Tinta Media: sayang
Tampilkan postingan dengan label sayang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sayang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 November 2024

Ironi Susu Dibuang, Produsen Impor Lebih Disayang



Tinta Media - Nasib malang menimpa para produsen susu murni lokal. Para produsen turun masal ke Tugu Susu Tumpah, Boyolali untuk menyampaikan protes diiringi dengan mandi susu dari hasil susu yang tidak diserap industri (9/11). Tak hanya di Boyolali, para produsen di Kota Pasuruan juga berkumpul dan membuang 2 ton susu sebagai bentuk protes terhadap keterbatasan penerimaan susu lokal di industri. (cnnindonesia.com 13/11).

Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN), Teguh Boediyana menyatakan bahwa pemerintah tidak mengatur regulasi pembatasan susu impor yang masuk ke dalam Indonesia. Dahulu, pembatasan ini sempat ada hingga akhirnya dihapuskan pada tahun 1997 atas saran IMF. Pembatasan tersebut dihapuskan guna memperluas perdagangan internasional. 

Diketahui, angka impor susu mencapai 80% sehingga menjadi ancaman besar bagi produsen lokal. DPN juga mengecam kndustri pengolahan susu (IPS) yang membatasi dengan ketat penerimaan susu lokal dan membuka keran impor besar. (cnbcindonesia.com 12/11)

Menanggapi kecaman DPN, IPS membeberkan alasan penerimaan impor besar-besaran. Susu dari produsen lokal di bawah standar dan mengandung bahan yang kurang aman, seperti penambahan sukrosa, air, minyak, dll. Oleh karena itu, IPS lebih terbuka menerima susu impor yang kualitasnya bagus dan sesuai standar, alih-alih menerima susu dari pengepul susu lokal. 

Perlu Peran Negara

Indonesia disebut sebagai negeri agraris, negeri yang memiliki hamparan hijau luas dengan cuaca tropis yang amat mendukung kegiatan peternakan. Dengan potensi geografis demikian, tidak ada alasan untuk tidak mengembangkan industri peternakan dalam negeri. 

Seharusnya, negara hadir mengawal industri peternakan. 
Negara sebagai pelayan umat seyogianya mengerahkan usaha untuk memperbaiki kualitas hasil peternakan lokal, seperti menggalakkan penelitian untuk meningkatkan kualitas, memberikan edukasi dan subsidi untuk menyokong produksi lokal, dan membuat regulasi yang melindungi produk lokal dari ancaman invasi produk asing. 

Negara mengawal proses produksi dan mengamankan proses distribusi. Bahkan, jika produksi susu melebihi kebutuhan nasional, negara bisa menjualnya ke pasar lebih luas skala internasional. Dengan menjualnya ke negara-negara lain yang membutuhkan, dapat menjadi sumber devisa baru. 

Indonesia tidak kekurangan potensi alam dan intelektual. Indonesia memiliki iklim tropis di garis khatulistiwa dan lahan agraris amat luas. Tak hanya itu, dalam bidang pertanian, Indonesia memiliki Institut Pertanian Bogor (IPB) yang idealnya menjadi pusat penelitian. Hasil penelitian tersebut kemudian diterapkan oleh negara dan para peternak.
Indonesia tidak butuh impor, tetapi butuh mengembangkan potensi yang sudah Allah berikan. 

Butuh Sistem Sahih 

Indonesia yang menganut politik bebas dan aktif nyatanya kebablasan dan tidak berpihak pada rakyat sendiri. Alih-alih mengembangkan potensi bangsa sendiri, negara malah menengadahkan tangan untuk menerima produk impor yang dirasa lebih instan dan mendulang keuntungan. 

Pemerintah gagal melindungi produsen lokal dan memenuhi kebutuhan susu masyarakat secara nasional. Harga susu yang di pasaran cenderung mahal sehingga tidak semua orang mampu mengakses. Padahal, susu berlimpah hingga harus dibuang.

Adapun politik dalam Islam adalah mengayomi urusan masyarakat. Maka, negara jadi menjaga produksi susu sebagai sumber pendapatan halal bagi masyarakat kalangan produsen. Negara juga meningkatkan kualitas produk supaya layak dikonsumsi warga dan  melindungi produk-produk lokal dari ancaman impor. 

Yang terpenting, negara juga menjamin kesejahteraan masyarakat sehingga bisa mengakses kebutuhan seperti konsumsi susu.

Dengan langkah-langkah tersebut, negara mampu mewujudkan ketercukupan masyarakat dan menjadikan ekonomi negara berdikari. Negara yang mandiri akan menciptakan politik yang mandiri. Kebijakannya tanpa intervensi asing. Bahkan, negara bisa membuat sumber devisa baru apabila produksi susu berkualitas yang kelebihan ini dapat di distribusikan ke luar negeri.

Hal-hal tersebut dapat dilakukan jika negara menerapkan sistem pemerintahan Islam. Sebab, hanya Islam yang memiliki aturan syaamilan (paripurna) dan kaamilan (sempurna). Hanya Islam yang aturannya diturunkan oleh Allah Swt. Sang Pencipta lagi Pengatur alam semesta.





Oleh: Qathratun 
(Member SKETSA)

Jumat, 08 Desember 2023

Anakku Sayang, Anakku Malang




Tinta Media - Rentang kurun 2023 terjadi 20 kasus bunuh diri anak-anak. Dilansir dari www.rri.co.id,  Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Nahar menyatakan bahwa setidaknya ada dua puluh kasus bunuh diri anak sejak Januari 2023. 

Contoh kasus secara spesifik yaitu kasus SR, gadis periang yang akhirnya kehilangan nyawa karena menjatuhkan dirinya dari lantai empat di SDN 6 Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Menurut Diyah Puspitarini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, 60 % kasus bunuh diri anak terjadi karena perundungan, sisanya karena faktor ekonomi keluarga dan asmara remaja. (www.kompas.id)

Tren bunuh diri anak ini disebabkan oleh kurang baiknya mental anak, kurangnya perhatian dari orang terdekat, terutama orang tua, pengaruh media sosial, dan kegagalan sistem kemasyarakatan dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi anggota masyarakat, terutama  anak-anak. 

Anak sebagai aset paling berharga dunia akhirat. Anak-anak sekarang adalah calon pemimpin masa depan bangsa dan peradaban manusia ke depannya. Apa yang akan terjadi di masa yang akan datang jika anak-anak merasa tidak aman, mengalami keterpurukan mental, dan hidup di lingkungan yang tidak kondusif untuk tumbuh kembangnya? Agar tren negatif ini menurun maka diperlukan perhatian dari banyak pihak, tak hanya dari orang terdekat anak, tapi juga masyarakat sekitar, serta peran negara dalam melindungi anak-anak.

Islam memandang anak yang sholih, bermental kuat, meletakkan cintanya untuk taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan orang tua, serta menjadi pemimpin masa depan umat sebagai standar sempurna sosok anak. Namun, pada faktanya saat ini, sosok-sosok anak yang demikian sulit untuk diwujudkan, tanpa sinergitas yang sempurna dari banyak pihak. 

Nilai pandang masyarakat yang materialisme, jasadiyah belaka, menjadikan standar pemikiran masyarakat hanya melihat pada hal-hal fisik, dan kekayaan. Jika dikaji secara mendalam kasus SR yang bunuh diri karena kasus perundungan disebabkan pola pikir memandang rendah orang lain yang berbeda dengan arus komunitas di sekelilingnya. Sudut pandang merendahkan orang lain muncul dari kesombongan diri pelaku terhadap korban, karena bisa jadi penampilan fisik yang dianggap tidak sesuai, tidak kaya, atau kognitif yang di bawah standar.  Perundungan ini akan memicu memburuknya kondisi psikis korban, merasa diri sangat buruk, depresi, menjauh dari teman, bahkan memicu bunuh diri.

Kesalahan pola pikir individu dalam memandang makna kebahagiaan, baik, buruk, terpuji dan tercela disebabkan karena kesalahan sudut pandang sistemik yang mengatur masyarakat saat ini. Sistem kapitalisme yang melahirkan sudut pandang materialisme menyebabkan yang seharusnya tidak terjadi menjadi lebih buruk lagi. 

Peran orang tua yang menganggap hanya sebagai pemberi nafkah, uang, tanpa memperhatikan kesehatan mental anak juga mendukung kondisi anak-anak Indonesia menjadi rentan. Bahkan Indonesia mendapat predikat Fatherless ke-tiga di dunia. Orang tua yang seharusnya membimbing, mendidik, dan mengantar anak-anak menjadi anak-anak yang berkepribadian Islam yang kuat, saat ini cenderung mengikut arus materialisme, mencukupkan diri sebagai pemberi nafkah, tanpa terlibat dalam pembentukan karakter anak. Padahal, kebanyakan anak-anak di sekolah mengalami masalah, bersumber dari rumah yang sejak awal sudah bermasalah. Kasus-kasus di atas seharusnya menjadi pelajaran bagi orang tua dalam mendidik, memperhatikan, kebutuhan anak, tidak hanya sekedar fisik tapi juga jiwa, hati, mental, dan memasang pondasi yang benar dalam keimanan, serta sudut pandang memandang dunia. 

Pengaruh media sosial memberikan  pengaruh signifikan dalam pembentukan pola pikir anak, begitu juga sistem informasi untuk masyarakat. Anak-anak dengan gadget di tangan, bisa mengakses segala macam informasi. Bahkan informasi tata cara bunuh diri pun bisa diakses dengan mudah. Melalui gadget anak-anak rentan menjadi korban scamming, bulliying di media sosial, pornografi dan pornoaksi. Gadget dan internet bak pisau bermata dua, seharusnya ada pengawasan, dan pembatasan penggunaan gawai untuk anak-anak.  Serta keamanan konten yang menjadi tanggung jawab negara dalam menyensornya. 

Sistem yang memisahkan agama dengan kehidupan saat ini sudah gagal. Apakah kita akan tetap mempertahankan siatem sekularisme dan kapitalisme? Sistem yang tidak sesuai fitrah manusia, hanya akan membuat anak-anak kita memiliki mental yang rusak, hilang fitrahnya, dan menjadi generasi yang lemah.

Sistem Islam sebagai solusi satu-satunya untuk memberikan rasa aman, dan membentuk anak-anak yang berkepribadian mumpuni, seperti saat Rasululllah shalallahu’alaihiwassalam mendidik dan menata sistem masyarakatnya sesuai Islam. Dari rahim peradaban Islam lahir sosok-sosok yang memiliki mental yang kuat, akidah yang kokoh, dan tidak cinta dunia. Ketaatan dan cinta-Nya hanya untuk Allah dan Rasul-Nya, karena sudut pandangnya terhadap dunia bukan pandangan materialisme seperti yang saat ini terjadi.

Oleh : Hayyin
Sahabat Tinta Media 
 


 

Senin, 13 November 2023

Rasulullah Sangat Sayang pada Umatnya



Tinta Media - Sobat. Rahmat adalah syiar dan selimut Nabi Muhammad SAW. Rahmat adalah pola hidup dan kondisi jiwa Rasulullah SAW. Rahmat adalah perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW. Beliau adalah rahmat yang dihidayahkan dan nikmat yang dikaruniakan. Risalah Nabi Muhammad SAW merupakan risalah rahmat bagi alam semesta. Jika dipikirkan dengan akal, niscaya akan diterima, sesuai dengan fitrah manusia dan menentramkan jiwa.

Allah SWT berfirman :

لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ  

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” ( QS. At-Taubah (9) : 128 )

Sobat. pada seluruh umat manusia. Semula ditujukan kepada orang Arab di masa Nabi, karena kepada merekalah Al-Qur'an pertama kali disampaikan, karena Al-Qur'an itu dalam bahasa Arab, tentulah orang Arab yang paling dapat memahami dan merasakan ketinggian sastra Al-Qur'an. Dengan demikian mereka mudah pula menyampaikan kepada orang-orang selain bangsa Arab. Jika orang-orang Arab sendiri tidak mempercayai Muhammad dan Al-Qur'an, tentu orang-orang selain Arab lebih sukar mempercayainya.

Ayat ini seakan-akan mengingatkan orang-orang Arab, sebagaimana isinya yang berbunyi, "Hai orang-orang Arab, telah diutus seorang Rasul dari bangsamu sendiri yang kamu ketahui sepenuhnya asal-usul dan kepribadian-nya, serta kamu lebih mengetahuinya dari orang-orang lain."
Sebagian mufassir menafsirkan perkataan "Rasulun min anfusikum" dengan hadis:

Bersabda Rasulullah saw, "Sesungguhnya Allah telah memilih Bani Kinanah dari keturunan Ismail, dan memilih suku Quraisy dari Bani Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari suku Quraisy, dan Allah telah memilihku dari Bani Hasyim." (Riwayat Muslim dan at-Tirmidzi dari Wasilah bin Asqa)

Dari ayat dan hadis di atas dapat dipahami tentang kesucian keturunan Nabi Muhammad saw, yang berasal dari suku-suku pilihan dari bangsa Arab. Dan orang-orang Arab mengetahui benar tentang hal ini.

Sobat. Nabi Muhammad saw yang berasal dari keturunan yang baik dan terhormat mempunyai sifat-sifat yang mulia dan agung, yaitu:

1.  Nabi merasa tidak senang jika umatnya ditimpa sesuatu yang tidak diinginkan, seperti dihinakan karena dijajah dan diperhamba oleh musuh-musuh kaum Muslimin, sebagaimana ia tidak senang pula melihat umatnya ditimpa azab yang pedih di akhirat nanti.

2.  Nabi sangat menginginkan agar umatnya mendapat taufik dari Allah, bertambah kuat imannya, dan bertambah baik keadaannya. Keinginan beliau ini dilukiskan oleh Allah dalam firman-Nya:

Jika engkau (Muhammad) sangat mengharapkan agar mereka mendapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan mereka tidak mempunyai penolong. (an-Nahl/16: 37)
Dan Allah berfirman:
Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya. (Yusuf/12: 103)

3.  Nabi selalu belas kasihan dan amat penyayang kepada kaum Muslimin. Keinginannya ini tampak pada tujuan risalah yang disampaikannya, yaitu agar manusia hidup berbahagia di dunia dan akhirat nanti.

Sobat.Dalam ayat ini Allah memberikan dua macam sifat kepada Nabi Muhammad, kedua sifat itu juga merupakan sifat Allah sendiri, yang termasuk di antara "asmaul husna", yaitu sifat "rauf" (amat belas kasihan) dan sifat "rahim" (penyayang) sebagai tersebut dalam firman-Nya:

...Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia. (al-Baqarah/2: 143)
 Pemberian kedua sifat itu kepada Muhammad menunjukkan bahwa Allah menjadikan Muhammad sebagai Rasul yang dimuliakan-Nya.

Sobat. Rasulullah SAW mengajak untuk selalu menebarkan rahmat dalam setiap keadaan, perkataan, perbuatan. Rahmat Nabi Muhammad SAW menyebar kepada semua. Senyumannya adalah rahmat yang menawan hati. Sabdanya adalah rahmat yang menyejukkan jiwa. Perintah dan larangannya adalah rahmat, mudah, dan lembut yang mendorong Anda untuk mengikutinya,mencintainya, mengerjakan perintahnya, dan menjauhi larangannya.

Sobat. Bukankah di antara bentuk rahmat Nabi Muhammad SAW adalah Allah SWT melalui perantaranya menyelamatkan kita dari neraka, mengeluarkan kita dari kegelapan menuju cahaya Allah, serta menunjukkan kita ke jalan yang lurus?!

Sobat. Berdoalah kepada Allah agar engkau bisa mencintai Al-Quran. Kecintaanmu kepada Al-Quran adalah karunia Allah yang tak ternilai.

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةٗ فِي جَنَّٰتِ عَدۡنٖۚ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ  

“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” ( QS. At-Taubah (9) : 72 )

Sobat. Pada ayat ini Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin baik pria maupun wanita untuk mendapatkan surga sebagai balasan terhadap amalan baik mereka. Surga itu ialah taman yang indah yang penuh dengan kenikmatan yang tak pernah dilihat oleh mata dan tak pernah didengar oleh telinga dan malahan tak pernah terlintas di hati, semua yang dilihat dan didengar asing dan baru sehingga sulit diumpamakan karena tak ada bandingannya di dunia. Taman yang dinaungi pohon-pohon dimana mengalir sungai yang tidak menyerupai sungai-sungai di dunia ini baik warna maupun rasanya; orang-orang yang tinggal di dalamnya akan menetap selama-lamanya; sabda Nabi menerangkan tentang surga:

Pada surga terdapat seratus tingkatan. Allah menyediakannya untuk orang-orang yang berjihad menegakkan agama Allah. Jarak satu tingkat dengan tingkat yang lainnya sebagaimana jarak antara langit dan bumi. Apabila kamu memohon kepada Allah, mintalah surga Firdaus, karena ini adalah surga yang terbaik dan tertinggi yang daripadanya terpancar sungai-sungai surga dan di atasnya Arasy Tuhan. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Manusia terdiri dari jasad dan ruh. Surga dengan segenap isinya memberikan kenikmatan paling tinggi kepada jasmani, dan keridaan Allah memberikan kenikmatan yang paling tinggi kepada rohani manusia. Kedua macam nikmat ini adalah karunia Tuhan yang dijanjikan-Nya kepada mukmin baik pria maupun wanita. Inilah karunia Allah yang merupakan kemenangan yang besar lagi tak ada taranya yang tak akan dapat dicapai kecuali oleh orang-orang beriman dan beramal saleh.

Sobat. Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengaruniakan nikmat kepada kita berupa pengutusan Nabi Muhammad SAW yang penyayang ini , serta membimbing kita pada  sunnahnya  yang penuh dengan rahmat, kelembutan, dan kehalusan.

Rasulullah SAW bersabda, “ Tidaklah seorang muslim menancapkan tumbuhan atau menanam tanaman, lalu ada bagian yang dimakan oleh burung, manusia atau binatang, melainkan dia akan memperoleh pahala karena hal itu.” (Muttafaq ‘alaih).

Semoga sholawat dan salam dari Allah SWT senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW  yang dapat memadukan antara kekuatan dan kasih sayang, kelembutan dan keteguhan, keberanian, dan kedermawanan, serta kewibawaan dan tawadhu’. Sebab Allah SWT telah melengkapi sifatnya, menyempurnakan akhlaknya, menyucikan hatinya, serta membersihkan jiwanya.

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual dan Buku BIGWIN . Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab