Tinta Media: dipersiapkan
Tampilkan postingan dengan label dipersiapkan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dipersiapkan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Maret 2024

Bulan Ramadhan Harus Dipersiapkan Bukan Dihapuskan



Tinta Media - Kali ini statement dari Amichai Elihayu membuat murka kaum muslim di penjuru dunia, karena sangat kontroversial dan tidak masuk akal.

“Apa yang disebut bulan Ramadan harus dihapus dan ketakutan kami atas bulan ini juga harus dihapus.” Pernyataan Eliyahu kepada Army Radio (Detik.news, 4/3/24).

Kalimat tersebut tidak selayaknya keluar dari mulut seorang Menteri Warisan Budaya Israel yang mendapat kesempatan menjadi bagian dari Knesset untuk Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.

Bagaimana pun ketika seseorang sudah taken kontrak menjadi aktor di depan publik selayaknya memberi role model versi terbaik sang pencipta. Sayangnya, kepentingan di atas segalanya. Sehingga wajar apabila seorang hamba mendekte sang Maha Pencipta.

Seperti yang media beritakan per 7 Oktober Hamas dari kubu Palestina menyatakan bahwa dirinya masih aktif menolak penjajahan. Agresi pun berlangsung kian memanas sampai hari ini.

Di hari 153 genosida di Palestina, 39.178 terbunuh, 18 orang meninggal karena kelaparan dan dehidrasi, 2,3 juta rakyat di Gaza Palestina kelaparan, dan berdasarkan data dari  AFP setidaknya ada 21.822 nyawa melayang akibat genosida ini. (Detik.news, 31/12/23)

Tentunya ini bukan hanya tentang angka tetapi nyawa manusia. Mengingat, nyawa dalam Islam memiliki qimah (nilai) atau kedudukan yang tinggi. Bahkan nyawa dalam ranah ushul fiqih tergolong kategori “al-Dharūriyāt al-Khamsah” (lima hal primer yang wajib dipelihara). Artinya, pada hakikatnya nyawa manusia tidak boleh dihilangkan begitu saja tanpa ada alasan syar’i, baik nyawa orang muslim maupun kafir dzimmi.

Allah juga berfirman di dalam QS. Al-Mai’dah ayat 32 yang artinya Allah memberikan peringatan kepada bani Israil ketika menghilangkan satu nyawa tanpa alasan syar’i di ibaratkan telah membunuh semua manusia dan apabila memelihara kehidupan manusia maka telah memelihara kehidupan semua orang.

Allah ingin mention ke kita bahwa nyawa bukan sebuah permainan yang bisa dihilangkan begitu saja. Realitas hari ini bahwa zionis dengan mudahnya memberantas etnis secara terang-terangan dan dunia hanya mengecam.

Sungguh Allah telah memberikan banyak peringatan dan simbol kepada kita mengenai berharganya nyawa seseorang, seperti firman Allah di dalam QS. An-Nisa ayat 93

“Dan barang siapa yang membunuh seorang yang beriman dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknat nya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS: An-Nisa [4]: 93)

Telah jelas bahwa perbuatan zionis hari ini sangat dilaknat Allah karena begitu biadab dan keji. Bahkan bulan Ramadhan Allah pun ingin di hapuskan. Hal ini terjadi karena agama bukan lagi yang menjadi road map nya seseorang untuk hidup akan tetapi ambisi menguasai Baitul Maqdis seluruhnya lebih besar dari pada berharganya nyawa manusia.

Seharusnya muslim itu satu tubuh satu bagian, satu sakit semua ikut merasakan. Muslim Palestina di bombardir, disiksa, dibunuh, ditawan, tidak diperlakukan selayaknya manusia. Bantuan dari sisi mana pun izin masuk susah bahkan di musnahkan. Begitu juga dengan tenaga medis dan rumah sakit menjadi sasaran rudal mereka, sungguh biadab!

Memasuki bulan Ramadhan, harusnya kita memaknai penuh keimanan dengan bentuk taat kepada Allah. Salah satu bentuk taat adalah cinta. Hakikat cinta itu adanya pembuktian, dan bentuk cintanya seorang hamba kepada sang pencipta yaitu totalitas tanpa nanti dan tapi.

Dan Allah sudah memberi mapping kepada kita didalam QS. Hajr ayat 7 bahwasanya semua aturan yang Rasulullah bawa itu harus diambil dan dikerjakan seluruhnya karena memang itu aturan hidup yang paripurna dari sang pencipta.

Selayaknya bulan ramadhan ini, seharusnya dipersiapkan untuk menemui kemenangan bukan malah dihapuskan. Karena esensi dari Bulan Ramadhan itu sendiri adalah kemenangan untuk taat dengan keimanan kepada Allah.

Hal ini yang menjadi faktor utama untuk mempersiapkan datangnya Bulan Ramadhan agar panen pahala karena bulan penuh keberkahan dan kebaikan. Seperti sabda Rasulullah, “ Apabila Bulan Ramadhan tiba, pintu surga di buka, pintu neraka ditutup, dan setan pun di belenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di Bulan Ramadhan penuh ampunan, semoga Allah mengampuni kita semua atas kekejaman zionis terhadap saudara muslim di Palestina. Sejatinya mereka puasa sudah lebih dulu ketimbang Ramadhan datang. Mereka berpuasa tanpa bertemu sahur dan berbuka. Bahkan sampai berujung kematian karena kelaparan. 

Ketika anak kecil di tanya oleh jurnalis, ditanya mengapa begitu senang bertemu dengan Ramadhan, begitu antusias untuk menyambutnya? “Setidaknya Ramadhan membuat rasa lapar kami lebih bermakna”. Satu-satunya solusi untuk segala problema dan kerusakan didunia ini hanyalah melanjutkan kembali kehidupan islam dengan mendakwahkan Islam Kaffah dengan sistem Khilafah.

Wallahu’alam Bisowab.



Oleh : Novita Ratnasari, S.Ak. 
(Sahabat Tinta Media)
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab