Tinta Media: dekadensi moral
Tampilkan postingan dengan label dekadensi moral. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dekadensi moral. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Desember 2023

Dekadensi Moral Generasi, Buah Liberalisme




Tinta Media - Kasus aborsi kian tak menemukan titik temu dan kini kita kembali digegerkan dengan kasus aborsi ilegal. Praktik aborsi ilegal kembali terjadi. Sebuah klinik kecantikan di jalan Tanah Merdeka RT 06/ RW 06, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur digerebek polisi karena menyediakan jasa aborsi ilegal dengan modus salon kecantikan. Setelah melakukan penggeledahan, polisi menemukan 41 barang bukti di septic tank klinik kecantikan tersebut, yaitu tulang-belulang yang diduga merupakan janin dari aborsi. Mereka melapor ke RT dan meminta izin membuka praktik klinik dan salon kecantikan serta kantor advokad, ternyata dijadikan tempat aborsi. (Tribun Jatim.com, 5/10/2023)

Warga baru mengetahui rumah berlantai dua itu menjadi tempat aborsi pada (23/10/2023) lalu saat jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Puslabfor Polri, dan RS Polri Kramat Jati menggeledah rumah.

Tidak hanya itu, kasus serupa juga terjadi d Malang. Kepolisian Resor (Polres) Malang menangkap pasangan mahasiswa berinisial MKP (22) dan kekasihnya LAM (22) yang merupakan pelaku aborsi terhadap janin dalam kandungan berusia lima bulan. Menurut Wakapolres Malang Kompol Wisnu S Kuncoro, dalam jumpa pers (Sumber Rejogja), tersangka LAM mengiyakan tawaran tersebut dan tersangka MKP membelikan obat penggugur kandungan.

Motif aborsi di kalangan remaja tidak jauh dari pergaulan bebas yang merupakan buah dari sekulerisme yang menjerat remaja. Berbagai upaya dilakukan untuk memberantas praktik aborsi ini. Namun, hingga kini tetap saja kasus aborsi kian menjadi. 

Sungguh miris, solusi yang diberikan tidaklah sesuai dengan akar persoalan. Pasalnya, pergaulan bebas merupakan akibat dari sistem yang rusak, yaitu sekulerisme liberal. Sistem ini memisahkan agama dari kehidupan para pemuda, sehingga tidak sedikit pemuda yang terjerumus dalam pergaulan bebas. Hal ini membentuk pola sikap mereka mengikuti hawa nafsu. 

Ditambah lagi dengan sistem informasi yang rusak, sehingga yang diterima oleh para remaja adalah informasi yang kian menjerumuskan mereka dalam kebebasan. Bagaimana tidak, media informasi hari ini menjadi bagian besar tindak amoral remaja. Pornografi dn pornografi disuguhkan oleh media tanpa filter pada anak-anak bangsa sehingga melahirkan perbuatan bejat yang tidak sedikit berujung pada tindakan kriminal. Tidak hanya itu, sistem saksi yang buruk menjadikan pelaku kejahatan tidak tersentuh hukum. 

Sistem pendidikan sekuler juga telah berhasil menjadikan anak-anak hanya berfokus pada akademik dan mengabaikan nilai-nilai agama. Agama sebagai pedoman hidup yang seharusnya melekat dengan erat dalam kepribadian justru dipisahkan dari kehidupan. Sehingga, banyak sekali kejahatan yang terjadi dalam sistem pendidikan sekuler, mulai dari kasus bullying, narkoba, minim akhlak, pergaulan bebas, hingga aborsi yang juga banyak terjadi di lingkungan sekolah. 

Sungguh, ini sangat menghawatirkan. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak, tetapi justru menjadi sarang terjadinya amoral, bahkan kriminalitas. 

Sudah seharusnya pemangku kebijakan melihat lebih dalam akar masalah dari maraknya aborsi sehingga kebijakan yang ditetapkan tidaklah kontraproduktif dengan pencegahan. Sayangnya, sistem pemerintahan saat ini tidak bisa dipisahkan dari pemahaman sekuler liberal. Misalnya saja, menentukan solusi atas tingginya pergaulan bebas adalah seks aman bagi siapa saja, entah pasangan yang sudah menikah atau belum. Artinya, sistem ini telah melegalkan perzinaan yang jelas bertentangan dengan agama. 

Bukti lain, aturan agama dipersoalkan. Misalnya, pelarangan bagi pemerintah daerah serta sekolah negeri untuk mewajibkan seragam muslimah kepada siswa siswinya. Oleh karena itu, jelas bahwa liberalisasi yang kian marak terjadi di masyarakat merupakan buah dari penerapan sistem busuk buatan manusia yang lemah dan terbatas.

Sistem ini menjadikan kehidupan manusia rusak sehingga manusia hidup dalam keburukan dan kehancuran. (muslimah news) 

Aborsi Haram

Seluruh ulama telah sepakat bahwa aborsi hukumnya haram. Islam tidak akan memberikan fasilitas adanya aborsi aman, apagi mengakui adanya hak reproduksi perempuan sebagaimana terminologi Barat. 

Selain hukum sanksi yang tegas, Islam juga sangat memperhatikan upaya preventif. Pergaulan pemuda-pemudi akan sangat dijaga. Sistem informasi akan dijaga dari konten-konten negatif yang dapat merusak umat, terutama pemuda. Sehingga, yang disuguhkan hanyalah informasi yang bermanfaat bagi umat. 

Begitu pun dengan sistem pendidikan, haruslah yang berbasis akidah Islam sehingga akan melahirkan generasi yang memiliki kepribadian Islam. Pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan Islam. Budaya liberal yang berasal dari Barat akan cepat dihadang sehingga tidak akan sampai memengaruhi kehidupan masyarakat. 

Aborsi merupakan bagian terkecil dari kasus akibat dari pemerap sistem sekulerisme liberal. Maka satu-satunya solusi adalah dengan kembali kepada sistem Islam agar manusia hidup dalam kebaikan dan keberkahan. 


Allahu A'lam Bishawab.


Oleh: Haniah
Sahabat Tinta Media
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab