Tinta Media: empat
Tampilkan postingan dengan label empat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label empat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Januari 2024

Oxfarm Internasional Jelaskan Empat Ketimpangan Utama Ekonomi di Indonesia




Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) ungkapkan empat ketimpangan ekonomi di Indonesia sebagaimana laporan yang dikeluarkan oleh Oxfarm Internasional. 

“Dalam laporannya, Oxfarm Internasional menjelaskan bahwa setidaknya ada empat pendorong utama ketimpangan di Indonesia,” ujarnya dalam video All About Khilafah, Cara Khilafah Menuntaskan Problem Ketimpangan Ekonomi, dalam kanal YouTube Muslimah Media Center, Rabu (27/12/2023). 

Empat ketimpangan ekonomi tersebut, jelas narator adalah sebagai berikut:

Pertama, upah murah dan pekerjaan yang tidak memberikan rasa aman bagi mereka yang berada di bagian paling bawah semakin memperparah masalah ketimpangan. Akibatnya pekerja merasa tidak berdaya untuk mengangkat diri mereka dari jurang kemiskinan. 

Kedua, ketimpangan akses antara pedesaan dan perkotaan terhadap infrastruktur seperti jaringan listrik dan jalan yang berkualitas semakin memperlebar ketimpangan spasial antara kota dan desa. 

Ketiga, pemusatan penguasaan lahan oleh perusahaan besar dan individu kaya menyebabkan manfaat yang diperoleh dari hak kepemilikan lahan hanya menumpuk pada mereka yang berada di bagian teratas dengan mengorbankan masyarakat yang lain.

Keempat, sistem perpajakan telah gagal memainkan peran pentingnya dalam mendistribusikan kekayaan masih jauh dari potensi pencapaiannya dalam meningkatkan pendapatan untuk membiayai layanan publik. 

Buruknya Distribusi

Sebaliknya, narator menuturkan, persoalan ketimpangan ekonomi tidak akan terjadi di dalam Khilafah Islam. Sebab sistem ekonomi Islam sebagai salah satu sistem yang diterapkan di dalamnya sangat memperhatikan sistem distribusi kekayaan. 

Dalam pandangan sistem ekonomi Islam, lanjutnya, buruknya distribusi kekayaan di tengah masyarakat itulah yang membuat timbulnya kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. 

“Karena itulah politik ekonomi Islam akan menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat bisa terpenuhi, baik berupa pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan keamanan,” ungkapnya. 

Beralih ke Negara

Jika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya dan keluarganya, papar narator, kewajiban itu beralih kepada kerabatnya mulai dari yang terdekat. Jika tidak mencukupi diambilkan dari harta zakat. Jika belum mencukupi kewajiban itu beralih ke negara. 

“Negara bisa memberikan bantuan langsung maupun dengan memberi pekerjaan karena semua potensi kekayaan alam yang menjadi sumber pendapatan penting negara akan ditujukan untuk kepentingan rakyat,” imbuhnya. 

Lebih lanjut narator menjelaskan bahwa dalam Islam barang-barang tambang yang melimpah seperti emas, perak, timah, batubara, minyak dan gas adalah milik rakyat yang disebut milkiyah ammah sehingga tidak boleh diberikan kepada individu swasta apalagi asing. 

Kekayaan alam milik umum ini, urainya, harus dikelola negara dengan baik, amanah, profesional dan penuh tanggung jawab serta seluruh hasilnya untuk kepentingan rakyat.

“Dengan sistem ini rakyat Indonesia dengan alamnya yang kaya raya ini akan sejahtera,” tandasnya. [] Langgeng Hidayat
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab