempat pendidikan Al-Qur’an, namun tidak direspons. Karena tidak ada respons orang tuanya mengintip melalui lubang pintu kamar dan diketahui korban sudah gantung diri dengan menggunakan kain selendang yang diikatkan di jendela kamar (Antarajateng.com, Kamis (23/11/2023  pukul 15.52 WIB)

Kenapa kasus bunuh diri ini kerap sekali terjadi saat ini bahkan korbannya seorang anak kecil dan hanya gara-gara hal yang sangat sepele yaitu disuruh untuk berhenti main hp.

Kasus ini harus menjadi perhatian kenapa bisa seorang anak kecil melakukan bunuh diri, tentunya banyak hal yang menyebabkan kasus seperti ini terjadi. Semua karena sistem saat ini sistem yang memisahkan agama dari kehidupan.

Negara tidak bisa melindungi tidak bisa memberikan pendidikan yang benar, belum lagi ditambah dengan adanya media sosial saat ini anak-anak dengan bebas mengonsumsi tontonan yang memicu anak-anak untuk melakukan sesuatu hal yang fatal. Tontonan yang bisa merusak kesehatan mental generasi muda, yang bisa melunturkan akidah dan keimanan. Karena agama dipisahkan dari kehidupan, tentunya akan membuat banyak kerusakan. Dengan banyaknya kasus seperti ini sangat jelas menunjukkan adanya kesalahan dalam tata kehidupan baik dalam keluarga masyarakat maupun negara.

Penerapan sistem Islam secara menyeluruh yang dapat menjadi solusi karena dalam sistem Islam tentunya akan memberikan pendidikan yang berbasis akidah yang mampu menghasilkan generasi yang berkepribadian Islami yang tentunya mempunyai akidah yang kuat yang mampu untuk mengatasi berbagai masalah dalam hidupnya. Sehingga tidak mudah berputus asa ketika mendapatkan masalah dan tidak mengambil jalan pintas seperti bunuh diri. Dalam sistem Islam negara tentunya akan memberikan perlindungan kepada generasi muda dengan memberikan pendidikan sehingga generasi muda menjadi generasi yang kuat dari segi mental serta keimanan.

Wallahu alam bissawab.

Oleh : Iskeu
Sahabat Tinta Media 

Kesejahteraan Guru Terjamin dengan Penerapan Sistem Islam



Tinta Media - Peringatan Hari Guru Nasional diperingati oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal  24 November, tema hari guru tahun ini adalah "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar". Dari tema yang disampaikan lewat pedoman peringatan hari guru nasional 2023 tersebut, kita dapat melihat kata "Merdeka" yang tentu saja berkaitan dengan kurikulum merdeka. Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk mewujudkan kemunculan SDM unggul Indonesia yang mempunyai profil pelajar Pancasila. Dengan begitu, tema ini dapat dianggap relevan dengan kondisi pendidikan saat ini. (Tirto.Id, 13/11/2023) 

Pendidikan saat ini mengacu pada pendidikan yang mengedepankan praktek kerja lapangan yang langsung terjun di bidangnya masing-masing, seperti sekolah-sekolah  kejuruan yang bergerak langsung dalam satu bidang keahlian, ataupun sekolah umum lain yang mengedepankan asas pendidikan nasional berdasarkan asas Pancasila dan nilai-nilai penerapan Pancasila itu sendiri. 

Benarkah tema ini relevan dengan saat ini? 

Mengingat kondisi generasi sekarang sedang mengalami banyak permasalahan yang serius, seperti seks bebas, kekerasan, narkoba, maraknya bunuh diri dengan berbagai alasan, berbagai macam permasalahan generasi ini semakin hari semakin parah, kasusnya terus meninggi tiap tahunnya, harusnya menjadi perhatian yang serius bagi pemangku kebijakan di negeri ini untuk mencari akar masalahnya bukan hanya mengganti kurikulum setiap berganti menteri.

Fenomena kerusakan generasi yang semakin marak menunjukkan pembelajaran selama ini tidak berpengaruh pada perbaikan generasi. Pemangku kebijakan di negeri ini memegang konsep sekularisme yakni agama tidak boleh campur tangan dalam urusan kehidupan, sehingga urusan agama dikembalikan pada individu masing-masing. Padahal agama lah yang berpengaruh penting untuk perbaikan generasi saat ini, sehingga wajar saja jika generasi saat ini miskin agama, moral, akhlak, karena agama dianggap tidak penting.

Pendidikan berasaskan akidah Islam seharusnya menjadi penopang pertama sebagai pondasi bagi generasi saat ini, ketika gempuran pemikiran asing yang semakin kuat, apalagi dipermudah dengan adanya teknologi canggih yang bisa mengalihkan pemikiran mereka. 

Mengenalkan generasi saat ini pada siapa dirinya, siapa tuhannya, dan untuk apa mereka diciptakan, serta akan ke mana mereka setelah kehidupan dunia ini, ini yang harus menjadi bekal pertama yang disampaikan seorang pendidik kepada anak didiknya. 

Bagaimana pandangan Islam? 

Generasi muda adalah aset bagi bangsa dan negara, mereka adalah calon pemimpin masa depan. Karena itu, Islam mempunyai konsep yang khusus untuk mewujudkan generasi emas yang berkepribadian Islam.

Pendidikan dalam sistem Islam akan menjadikan akidah Islam sebagai landasannya, adapun tujuan dari penerapannya agar memiliki pola pikir dan pola sikap islam, begitu juga dengan kurikulum, kurikulum yang diterapkan sesuai dengan pandangan Islam bukan semata berorientasi materi.

Sistem pendidikan Islam merupakan bagian dari satu kesatuan sistem Islam yang wajib diterapkan, dengan diterapkannya sistem islam secara menyeluruh dan sempurna, generasi akan terjaga dari segala kerusakan dan kesejahteraan guru pun terjamin.

Wallahu alam bishawab.

Oleh : Ummu Tsabita 
Sahabat Tinta Media 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab