Tinta Media: orang dzalim
Tampilkan postingan dengan label orang dzalim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label orang dzalim. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Desember 2023

Ulama Aswaja: Orang yang Zalim Itu...



Tinta Media - Ulama Aswaja KH Rokhmat S. Labib menjelaskan orang yang zalim itu adalah orang yang mengangkat wali atau pemimpin yang jelas-jelas memerangi kaum muslimin. 

"Orang yang mengangkat wali atau pemimpin  yang jelas-jelas memimpinnya itu memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari negeri mereka, bahkan ikut membantu pengusiran kaum muslimin adalah termasuk orang-orang yang zalim," ujarnya dalam acara kajian Tafsir QS. Hud: 113 dengan tema Pilih Pemimpin yang Benar! Jangan Asal Gemoi, merakyat Apalagi Zalim, Bisa Berbahaya! di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn, Kamis (7/12/2023). 

"Jadi orang yang jelas mengangkat dia, wali atau pemimpin  itu, dijelaskan oleh Allah sebagai orang-orang yang zalim," tegasnya. 

Termasuk, kata KH Rokhmat S. Labib, mengangkat bapak mereka atau anak mereka sebagai wali sementara bapak atau anak mereka lebih memilih kekufuran itu termasuk juga orang zalim. 

"Di dalam surah At Taubah ayat 23, mengangkat mereka (orang yang memilih kekufuran) sebagai wali, meski mereka adalah anakmu maka mereka termasuk orang-orang yang zalim," tegasnya. 

Jadi, bayangkan, bebernya, bapak adalah orang yang paling berjasa, demikian juga anak adalah orang yang paling dicintai yang dianggap dijadikan sebagai penerus jika lebih memilih kekufuran daripada keimanan tidak boleh dijadikan sebagai wali atau pemimpin. 

"Apalagi  orang lain yang tidak ada urusan dengan kita, bahkan kebijakan-kebijakan mereka menzalimi kita, menyengsarakan kita," pungkasnya. [] Setiyawan Dwi.

Rabu, 13 Desember 2023

Ulama Aswaja: Allah Melarang untuk Menyukai Orang Zalim




Tinta Media - Ulama Aswaja KH Rokhmat S. Labib menjelaskan firman Allah dalam surat Hud ayat 113 bahwa Allah SWT melarang untuk menyukai orang yang berbuat zalim. 

“Janganlah kamu condong kepada mereka (orang zalim) dengan kecondongan paling rendah. Jadi ibarat gini, jangankan seneng berat atau memfavoritkan, itu ringan saja, ada rasa simpati dikit saja, itu dilarang oleh Allah pada ayat ini (Surat Hud ayat 113),” ujarnya dalam acara kajian Tafsir QS. Hud: 113 dengan tema Pilih Pemimpin yang Benar! Jangan Asal Gemoi, merakyat Apalagi Zalim, Bisa Berbahaya! di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn  Kamis (7/12/2023). 

Adapun zalim itu sendiri, menurut KH Rokhmat S. Labib, mengutip penjelasan Rahib Al-Ashfahani, bahwa kata zalim itu bisa mencakup seperti halnya zalim kepada Allah atau zalim dengan menyekutukan Allah. 

“Dalam segi bahasa, zalim itu maknanya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya,” tuturnya. 

Melanggar Aturan Allah

KH Rokhmat S. Labib juga menambahkan di dalam forum yang sama, bahwa suka ataupun condong kepada orang kafir ataupun orang yang suka melanggar aturan Allah termasuk dilarang dalam ayat ini dan di ayat lain termasuk orang yang zalim. 

“Kepada orang kafir saja kita tidak boleh seneng, condong, apalagi seneng berat, mengikuti mereka, begitu juga bukan hanya kepada mereka yang kafir saja, melainkan juga melanggar aturan Allah SWT,” tambahnya. 

Maka, menurutnya, zalim itu juga dapat diartikan sebagai orang yang melanggar batasan-batasan ataupun hukum-hukum Allah. “Misalnya makan, Anda boleh makan namun ada makanan yang diharamkan. Nah makanan yang haram itulah termasuk batasan. Janganlah kamu menabrak. Janganlah kamu melanggar,” ungkapnya. 

Bukan hanya dalam ranah aspek pribadi saja, bebernya, namun juga dalam segala aspek kehidupan seperti aspek pemerintahan, kekuasaan, ataupun dalam rumah tangga tidak boleh melanggar ataupun menabrak batasan-batasan ataupun hukum-hukum Allah karena itu termasuk orang-orang yang zalim. 

“Maka barang siapa yang melanggar batasan-batasan Allah itu termasuk orang-orang yang zalim,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab