Tinta Media: solid
Tampilkan postingan dengan label solid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label solid. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Februari 2024

Ingin Tim Dakwah yang Solid? Perhatikan Ini!



Tinta Media - Ada yang bilang, kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. 

Meskipun kata-kata ini bukan bersumber dari nas-nas syarak, tapi jika dicermati ada benarnya.  Sudah benar memilih aktivitas dakwah, tapi tidak dikoordinir dengan rapi, maka tidak akan terlihat hasilnya. Apalagi jika kita mempelajari sirah Nabawiyah, meskipun sudah dijanjikan kemenangan,  Rasulullah SAW selalu memperhatikan kaidah sebab akibat dalam melakukan sesuatu. 

Salah satu sebab yang mengantarkan pada kemenangan dakwah adalah adanya tim yang solid. Bagaimana cara membentuk tim yang solid? 

Pertama, tujuan harus sama, yaitu meraih ridho Allah melalui nilai ruhiyah. 

Tim dakwah harus paham bahwa nilai (qimah) yang ingin diraih dalam beraktivitas dakwah adalah nilai ruhiyah. Sehingga akan bermasalah jika saat bergabung, anggota tim ada ingin meraih ketenaran, pujian orang atau mendapat penghasilan. 

Kedua, saling percaya. 

Target-target dakwah tidak akan tercapai dengan baik jika tidak ada rasa saling percaya antar anggota tim, atau anggota dan ketua. Apa yang diputuskan ketua, itulah yang dilaksanakan oleh tim. Ketika ada keberatan terhadap keputusan ketua, jangan sampai anggota tim  membuat gosip dengan anggota lainnya.  Penyampaian pendapat secara makruf tentu akan membuat hal-hal yang menjadi masalah, bisa diselesaikan. 

Ketiga, membangun komunikasi yang baik. 

Dalam tim, adanya interaksi antar anggota pasti terjadi. Komunikasi dengan menggunakan bahasa dan adab yang baik, akan membuat tim menjadi nyaman. Gesekan antar anggota tim sangat mungkin terjadi. Kalaupun terjadi, gesekan harus segera diselesaikan. Saling meminta maaf, tidak memendam amarah, merendahkan ego adalah hal-hal yang dilakukan Rasulullah SAW yang harus kita contoh. 

Keempat, saling menghargai. 

Setiap anggota mungkin memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Saling menghargai, tidak meremehkan hasil kerja antar anggota akan membentuk suasana yang kondusif dalam tim. 

Kelima, saling memahami tanggung jawab masing-masing. 

Anggota tim tidak boleh abai terhadap amanah yang diemban. Karena akan berimbas menambah beban anggota yang lain. Sehingga memunculkan rasa kecewa. 

Keenam, saling memotivasi. 

Adakalanya anggota tim memiliki kendala dalam menjalankan amanah-amanah yang diberikan kepadanya. Kuatkan anggota tersebut dengan bantuan, ingatkan dengan janji Allah terhadap para penolong agama Allah. Bahkan sekedar pelukan atau menjadi pendengar yang baik, bisa jadi akan meringankan bebannya.

Ketujuh, evaluasi. 

Aktivitas dakwah juga mengharuskan adanya target-target yang hendak diraih. Dalam setiap program yang dibuat, harus dievaluasi apakah sesuai dengan target atau ada yang meleset. Evaluasi ini tidak dalam rangka menyalahkan tapi untuk melakukan perbaikan pada program-program yang akan dilakukan selanjutnya. Bagi yang dievaluasi harus  berbesar hati untuk memperbaiki. 

Dengan memahami poin-poin ini, tim dakwah akan menjadi solid. Sehingga target-target dakwah akan lebih cepat tercapai. Insya Allah.


Oleh: Retno Puspitasari, S.Si
Pembina Komunitas Muslimah Batam 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab