Pendidikan Politik Hanya untuk Mendulang Suara
Tinta Media - Partai politik diminta memberikan pendidikan politik yang sebenarnya oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bandung, terlebih kepada masyarakat yang belum paham tentang cara berpolitik yang baik.
Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nuryamsi, Jum'at (17/11), mengatakan bahwa KPU akan selalu siap untuk memberikan pemahaman politik seandainya dibutuhkan oleh parpol ataupun Pemkab Bandung. Menurut ketua KPU, tujuan diberikan pendidikan politik ini, agar nantinya masyarakat dapat menyalurkan pemahaman kepada para kader dan lain-lainnya sehingga bisa menggunakan hak suara mereka pada Pemilu 2024.
Menurut Sekertaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, menjelang Pemilu 2024, kemungkinan akan ada percikan-percikan kecil di Kota Bandung yang cukup padat penduduknya. Sementara, Pemkot mengharapkan bahwa percikan-percikan tersebut tidak akan menimbulkan hal-hal yang luar biasa. Menurutnya, terus berkomitmen akan menjadi modal besar dalam kehidupan bersosial di Kota Bandung.
Pesta Demokrasi di Kota Bandung berjalan aman dan kondusif pada lima tahun yang lalu. Partisipasi pemilihnya mencapai 87%. Ema berharap, jika partisipasi pemilih meningkat, akan bisa bersama-sama menghadirkan pemimpin terbaik untuk negara, terkhusus untuk Kota Bandung.
Pada faktanya, edukasi politik yang dilakukan oleh pemerintah terkesan hanya untuk mengejar suara, terutama agar masyarakat tidak golput. Sebenarnya sangat wajar kalau menginginkan suara terbanyak di dalam sistem demokrasi karena di dalam sistem ini, suara terbanyaklah yang akan memegang tampuk kekuasaan. Walhasil, mereka melakukan cara apa pun untuk mendapatkan suara terbanyak sehingga banyak terjadi kecurangan-kecurangan dalam pemilu, seperti adanya money politic.
Masyarakat diberi janji-janji manis, agar mereka memilih calon yang diusung. Pemerintah seharusnya memberikan pendidikan politik yang benar, bagaimana kriteria pemimpin yang benar-benar bisa mengurusi rakyat. Tentunya standarnya adalah syariat Islam. Edukasi yang benar sangat dibutuhkan, agar para pemilih pemula memahami makna politik sesuai dengan syariat Islam.
Makna politik dalam Islam (as-siyasah al-Islmiyah) adalah pengaturan urusan umat dengan aturan-aturan Islam, baik di dalam negri maupun di luar negri. Pemerintahlah yang mengatur urusan rakyat secara praktis, dan rakyat yang mengotrol dan mengoreksi pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya.
Umat Islam pun berkewajiban memahami dan melakukan aktivitas politik, untuk mengurusi kepentingan umat, seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Inilah pentingnya menekkan syariat Islam, agar umat Islam dan masyarakat pada umumnya, diberi pelajaran bagaimana berpolitik dengan benar, tentunya merujuk pada hukum-hukum syara'. Wallahu'alam bishawab.
Oleh: Enung Sopiah,
Sahabat Tinta Media