Tinta Media: semangka
Tampilkan postingan dengan label semangka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label semangka. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 November 2023

Pakar: Haram Hukumnya Membuat Simbol Palestina dalam Bentuk Semangka


 
Tinta Media - Menanggapi  pertanyaan ramainya penggunaan animasi simbol Palestina dalam bentuk semangka, Pakar Fikih Kontemporer KH. M. Shiddiq Al-Jawi menegaskan haram hukumnya.

"Haram hukumnya membuat simbol Palestina dalam bentuk semangka," tuturnya di laman website shiddiqaljawi.com., Jumat (3/11/2023).
 
Kiai Shiddiq beralasan, simbol tersebut adalah representasi dari bendera Palestina yang ada saat ini, padahal bendera tersebut adalah simbol dari negara Palestina sebagai negara-bangsa (nation-state) dan negara sekuler. "Sebuah negara yang tidak mengikuti ajaran Islam, melainkan mengikuti konsep Barat," tegasnya.
 
Kiai Shiddiq  mengutip dari Abdurrahman Al-Jaziri dalam kitabnya, Al-Fiqh ‘Alā Al-Madzāhib Al-Arba’ah, 5/366 bahwa berdirinya negara Palestina sebagai sebuah negara-bangsa (nation-state) jelas akan semakin memecah belah umat Islam seluruh dunia yang seharusnya wajib hidup dalam satu negara saja (Khilafah).
 
“Berdirinya negara Palestina sebagai sebuah negara sekuler juga sangat bertentangan dengan Islam, karena negara sekuler yang memisahkan agama dari negara hanya akan menerapkan syariah Islam secara parsial," paparnya.
 
Kiai Shiddiq lalu menyimpulkan, “Dengan demikian, jelaslah bahwa Islam tidak pernah mengakui sebuah negara yang berupa negara-bangsa (nation state) dan negara sekuler di seluruh  dunia ini secara mutlak," pungkasnya.[] Muhammad Nur.

Minggu, 05 November 2023

𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏 𝐁𝐄𝐋𝐀 𝐏𝐀𝐋𝐄𝐒𝐓𝐈𝐍𝐀 𝐓𝐀𝐏𝐈 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐀𝐓𝐀𝐇 𝐆𝐔𝐍𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐆𝐀𝐌𝐁𝐀𝐑 𝐒𝐄𝐏𝐎𝐓𝐎𝐍𝐆 𝐒𝐄𝐌𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀!



Tinta Media - Seluruh kaum Muslim di mana pun berada memang sudah seharusnya membela Palestina. Sama halnya kaum Muslim di mana pun boleh-boleh saja mempromosikan semangka sebagai buah semangka yang layak dikonsumsi.  

Namun, dengan menggunakan simbol gambar sepotong semangka dalam rangka membela Palestina, tunggu dulu! Jangan langsung ikut-ikutan mengunggah dan membagikan gambar tersebut. Pastikan terlebih dahulu jawaban yang benar dari pertanyaan, “Mengapa harus disimbolkan dengan gambar sepotong semangka?” 

Palestina disimbolkan dengan gambar potongan buah semangka karena potongan buah semangka itu merupakan bahasa simbolis untuk menunjukkan bendera Palestina. 

Saat itu, tepatnya 1967, bendera Palestina sempat dilarang dikibarkan oleh entitas penjajah Yahudi, maka dijadikanlah potongan buah semangka sebagai kamuflase dari bendera tersebut karena sama-sama mengandung warna yang sama yakni: hijau, putih, merah, dan hitam. 

Saat ini, simbol potongan semangka itu digunakan sebagian warganet yang mendukung perjuangan Palestina di media sosial agar tidak kena blokir. 

𝐁𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐚 𝐏𝐚𝐥𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐚

Bendera Palestina sendiri bukanlah bendera kaum Muslim sedunia, melainkan bendera nasionalisme bangsa Palestina. Bendera tersebut dibuat terinspirasi atau merupakan variasi dari bendera Revolusi Arab. 

Bendera Revolusi Arab dibuat oleh diplomat Inggris Mark Sykes untuk menumbuhkan rasa persatuan Arab dalam rangka melawan Khilafah Utsmani. 

Maka tidak aneh, setelah Arab berhasil berontak kepada Khilafah Ustmani, bermunculanlah negara bangsa-negara bangsa yang benderanya mirip semua dengan bendera Revolusi Arab tersebut sebagaimana terlihat dalam gambar di atas.

Walhasil, dilihat dari sejarah benderanya, bendera Palestina jelas tidak lepas dari akar sejarah berdirinya berbagai negera bangsa di Arab sebagai keberhasilan berontak kepada Khilafah Ustmani. Dilihat dari sisi ideologi, jelas ini melambangkan nasionalisme. 

Dilihat dari sisi hukum benda, mensyiarkan benda (bendera) tersebut jelas haram karena itu bendera bukan sembarang bendera tetapi madaniah (benda/bendera) yang terpangaruh hadharah (konsepsi tentang kehidupan) kufur (nasionalisme). Begitu juga mensyiarkan gambar sepotong semangka yang merupakan kamuflase dari bendera Palestina sebagai upaya tidak diblokir di medsos. 
.
Kalau kita tidak memungkinkan menjelaskan masalah ini, jangan pula kita ikut latah mensyiarkan bendera Palestina ataupun semangka yang melambangkan Palestina. 

Janganlah karena kita merasa peduli dengan Palestina lalu kita latah mensyiarkan (mengunggah, membagikan) segala sesuatu yang diidentikan dengan bendera Palestian maupun semangkanya itu. Karena kepedulian juga harus diwujudkan sesuai dengan syariat Islam, tidak boleh menyelisihinya.

𝐌𝐞𝐥𝐚𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐫𝐬𝐚𝐭𝐮𝐚𝐧

Palestina adalah tanah kharajiah (tanah kaum Muslim sedunia), bukan tanah bangsa Palestina saja sejak Khalifah Umar bin Khaththab menggabungannya ke Khilafah Rasyidah setelah Khilafah Rasyidah memenangkan jihad di Syam (yang di dalamnya termasuk Palestina).

Maka bendera yang tepat untuk Palestina adalah bendera yang melambangkan persatuan kaum Muslim sedunia yakni benderanya Rasulullah SAW (liwa) dan panjinya Rasulullah SAW (rayah) saja, tidak perlulah kita sertakan simbol-simbol nasionalisme Palestina termasuk gambar buah semangka yang merupakan kamuflase dari bendera Palestina agar tidak diblokir di medsos.

Andai saja bukan tanah kharajiah, tanah usriah misalnya, sehingga tanah tersebut bisa dimiliki pribadi-pribadi orang Palestina, tetap saja tidak boleh membentuk negara bangsa maupun mengibarkan bendera simbol negara bangsa, karena negara kaum Muslim sedunia termasuk Palestina adalah khilafah Islam.

Khilafah Islam adalah negara yang menjadikan akidah Islam sebagai ikatannya, mengikat Muslim sedunia, bukan hanya mengikat bangsa Palestina. Negara yang berkewajiban menjaga seluruh negeri Muslim, bukan hanya Palestina. Menerapkan seluruh syariat Islam di dalam negerinya, serta menjadikan dakwah dan jihad sebagai poros politik luar negerinya.

Dalam kasus apa pun yang terjadi di dunia, termasuk dalam masalah Palestina, selalulah terjadi perang pemikiran antara sudut pandang Islam dengan sudut pandang selain Islam. 

Kita yang berjuang menegakkan syariat Islam secara kaffah dalam naungan khilafah tidaklah boleh walau sekali saja berpandangan di luar sudut pandang Islam sehingga menganggap positif bendera nasionalisme (yang lahir dari sudut pandang bukan Islam itu) maupun simbol semangka (yang kamuflase dari bendera nasionalisme Palestina karena khawatir dibredel di medsos). 

Jadi, kalau tidak dapat menjelaskan dari sudut pandang Islam betapa kufurnya bendera nasionalisme itu (termasuk bendera Palestina), janganlah turut mensyiarkannya (dengan mengunggah bendera tersebut atau semangkanya, atau memuji-muji bendera tersebut maupun semangkanya). Jangan latah! Jangan latah! Jangan latah!

𝐒𝐢𝐦𝐛𝐨𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐞𝐧𝐚𝐫

Kalau mau memuji perjuangan Palestina, kalau mau menyampaikan simbol persatuan perjuangan untuk Palestina, kita bisa gunakan liwa rayah ataupun Masjidil Aqsha, jangan latah pakai bendera nasionalisme Palestina, jangan latah pakai semangka. 

Tugas kita itu mengajak mereka semua agar mengikuti solusi yang kita bawa, lha kok kita malah jadi latah memuji-muji, latah menggunakan simbol yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam?

Yuk teruskan dakwahkan solusi yang syar’i untuk Palestina yakni dengan jihad dan khilafah, tanpa harus menyandingkannya dengan bendera nasionalisme ataupun simbol kamuflase nasionalisme.

Selain secara syar’i haram, secara de facto justru nasionalisme itu yang memecah kaum Muslim yang tadinya bersatu dalam naungan khilafah menjadi 57 negara bangsa yang saling terpecah belah. 𝑁𝑎𝑢𝑑𝑧𝑢𝑏𝑖𝑙𝑙𝑎ℎ𝑖 𝑚𝑖𝑛 𝑑𝑧𝑎𝑙𝑖𝑘.[]

Depok 19 Rabiul Akhir 1445 H | 3 November 2023 M

Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab