Tinta Media: julid fi sabilillah
Tampilkan postingan dengan label julid fi sabilillah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label julid fi sabilillah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 19 Desember 2023

Gerakan Julid Fi Sabilillah Mampu Membuat Gangguan Psikologi di Kalangan Tentara Zionis

Tinta Media - Gerakan Julid Fi Sabilillah yang dilakukan netizen Indonesia dan Malaysia dinilai Agung Wisnuwardana dari Indonesia Justice Monitor (IJM) mampu membuat gangguan psikologi tentara Zionis.

“Tak sedikit tentara Zionis Yahudi Israel mengalami gangguan psikologi yang hebat. Hal tersebut mengganggu konsentrasi mereka hingga mengalami ketakutan ketika terjun ke medan pertempuran,” ujarnya dalam video Perang Siber Semakin Memanas! Pada kanal YouTube Justice Monitor, Jumat (15/12/2023).

Ia mengatakan, sorotan media Zionis Yahudi menjadi kabar gembira untuk netizen Indonesia selama melakukan serangan melalui media sosial. Umumnya mereka berusaha untuk menyampaikan fakta-fakta dengan narasi yang cukup menohok.

“Walhasil gerakan boikot dan Julid Fi Sabilillah membuat mental pasukan Zionis Yahudi mulai terganggu dengan adanya serangan, tanda petik dari kejulidan-kejulidan para netizen di Indonesia dan Malaysia,” paparnya.

Dikabarkan oleh Agung, di aplikasi X atau Twitter mereka menggaet 100.000 lebih netizen di Indonesia dan global untuk menyerang akun media sosial termasuk politisi dan pejabat Zionis Yahudi. Selain netizen Indonesia dan Malaysia, juga akan bergabung netizen dari Turki.

“Pasukan Julid Fi Sabilillah menjadi kekuatan yang terus bertambah besar. Setelah Indonesia dan Malaysia kini Turki siap bergabung menjadi skuad baru pasukan Julid Fi Sabilillah,” terangnya.

Bercermin dari gerakan ini, lanjut Agung, menunjukkan realitas bahwa kaum muslimin merasa telah menjadi satu tubuh sehingga saling tolong-menolong dengan musuh mereka sendiri. Rasulullah Saw bersabda, 

“Perumpamaan kaum muslimin dalam urusan kasih sayang dan tolong-menolong bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh merasa sakit maka menjalarlah penderitaan itu ke seluruh badan hingga tidak tidur dan merasa panas” (HR Bukhari dan Muslim).

“Julid Fi Sabilillah dapat dianggap sebagai salah satu cara untuk menghilangkan kemungkaran dengan tulisan digital melalui smartphone,” imbuhnya.

Agung berharap gerakan ini harus ditingkatkan lagi dengan seruan yang lebih jauh lagi. Menyeru kepada tentara-tentara kaum muslimin untuk berangkat membela Palestina.

“Dan yang paling penting lagi adalah seruan untuk menegakkan Khilafah Islamiyah sebagai solusi tuntas masalah Palestina,” pungkasnya.[] Langgeng Hidayat

Minggu, 10 Desember 2023

Pengamat: Julid Fi Sabilillah Bentuk Kepedulian Netizen


 
Tinta Media - Pengamat Media Sosial Rizqi Awal menilai apa yang dilakukan netizen melakukan gerakan julid fi sabilillah adalah bentuk kepedulian.
 
“Apa yang dilakukan netizen di Indonesia dan juga Malaysia itu salah satu bentuk kepedulian secara tidak langsung selain gerakan boikot yang selama ini marak dilakukan,” ungkapnya di Kabar Petang: Blarr! Julid Fi Sabilillah Guncang Dunia, melalui kanal Youtube Khilafah News, Kamis (7/12/2023).
 
Setelah gerakan baikot, lanjutnya, naik satu level lagi yaitu gerakan serangan masif ke berbagai akun-akun sosial media milik tentara ataupun pendukung Zionis Yahudi.
 
Tentang gerakan netizen ini, Rizqi mengutip perkataan Muhammad Husein Gaza ketika berbicara di momentum 212, “Kalau tidak karena rusaknya sistem pemerintahan yang ada di dunia ini tentu kita sudah terlibat dalam jihad.”
 
“Secara tidak langsung apa yang dinyatakan oleh Muhammad Husein itu mewakili hati netizen di dunia Wabil khusus Indonesia ketika genosida terjadi di depan mata, tapi tidak ada pergerakan yang berarti dalam membantu masyarakat muslim di Palestina,” ulasnya.
 
Ia menganalisa, Zionis Yahudi melakukan penjajahan, maka tidak mungkin akan ada kata damai diwujudkan kecuali Yahudi itu sendiri yang harus dikeluarkan dari basis wilayah Yerusalem.
 
“Akan ada tingkatan lebih tinggi yaitu netizen akan melakukan serangan yang cukup masif ke situs-situs pemerintahan Zionis, dan juga pendukungnya. Atau akan ada tahapan berikutnya yaitu kesadaran umat tentang seruan agar kaum muslimin di berbagai negeri , khususnya para pemimpin negeri kaum muslim memberikan bantuan kepada masyarakat muslim di Palestina,”ujarnya memprediksi.
 
Menurutnya, gerakan julid fi sabilillah ini merupakan hantaman keras bagi para penguasa muslim.

“Netizen saja dengan kekuatan mereka tanpa diorganisir oleh pemerintah mampu melumpuhkan akun sosial media Zionis Yahudi apalagi kalau dilakukan oleh pemerintah,” kritiknya.
 
Namun ia kecewa, karena pemerintah tidak melakukan itu.
 
“Kalau pemerintah itu pro kepada kemerdekaan Palestina seharusnya difasilitasi dan didukung penuh oleh negara terkait itu, tapi nyatanya pemerintah tidak melakukan itu,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun.
 
 
 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab