Memenangkan Perang Pemikiran lewat Tulisan
Tinta Media - Memenangkan perang pemikiran adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh kaum muslimin dewasa ini. Karna memang, kondisi kaum muslimin saat ini yang jauh dari nilai ajaran-ajaran agamanya adalah bukti dari berhasilnya musuh-musuh Islam dalam mempengaruhi pemikiran mereka, dan salah satu cara efektif untuk melakukan perlawanan terhadap pemikiran kufur adalah melalui media tulisan.
Perang pemikiran telah berhasil membuat kaum muslimin tidak lagi perduli terhadap apa yang menimpa diri mereka dan apa yang mereka perbuat terhadap diri mereka. Misalnya dalam hal pekerjaan, kaum muslimin tidak lagi mempertimbangkan aspek halal-haram dalam melakukan pekerjaan mereka. Dalam hal pakaian juga begitu, mereka tidak lagi perduli apakah pakaian mereka memperlihatkan aurat mereka dimuka umum atau tidak. Lebih-lebih lagi dalam hal pergaulan, campur baur pria wanita hingga pacaran yang berujung zina adalah sebuah trend yang melekat erat pada diri mereka.
Semua yang terjadi pada kaum muslimin itu sudah dirancang sedini mungkin melalui buku-buku dan bacaan anak yang berisikan paham-paham sekuler dari tingkat sekolah yang paling dasar hingga yang paling tinggi. Maka dari itu, untuk mengimbangi serangan pemikiran sekuler tersebut tulisan-tulisan yang memuat pemahaman ideologi Islam menjadi sangat penting untuk terus dibuat oleh para cendekiawan muslim agar menjadi benteng yang mampu melindungi pemikiran umat dari bahayanya pemikiran kufur tersebut.
Tulisan-tulisan yang dibuat hendaknya mampu menjelaskan kebenaran ajaran Islam secara komprehensif dan menjelaskan keburukan pemikiran kufur secara nyata. Mampu memberikan arahan dan petunjuk yang menghantarkan kualitas hidup yang lebih baik kepada kaum muslimin sehingga melakukan aktivitas kehidupan dengan standar halal-haram adalah prioritas utama bagi mereka.
Memang benar, rendahnya minat baca kaum muslimin juga menjadi salah satu faktor penyebab mudahnya mereka terpapar pada pemikiran yang bertentangan dengan ajaran islam. Untuk itu dibutuhkan kemampuan yang ekstra bagi para penulis untuk bisa membuat tulisan yang mampu membangkitkan 𝙨𝙥𝙞𝙧𝙞𝙩 beragama bagi kaum muslimin, tulisan yang menggugah ketaatan mereka agar konsisten pada ketaatan, serta tulisan yang mampu menunjukkan jalan yang benar dari kesesatan yang mereka perbuat.
Para penulis juga hendaknya sadar bahwa tulisan-tulisan mereka adalah satu roda penggerak agar kaum muslimin itu semakin cepat memenangkan perang pemikiran dan terbebas dari penderitaan mereka yang hidup jauh dari aturan islam, banyaknya tulisan tentang Islam yang sebenarnya akan mampu membuat tulisan propaganda dari musuh Islam semakin terlihat kesesatannya yang diharapkan berimbas pada berkurangnya minat baca kaum muslimin terhadap tulisan yang berisikan propaganda tersebut. Seperti kata pepatah 'jika dirimu tidak disibukkan oleh ketaatan maka dirimu akan disibukkan oleh kemaksiatan'.
Begitu juga dengan kaum muslimin, apabila tidak ada tulisan dari cendekiawan muslim yang bisa mereka baca untuk menambah pemahaman mereka terhadap Islam, maka mereka akan membaca tulisan yang mendiskreditkan agama mereka. Sehingga tidak salah jika dikatakan, tulisan cendekiawan muslim adalah modal awal kebangkitan kaum muslimin dan cara paling ampuh untuk memenangkan perang pemikiran.
Wallahu a'lam
Oleh: Rudi Lazuardi
Komunitas Medan Beriman