HT Inggris Serukan Tentara Negeri-Negeri Muslim Selamatkan Gaza
Tinta Media - Hizbut Tahrir (HT) Inggris menyerukan kepada tentara-tentara di negeri Islam untuk turun tangan menyelamatkan Gaza.
"Hizbut Tahrir Inggris tanpa malu-malu akan terus menyerukan tentara resmi negara-negara Muslim untuk turun tangan menyelamatkan masyarakat Gaza sesuai dengan hukum fikih Islam," demikian seruan dalam siaran pers tertulis yang dikeluarkan Kantor Media HT Inggris dan diterima Tinta Media, Ahad (29/10/2023).
Untuk diketahui, pemerintah Inggris dalam hal ini para menteri Inggris, memosisikan diri sebagai 'penyemangat' pembantaian di Gaza, dan kembali menegaskan bahwa tindakan entitas Zionis Yahudi itu adalah hak 'mempertahankan diri’.
Dengan kata lain, meski polisi menyimpulkan tidak ada unsur kejahatan terkait aksi ini, para menteri Inggris dinilai telah melakukan intervensi dalam urusan operasional kepolisian, dan berupaya mempolitisasi sistem peradilan pidana.
"Semua ini mengalihkan perhatian kita dari penderitaan rakyat Palestina yang terus menghadapi genosida dan pembersihan etnis di Gaza," sambung penjelasan berikutnya.
Untuk dipahami, menyinggung apa yang ditudingkan para politisi Inggris dan media mereka, ajakan yang HT serukan bukanlah antisemit, apalagi ancaman terhadap individu yang menganut agama Yahudi.
Diterangkan dalam siaran pers tersebut, seruan HT hanya menentang pendudukan militer Zionis di Palestina. "Seruan kami hanya menentang pendudukan militer Zionis di Palestina yang melakukan genosida di Palestina," paparnya.
Tengoklah serangan-serangan militer yang kerap menyasar wilayah-wilayah penduduk sipil Palestina. Sehingga, menurut HT, perkara ini memerlukan respons dari sesama militer dari negara tetangga untuk menghentikan genosida dan menyelamatkan masyarakat.
Sehingga pula, Pemerintah Inggris dan pemangku kepentingan elitenya pantas dan akan dipermalukan di depan umum. Sebab, menurut HT, secara nyata mereka juga memberikan dukungan militer, politik, ekonomi, dan tidak bermoral terhadap pembantaian dan pembersihan etnis rakyat Palestina.[] Zainul Krian
