Tinta Media: anak bangsa
Tampilkan postingan dengan label anak bangsa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak bangsa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 16 Desember 2023

Stunting Mengancam Anak Bangsa



Tinta Media - Anggota komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, menyoroti penanganan stunting di Indonesia yang belum optimal agar pemerintah dapat melibatkan masyarakat untuk mendorong program stunting. Rahmad mengatakan, masyarakat perlu dilibatkan, lantaran program stunting seperti menyediakan makanan-makanan bergizi untuk anak di daerah-daerah kerap di bawah standar. Ini menjadi pengalaman berharga, pengalaman yang sangat baik. Untuk itu, saya kira pendekatan untuk intervensi makanan tambahan dan pendekatan menggunakan pemberdayaan masyarakat, ucap Rahmad kepada Beritasatu.com, Jum'at 1/12/2023. 

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrang, mengungkapkan adanya indikasi penyelewengan dan penanganan stunting (kekurangan gizi pada anak) ditingkat daerah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sebelumnya mencatat bahwa dana stunting di suatu daerah ada yang di gunakan untuk keperluan rapat dan keperluan dinas. "Presiden Jokowi menyampaikan bahwa (pendanaan stunting)   tidak di gunakan dengan benar, menjadi salah satu tantangan di pelaksanaan yang banyak kendala", ujar Hasbullah kepada beritasatu.com pada Kamis 30/11/2023. 

Hasbullah menilai penyelewengan dan stunting terkait dengan perilaku korupsi di kalangan pejabat Indonesia, yang menjadi salah satu penyebab lambatnya penurunan prevalensi stunting. Ia juga menyebabkan ada daerah yang menjadikan menu yang tidak layak untuk anak dalam program penanganan stunting. 

Stunting adalah salah satu persoalan serius bangsa yang harus segera diselesaikan karena berkaitan dengan masa depan bangsa. Penyebab malnutrisi jangka panjang (kronis), kekurangan asupan gizi bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan. Stunting juga terjadi pada anak memasuki usia dua tahun. Juga tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan  faktor genetik dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. 

Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak segera ditangani dengan serius. Ada pula banyak faktor yang berpengaruh. Meski sudah banyak program, namun tidak kunjung terselesaikan karena tidak menyentuh akar masalahnya. Penyebab stunting yang lainnya yaitu masalah sosial orang tuanya yang tidak punya perlindungan kesehatan. 

Di sisi lain, ada dana besar yang dialokasikan untuk stunting namun mirisnya ada banyak korupsi. Padahal, sesungguhnya Islam telah memberi perhatian penting dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas, negara bukan hanya akan memenuhi kebutuhan pokok rakyat dengan sebaik-baiknya pelayanan, namun juga kemiskinan sebagai akar permasalahannya pun mampu diatasi. Negara wajib menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi para ayah agar dapat memberi asupan nutrisi dengan gizi yang layak untuk keluarganya. 

Negara membangun struktur publik yang lengkap, seperti sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan agar seluruh warga dapat menikmati pelayanan dengan baik, murah bahkan bisa gratis. Penerapan sistem kapitalis adalah sumber masalah bagi kesejahteraan rakyat. Selama sistem tidak dicampuri dengan sistem kapitalis maka akan lahir generasi sehat, cerdas akalnya.

Hanya dengan aturan Islamlah akan terwujud generasi yang cemerlang dan berkualitas. Stunting tidak mungkin  terselesaikan selama negara masih menerapkan sistem kapitalis. Islam memilih sistem ekonomi yang mampu menyelesaikan stunting dan mewujudkan kesejahteraan hidup individu per individu dengan sistem ekonomi riil non ribawi serta pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam yang tepat, adil dan merata. 

Wallahu a'lam bish shawwab.

Oleh: Upi Ainun
Sahabat Tinta Media 

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab