Tinta Media: gejala
Tampilkan postingan dengan label gejala. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gejala. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Februari 2024

UIY: Korupsi Ini Seperti Sirkuit yang Tak Berkeputusan



Tinta Media - Korupsi yang semakin menjadi-jadi dan seolah-olah tidak dapat terselesaikan di negeri ini, menurut Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) seperti satu sirkuit yang tak berkeputusan. 

"Memang ini satu sirkuit yang tak berkeputusan. Ini sudah menjadi gejala umum," ujarnya dalam Fokus To The Point: Uang Korupsi di Sekitar Pemilu di kanal Youtube UIY Official, Kamis (08/02/2024). 

UIY menilai ini sangat berbahaya, ketika orang mendapatkan kekuasaan itu untuk keuangan dan ketika sudah memegang keuangan untuk kekuasaan. "Ini yang sering disebut money for power, power for money," ujarnya. 

Ia mengatakan, saat ini orang sedang berebut untuk mendapatkan kekuasaan, baik di legislatif maupun eksekutif, baik di tingkat daerah maupun pusat. 

Menurutnya, walaupun dipungkiri tidak ada yang mengatakan bahwa untuk uang, tapi faktanya menunjukkan bahwa itu menjadi intensi utama atau maksud atau keinginan utama dari mereka berebut mendapatkan kekuasaan itu. 

"Lalu uang itu nanti  untuk mengembalikan kekuasaan untuk mendapatkan uang itu, untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan dan mencari bekal untuk kekuasaan berikutnya," imbuhnya. 

Ustadz Ismail menuturkan ketika ini terjadi  kemudian dilakukan secara bersama-sama, ini hari sudah menjadi fenomena yang disebut korupsi berjamaah. 

Hubusiadah Adalah Wajar 

Menurut UIY, orang punya naluri memimpin (Hubusiadah), punya keinginan kekuasaan karena itu kemudian dia ikut atau terlibat dalam konstatasi politik itu sesuatu yang wajar. 

"Itu fitrah pada manusia, hanya soalnya adalah bagaimana dia mengikutinya dengan cara yang benar dengan cara yang  tidak menyalahi  syariah dan sebagainya," tegasnya. 

Menurut Ustadz Ismail dalam sistem Islam itu  dijaga oleh ketentuan-ketentuan Syariah, dijaga oleh lingkungan. 

"Mungkin saja terjadi pergolakan bahkan mungkin pertikaian tetapi hanya akan menjadi kasus-kasus yang sifatnya eksepsional," ujarnya. 

Ustadz Ismail menilai usaha recovery terhadap situasi yang buruk itu akan cepat dilakukan karena ibarat ada di lantai yang bersih, karena kalau ada lumpur di situ cara membersihkannya itu gampang bahkan kelihatan karena memang situasinya bersih. 

Lantas, Ia memaparkan berbeda dengan sistem yang buruk, justru ibarat lumpur maka baju yang bersih itu akan dengan mudah kena Sekuat apapun kita mencegahnya. 

"Recovery kerusakan dari sebuah sistem yang tidak berdasarkan kepada ketentuan Islam itu menjadi tidak mudah seperti yang kita rasakan hari ini," bebernya. 

Menurut Ustadz Ismail perlu kekuatan yang sangat besar untuk bisa melakukan itu dan kalau dinilai secara jujur  hampir-hampir  apa ia bisa dari mana dan sebagainya. 

"Semuanya sudah begitu rupa dikunci oleh mereka-mereka yang setelah dibuka itu terlibat, ini terlibat, ini terlibat, ini terlibat, itu yang membedakan  antar sistem sekuler dengan sistem Islam," pungkasnya. [] Muhammad Nur
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab