Tinta Media: strategi
Tampilkan postingan dengan label strategi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label strategi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 September 2024

Tarik Minat Investor dengan Proyek Strategis, Bukti Abainya Negara di Sistem Kapitalisme



Tinta Media - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengadakan kegiatan West Java Investment Summit (WJIS) 2024. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan berbagai peluang investasi di Jawa Barat kepada para investor, baik domestik maupun internasional, yaitu dengan memperkenalkan sejumlah proyek strategis dan sektor-sektor potensial, seperti infrastruktur, pariwisata, teknologi, dan lain-lain yang dapat menarik minat investasi.

Ben Indra Agusta, selaku  Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengatakan bahwa peluang dan tantangan investasi harus terus dibidik agar bisa berjalan optimal. Acara ini merupakan bagian dari upaya Jawa Barat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja melalui investasi yang masuk.

Penetapan pertumbuhan ekonomi ala kapitalis melalui jalan investasi sejatinya merupakan metode yang salah dalam menyejahterakan rakyat dan memajukan negara. Sebab, investasi akan sangat membahayakan kedaulatan negara, sementara pertumbuhan ekonomi dalam sistem ini diukur secara kolektif sehingga menghasilkan pendapatan rata-rata penduduk.

Investasi menjadi sarana penjajahan gaya baru sistem kapitalisme pada era globalisasi. Sistem ini lahir dari asas sekularisme dan prinsip kebebasan. Para pemodal (swasta) akan bersaing dengan penuh tipu daya untuk mendapatkan materi sebanyak-banyaknya.
Pemodal yang kuat akan melumpuhkan yang lemah. Jadilah korporasi raksasa yang akan menguasai ekonomi dunia. 

Di sisi lain, Indonesia sejatinya memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun, lagi-lagi sistem ekonomi kapitalisme melegalkan penguasaan dan pengelolaan kepada pihak swasta (korporasi). Oleh karena itu, perekonomian negara akan terus mengalami persoalan selama sistem yang diterapkan masih menggunakan sistem ekonomi kapitalisme yang diperparah dengan lahirnya pejabat-pejabat yang tidak amanah dalam kepemimpinannya.

Negara ini akan memiliki perekonomian yang kuat jika diatur dengan sistem ekonomi Islam. Konsep ekonomi Islam akan diimplementasikan dengan politik ekonomi Islam, bukan sekadar terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, atau papan (perumahan), melainkan juga hak hidup aman, sehat, mendapatkan keadilan, menuntut ilmu, serta hak untuk bahagia dan menerapkan aturan agama secara kaffah. Ini
merupakan kewajiban bagi negara untuk menjamin pemenuhannya. 

Cara pandang hidup bahwa Allah adalah Pencipta dan Pengatur kehidupan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Hal inilah yang menjadikan individu masyarakat khilafah, termasuk para penguasanya menjadikan Islam sebagai sandaran satu-satunya dalam beramal. 

Penguasa tidak boleh membiarkan satu pun rakyat hidup kelaparan atau terlunta-lunta karena tidak memiliki tempat tinggal, sebab hal itu termasuk pelanggaran terhadap syariat Islam.

Mekanisme pemilihan pejabat dalam sistem politik Islam juga meniscayakan tersaringnya pejabat yang bertakwa dan amanah dalam menjalankan peran utamanya sebagai pengurus rakyat. 

Dalam memenuhi kebutuhan pokok individu, negara akan menyiapkan lapangan kerja yang luas bagi rakyat, khususnya para pencari nafkah. Dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, negara berkewajiban memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, keamanan masyarakat dengan pembiayaan dari baitul mal. 

Sumber pembiayaan ini bisa berasal dari harta milik umum (barang tambang, dll), harta negara, dan sebagainya. Sumber-sumber pemasukan ini memiliki nilai yang sangat besar. Negara tidak akan mengandalkan utang dan investasi sebagaimana dalam sistem ekonomi kapitalisme, sebab kedua pemasukan tersebut hanya akan menjadikan khilafah bergantung kepada negara lain. Sungguh, Islam telah menetapkan politik ekonomi dan mekanisme ekonomi yang menjamin kesejahteraan umat manusia individu per individu. Wallahualam bissawab.




Oleh: Rukmini
Sahabat Tinta Media

Selasa, 05 Maret 2024

Analis: Z1onis Y4hudi Frustrasi Menghadapi H4mas



Tinta Media - Analis dari Geopolitical Institute Dr. Hasbi Aswar menilai, Z1onis Y4hudi frustrasi menghadapi H4mas.

“Z1onis Y4hudi melakukan berbagai macam strategi untuk kemenangan melawan H*mas yang saya sebut membabi buta dan frustrasi karena tidak mampu mengalahkan H4mas, termasuk para mujahidin di sana,” tuturnya di Kabar Petang: Keji! Selain Rudal, Zionis Gunakan Kelaparan sebagai Senjata, melalui kanal  Youtube Khilafah News, Rabu (28/2/2024).

Disebut membabi buta, jelas Hasbi, karena  peperangan itu aktivitas politik yang seharusnya hanya melibatkan kelompok militer, tetapi Z1onis menggunakan sipil.

“Dalam hukum perang internasional, ada klausul yang menjelaskan bahwa dilarang untuk menggunakan sipil, fasilitas-fasilitas sipil, memblokade, termasuk strategi melaparkan masyarakat untuk memenangkan perang. Yang dilakukan Z1onis dengan melaparkan masyarakat G4za sebenarnya strategi yang licik karena yang menjadi korban warga sipil,” sesalnya. 

Ia menambahkan, seharusnya sipil mendapatkan kekebalan penuh di dalam peperangan, tapi itu ternyata tidak terjadi di G4za. 

“Sejak perang tujuh Oktober lalu Z1onis Y4hudi melakukan berbagai macam strategi untuk mencari kemenangan melawan H*mas, melawan para mujahidin yang ada di P4lestina namun sampai sekarang belum juga terwujud,” jelasnya. 

Untuk melemahkan mental para Mujahidin , lanjutnya, Z1onis menyerang sipil dan menyerang keluarga para mujahidin. 

“Tujuannya untuk melemahkan mental, moral, perjuangan kaum Mujahidin sehingga mereka berhenti untuk berperang melawan Z1onis. Tapi saya yakin Z1onis tidak akan bisa memenangkan peperangan karena para mujahidin didukung penuh warga P4lestina yang sudah mewakafkan diri untuk melawan penjajah Y4hudi,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Selasa, 20 Februari 2024

Direktur FIWS: Gencatan Senjata Sebagai Strategi Perang Dibolehkan!



Tinta Media - Menanggapi usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Hamas dalam perang di Palestina, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi mengatakan, jika gencatan senjata itu sebagai strategi perang maka dibolehkan.

“Kalau gencatan senjata yang dimaksud untuk strategi perang, bukan untuk menghentikan perang, dalam pandangan Islam strategi itu bisa dilakukan selama tidak melanggar syariat Islam,” tuturnya di Kabar Petang: AS Merancang Gencatan Senjata Israel-Hamas? di kanal Khilafah News, Sabtu (17/2/2024). 

Meski demikian Farid memberikan catatan, perang melawan entitas Zion*s Y4hudi adalah perang yang harus dituntaskan, bukan hanya oleh Hamas tapi oleh seluruh kaum muslimin. 

“Ukuran tuntas dari perang ini adalah diusirnya entitas Zion*s Y4hudi dan kembalinya tanah Palestina kepada kaum muslimin. Inilah ukuran dari tuntasnya persoalan Palestina, karena persoalan Palestina adalah keberadaan penjajah Zion*s,” tegasnya. 

Kepentingan Amerika

Farid menilai, ajuan proposal gencatan senjata yang dirancang Amerika, Mesir, Qatar, untuk menjembatani perbedaan pendapat antara Hamas dan Zion*s, itu demi kepentingan Amerika Serikat (AS).

“Terkait proposal yang diusulkan oleh AS, Mesir ,dan Qatar jelas ini adalah proposal untuk kepentingan AS, karena kita tahu bahwa posisi Mesir dan Qatar secara umum di bawah kontrol Amerika,” jelasnya.

Ia melanjutkan, kepentingan AS terkait krisis P4lestina adalah mempertahankan eksistensi Zion*s Y4hudi, yang ini merupakan harga mati bagi AS. 

“Karena itu tawaran apa pun yang dilakukan oleh AS, pasti tetap pada prinsip mempertahankan keberadaan Entitas Penjajah Y4hudi. Sejauh apa pun perbedaan pendapat antara elite politik AS dengan Netanyahu tapi prinsipnya entitas Zion*s harus dipertahankan,” ulasnya. 

Selain itu, Farid juga menyebut kepentingan AS yang lain di Palestina adalah mewujudkan two state solution, ada negara penjajah Y4hudi ada Palestina. “Jadi skenario ini berujung pada dilegalkannya dua negara ini untuk kepentingan AS,” tandasnya. 

Farid memberi alasan, Amerika tetap mempertahankan  penjajah Y4hudi ini untuk kepentingannya di Timur Tengah. 

“Dengan keberadaan Entitas Penjajah Y4hudi ini, Timur Tengah akan terus bergejolak karena kelakuan Zion*s. Selama Timur Tengah bergolak, AS akan punya legitimasi untuk melakukan intervensi di wilayah itu dengan melakukan kontak dan berbagai hubungan dengan penguasa di Timur Tengah. Dengan hubungan ini,  AS memastikan Timur Tengah tetap di bawah kontrolnya melalui para penguasa itu,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun

Senin, 20 November 2023

Dakwah Membutuhkan Strategi Bukan Hanya Keberanian



Tinta Media - Saat hijrah dari Mekah Beliau Saw disertai Abu Bakar Shidiq Ra tidak langsung berjalan menuju Madinah. Namun berdiam lebih dahulu di Gua Tsur selama tiga hari. Untuk keperluan makan minum beliau bersama sahabatnya diatur sedemikian rupa oleh kakak beradik putra dan putri Abu Bakar Shidiq Ra hingga tetap aman dari kejaran pasukan qurays. Sudah begitupun Beliau Saw nyaris ketahuan oleh pasukan Qurays namun Allah menjaga beliau berdua.

Ketika Beliau Saw mulai perjalanan maka tidak menempuh jalan yang biasa dilalui oleh para kafilah. Namun menempuh jalan lain sehingga beliau Saw membutuhkan pemandu jalan untuk perjalanan itu. Sekali lagi ini juga dengan maksud agar bisa aman dari kejaran musuh. 

Dengan mengatur perjalanan hijrah seperti ini, siapakah diantara kita yang berani menuduh bahwa Baginda Nabi Saw penakut? Alias tidak berani menghadapi resiko? Alias bukan pemberani?

Siapapun yang berani menuduh demikian maka bisa jatuh murtad bukan? Tidak ada seorang pun di muka bumi ini yang lebih berani daripada Baginda Nabi Muhammad Saw. Satu satunya alasan yang harus kita pelajari dari perbuatan Baginda Nabi Saw adalah bahwa dakwah butuh strategi bukan sekedar sikap sok berani.

Jamaah dakwah harus berpikir bagaimana cara menghadapi makar musuh musuh dakwah.  Sudah terbukti mereka, musuh dakwah, melakukan segala cara. Bukan sekedar untuk menghalangi dakwah namun juga untuk melenyapkan para pengemban dakwah andai mereka mampu.

Dalam hal ini hukum sababiyah berlaku. Ada Sebab sebab yang harus diperhatikan agar dakwah ini bisa berjalan dengan baik. Tidak bersikap sembrono dan asal asalan. Dakwah untuk merubah sistem kufur menjadi sistem Islam ada metode dan uslubnya yang sudah dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. Uslubnya harus dicari yang tepat. Agar target dakwah tercapai dengan sebaik baiknya. 

Dakwah untuk menegakkan khilafah merupakan dakwah yang kompleks dan jangka panjang. Namun demikian tidak setiap saat kita ceramah misalnya harus ngomong Khilafah. Atau setiap membuat tulisan harus ada kata khilafah. Tentu saja semua itu tergantung pada tema yang dibahas atau pertanyaan yang disampaikan. Bukan karena takut namun semua sesuai kebutuhan obyek dakwah dan konteks pembahasan.

Beda halnya jika kita ditanya apa itu khilafah, kemudian kita ga menjawab seharusnya. Atau ditanya apakah negeri ini sudah sistem khilafah kita juga jawab sesuai selera penanya. Atau ditanya apakah si Fulan itu Kholifah kemudian kita jawab ga sesuai hukum syara. Semua itu karena kita takut konsekuensinya maka inilah penakut namanya.

Dalam hal ini kita harus menjauhi sifat nifak. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، عَنِ النَّبيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : أَربعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقاً ، وَإِنْ كَانَتْ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ فِيْهِ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفاقِ حَتَّى يَدَعَهَا : مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ ، وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ  خَرَّجَهُ البُخَارِيُّ  وَمُسْلِمٌ


Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada empat tanda seseorang disebut munafik. Jika salah satu perangai itu ada, ia berarti punya watak munafik sampai ia meninggalkannya. Empat hal itu adalah: (1) jika berkata, berdusta; (2) jika berjanji, tidak menepati; (3) jika berdebat, ia berpaling dari kebenaran; (4) jika membuat perjanjian, ia melanggar perjanjian (mengkhianati).” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 2459, 3178 dan Muslim, no. 58].

Beda halnya juga jika pada saatnya kita harus menyampaikan al Haq meskipun dengan resiko besar. Maka kita harus tetap berkata benar apapun resikonya. Sebagaimana contoh Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Moga Allah luruskan hati dan lisan serta amal kita. Aamiin.

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab