Tinta Media: dosa besar
Tampilkan postingan dengan label dosa besar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dosa besar. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Oktober 2024

Dosa Besar Dihalalkan, Menutup Pintu Berkah

Tinta Media - Pinjol, judol, dan bahkan zina dihalalkan dalam sistem kapitalis yang akan menutup pintu berkah dari langit dan bumi. Dosa besar dianggap biasa karena mereka menjunjung tinggi kebebasan, dan nilai materi sebagai sumber kebahagiaan, bukan ridho Allah. Padahal, jika mereka menyadari dosa besar hanya akan mengundang adzab Allah yang sangat pedih, hidup sulit dan bencana datang bertubi-tubi.

Satu negeri yang mayoritas penduduknya Muslim dengan kekayaan sumber daya alam dan keindahannya yang bagaikan penggalan tanah surga harusnya rakyatnya hidup sejahtera, namun kenyataannya mereka  hidup sengsara karena Dosa besar dianggap biasa bahkan dilegalkan oleh negara yang harusnya melindungi rakyatnya.

Jika ingin hidup berkah dan mudah jalan satu-satunya harus kembali pada sistem Islam, Khilafah yang akan menerapkan Islam secara kaffah. Dosa besar tidak mungkin dilegalkan, dan bahkan negara akan melindungi rakyatnya dari perbuatan dosa dan mendorong mereka untuk beriman dan bertakwa.

Seperti janji Allah dalam Al-Qur’an yang mulia surat al-A’raf ayat 96, “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

Tidakkah kita sebagai orang Islam menginginkan kehidupan Islami yang mana penduduknya beriman dan bertakwa, sehingga pintu berkah dibuka dari langit dan bumi. Sebaliknya, Allah akan menghukum penduduk satu negeri karena ayat-ayat didustakan.

.

Hanya satu-satunya solusi agar dosa besar bisa dihilangkan dengan tegaknya sistem Islam, Khilafah. Selama kita hidup dalam sistem kapitalis, dosa besar dianggap biasa sebagai bentuk kebebasan. Saatnya kita memperjuangkan sistem Islam yang akan menggantikan kapitalisme yang rusak. Saatnya kita wujudkan kehidupan Islami yang mana penduduknya beriman dan bertakwa

Oleh: Mochamad Efendi, Sahabat Tinta Media 

Selasa, 19 Desember 2023

Dosa Besar, Ketika Menjadi Pemimpin Tidak Menjalankan Hukum Allah SWT



Tinta Media - Ulama Aswaja KH Rokhmat S. Labib menegaskan dosa besar ketika menjadi pemimpin yang tidak menjalankan hukum Allah SWT. 

"Apalagi dosa besar ketika menjadi pemimpin yang tidak menjalankan hukum Allah SWT," ujarnya dalam acara kajian tafsir Al Waie dengan tema Penyebab Mendustakan Hari Pembalasan dikanal Youtube Khilafah Channel Reborn, Rabu (13/12/2023).  

Karena ungkapnya, Allah sudah menegaskan dan menyebutkannya pelaku atau pemimpin yang jelas-jelas tidak menjalankan hukum Allah SWT itu dicap oleh Allah sebagai fa ulaa ika humudzalimun , fa ulaa ika humul fasikun , fa ulaa ika hummul kafirun (maka mereka adalah orang-orang yang dzalim,  maka mereka adalah orang-orang yang fasik, maka mereka adalah orang-orang kafir). 

Demikian juga lanjutnya, seorang pejabat atau pemimpin yang seharusnya mengurusi, memelihara, menjaga rakyat namun mereka (pejabat dan pemimpin) mengabaikannya. 

"Ibarat seperti penggembala, penggembala kalau melihat gembalanya laper, ya harus dicarikan makan. Tidak ada penggembala membiarkan gembalaannya laper diam saja," cetusnya. 

Begitu juga bebernya, ketika rakyat diancam, dicuri, dirampas tanahnya pemimpin harus siap melindungi. 

"Lha kalau pemimpin sudah begitu (abai pada rakyatnya), mudah memberikan rakyatnya kepada orang lain, malah tidak dikasih makan, punya malah dirampas, punya uang dikorupsi nah pemimpin seperti termasuk katagori itu (fa ulaa ika humudzalimun, fa ulaa ika humul fasikun, fa ulaa ika hummul kafirun )," tandasnya. [] Setiyawan Dwi.
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab