Tinta Media: aki
Tampilkan postingan dengan label aki. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label aki. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Oktober 2024

AKI Meningkat, Ibu Hamil Diskakmat


Tinta Media - Datangnya buah hati merupakan dambaan setiap keluarga. Dengan berbagai harapan, kebaikan disematkan pada nama mereka. Akan tetapi, proses kehamilan selama sembilan sepuluh hari tentu bukan waktu yang sebentar. Berbagai keluhan dan ketidaknyamanan sang ibu merupakan proses yang harus dilalui. Begitu pula dengan gangguan kesehatan yang dialami sang ibu. 

Seperti kasus kematian ibu dalam kondisi hamil atau melahirkan di Boyolali. Menurut Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti, pada awal sampai akhir tahun 2023 kasus kematian ibu (AKI) hanya 8 orang. Sedangkan pada tahun ini, baru sampai bulan September sudah ada 12 laporan AKI yang tersebar di 10 kecamatan di Boyolali, yaitu Selo, Cepogo, Mojosongo, Teras, Banyudono, Ngemplak, Nogosari, Klego, Andong, dan Kemusu. 
Dari total 12 kasus kematian itu ada delapan orang yang meninggal pada rentang usia 20-30 tahun, sedangkan di atas 30 tahun ada empat orang. 

Puji mengimbau kepada ibu hamil agar menyadari kondisi diri sendiri. Ketika memiliki faktor pemberat, seperti penyakit jantung, hipertiroid, gula, hamil di atas 35 tahun, dan di bawah umur agar bisa berkonsultasi pada dokter obgin (solopos.espos.id, 30/09/2024).

Kesehatan Ibu Hamil Terabaikan

Memprihatinkan, gangguan kesehatan pada ibu hamil tentu tidak diinginkan. Sering kali gangguan itu datang secara tiba-tiba. Kondisi tersebut tidak hanya membahayakan sang ibu, tetapi juga calon buah hatinya. Bahkan, kematian bisa dialami sang ibu, bayi, atau kedua-duanya. 

Oleh sebab itu, kesehatan ibu hamil dan calon bayi haruslah diperhatikan dengan serius dan maksimal. Tidak bisa menyalahkan atau skakmat wanita hamil yang memiliki gangguan kesehatan. Sebab, kondisi ibu hamil sangat membutuhkan dukungan dan perhatian agar kehamilannya berjalan dengan lancar. 

Kontrol kesehatan dan memantau perkembangan bayi perlu dilakukan secara rutin. Selain itu, asupan makanan dan minuman yang bergizi dan vitamin haruslah terjamin. 

Sayangnya, kesehatan dan kondisi ibu hamil sekarang sering terabaikan. Jaminan makanan bergizi dan vitamin pun tidak mereka dapatkan. Sehingga, mereka hanya bisa makan makanan yang tersedia di rumah tanpa memperhatikan kandungan gizi atau vitaminnya. 

Kondisi ekonomi yang serba sulit dan mahal membuat rakyat hidup dengan apa adanya. Ibaratnya, bisa makan setiap hari saja, itu sudah cukup. Selain itu,
layanan kesehatan yang mahal menjadi penghalang untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik. Maka, tidak mengherankan jika para ibu hamil mengalami gangguan kesehatan, bahkan kematian. 

Lebih memprihatinkan lagi, sikap negara yang abai terhadap AKI mengakibatkan kasus ini semakin berlarut-larut tanpa ada penangan yang jelas dan pasti. Negara hanya ala kadarnya ketika memberikan bantuan dan pelayanan kepada ibu hamil, sepeti bantuan biskuit dan susu ibu hamil. Sedangkan asupan gizi dan vitamin, tidak ada perhatian dan kontrol dari negara. 

Inilah bukti bahwa jika masih menerapkan sistem kapitalis maka kesejahteraan jauh dari kehidupan rakyat. Tidak hanya rakyat biasa yang terkena imbas, tetapi juga para ibu hamil dan calon bayinya. Sebab, sistem yang hanya mementingkan keuntungan akan berdampak juga pada kebijakan negara. Negara hanya setengah-setengah untuk melindungi dan menjaga rakyatnya.

Ibu Hamil dan Calon Bayi Terjamin dalam Sistem Islam

Berbeda jika kita menerapkan sistem Islam. Sistem Islam memanusiakan manusia. Sistem ini memprioritaskan kesejahteraan rakyat. Kesehatan dan kondisi ibu hamil, serta calon bayi adalah yang utama. Negara akan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis dan maksimal kepada rakyat. Sebab, ibu hamil akan melahirkan generasi penerus peradapan sehingga harus dipersiapkan mulai dari waktu kehamilan.

Sedangkan bagi ibu hamil yang memiliki riwayat gangguan kesehatan, mereka akan mendapat perhatian khusus dan lebih dari negara dengan harapan kehamilannya dapat berjalan lancar, sehat ibu dan bayi. 

Rasulullah saw. berdoa,

“ Ya Allah, barang siapa yang diberi tanggung jawab untuk menangani urusan umatku, lalu ia mempersulit mereka, maka persulitlah hidupnya. Dan barang siapa yang diberi tanggung jawab untuk mengurusi umatku, lalu ia memudahkan urusan mereka, maka mudahkanlah hidupnya.” (HR.Muslim).

Berdasarkan hadis di atas, maka negara memiliki kesadaran penuh atas hubungannya dengan Allah Swt. Sehingga, mereka tidak akan main-main dalam menjalankan amanah dan melayani rakyat.  Maka, nyawa satu orang rakyat saja akan dijaga dengan sebaik-baiknya. .

Jadi, hanya dengan penerapan sistem Islamlah problematika AKI akan terselesaikan. Kemudian, ibu hamil dan calon bayinya akan lebih terjamin kesehatan dan perkembangannya. Wallahu a'lam  bissawab.


Oleh: Rita Razis
Sahabat Tinta Media
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab