Tinta Media: surat pembaca
Tampilkan postingan dengan label surat pembaca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label surat pembaca. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Januari 2024

Urgen Mitigasi Agar Tabrakan Kereta Tak Terus Berulang



Tinta Media - Pada Jumat tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB tabrakan kereta kembali terjadi, kecelakaan terjadi di jalur tinggal km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur dengan Stasiun Cicalengka Jawa Barat, antara kereta Commuter line Bandung Raya dengan Kereta Api Turangga. Tentu saja pemberitaan ini menggemparkan publik, berita ini tidak hanya viral di dalam negeri tetapi media asing pun memperbincangkan kejadian kecelakaan tersebut, salah satunya adalah Agence France Presse (AFP). AFP selain melaporkan jumlah korban tewas dan luka juga memberikan kritik terkait berulangnya kecelakaan transportasi di Indonesia. 

Adanya kecelakaan kereta yang kembali terulang seharusnya bisa menjadikan bahan evaluasi untuk pemerintah. Apakah penyebabnya human error atau adanya sistem error ? Media asing pun membahasnya bahwa sistem per kereta apian di Indonesia sudah sangat lawas. 

Sungguh sangat miris di saat pemerintah jorjoran membangun proyek prestisius yang tidak terlalu urgen dengan puluhan triliun tetapi tidak ada perhatiannya dengan infrastruktur kereta api yang masih uzur, padahal ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Moda transportasi ini sangat butuh untuk di perhatikan demi keselamatan banyak pihak, baik penumpang, petugas maupun masyarakat sekitar. 

Sudah seharusnya pemerintah lebih bertanggung jawab untuk memberikan jaminan keselamatan transportasi bagi warga negaranya. Sebab, keamanan merupakan hak dasar rakyat dan negara wajib memenuhinya. Tapi ini semua tidak akan terealisasi selama sistem yang dipakai adalah sistem demokrasi kapitalisme. Di sistem ini penguasa membuat kebijakan bukan untuk kemaslahatan rakyatnya tetapi hanya untuk mengambil keuntungan. Tentu saja ini hanya menguntungkan segelintir pemilik modal. 

Berbanding terbalik dengan sistem kapitalisme, di sistem Islam negara sangat bertanggung jawab menyediakan sistem dan sarana transportasi yang aman. Islam sangat menghormati nyawa manusia sehingga akan optimal dalam menjamin keselamatan penumpang dalam berbagai kondisi. Hal ini terjadi karena pemimpin dalam Islam memahami bahwa dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya baik di dunia maupun akhirat. 

Sudah menjadi tugas kita untuk mengembalikan kehidupan pada sistem yang menerapkan Islam secara Kaffah, dengan beramar makruf nahi munkar. Karena hanya dengan menerapkan sistem Islam maka kesejahteraan, keselamatan dan jaminan hidup bisa terpenuhi dengan sempurna. 

Wallahu a'lam bi ash-shawwab 

Sumber:
MuslimahNews (Opini) "Tabrakan Kereta Berulang, Mitigasi Harus Kencang" oleh Nida Alkahfi, 9 Januari 2024.


Oleh: Ummu Arkaan
Sahabat Tinta Media 

Sulitnya Mendidik Anak



Tinta Media - Sebagai orang tua wajib mendidik anak, mengarahkan mereka menjadi pribadi yang siap  mengemban taklif. Salah satu yang menjadi kewajiban kita adalah bagaimana melahirkan anak-anak dan putra-putri kita sebagai hamba Allah yang bertanggung jawab terhadap dirinya. Bertanggung jawab  terhadap keluarganya, yang penting bagaimana mereka menjadi pribadi, generasi yang bertanggung jawab terhadap umatnya, terhadap bangsanya. Itulah tanggung jawab kita sebagai pendidik. 

Di era sekarang, kita dicengkeram oleh sistem yang zalim, sistem yang rusak dan merusak  yaitu kapitalis  liberalisme. Mendidik anak itu menjadi suatu yang  luar biasa sulitnya. Mau mengarahkan mereka untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang Allah, seperti pacaran, berbohong masih ditawar. 

Pendidikan saat ini sudah jauh dari Islam. Yang dipentingkan hanya skill dan cepat lulus, bisa  bekerja dan menghasilkan uang. Kenyataannya output keluaran  sekolah tidak sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya. Mengenai tanggung jawab birul walidain, amar makruf untuk berdakwah tidak ditekankan. Tidak boleh melihat kemaksiatan terus berlangsung. Bahkan ada anak yang diperkerjakan, tentu akan semakin berat menanggung beban yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab orang tuanya untuk melatih keilmuannya. 

Oleh: Krisnawati, S.Pd.
Praktisi Pendidikan

Rabu, 17 Januari 2024

Bani Israil Kaum Pembangkang



Tinta Media - "Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji Bani Israil." Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang- orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia. Laksanakanlah sholat dan zakat." Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu ( masih menjadi) pembangkang." 

(QS : Al- Baqarah : 83) 

Sudah jelas dalam Al-Quran, surat Al- Baqarah ayat 83, Allah Subahanallah wata' ala membuat perumpamaan, bagaimana buruknya akhlak Bani Israil. 

Jadi Bani Israil dulu sudah diambil janji ( sumpah ) oleh Allah Ta'ala untuk menepati janjinya, yaitu : 

1. Tidak menyembah selain Allah.
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua.
3. Berbuat baik kepada kerabat.
4. Berbuat baik kepada anak yatim
5. Berbuat baik kepada orang-orang miskin.
6. Bertutur kata yang baik.
7. Menunaikan sholat.
8. Membayar zakat. 

Namun janji tersebut diingkari ( tidak ada yang dilaksanakan ), mereka berpaling bahkan melakukan sebaliknya, mereka Bani Israil berbuat kerusakan di muka bumi, menyembah selain Allah, menuduh Allah punya anak ( Uzair anak Allah, kata mereka ), membunuh Nabinya, tidak taat, membunuh manusia. 
Astaghfirullahal Adhzim, semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah ini. Alquran adalah Pedoman dan Tuntunan bagi kita umat Islam, agar kita senantiasa membaca dan mentadaburi Isi dari kandungannya. 

Begitulah juga yang terjadi dengan yang kita lihat hari ini, kita masih di perlihatkan tontonan yang menghujam hati sanubari kita. Di mana kekejaman dan kebengisan Kaum Bani Israil adalah contoh terburuk yang di  tuliskan dalam Alquran. Membuat fakta- fakta palsu, menyebarkan fitnah- fitnah kepada kaum muslimin, seolah mereka dalam kebenaran, padahal sudah jelas merekalah yang mengusir orang- orang Palestina. 

Membunuh dengan sadis, menghancurkan bumi Palestina dengan kebrutalan dan tidak berperikemanusiaan, sesungguhnya kaum Bani Israil adalah kaum yang berdiri di muka bumi dengan penuh kesombongan, mereka adalah kaum pembangkang yang tidak patuh kepada Allah Subahanallahu  wata'ala, Dan hanya sedikit yang patuh kepada Nabinya. 

Masihkah kita diam dengan semua kekejaman mereka, teruslah berjuang, walau hanya lewat sebuah tulisan, jangan pernah lelah menyuarakan kebenaran. Ayo bangun! lantangkan suara, untuk kemerdekaan Palestina, setidaknya itu yang bisa lakukan, agar Bumi Anbiya bebas dari para penjajah Zionis Israil laknatullah. Wallahu A' lam Bishawab. Allah Akbar. 

Oleh: Ayu Diyah
Sahabat Tinta Media

Kamis, 11 Januari 2024

PHK Massal Membludak, Bukti Sistem Ekonomi Kapitalis yang Rusak

*l


Tinta Media - Dilansir dari CNBC Indonesia (29/12/2023), bahwa perusahaan survei _Resume Builder_ di tahun 2024 ini memperkirakan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Hal ini didapat berdasarkan tanggapan lebih dari 900 perusahaan pada bulan ini. 

Alasan dari PHK tersebut adalah untuk mengantisipasi resesi yang tujuannya menjaga pengusaha supaya tidak merugi. Selain itu, ada juga yang karena tidak mampu menghadapi serbuan produk impor dan masalah perlambatan ekonomi negara dengan tujuan ekspor juga termasuk kemajuan Al. 

Masalah tersebut jelas membuktikan bahwa sistem ekonomi kapitalis yang diadopsi negara saat ini yang rusak, karena tanpa memedulikan nasib para pekerjanya. Juga, dalam kapitalis menggunakan paradigma siapa yang kuat dialah yang menang. Sehingga, hanya mengedepankan kepentingan dan mengutamakan keselamatan perusahaannya saja. Dampaknya lagi-lagi para pekerja yang jadi korban PHK. 

Tidak dipungkiri memang begitulah hidup dalam kubangan sistem ekonomi kapitalis yang berasaskan manfaat. Tenaga para pekerja dalam perusahaan hanya diandalkan jika dibutuhkan saja. Sebaliknya, jika keahlian dari pekerja sudah tidak dibutuhkan lagi atau mungkin ada yang lebih canggih, maka perusahaan tidak segan langsung mengeluarkan pekerjanya, walaupun harus dengan jumlah yang sangat besar. 

Di sisi lain negara malah justru tidak berperan sebagai pelindung bagi rakyat. Seharusnya, negara menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai. Ini diakibatkan dari pengelolaan SDA yang diserahkan kepada asing. Sehingga, mengurangi peluang akan terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. 

Oleh sebab itu, butuh solusi tepat dan cepat untuk mengatasi segala problem dalam kehidupan masyarakat. Hanya Islam yang mampu menjamin ketenangan dan kesejahteraan bagi rakyat. Dengan melalui berbagai mekanisme yang sudah dirangkai dalam sistem ekonomi Islam. Islam akan menyediakan lapangan pekerjaan serta mampu mengantisipasi kemajuan teknologi sehingga lapangan kerja bagi rakyat tetap ada. Saatnya mengganti sistem kapitalis yang rusak dengan diterapkannya aturan Islam yang membawa ketenangan dan keberkahan. InsyaAllah. []


Oleh: Mariyam Sundari 
(Penyiar/Jurnalis Ideologis)

Utang Negara Tergolong Aman?



Tinta Media - Baru-baru ini seorang ekonom Universitas Brawijaya Malang mengatakan kepada publik bahwa rasio utang Indonesia masih tergolong aman. Ia juga mengatakan bahwa utang ini merupakan utang produktif. Karena dana utang ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang memiliki dampak positif dalam jangka waktu panjang. (30/12/2023) 

_Statement_ di atas mengenai utang yang terkendali, aman dan berdampak positif merupakan statement yang berbahaya. Karena utang sebuah negara pada negara lain menjadikan negara tersebut bergantung kepada negara lain dan membahayakan kedaulatan negara. 

Akan tetapi, hal ini akan terus berlanjut dalam sistem kapitalisme. Karena sistem kapitalisme memberikan nilai positif dalam hal ini. Ditambah asas dari sistem ini adalah materi. Dengan demikian semakin besar utang sebuah negara maka negara pemberi utang akan merasa memiliki banyak keuntungan. 

Padahal seharusnya sebuah negara itu tidak boleh bergantung kepada negara lain. Karena negara harus bisa menciptakan secara mandiri kedaulatan untuk rakyatnya. 

Seperti dalam sistem Islam, negara diwajibkan untuk bisa mengelola sumber daya alam (SDA) di dalam negara tersebut dengan baik. Yang mana pengelolaan ini sesuai dengan tuntunan Islam. Sehingga negara dapat menciptakan kesejahteraan untuk masyarakat nya. 

Namun perlu diketahui bahwasanya kedaulatan masyarakat hanya bisa tercapai jika berada dalam genggaman syariat. Maka keseluruhan komponen harus patuh terhadapnya, sekalipun kekuasaan ada di tangan umat. 

Ditambah Islam juga mendorong sebuah negara agar bisa menjadi negara adidaya dan terdepan. Dengan cara menanamkan ruhiyah pada setiap masyarakatnya, mempererat ukhuwah dan menjaga stabilitas negara. Serta menjalankan roda pemerintahannya sesuai dengan syariat Islam. Pada akhirnya terciptalah sebuah negara adidaya yang sesuai dengan syariat Allah. 

Hal ini bisa terwujud hanya dengan satu cara yaitu menegakkan Khilafah. Hanya Khilafah yang mampu menerapkan semua sistem Islam secara kaffah. Maka tugas kita sebagai umat muslim untuk mendakwahkan kepada masyarakat akan pentingnya khilafah dan bersama sama mewujudkannya.

Oleh : Shofiyah Hilyah
Sahabat Tinta Media 

Selasa, 09 Januari 2024

Pembebasan Pemikiran



Tinta Media - Lagi-lagi hadist Rasulullah itu nyata, "Di akhir zaman kaum muslimin banyak tapi ibarat buih di lautan." Kondisi umat sekarang seperti itik kehilangan indungnya semenjak runtuhnya Daulah Turki Utsmani kaum muslimin menjadi budak para oligarki dan terpecah-belah oleh sekat nasionalisme. 

Muslim Rohingya di usir paksa oleh mahasiswa menunjukkan busuknya buah pendidikan sekuler-kapitalisme. Problematika umat saat ini ada pada isi kepalanya. Ketika dia mendapatkan informasi yang salah pasti akan bereaksi salah dan beraksi pun ugal-ugalan salahnya. 

Propaganda barat ini sudah mendarah daging pada pemikiran umat, dari pemikiran yang liberal,  gaya hidup materialisme, aktivitasnya kapitalis banget, dan ibadah diposisikan sebagai prasmanan. Semua kalangan mengadopsi budaya barat kecuali mereka yang teguh menerapkan Islam kaffah tanpa nanti dan tapi. 

Dr. Abdul Fattah El-Euwaisi mengatakan di dalam kelasnya, jika kita ingin membebaskan Gaza, bebaskan dulu pemikiran kita. Sehingga fokus kita hari ini harus Islam kaffah apa pun selain dari pada itu tinggalkan! Karena ini langkah awal menyusun puzzle kebangkitan menyongsong kemenangan. 

Musuh Islam sangat serius menunda kebangkitan Islam dengan terus mengaruskan propaganda ini seperti fun, food, fashion, dan seni. Belajar dari sejarah, majunya sebuah  peradaban, maka cek anak mudanya, lagi-lagi  Islam memiliki spek banyak pemuda seperti Muhammad Alfatih di usia 20 tahun menaklukkan Konstantinopel. Selama hampir 1400 tahun Islam gemilang menguasai 2/3 benua. Mirisnya sejarah ini dikubur dan dikaburkan. 

Sekarang saatnya perubahan itu nyata, berapa lama lagi saudara kita di Gaza dibombardir? Berapa banyak lagi nyawa di tumbalkan? Sampai kapan Muslim Rohingya berstatus stateless? dan sampai kapan kaum muslimin menjadi budak oligarki? Mulai 2024 dengan unistall semua produk barat termasuk sistem thogut, upgrade ajaran Islam kaffah dan terapan! Saatnya perubahan itu hakiki dengan Islam kaffah!

Oleh: Novita Ratnasari, S.Ak.
Pegiat Literasi 

Aborsi, Buah Busuk Kapitalisme




Tinta Media - Lima orang wanita ditangkap polisi di sebuah apartemen di Jakarta karena kasus aborsi ilegal. Mereka tidak memiliki latar belakang medis sama sekali. Dokternya hanya lulusan SMA dan yang membantunya hanya lulusan SMP. Mereka telah melakukan praktik aborsi ini selama 2 bulan dan telah melakukan 20 kali praktik aborsi. Tarif setiap pasien berbeda-beda, berkisar 10-12 juta. 

Dalam penggeledahan, unit Reserse Kriminal Kelapa Gading menemukan janin-janin di dalam lemari kamar apartemen dan sejumlah alat medis yang digunakan untuk aborsi. Bahkan, ditemukan pula janin-janin yang dibuang di kloset. 

Banyaknya kasus aborsi ilegal mencerminkan rusaknya pergaulan anak muda jaman sekarang. Hal ini karena lemahnya sistem sanksi dan dampak pengarusan "hak reproduksi" yang dikampanyekan secara global. Semuanya karena penerapan kapitalisme sekularisme dalam kehidupan. 

Undang-undang kesehatan yang baru saja disahkan mengatur ketentuan aborsi. Hal ini diatur dalam pasal 60. Ketentuan pidananya diatur dalam pasal 472. Salinan UU ini diterima kompas.com dari anggota komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani. Ia mendapat salinan  itu dari ketua Panja RUU kesehatan, Manuel Melkiades. 

Dalam UU tersebut, ada  tiga kriteria. 

Pertama, aborsi diperbolehkan dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis dan dibantu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan wewenang. 

Kedua, aborsi bisa dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh menteri. 

Ketiga, aborsi dilakukan dengan persetujuan perempuan hamil dengan persetujuan suami, kecuali korban perkosaan. 

Ketentuan mengenai aborsi diatur melalui peraturan pemerintah (PP) pasal 62. Ketentuan bagi yang melakukan aborsi tidak sesuai dengan kriteria akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. Jika aborsi tanpa persetujuan dan menimbulkan kematian, maka akan dipidana mencapai 15 tahun. 

Islam menghormati dan menjaga nyawa sejak masih dalam kandungan. Islam menjadikan penjagaan atas nyawa manusia seperti dalam hadis Rasulullah saw. 

"Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim dengan tidak benar." 

Islam pun mempunyai berbagai mekanisme yang mampu mencegah terjadinya aborsi, seperti diterapkannya sistem pergaulan Islam, menentang pemikiran liberalisme, juga sistem sanksi yang tegas bagi pelaku aborsi, dan semua yang terlibat di dalamnya. 

Wallahu 'alam bishowab

Oleh: Ummu Shakila
Sahabat Tinta Media 

Minggu, 07 Januari 2024

Paradoks Sikap Muslim di Pergantian Tahun


Tinta Media - Baru beberapa hari lalu kita mengalami pergantian tahun, pesta kembang api pun digelar di berbagai kota di dunia tak terkecuali di negeri-negeri muslim termasuk juga di Indonesia. 

Di Indonesia saja tercatat ada 9 kota yang menggelar pesta kembang api, mirisnya negeri - negeri muslim merayakan pergantian tahun di tengah penderitaan rakyat Palestina yang mengalami penjajahan oleh zionis Israel. Mereka terus saja dibom,  di tembak mati selama lebih kurang 12 pekan terakhir dan terpaksa terusir dari negaranya sendiri, ditambah lagi penjajahan selama puluhan tahun itu telah mengakibatkan syahidnya ribuan rakyat Palestina. 

Namun dukungan untuk saudara muslim di Palestina nampak nya telah melemah, belum lagi nasib para pengungsi Rohingya yang mendapat penolakan dari warga Aceh, mereka mengalami stateless dan genosida sehingga terpaksa lari dari negeri mereka, demi mendapatkan suaka dari saudara muslim di negeri ini, namun ditolak. 

Sungguh sikap paradoks kaum muslim ini tidak dapat dipercaya, perayaan tahun Baru yang digelar di tengah penderitaan saudara mereka. Inilah buah nasionalisme yang mencengkeram kuat negeri-negeri muslim, sehingga tidak ada lagi rasa pilu ketika melihat penderitaan yang dialami saudaranya. 

Oleh: Jumiliati
Sahabat Tinta Media

HUTANG AMAN TERKENDALI MEMBAHAYAKAN



Tinta Media - Pernyataan dari Direktur Pinjaman dan Hibah, Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Dian Lestari menyatakan pinjaman pemerintah baik dalam dan luar negeri masih aman terkendali. Pertanyaan positif terhadap hutang sangat membahayakan. Dengan  kata lain negara akan ketergantungan, mengemis pinjaman untuk memenuhi ambisius pemangku kepentingan. 

Negara terlilit hutang rakyat pula dipaksa bayar lewat perpajakan kian menyengsarakan. Rakyat tidak menolak pembangunan. Infrastruktur apa saja silakan dibangun asal penuhi dulu kebutuhan masyarakat terkait pangan.
Percuma juga tol mulus licin puluhan kilometer panjangnya kalau kelaparan, kemiskinan menjadi program tahunan, memberikan bantuan tunai dan bentuk barang bukan solusi tuntas yang menyentuh akar permasalahan justru membuktikan ketidakmampuan seseorang penguasa dalam menjalankan amanah jabatan. 

Kebijakan di ambil sering kali tidak mengutamakan kepentingan umat melainkan menganakemaskan oligarki. Inilah contoh dari negara yang menerapkan sistem hukum bukan berdasarkan syariat Islam, negara abai akan tanggung jawabnya  sebagai pengurus, pelindung umat yang mana itu akan diminta pertanggungjawaban. 

Wallahu alam 

Oleh: Yeni Aryani
Sahabat Tinta Media

Rabu, 03 Januari 2024

Aborsi, Buah Busuk Kapitalisme

Tinta Media - Lima orang wanita ditangkap polisi di sebuah apartemen di Jakarta karena kasus aborsi ilegal. Mereka tidak memiliki latar belakang medis sama sekali. Dokternya hanya lulusan SMA dan yang membantunya hanya lulusan SMP. Mereka telah melakukan praktik aborsi ini selama 2 bulan dan telah melakukan 20 kali praktik aborsi. Tarif setiap pasien berbeda beda, berkisar 10-12 juta. 

Dalam penggeledahan, unit Reserse Kriminal Kelapa Gading menemukan janin-janin di dalam lemari kamar apartemen dan sejumlah alat medis yang digunakan untuk aborsi. Bahkan ditemukan pula janin-janin yang dibuang di kloset. 

Banyaknya kasus aborsi ilegal mencerminkan rusaknya pergaulan anak muda jaman sekarang. Lemahnya sistem sanksi dan dampak pengarusan "hak reproduksi" yang dikampanyekan secara global. Semuanya karena penerapan kapitalisme sekularisme dalam kehidupan.

Undang-undang kesehatan yang baru saja disahkan mengatur ketentuan aborsi, hal ini diatur dalam pasal 60 dan ketentuan pidananya diatur dalam pasal 472. Salinan UU ini diterima kompas.com dari anggota komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, ia mendapat salinan  itu dari ketua Panja RUU kesehatan, Manuel Melkiades.

Dalam UU ini ada  tiga kriteria. Pertama, aborsi diperbolehkan dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis dan dibantu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan wewenang.

Kedua, aborsi bisa dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh menteri.

Ketiga, aborsi dilakukan dengan persetujuan perempuan hamil dengan persetujuan suami, kecuali korban perkosaan. 

Ketentuan mengenai aborsi diatur melalui peraturan pemerintah (PP) pasal 62. Ketentuan pidana bagi yang melakukan aborsi tidak sesuai dengan kriteria akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun, jika aborsi tanpa persetujuan dan menimbulkan kematian maka akan dipidana mencapai 15 tahun. 

Islam menghormati dan menjaga nyawa sejak masih dalam kandungan. Islam menjadikan penjagaan atas nyawa manusia seperti dalam hadits Rasulullah Saw; "Hilangnya dunia beserta isinya sungguh lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang Muslim dengan tidak benar." 

Islam pun mempunyai berbagai mekanisme yang mampu mencegah terjadinya aborsi seperti diterapkannya sistem pergaulan Islam, menentang pemikiran liberalisme, juga sistem sanksi yang tegas bagi pelaku aborsi dan semua yang terlibat di dalamnya. Wallahu 'alam bishowab.

Oleh: Ummu Shakila
Sahabat Tinta Media 

MARAKNYA ABORSI PADA SISTEM SAAT INI


Tinta Media - Terulang kembali, kasus aborsi ilegal di negeri kita. Dilansir dari KBRN pada 21 Desember 2023, kasus aborsi ilegal kembali mencuat ke permukaan dengan tangkapan lima perempuan, terduga di sebuah klinik yang berlokasi di salah satu apartemen kelapa gading, Jakarta Utara. 

Menariknya, para pelaku aborsi ilegal adalah para remaja lulusan SMP atau SMA tanpa latar belakang medis. Dan faktor terbesar yang menyebabkan para remaja melakukan aborsi adalah pergaulan bebas. Pergaulan bebas remaja saat ini, sedang merebak di masyarakat. 

Selain itu hal yang menyebabkan para remaja melakukan aborsi ialah kondisi ekonomi yang sulit, dan terbatasnya latar belakang pendidikan di negeri inilah yang membuat mereka minim akhlak dan moral. 

Tak heran jika para remaja tidak merasa jera melakukan aborsi berkali kali. Karena negara kita saat ini tidak mempunyai hukum yang jelas dan tegas dari negara bagi para pelaku. Maka tidak diragukan lagi bahwa para remaja akan terus melakukan tindak aborsi. 

Berbeda dengan Islam. Islam sangat tidak mentolerir perbuatan membunuh anak tanpa hak. 

Allah telah berfirman: 

ÙˆَÙ„َا تَÙ‚ْتُÙ„ُÙˆْٓا اَÙˆْÙ„َادَÙƒُÙ…ْ Ø®َØ´ْÙŠَØ©َ اِÙ…ْÙ„َاقٍۗ Ù†َØ­ْÙ†ُ Ù†َرْزُÙ‚ُÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَاِÙŠَّاكُÙ…ْۗ اِÙ†َّ Ù‚َتْÙ„َÙ‡ُÙ…ْ Ùƒَانَ Ø®ِØ·ْÙ€ًٔا ÙƒَبِÙŠْرًا (al isra:31)

"Dan janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka, dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh dosa besar" .  

Bahkan Islam mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan, mereka dibatasi berkomunikasi hanya mengenai pendidikan, kesehatan, dan jual beli. Negara Islam juga akan menjamin perekonomian umat serta adanya hukum yang jera bagi pezina yaitu hukum rajam. Sehingga mencegah mereka berzina yang dapat menyebabkan kehamilan tidak diinginkan. 

Oleh karena itu, aborsi adalah salah satu dari sekian banyak problematika umat  yang tidak hanya penting saja untuk dituntaskan, akan tetapi permasalahan ini sangat penting sekali untuk diselesaikan karna menyangkut jiwa atau nyawa seseorang. Islam telah menawarkan solusi yang jitu untuk membereskan problematika ini bahkan memberikan solusi untuk semua problematika hidup umat ini. Dan tidak lain adalah tegaknya khilafah atas metode kenabian.

Oleh: Aisah Farah
Sahabat Tinta Media 

Minggu, 31 Desember 2023

Mengapa Para Capres Tak Ada yang Menyuarakan Penegakan Syariah?

Tinta Media - Menurut saya, setidaknya ada empat kemungkinan mengapa dalam pilpres pemilu politik demokrasi para capres tidak ada satu pun yang menyuarakan ingin menegakkan hukum-hukum Islam secara kaffah (syariah).

1. Karena mereka takut tidak laku (tidak terpilih), karena sudah mengakarnya paham sekularisme, pluralisme dan liberalisme (sepilis) di Negeri ini, meski paham tersebut sudah pernah di fatwakan haram oleh MUI.

2. Karena para capres demokrasi enggak pernah mau paham sistem pemerintahan Islam yang di contohkan Rasulullah SAW.

3. Karena demokrasi memang bukan berasal dari Islam dan bukan untuk tegaknya hukum Al-Qur'an dan As-Sunnah yang merupakan sumber utama hukum-hukum Islam (syariah).

4. Untuk lebih jelas, silakan Anda tanyakan kepada para capres demokrasi itu! Atau Anda minta mereka untuk membaca al-Qur'an dengan benar, yang tidak hanya sebatas sampai di 'kerongkongan', terutama Surat Al-Maidah (43,44,46) tentang keharaman berhukum selain dengan apa yang Allah SWT turunkan.

Oleh: Muhar
Sahabat Tinta Media

Dua Pilihan?

Tinta Media - Kehidupan dalam kungkungan ideologi kapitalisme sekuler saat ini sesungguhnya tidaklah jauh berbeda dengan masa jahiliah sebelum Resulullah SAW diutus.

Kesyirikan, nabi palsu, dan aliran sesat terus bermunculan. Perzinaan, LGBT, aborsi, pornografi, bunuh diri, kriminalitas, begal, mutilasi, miras, narkoba, perjudian, korupsi terus menyeruak. Bahkan dalam hal riba, negara menjadi pelaku utama dengan terus menumpuk utang luar negeri berbunga tinggi.

Maka, bagi kaum Muslimin hanya tersisa dua pilihan, turut fokus memperjuangkan sistem Islam (khilafah) yang akan mengakhiri kejahiliahan tersebut menuju Islam yang rahmatan lil 'alamin? Atau tetap mempertahankan keburukan sistem neo jahiliah kapitalisme demokrasi sekuler yang hanya berfokus pada pergantian pemimpin tanpa peduli dengan pergantian sistem?

Oleh: Muhar
Sahabat Tinta Media

Kamis, 28 Desember 2023

Apresiasi untuk Ibu



Tinta Media - Pada Peringatan Hari Ibu ke-95 Tingkat Kabupaten Bandung yang digelar di Dome Bale Rame, Soreang, Jumat (22/12/2023). Dadang Supriatna mengatakan "Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung dari Januari hingga Oktober 2023 terjadi 73 kasus kekerasan yang menimpa anak-anak dan 10 kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Artinya ibarat gunung es kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi. Belum lagi kasus-kasus yang dilaporkan oleh DP2KBP3A,"  (KejakimpolNews.com) 

Tema Hari Ibu 2023 yang diusung oleh KemenPPPA adalah "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju". Menurut KemenPPPA, tema ini diharapkan akan memberikan inspirasi kepada semua pihak untuk terus mendukung perempuan dan menyadari pentingnya peran mereka dalam mencapai kemajuan Indonesia. 

Dari subtema Peringatan Hari Ibu, masih lekat dengan isu kebebasan, kesetaraan gender, kemandirian secara ekonomi, keterlibatan perempuan dalam dunia politik, dan berbagai hal lainnya yang sejatinya berujung kepada eksploitasi perempuan itu sendiri. 

Islam memberikan kedudukan mulia kepada kaum perempuan yaitu ummu wa'rabatul bait. Sehingga seorang ibu harus memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat. Agar dapat memahamkan anak-anaknya akan hakikat hidup dan tujuan hidup yang benar dan selalu taat pada aturan Allah juga menjauhi larangan-Nya. 

Sistem kapitalisme membuat peran ibu sebagai pendidik generasi masa depan tidak dapat dijalankan dengan maksimal. Sebab dengan berbagai problematika kehidupan terutama perekonomian keluarga membuat kaum ibu terkadang berperan dominan di luar rumah. Sehingga tersita sekali waktunya untuk berperan sebagai pendidik anak-anaknya di dalam rumah. 

Sehingga apresiasi terbaik untuk para ibu adalah dengan menerapkan Islam secara kaffah agar peran utama dan mulia  seorang ibu sebagai pendidik anak-anaknya dapat terlaksana dengan optimal. Agar ibu bisa mencetak generasi yang beriman dan bertaqwa sekaligus generasi yang siap membela agama Allah SWT. 

Allahu a'lam bishowab 

Oleh : Khansa Mi
Ibu Rumah Tangga

Selasa, 26 Desember 2023

Keluarga Cermin Rumah Tangga Harmonis


Tinta Media - Tempat tinggal yang paling indah, nyaman dan aman adalah keluarga. Namun, hari ini keluarga ibarat tempat tinggal yang seram, was-was dan bahaya, anggota keluarganya dipenuhi rasa ketakutan. Tidak ada lagi kedamaian di dalamnya. Seorang suami yang seharusnya menjadi sosok pelindung penuh kebapakan yang selalu mengayomi keluarganya. Kini menjadi sosok yang menyeramkan. Saat ini KDRT sering terjadi dalam sebuah rumah tangga. Istri dan anak-anaknya yang menjadi korban kebrutalannya dan itu disebabkan beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. 

Miris. Ada kejadian di Kebayoran Lama, Jakarta. Suami (JK) yang membakar istrinya (AM) karena cemburu melihat ada hubungan dengan pria lain.(4/12/2023), KOMPAS.COM. Kemudian ada seorang bapak yang dengan sadar membunuh keempat anaknya di Jagakarsa. (10/12/2023), REPUBLIKA.CO.ID. Kenapa kasus-kasus KDRT marak terjadi? Karena jiwa dan rohaninya kosong dari keimanan, itu disebabkan oleh cara pandangnya berdasarkan pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme) kehidupan dalam kapitalisme tidak ada aturan yang shahih yang mengatur hubungan dalam rumah tangga dan tata pergaulan. 

Apabila kehidupan ingin nyaman dan aman, terutama dalam kehidupan rumah tangga, seharusnya berkiblat pada aturan Islam yang semua sistemnya diatur oleh sang Pencipta (Allah SWT) langsung. Islam memiliki aturan sempurna untuk mengatur interaksi dalam rumah tangga antara suami, istri dan anak dengan menjalankan kehidupan rumah tangganya yang di warni pernak-perniknya, sehingga terwujud baiti jannati. Islam juga memiliki aturan dalam kehidupan umum, seperti hubungan dengan tetangga di lingkungan agar tercipta masyarakat Islami yang satu perasaan, satu pemikiran dan satu peraturan yang sama. 

Oleh: Reni Tresnawati 
Sahabat Tinta Media

Senin, 25 Desember 2023

Waspada Gratifikasi

Tinta Media - Hadiah pada akhir tahun seolah menjadi tradisi rutin yang wajar, terutama diberikan kepada para pejabat atau penyelenggara negara. Pengertian gratifikasi sendiri merupakan pemberian dalam arti luas dengan berbagai bentuk, bisa uang, barang, parcel, komisi, potongan harga (diskon), tiket perjalanan, pengobatan gratis, dan lainnya sebagaimana. Ini dijelaskan pada Pasal 12B Ayat (1) UU No.31 Tahun 1999 juncto UU No.20 Tahun 2021. 

Dari penjelasan di atas, gratifikasi seolah merupakan hal biasa dan normal tanpa unsur pidana. Namun, masyarakat perlu waspada karena pemberian semacam ini bisa berubah menjadi perbuatan pidana. Sebagaimana ditulis Dian Muslimin dan kawan-kawan pada buku Pendidikan Antikorupsi (2023), bahwa gratifikasi merupakan tindakan memberi atau menerima hadiah yang dilakukan pejabat atau penyelenggara negara untuk melakukan atau tidak, sesuatu yang bertentangan dengan tugas dan kewajibannya.

Namun, penerima bisa terbebas dari tuntutan pidana jika ia melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 30 hari kerja sejak penerimaan, kemudian KPK akan menentukan status kepemilikan pemberian itu setelah melakukan analisis. Gratifikasi tersebut bisa dikembalikan kepada pemberi atau menjadi milik negara.

Pada dasarnya, gratifikasi merupakan suap terselubung yang bisa menjerumuskan seseorang menjadi koruptor. Untuk itu, penting adanya edukasi terhadap semua pihak tentang makna jabatan. Sejatinya, jabatan adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt. Kesadaran masyarakat dan pejabat untuk saling menjaga amanah harus terus dirawat. Kalaupun terjadi gratifikasi atau penyelewengan jabatan, harus ada sanksi tegas yang membuat efek jera bagi pelaku maupun masyarakat yang berpotensi mencontohnya. 

Dalam ajaran Islam, gratifikasi hukumnya haram, bahkan termasuk dosa besar. Pihak pemberi dan penerima sama-sama berdosa. Masalah gratifikasi telah Allah jelaskan pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 188 yang artinya:

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”

Maka dari itu, penguatan akidah dan makna jabatan yang benar bisa menghindarkan seseorang dari bahaya gratifikasi. Insyaallah.

Oleh: R. Raraswati
Sahabat Tinta Media

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab