Beruntunglah Orang-orang Asing yang Tetap Berpegang Teguh dengan Islam
Tinta Media - Aktivis Muslimah Ustazah Noval Tawang menyebutkan bahwa beruntunglah orang-orang asing yang tetap berpegang teguh dengan Islam.
"Beruntunglah orang-orang asing yang tetap berpegang teguh dengan Islam," tuturnya dalam One Minute Booster Extra: Siapakah Orang-orang Terasing yang Disebut Mendapatkan Keberuntungan? Kamis (18/8/2022) di kanal YouTube Muslimah Media Center.
Ustazah Tawang menyampaikan hal tersebut berkaitan dengan hadist dari Abdurrahman bin Sannah radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda dengan ungkapan Islam mula-mula muncul dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing kemunculannya pertama kali.
Ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam kemudian ditanya "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang itu?" ucapnya.
Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan pada saat masyarakat justru gemar berbuat kerusakan. Terjemahan hadist riwayat Ahmad," paparnya.
Ia menjelaskan bahwa ini secara jelas menunjukkan bahwa orang-orang asing itu bukanlah orang-orang yang berpegang teguh pada hukum syariat pada zaman yang rusak ini melainkan lebih dari itu. "Mereka adalah orang-orang yang berjuang memperbaiki berbagai pemikiran dan hukum Islam yang telah dirusak oleh umat manusia," jelasnya.
Sebagaimana sudah diketahui bahwa seseorang atau beberapa orang yang berpencar di sana-sini tentu tidak akan mampu memperbaiki kerusakan yang menimpa masyarakat. "Kecuali jika mereka merupakan suatu kelompok yang memikul tugas untuk memperbaiki masyarakat yang bobrok saat ini," ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, agar zat keterasingan yang dijelaskan dalam hadits tersebut dapat berlaku bagi seorang individu muslim, "Ia wajib bergabung dengan kelompok yang berjuang untuk memperbaiki masyarakat yang sudah sedemikian parah," imbuhnya.
Dengan kata lain, pujian kepada orang-orang yang asing yang terdapat di dalam hadits tersebut wajib dialihkan dan diarahkan kepada setiap individu muslim yang menggabungkan diri ke dalam kelompok atau partai yang mempunyai misi untuk memperbaiki masyarakat yang rusak tersebut.
"Karena itulah setiap pengemban dakwah harus memastikan dirinya berjuang bersama kelompok yang senantiasa membela kebenaran, menegakkan kalimat Allah, hingga hukum-hukum Allah ditegakkan di muka bumi ini," pungkasnya.[] Ajira