Tinta Media: sakit
Tampilkan postingan dengan label sakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sakit. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Desember 2023

Pembunuhan pada Hubungan Keluarga Sering Terjadi, Tabayyun Center: Kondisi Masyarakat Sakit Parah




Tinta Media - Kyai Abu Zaid dari Tabayyun Center menilai kasus pembunuhan pada hubungan keluarga yang sering terjadi menunjukkan kondisi masyarakat yang sakit parah. 

“Masyarakat kita ini memang sakit ya, dan sakit parah, komplikasi ini. Kita bisa lihat bahwa kasus pembunuhan pada hubungan keluarga sudah sering terjadi,” tuturnya di Kabar Petang : Keji! KDRT Hingga Pembunuhan, Ada Apa Ini? melalui kanal Youtube Khilafah News, Senin (18/12/2023). 

Hubungan Keluarga, menurutnya, seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi para anggotanya justru sebaliknya. “Ini kan paradoks, di satu sisi kalau kita pulang ke rumah mendambakan keamanan, kenyamanan, secara naluriah manusia itu senang di rumah, seorang bapak mesti berjuang bahkan bertaruh nyawa melindungi anak-anaknya atau seorang ibu rela mati demi anak-anaknya. Tapi ini yang terjadi justru sebaliknya,” ungkapnya. 

Ia menilai, kondisi ini karena sebagian besar masyarakat menghirup kehidupan sekuler kapitalisme yang diterapkan oleh penguasa. 

“Akibat dari nilai-nilai sekularisme kapitalisme yang dianut masyarakat hari ini yang mengajarkan sekularisme, memisahkan Islam dari kehidupan sehari-hari, dari politik, dari sosial budaya pendidikan dan lain-lain. Penguasalah yang melahirkan masyarakat sakit karena tidak menerapkan Islam secara kafah,” bebernya. 

Kyai Abu Zaid mengutip ayat al-Qur’an tentang kesempitan hidup akibat berpaling dari peringatan Allah Swt. 

“Wa man a'raḍa 'an żikrī fa inna lahụ ma'īsyatan ḍangka. Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kehidupan sempit ini dalam segala sisinya sempit; sempit ekonominya, susah kerja, susah nyari makan, susah sekolah, bahkan mati pun susah.  Jadi kehidupan yang sempit ini bukan hanya urusan dunia, urusan akhirat jadi sempit juga,” jelasnya. 

Solusi Islam 

Menurutnya, solusi semua masalah ini adalah kembali kepada aturan Allah Swt. “Solusinya bagi orang beriman sudah jelas, yakni kembali kepada apa yang Allah perintahkan yaitu menerapkan Islam secara kafah,” tuturnya. 

Menurutnya, solusi menurut Islam terdiri dari  solusi level personal, masyarakat dan negara. “Menurut Islam, ada solusi yang mendesak personal sifatnya segera, kemudian solusi level masyarakat dan tentu juga level negara.” Imbuhnya. 

Menurutnya, seorang muslim mesti tahu bahwa ini adalah ujian kesabaran, itu tidak mungkin bisa dipahami kalau tidak ngaji, makanya keluarga muslim mesti ngaji. “Ngaji seperti ngajinya Rasulullah Saw, ngaji Islam, ngaji akidah, ngaji syari’at, supaya orang beriman ngerti bahwa dia sedang diuji oleh Allah, ada kesabaran dan ada harapan pahala,” ungkapnya. 

Yang kedua harus ada kepedulian masyarakat, “Masyarakat diberikan pemahaman tentang kewajiban untuk memperhatikan juga memberikan bantuan kepada tetangga, khususnya yang paling dekat,” ujarnya. 

Yang ketiga pemerintah harus menerapkan syari’at Islam secara kafah termasuk sistem pidana yang memberikan hukuman yang jelas dan tegas sesuai syariat. “Kepada orang-orang yang melanggar syari’at, misalnya suami pemabuk pulang mabuk nanti ribut sama istri dalam keadaan mabuk dia bunuh istrinya, itu karena dibiarin aja besok mabuk lagi kan,” terangnya. 

Sebagai pencegahan kasus KDRT, menurutnya pemerintah harus melakukan mitigasi keluarga-keluarga yang bermasalah. 

“Harus ada mitigasi terhadap keluarga-keluarga yang bermasalah, misalnya ada potensi konflik di keluarga kemudian terjadi KDRT, mestinya segera diselesaikan dan menurut syariat Islam harus diberikan solusi yang jelas, nanti dipisahkan rumahnya. Pemerintah yang melakukan, kalau individu kan susah karena iman yang lemah,” pungkasnya. [] Evi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab