Perbuatan Sadis Meningkat Ekstrem di Sistem Sekuler
Tinta Media - Kasus pembunuhan saat ini sudah terdengar tidak tabu lagi alias sudah menjadi berita wajar terdengar di kalangan masyarakat. Siapa sangka tingkat perilaku sadis pada masyarakat semakin meningkat dan merajalela. Mulai dari pembunuhan orang dewasa bahkan sampai pembunuhan terhadap anak bayi.
Hal ini sungguh memprihatinkan sekali. Nyawa yang begitu berharga kini bisa lenyap dengan sekedip mata. Akibat dari perbuatan sadis yang dimiliki seseorang menimbulkan korban pembunuhan yang tidak biasa. Berita-berita pembunuhan berseliweran seperti kapas yang beterbangan.
Sebagaimana berita yang dilansir dari regional.compas, Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusna Wati mengatakan, Nando membunuh istrinya karena kesal ketika ditanya masalah uang belanja. "Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku dan korban sempat cekcok masalah ekonomi," kata Rusna di Mapolsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (13/9/2023).
Sungguh malang nasib korban pembunuhan yang mau tidak mau harus menerima kematian dengan terjadinya insiden pembunuhan.
Hal ini menunjukkan bukti bahwa kondisi masyarakat sekarang ini benar-benar sedang tidak baik-baik saja. Pembunuhan mudah terjadi di mana-mana yang mana kasusnya kian melesat tinggi.
Namun, apalah daya di sistem pemerintahan sekuler saat ini yang tidak mampu melindungi masyarakat dari tindak kekerasan. Sistem sekuler-kapitalis yang menjadi penyebab maraknya kasus pembunuhan terutama pada tindak kekerasan dalam berumah tangga berujung pada pembunuhan.
Sistem sekuler-kapitalis yang menghancurkan sistem perekonomian yang adil dan menyejahterakan. Tekanan demi tekanan akibat dari kemerosotan ekonomi keluarga membuat seseorang kehilangan akal warasnya sehingga berujung pada pembunuhan nyawa manusia.
Padahal di dalam Islam Allah benar-benar melarang untuk membunuh nyawa seseorang tanpa alasan yang syar'i.
"Barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS. An-Nisa: 93)
Seharusnya hal ini adalah PR besar untuk negara yang beramanahkan dalam mengayomi rakyatnya. Tugas negara untuk menyejahterakan dan memberikan keamanan bagi rakyatnya dengan sistem yang di pakai pada negara. Namun, sayangnya sistem yang di pakai untuk mengayomi rakyatnya adalah sistem sekuler kapitalis, sistem yang semakin membuat rakyat merana dan terlantar seperti saat ini.
Rakyat akan aman, damai, dan sejahtera apabila hidup dalam naungan sistem pemerintahan Islam yang mampu menyejahterakan dan memberikan keamanan pada rakyatnya. Hal ini terbukti ketika Islam pernah memimpin dunia dan mampu membuat seluruh rakyatnya hidup dengan aman.
Negara adalah junnah alias perisai untuk rakyat. Maka dari itu hendaknya negara mengayomi rakyatnya dengan sistem pemerintahan yang benar-benar membuat rakyat sadar akan tujuan hidup di dunia.
Bukan dengan sistem yang membuat rakyat semakin menderita dengan keadaan yang tersedia di sistem sekuler saat ini.
Sebagai rakyat kita harus sadar bahwa Islam adalah solusi dari setiap permasalahan yang terjadi saat ini. Tidak ada solusi terbaik dari setiap permasalahan kecuali solusi yang datang dari sang pencipta sekaligus pengatur kehidupan yakni sistem pemerintahan Din Islam yang di ridhoi-Nya.
Wallahu a'lam bishowwab.
Oleh : Marsya Hafidzah Z.
(Pelajar, Pegiat Literasi dan Aktivis Dakwah Remaja)