Tinta Media: entitas
Tampilkan postingan dengan label entitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label entitas. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Januari 2024

Refleksi 2023, Pengamat: Agresi Entitas Yahudi di Palestina Paling Mengerikan sejak 1948


Tinta Media - Dalam memberikan refleksi akhir tahun 2023, Magister Kajian Timur Tengah dan Islam Iranti Mantasari mengatakan, agresi Entitas Yahudi di Palestina tahun ini adalah yang paling mengerikan sejak 1948.

"Agresi  mengerikan, terparah yang pernah dilakukan oleh Entitas Yahudi di Palestina, bahkan kalau boleh dikatakan sejak tahun 1948 itu sendiri," tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (31/12/2023).

 Menurutnya, ini dilihat dari data korban, jumlah korban yang ditimbulkan dalam serangan yang sudah 2 bulan lebih, itu sudah mencapai 21 ribu warga Gaza khususnya yang meninggal. Dan ini juga semakin menunjukkan, betapa memang kaum Muslimin yang ada di Palestina khususnya hari ini, benar -benar tidak berdaya.

"Negara-negara yang ada di sekitarnya notabene adalah negeri Arab tidak bisa memberikan bantuan yang signifikan untuk menghentikan serangan, bukan sekedar untuk mengobati atau sekedar untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhan mereka," tegasnya.

Iranti melihat ketidakberdayaan dari negeri- negeri Arab yang ada di sekitar Palestina karena  mereka tidak menerapkan hukum Islam yang mendorong jihad untuk membebaskan penjajahan dari kaum Muslimin itu sendiri.

Menurutnya, agresi serangan yang dilakukan oleh penjajah Yahudi kepada Palestina, bukan hanya yang sedang terjadi atau bahkan yang terjadi sebelum-sebelumnya pun, tidak lain dan tidak bukan adalah karena penerapan sistem sekuler.

 Sistem sekuler ini, ucapnya, mengizinkan berdirinya atau diakuinya negara yang memang menghendaki pencaplokan wilayah orang lain sejak awal yakni tanah Palestina yang nota bene adalah tanah milik kaum Muslimin itu sendiri. 

"Dan keberadaan sistem inilah yang kemudian mengizinkan berdirinya entitas zionis, yang kemudian tidak sedikit dari komunitas internasional yang mengakuinya sebagai negara itu sendiri, yang akhirnya melakukan aktivitas penjajahan," imbuhnya.

Iranti menilai inilah akar masalahnya dan ditambah lagi, kalau Muslimin hari ini yang menjadi korban genosida, korban agresi, korban penjajahan itu tidak memiliki pelindung yang hakiki, tidak memiliki perisai yang benar -benar akan menghentikan bahkan sejak awal serangan itu dilakukan.

"Muslimin hari ini benar -benar terlunta -lunta, tidak memiliki perisai, tidak memiliki pelindung yang akan menjaga darah mereka dari ditumpahkan oleh kaum kafir itu," tegasnya.

Menurutnya jika akar masalahnya  adalah ketiadaan dari pelindung perisai dari kaum Muslimin yang hakiki yang benar -benar akan menjaga darah dan kehormatan kaum Muslimin itu maka solusinya adalah mewujudkan kembali, mewujudkan perisai tersebut.

"Perisai yang akan bisa menjaga tanah yang akan bisa menjaga nyawa kaum muslimin dari serangan dari penjajahan kaum kafir maka tidak lain dan tidak bukan adalah institusi politik,"ujarnya.

Ia memaparkan, institusi politik yang kalau dalam khazanah  Islam dikenal sebagai Khilafah Islam, karena memang secara historis maupun secara syar i khilafah Islam ini sudah berhasil.

"Bahkan apapun kita  pernah menghadapi hal yang serupa ketika tanah kaum Muslimin ini berusaha diserang, berusaha dijajah tapi karena ada institusi yang menjaganya yakni khilafah, hal tersebut bisa diminimalisir bahkan bisa dihentikan," tandasnya.

Para penjajah yang punya niat buruk untuk mencaplok tanah kaum Muslimin, ucapnya, itu pun dihinakan sehina-hinanya oleh institusi ini. Dan secara syar' i dalam dalil-dalil atau nash-nash Syara maka akan didapati fakta bahwa justru memang keberadaan khilafah yang akan menerapkan seluruh hukum Al-Qur'an, hukum Sunnah secara total  dalam level kenegaraan. 

"Khilafah tentu saja menjalankan peranannya yang luar biasa penting dalam menjaga kaum Muslimin, menjaga nyawa dan juga tanah kaum Muslimin itu sendiri.[] Muhammad Nur
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab