Penyelundupan Narkoba Masih Merajalela
Tinta Media - Sudah begitu banyak pelaku penyelundupan dan pengguna narkotika yang ditangkap petugas dan sudah sangat banyak juga narkotika yang telah dimusnahkan, namun kasus ini seakan tak ada habisnya, penyebarannya bagai jamur di musim hujan, yang dengan cepat menyebar menjadi semakin banyak. Memang seharusnya jika ingin memberantas narkoba maka dibasmi dari akarnya, menghancurkan pabrik pembuatan dan menangkap mafia besar di baliknya, namun seakan begitu sulit untuk menjangkau keberadaan mereka sehingga yang selalu tertangkap adalah para pemakai atau pengedar saja.
Dalam laman Antara Riau News, 05/02/2024.
Ditnarkoba Polda Riau berhasil mengamankan 7 kilogram sabu, dan 999 pil ekstasi dari 6 tersangka yang berhasil ditangkap di Kota Pekanbaru dan Dumai. Kombes Pol Manang Soebeti mengatakan jaringan ini telah berulang kali mengirimkan narkotika ke Jakarta, yang totalnya sebanyak 25 kilogram. Modus mereka adalah pengiriman paket kulkas mini yang isinya adalah narkotika, sedangkan pil ekstasi yang jumlahnya hampir seribu butir ini rencananya akan mereka kirim ke pulau Kalimantan.
Saat ini barang bukti yang tertangkap telah diamankan oleh petugas. Barang haram ini sepertinya berasal dari luar negeri dan masuk dari perairan Riau, ujar Kombes Manang, pelaku pengedar narkoba menerima upah yang sangat besar untuk setiap kali transaksi yaitu mulai dari 10 juta hingga 30 juta rupiah.
Sulitnya Kehidupan Masyarakat Akibat Sistem Kapitalis
Saat ini kondisi masyarakat begitu memprihatinkan, tingginya kasus kemiskinan, kriminalitas, dan banyaknya pengangguran akibat sulitnya lapangan kerja, rendahnya gizi, hingga kasus stunting pada anak. Begitu banyak kesengsaraan akibat kenaikan harga bahan pangan, mahalnya fasilitas kesehatan, juga pendidikan. Padahal Indonesia adalah negara yang kaya, dengan sumber daya alam yang melimpah, berbagai keragaman budaya dan tradisi di setiap daerah, namun mengapa rakyat bisa sengsara?
Ternyata ini semua akibat dari sistem yang diterapkan, negara kita menganut sistem sekuler kapitalis yang menjauhkan agama dari kehidupan, dan menjadikan pemilik modal sebagai pemegang kekuasaan. Tentu saja mereka yang di atas bisa hidup mewah bergelimang harta, sementara rakyat hidup menderita. Kemiskinan membuat banyak anak-anak putus sekolah, kemiskinan membuat banyak orang mencari jalan pintas demi mendapatkan uang untuk kebutuhannya, kemiskinan juga penyebab kurangnya gizi keluarga.
Beberapa orang tak lagi pandang halal haram, hanya berpikir bagaimana dia dan keluarganya bisa makan, mereka terpaksa mencuri, merampok, hingga menjadi pengedar narkoba terbuai dengan upah puluhan juta. Para wanita menjadi ikon segala produk penjualan, menampilkan kecantikan dan kemolekan, dan bahkan ada yang memang menjajakan diri demi uang. Kehidupan dibiarkan sebebas-bebasnya sehingga sangat mudah terjerumus maksiat dan dosa.
Islam Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pokok Umat
Dalam Islam, negara dan pemerintahnya adalah pelayan umat, mereka melayani umat tanpa memikirkan keuntungan, negara membuat kebijakan dan aturan yang tidak akan menyengsarakan umat, sebab mereka yakin bahwa setiap perbuatan akan ada pertanggung jawaban nanti di akhirat. Negara menjamin setiap kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi, menyediakan lapangan pekerjaan atau memberikan lahan untuk masyarakat yang menganggur terutama untuk laki-laki atau kepala keluarga, sebab beban nafkah ada di pundak mereka.
Negara melarang sumber daya alam untuk dimiliki secara individu maupun swasta, melainkan akan dikelola sepenuhnya oleh negara, dan keuntungan akan digunakan untuk kepentingan masyarakat, oleh karena itu dalam negara Islam pelayanan kesehatan dan pendidikan diberikan secara gratis sebab seluruh biaya akomodasi akan ditanggung oleh negara. Pemerintah juga dilarang menimbun harta atau menambah kekayaan, nantinya akan dihitung jumlah keseluruhan hartanya dari sebelum dan sesudah menjabat, sehingga tidak akan ada pejabat yang berbuat kecurangan.
Negara juga akan memberikan sanksi sesuai hukum syara' kepada pejabat yang tidak amanah atau menzalimi umat. Untuk masyarakat juga akan diberikan sanksi jika melakukan tindakan dosa seperti membunuh, mencuri, atau melecehkan seseorang. Hukuman dilakukan setelah bertabayun atau menyelidiki penyebab tindakan pelaku, hukuman yang diberikan berupa qishas, rajam, cambuk yang dilakukan di depan umum, sebagai efek jera dan penebusan dosa di dunia, juga agar tidak ada yang berani melakukannya lagi.
Khatimah
Dalam Islam seluruh aturan berkaitan dengan hukum syara' yang berasal dari Allah Swt, tentu saja tidak akan pernah menyengsarakan umat sekalipun mereka non Islam, sebab Islam menjaga harta dan jiwa orang kafir yang tunduk dengan membayar jizyah (pajak) yang hanya diperuntukkan kepada orang yang mampu membayarnya. Beginilah sedikit gambaran kehidupan masyarakat ketika Islam diterapkan, begitu indah dan memberikan ketenangan, sebab ketika syariat dilaksanakan secara sempurna maka akan turun ridho dari Allah Swt untuk seluruh umat manusia.
Wallahu A'lam Bisshowab.
Oleh: Audina Putri
(Aktivis Muslimah Pekanbaru)