Tinta Media: dibalik
Tampilkan postingan dengan label dibalik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dibalik. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Februari 2024

Pansos di Balik Bansos


Tinta Media - Presiden Joko Widodo (Jokowi)  telah memberikan sederet bantuan sosial (Bansos) sejak akhir tahun kemarin. Mulai dari bantuan pangan beras 10kg BLT El NiNo hingga mitigasi risiko pangan sebesar Rp. 200.000 per bulan dengan alasan untuk memperkuat daya beli masyarakat khususnya masyarakat kelas bawah.

Papar Jokowi usai menghadiri kongres XVI Gerakan Pemuda (GP) Ansor, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024). Setiap menjelang pemilu bukan hal yang aneh lagi bagi para pasangan Wapres dan Cawapres mereka akan gencar membagikan bansos berupa sembako maupun berupa uang untuk menarik perhatian rakyat, di tengah-tengah kesulitan yang di alami saat ini, belum lagi harga-harga pangan yang  melambung tinggi terutama harga beras yang kian meroket. 

Dalam sistem kapitalis, kekuasaan menjadi tujuan, dengan berbagai macam cara dan memanfaatkan berbagai peluang untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Hal seperti itu wajar karena dalam naungan kapitalis, individu bebas melakukan adapun dengan mengabaikan aturan agama dalam kehidupan.

Di sisi lain, rendahnya taraf berpikir yang pragmatis di kalangan masyarakat yang di sebabkan oleh rendahnya pendidikan dan kesadaran akan politik maka keadaan tersebut banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Kemiskinan yang menjadi problem kronis di negeri ini seharusnya pemerintah mengentaskan dengan cara komprehensif hingga ke akarnya, bukan hanya sekedar bansos menjelang pemilu saja. 

Dalam Islam, jabatan seorang pemimpin merupakan amanah  yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Sehingga penguasa akan mengurus rakyat sesuai dengan hukum Islam. Islam juga mewujudkan SDM yang berkepribadian Islam yakni amanah dan jujur. Sehingga seorang Muslim yang menjadi pemimpin pun jelas kualitas iman dan ketakwaannya kepada Allah SWT, tidak perlu pencitraan agar di sukai rakyat. 

Berdasarkan fakta di atas, jelas sekali mana yang haq mana yang batil, mana yang mengurus rakyat dan mana yang mengabaikan rakyat. Kita sebagai rakyat harus pintar memilih pemimpin jangan asal memilih, karena segala sesuatu perbuatan kita akan di pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. 

Maka dari itu Islam merupakan solusi untuk segala permasalahan di negeri ini baik itu masalah pendidikan, ekonomi, politik semuanya di atur secara sistematis dan komprehensif berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah Saw, bukan berdasarkan pemikiran manusia yang hanya mengejar keuntungan semata. 

Wallahu a'lam bish shawwab


Oleh: Ummu Zaki
Sahabat Tinta Media 

Jumat, 19 Januari 2024

IJM: Iran Berada di Balik Milisi Houthi*



Tinta Media - Direktur Indonesia Justice Monitor Agung Wisnuwardana menilai Iran berada di balik milisi Houthi. 

"Siapa di balik milisi Houthi ini? Iran.  Jadi ketika menyoroti Houthi tidak bisa lepas dari pengamatan tentang posisi Iran yang selama ini konflik di wilayah dunia Islam lebih khusus Timur Tengah," ujarnya dalam video: AS vs Houthi: Serangan Nyata atau Sandiwara? Di kanal Youtube Justice Monitor, Senin (15/1/2024). 

Kalau melihat Iran ini lanjut Agung, meskipun negara ini secara retorika politik internasional berseteru dengan AS, namun dalam banyak hal Iran sering digunakan oleh AS untuk memuluskan kepentingan-kepentingan atau agenda-agenda AS di kawasan Timur-Tengah. 

"Pembentukan negara boneka Irak, Afghanistan, dan krisis di Suriah itu mendapatkan dukungan dari Iran, demikian juga ketika melihat yang terjadi di dalam krisis di Yaman ini," bebernya. 

Walhasil kata Agung, negara-negara yang ada di kawasan itu (negara Timur-Tengah) telah tersingkap dan terungkap jalannya di dalam cakupan-cakupan politik yang dirumuskan Iran untuk AS yang memegang kendali di dalamnya. 

"Setiap kali Amerika meminta para loyalisnya baik yang menjadi pengikutnya atau mereka yang berjalan di orbitnya untuk bersepahaman dan menyelesaikan masalah ini, maka mereka menjalankannya dengan melakukan pendahuluan, dengan melakukan negosiasi," bebernya. 

Dan jika Amerika meminta untuk menciptakan perselisihan atau serangan kata Agung, maka negara-negara di Timur Tengah melakukannya dan merekayasa untuk Amerika. 

"Seandainya tidak ada hal itu niscaya Amerika tidak bisa melakukan sesuatu di kawasan tersebut," pungkasnya.[] Setiyawan Dwi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab