Tinta Media: dusta
Tampilkan postingan dengan label dusta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dusta. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Desember 2023

Dusta KEK sebagai Jalan Menuju Sejahtera


Tinta Media - Indonesia hingga akhir 2023 ini tercatat memiliki 20 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang fokus pada manufaktur dan pariwisata. Dari 20 KEK ini, 10 kek fokus di pariwisata dan 10 sisanya di manufaktur. 

Deputi bidang koordinasi pengembangan usaha BUMN riset dan inovasi Elen Setiadi, mengungkapkan investasi di KEK manufaktur tercatat lebih tinggi, yakni Rp 133 triliun sepanjang 2023 kemudian, KEK pariwisata mencapai Rp 9 triliun, dari sisi serapan tenaga kerja, KEK pariwisata ini ternyata menyerap lebih banyak tenaga kerja yakni 36.000 pekerja pada 2023 dan KEK sektor manufaktur, penyerapan tenaga kerjanya mencapai 33.000 pekerja tahun ini.

Jadi lebih tinggi dar pariwisata artinya multiplayer Efeknya kalau kita kembangkan pariwisatanya menyerap tenaga kerja lebih banyak, dalam business forum bertajuk peluang bisnis dalam sektor manufaktur dan sektor pariwisata di kawasan ekonomi khusus Indonesia di Bangka Belitung Rabu (20/12/2023). 

Pandangan Islam terhadap kesejahteraan masyarakat bukan dilihat dari capaian angka pertumbuhan ekonomi, masyarakat secara keseluruhan, sebagai mana dalam ekonomi berasaskan kapitalisme, juga bukan hanya di lihat dari seberapa masif suatu negara melakukan proyek pembangunan.
Ukuran sejahtera di lihat dari terpenuhinya kebutuhan pokok masing-masing individu secara layak, yakni terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan papan secara baik. 

Untuk itu negara memastikan para penanggung nafkah, ayah dan suami mampu mengakses lapangan pekerjaan dan benar-benar memenuhi tanggung jawab mereka untuk menafkahi keluarganya. 

Negara juga membangun sarana prasarana untuk memudahkan fasilitas kehidupan masyarakat, misalnya membangun jalan raya yang baik dan menghubungkan ke semua wilayah secara gratis bukan berbayar seperti jalan tol. 

Negara pun akan membangun pasar dan fasilitas umum lainnya.
Negara dalam sistem Islam juga akan membangun fasilitas pendidikan secara murah, bahkan cuma-cuma bagi masyarakat agar kepribadian mereka terbentuk menjadi kepribadian Islam yang tangguh dan kuat alhasil mereka memahami agamanya, berikut tata aturan di dalamnya, juga memiliki kemampuan yang  diperlukan untuk menjalani kehidupannya. 

Bagi masyarakat yang lemah, misalnya kaum papa dan difabel negara mewajibkan keluarganya untuk menanggung nafkah mereka, apabila keluarganya tidak ada atau tidak mampu, tanggung jawab tersebut akan berpindah kepada negara dan seluruh kaum muslimin. 

Dari mana dananya di dapat untuk melaksanakan semua itu, jawabannya adalah bahwa Islam memiliki APBN syariah( Baitul mal) yang memastikan adanya pendapatan secara rutin, misalnya dari zakat kaum kaya, hasil pengelolaan kekayaan alam, jizyah dari warga non-muslim, juga harta fa'i. 

Oleh karena itu, tidak ada ceritanya, dalam Islam kaum perempuan digerakkan  agar beramai ramai bekerja di luar rumah atau mengembangkan bisnis UMKM demi memenuhi kebutuhan keluarga, di sisi lain aset berharga negara, kekayaan alam dan proyek strategis lainnya justru di serahkan kepada swasta sebagai mana terjadi sistem dengan kapitalisme saat ini. 

Konsep ekonomi dalam Islam, tidak bisa di pisahkan dari sistem politiknya, ketika penguasa hadir untuk mengurusi urusan rakyat, termasuk bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka maka sistem politik dan sistem keuangan yang di berlakukan juga harus berasal dari Islam. 

Semua ini hanya bisa terealisasi apabila negara menjadi kan Aqidah Islam sebagai landasan pemikirannya dan syariat Islam sebagai asas dari seluruh mekanisme yang berjalan dalam negara. 

Wallahu alam bishawab.

Oleh : Ummu Afaf 
Sahabat Tinta Media 

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab