Tinta Media: pembangunan tugu
Tampilkan postingan dengan label pembangunan tugu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembangunan tugu. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Januari 2024

Pembangunan Tugu Berbiaya Mahal, Pentingkah bagi Rakyat?




Tinta Media - Pemerintah Kota Probolinggo berencana membangun beberapa tugu baru yang menjadi ikon dunia. Pembangunan tugu baru ini menjadi sorotan dan perbincangan publik di medsos. 

Seperti yang diberitakan media online iNewsProbolinggo.id (06/01/2024), anggaran untuk pembangunan beberapa tugu sebesar 2 miliar. Setiap tugu dianggarkan sebesar 400 juta. 

Ada lima tugu yang akan digantikan dengan tugu baru yang merupakan miniatur ikon dunia. Miniatur tugu Monas akan menggantikan Tugu Kota Probolinggo di jalan Pangsud. Miniatur Big Ben London menggantikan tugu Loji yang ada di pertigaan jalan Pahlawan. Miniatur Wind Mill Belanda akan menggantikan tugu Alun-alun Kota Probolinggo. Miniatur menara Eiffel Paris akan menggantikan tugu yang ada di jalan Pangsud perempatan King. 

Berpotensi Menimbulkan Bermasalah 

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa pembangunan tugu itu merupakan sesuatu yang percuma, buang-buang anggaran. Ketua Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Agus Riyanto berpendapat bahwa anggaran sebesar itu mending digunakan untuk hal yang bermanfaat. 

Bahkan, pegiat anti korupsi menegaskan bahwa beberapa LSM yang tergabung dalam Aliansi LSM sudah mengumpulkan data dan melakukan investigasi langsung ke lokasi. Pembangunan tugu ini disinyalir akan menimbulkan masalah. 

Pembiayaan yang besar hanya untuk pembangunan tugu juga berpotensi korupsi dalam penganggarannya. Apalagi, sebelumnya sudah ada tugu lama yang masih layak menjadi ikon Kota Probolinggo. 

Perencanaan pembangunan dalam sistem kapitalisme memang berorientasi duniawi. Kemegahan menjadi tujuan dari setiap pembangunan. Padahal, kemegahan belum tentu memberikan manfaat kepada rakyat. 

Pembangun tugu bukanlah sesuatu yang urgen dilakukan, karena masih banyak kebutuhan rakyat yang belum terpenuhi, di antaranya pengentasan kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan di Kota Probolinggo masih terus meningkat. Di tahun 2021, indeks kemiskinan sebanyak 0,90 persen, tahun 2022 naik menjadi 1,04 persen. Indeks keparahan kemiskinan pada 2022 naik menjadi 0,23 persen dari sebelumnya 0,17 persen. 

Pembangunan dalam Islam 

Standart prioritas pembangunan di dalam Islam adalah mendahulukan kepentingan rakyat. Memenuhi kebutuhan rakyat adalah yang paling utama, sampai-sampai tidak boleh ada satu pun rakyat yang berada dalam kemiskinan. Masing-masing individu harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. 

Membangun tugu adalah sesuatu yang mubah (boleh) dilakukan. Akan tetapi, penguasa dalam Islam perlu juga meninjau seberapa penting pembangunan tugu itu bagi rakyat. Anggaran negara harus direncanakan dengan perencanaan yang benar-benar sesuai dengan syariat. Negara akan membangun tugu yang akan menjadi ikon kota atau negara di atas asas keimanan kepada Allah. 

Negara Islam akan menganggarkan pembangunan infrastruktur tanpa utang, apalagi dengan riba. Pembiayaannya diambilkan dari pos-pos yang khusus untuk pembangunan melalui Baitul Mal. Perhitungannya pun akan transparan dan wajar sesuai fakta riil, sehingga tidak akan berpotensi menimbulkan masalah. 

Semua itu hanya bisa terwujud dalam negara yang berasaskan Islam, negara yang menjadikan keimanan dan ketakwaan kepada Allah sebagai asas dari setiap peraturannya. Negara itu tidak lain adalah negara Khilafah dengan metode kenabian. Sudah saatnya kita berupaya untuk mewujudkannya agar terwujud kesejahteraan bagi seluruh umat.
Wallahu a'lam.

Oleh: Sri Syahidah 
(Aktivis Muslimah) 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab