Tinta Media: pertanggungjawaban
Tampilkan postingan dengan label pertanggungjawaban. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pertanggungjawaban. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 November 2023

Bagaimana Agar Korupsi Bisa Diatasi? Ini Jawabannya....


 
Tinta Media - Pengamat Politik Islam Dr. Riyan menyampaikan beberapa poin agar korupsi bisa diatasi.
 
Pertama, menjadi pejabat harus disadari sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.  dan manusia. Islam menegaskan setiap kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin. Faktor paling dasar dan fundamental adalah keimanan yang benar, yang mendorong orang mau dan sungguh-sungguh taat pada Allah Swt.,” tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (2/11/2023).
 
Kedua, sebutnya, setiap pejabat negara harus diberikan fasilitas yang memadai untuk dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Mulai dari gaji, tunjangan, kendaraan, rumah dan lain-lain, sehingga tidak ada alasan lagi untuk mencari tambahan diluar haknya dengan menerima suap, gratifikasi, dan sejenisnya.
 
Ketiga, pengawasan masyarakat, mekanisme pembuktian yang terbalik, penyitaan harta hasil korupsi, dan pemberian hukuman yang seberat-beratnya bila tetap terjadi pelanggaran.  Termasuk sampai hukuman mati bagi pelaku korupsi, apalagi dilakukan oleh pejabat negara atau pimpinan lembaga negara,” tandasnya.

Dalam Islam, imbuhnya,  fungsi hukuman menjadi pencegah (zawajir) agar orang lain tidak ingin melakukan hal yang sama, dan penebus (jawabir) di dunia dan akhirat.
 
“Keempat, hal ini semua akan terlaksana bila seluruh hukum Islam diterapkan secara kafah oleh negara dan seorang pemimpin (Khalifah),” cetusnya.
 
Sistem Islam, ucapnya,  akan mengantisipasi dalam bentuk menutup semua celah korupsi, memberikan dukungan atas prestasi bila amanah dalam tugas, sekaligus memberikan hukuman seberat beratnya bagi pelaku korupsi.
 
“Itu semua dengan jaminan yang berdimensi dunia dan akhirat,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun.
 
 
 
 
 
 

Rabu, 20 Juli 2022

Masa Muda Bakal Diminta Pertanggungjawaban Secara Khusus


Tinta Media - Meskipun masa muda itu masa mencari jati diri, masa membuktikan eksistensi, masa mencari perhatian dan masa penuh semangat dan bergairah, namun narator video MMC mengingatkan masa muda bakal diminta pertanggungjawaban.

“Yang mesti diperhatikan di balik itu semua perlu ada kontrol, dan perlu pembinaan biar enggak berlebihan dan keluar dari bimbingan syariat. Soalnya dengan keunggulan dan kelebihan di usia muda ini,  kayak semangat masih membara,  tenaga masih kuat, pikiran masih fresh dan tekad yang kuat, masa muda kita bakal diminta pertanggungjawabannya secara khusus,” tutur Narator dalam Video: Masa Muda Masa Berkarya Jangan Disia-siakan, Rabu (23/3/2022) melalui kanal Muslimah Media Center.

Ia lalu membacakan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh At-Tirmizi, “Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang  lima hal,  tentang  umurnya dalam apa ia gunakan,  tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan,  tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang  apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui atau ilmunya.”

Nah dari hadis di atas, lanjutnya, ia mengatakan, ternyata masa muda jadi salah satu pertanyaan yang bakal ditanyakan  sama Allah SWT pas sesi  tanya jawab di yaumil hisab.  “Artinya kita punya pilihan nih masa muda kita ini bakal mau diisi dengan cara apa? Cuma ya harus berfikir juga, setiap pilihan pasti punya konsekuensi dan resiko,” ucapnya mengingatkan.

Ia mencontohkan, misalnya diisi dengan bersenang-senang mengejar kepuasan materi dan fisik, seperti yang diajarkan sama sistem sekuler liberal saat ini. “Contohnya ya kayak free sex lah,  narkoba lah, tawuran lah, workaholic, pamer aurat sampai lupa nggak ngaji Islam,” tuturnya memberikan contoh.

“Atau bahkan ‘ikhlas’ jadi duta ide-ide barat yang jelas-jelas semua ide itu bertentangan dengan akidah Islam, kayak mendakwahkan ide sekuler liberal, semisal mendukung kelompok L68T atau  pluralisme, demokrasi kapitalisme,  dan ide-ide kufur  lainnya,” imbuhnya. 

Nah kalau masa muda kita diisi dengan cara yang begituan, ucap Narator,  “Ya cek saja  di dalam Al-Quran balasan apa ntar yang kita dapatkan setelah kaki kita bergeser di sesi tanya jawab  di yaumil hisab,” ingatnya.
 
Kagum

Menurut Narator, kalau anak muda menyibukkan masa mudanya dengan ketaatan, maka Allah SWT kagum kepada anak muda tersebut. 

Ia lalu membacakan hadis riwayat Imam  Bukhari, “Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan atau arsyi-Nya pada hari yang tidak ada naungan sama sekali kecuali naunganNya.... dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah atau ketaatan kepada Allah,” ucapnya.   

“Di hadis lain riwayat Ahmad,  Rasulullah saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta'ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah,’ ” imbuhnya. 

Narator menjelaskan, shabwah adalah pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya, dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan. 

Keren

Narator mengatakan, di masa peradaban Islam yang dinaungi sistem Khilafah, pemudanya itu keren-keren. “Masih muda sudah jadi panglima,  masih muda sudah jadi mujtahid,  masih muda sudah jadi wali, masih muda penuh dengan karya,” kagumnya.

Ia memberikan contoh, Ali bin Abi Tholib yang  memutuskan masuk Islam di umur 7 tahun, Mushab bin Umair yang menjadi duta Islam di Madinah. “Beliau diutus Rasul untuk mengenalkan dan mengajarkan Islam ke penduduk Madinah. Hasilnya berupa  baiat aqabah kedua yang menjadi cikal bakal berdirinya Daulah Islam di Madinah,” ungkapnya. 

“Ada juga  sosok-sosok imam dan ilmuwan Islam seperti Imam Syafi'i,  Ibnu Rusyid,  Al Farabi dan lain sebagainya. Ibu Rusyid  misalnya seorang ilmuwan sains dan kedokteran yang terkenal di Andalusia atau Spanyol.  Ada juga sosok Muhammad Al Fatih yang mampu membuktikan bisyaroh  Rasul menaklukkan peradaban Romawi Barat atau Konstantinopel,” kisahnya. 

Karena itu, Narator berharap agar tidak menyia-nyiakan usia muda. “Bagi yang masih terlena dengan dunia, mari kita perbaiki mindset  hidup kita dengan cara mengkaji Islam,” ajaknya.

“Yang sudah ikut kajian, keep istiqamah,  karena kita enggak tahu akhir hidup kita seperti apa," pungkasnya.[] Irianti Aminatun
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab