Tinta Media: Yahudi
Tampilkan postingan dengan label Yahudi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yahudi. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 November 2023

JANGANKAN KEPADA YAHUDI, KEPADA FIR’AUN PEMBUNUH PARA BAYI SAJA BANYAK YANG MEMUJANYA




Tinta Media - Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut. Mereka pun diikuti oleh fir’aun dan tentaranya, karena mereka hendak menganiaya dan menindas (Bani Israil). Ketika fir’aun telah hampir tenggelam, ia berkata: saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang disembah oleh Bani Israil dan saya termasuk orang yang berserah diri (kepada-Nya). (Allah menyambut ucapan fir'aun ini dengan berfirman) Apakah kamu (baru kamu percaya) padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Hari ini Kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi (generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami (QS Yunus : 90-92)

Al-Qur'an menceritakan kisah fir'aun yang zalim dan melakukan pembataian terhadap bayi laki-laki yang lahir. fir'aun adalah sebutan untuk raja Mesir. Sosok fir'aun yang paling kejam dan mengaku sebagai Tuhan ialah Ramses II. Ia berkuasa selama 66 tahun ketika mencapai puncak kejayaan di Mesir pada 1303-1213 SM. Allah menceritakan kezalimannya menindas Bani Israil dan membunuh anak laki-laki yang lahir.

Sungguh, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (fir'aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qasas Ayat 4)

Kekuasaan rezim fir’aun, meski sesat dan zolim, namun tetap didukung dan disokong oleh kakuatan-kekuatan sipil dan militer pada zaman itu. Kedekatan para penyokong rezim fir’aun tidak terlepas dari kepentingan duniawi, lemahnya keimanan atau karena tekanan psikologis semata, mengingat selain kejam, fir’aun juga memiliki kursi kekuasaan dan pundi-pundi dunia.

Bila diklasifikasi, setidaknya ada enam komponen sosial masyarakat yang menyokong kekuasaan rezim zolim fir’aun dengan berbagai kepentingan yang mengikutinya. Diantara komponen itu adalah : kaum intelektual, militer, tokoh supranatural, paranormal, pengusaha dan rakyat.

Mewakili kaum intelektual yang membudakkan diriknya kepada fir’aun adalah haman. Haman disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 6 kali. Sementara Qarun yang mewakili kaum kapitalis disebut dalam Al-Quran sebanyak empat kali, dua kali di surah Al-Qasas, satu kali di surah Al-'Ankabut dan satu kali di surah Al-Mu’min.

Al Qur’an juga menceritakan kehadiran paranormal, dukun atau tukang sihir yang mendukung rezim kekuasaan fir’aun. “Dan beberapa ahli sihir itu datang kepada Fir'aun mengatakan: "(Apakah) Sesungguhnya Kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?" Fir'aun menjawab: "Ya, dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan Termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)". (Al Qur’an, Surah al ‘Araf, ayat 113-114)

Dari unsur militer, Al Qur’an menceritakan keberadaan bala tentara yang menjadi budak politik fir’aun pada ayat-ayat berikut : “Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. (Fir’aun berkata): “Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil. Dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita. Dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga”. Maka kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia. (Q.S. Asy-Syu’ara 26:53-58). “Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit.” (Q.S. Asy-Syu’ara 26:60).

Dari kalangan masyarakat, maka Bani Israel banyak yang kemudian tergiur memuja fir’aun dan meninggalkan Nabi Musa. "Akulah tuan kalian, aku menyediakan semua kebutuhan kalian. Lihatlah (Nabi) Musa, ia tak memiliki emas. Ia hanyalah orang miskin," kata Firaun dalam satu pertemuan dengan rakyatnya termasuk bani Israil.

Bani Israil pun sekejap langsung percaya dengan kata-kata firaun. Lupa sudah bahwa raja mereka itu telah menindas, bahkan membunuh anak-anak mereka. Namun, mereka teperdaya dengan kilauan emas dan perak. Lupa sudah nabi mereka Musa yang selalu menyeru hak mereka untuk lepas dari belenggu sebagai budak firaun.

Mereka dengan mudahnya tergiur janji Firaun yang akan memenuhi segala kebutuhan hidup mereka, meski janji itu palsu belaka. Dalam keteperdayaan dan kebodohan itu, Bani Israil serta-merta menaati Firaun dan mengabaikan panggilan Musa. Mereka tergiur godaan dunia. Musa dicela, tak dianggap sebagai utusan Allah.

Namun, karena kesesatan dan kezoliman rezim fir’aun, meski ditopang oleh berbagai komponen kekuatan sosial, namun pada akhirnya dijungkalkan oleh Allah. Sementara Nabi Musa yang membawa kebenaran agama Allah, meski tampak lemah dimata manusia, tetap diberikan pertolongan dan kemenangan oleh Allah. Terjungkalnya rezim fir’aun dan diawetkannya jasad fir’aun diabadikan dalam Al Qur’an sebagai pelajaran hidup.

“Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukulah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah kami dekatkan golongan yang lain. Dan kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. Dan kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. Dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. “(Q.S. Asy-Syu’ara 26:63-68).

Entah sudah berapa jumlah bayi, anak-anak dan wanita yang menjadi korban kebiadaban tentara Israel. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tidak ada pembenaran atas pemboman warga sipil di Jalur Gaza . Meskipun mengakui hak Israel untuk melindungi diri, namun Macron mendesak negara Zionis itu untuk menghentikan pemboman di Jalur Gaza. Berbicara sehari setelah konferensi bantuan kemanusiaan di Paris mengenai perang di Gaza, Macron mengatakan bahwa kesimpulan yang jelas dari semua pemerintah dan lembaga yang hadir. "De facto - saat ini, warga sipil dibom - secara de facto. Bayi-bayi ini, para wanita ini, orang-orang tua ini dibom dan dibunuh. Jadi tidak ada alasan untuk itu dan tidak ada legitimasi. Jadi kami mendesak Israel untuk berhenti," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (11/10/2023).

Sedikitnya 4.651 warga Palestina, termasuk 1.873 anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara Israel mencatat lebih dari 1.400 warganya tewas akibat konflik terbaru tersebut. Kini, Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang parah karena tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.

Meski demikian jahat, sebagaimana fir’aun di zaman dahulu, banyak negara atau masyarakat yang justru membela Israel, meski telah jelas melakukan genosida atas bayi, anak-anak dan wanita Palestina. Kini, negara-negara di dunia terpecah menjadi dua kubu, ada yang mendukung Israel dan ada pula yang mendukung Palestina. Dukungan dan kecaman terus diserukan, baik oleh mereka yang pro Israel maupun mereka yang pro terhadap kemerdekaan Palestina. 

Sementara negara yang berada di Asia, ada sejumlah negara yang mendukung berdirinya zionis Israel secara utuh dengan menjalin hubungan diplomatik. Dukungan mengalir dengan bentuk pernyataan maupun bantuan yang dikeluarkan oleh pemimpin negara tersebut. Tujuh negara di Asia pendukung Israel adalah : Singapura, India, Thailand, Vietnam, Nepal, Filipina dan Myanmar.

Setidaknya ada enam Negara Barat yang mendukung Israel, diantaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Kanada menegaskan kembali dukungan mereka terhadap "hak Israel untuk mempertahankan diri melawan terorisme". “Para pemimpin menegaskan kembali dukungan mereka terhadap Israel dan haknya untuk mempertahankan diri dari terorisme, dan menyerukan kepatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan warga sipil,” kata pernyataan bersama keenam negara tersebut, yang diunggah di situs resmi Pemerintah Inggris, Ahad (22/10/2023) malam.

Pernyataan itu muncul setelah pembicaraan berlangsung antara Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Mereka menyatakan kepuasan atas pembebasan dua sandera AS baru-baru ini oleh kelompok Hamas Palestina dan menyerukan pembebasan segera semua sandera lain yang masih ditahan.

Maka menjadi sangat sangat ironis jika ada umat Islam yang justru mendukung penjajah Israel. Lebih ironis lagi jika negeri-negeri muslim yang kini berjumlah 54 negara berdiam diri atas nasib saudaranya di Palestina. Kelak para pendukung israel, baik individu muslim maupun pemimpin negeri muslim harus bertanggung jawab di hadapan pengadilan Allah di akhirat karena telah berkhianat.
 
(Ahmad Sastra,11/11/23 : 22.00 WIb)

Oleh: Dr. Ahmad Sastra
Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa

Sabtu, 11 November 2023

Pengamat: Konflik Palestina Harus Dilihat Secara Komprehensif



Tinta media - Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana menilai bahwa konflik Palestina harus dilihat secara komprehensif.

"Konflik Palestina dan penjajah Yahudi yang memanas dipicu oleh serangan bertubi dari Hamas. Namun ini harus dilihat secara komprehensif, bukan dilihat sekedar dari satu peristiwa belaka sehingga kita bisa menilainya secara adil dan jernih," tuturnya kepada Tinta Media, Jum'at (10/11/2023).

Menurutnya, yang menjadi akar masalah dari konflik Palestina dan Penjajah Yahudi adalah penjajahan Yahudi terhadap bumi Palestina dan ini tidak sekedar penjajahan, sebagaimana pada masa kolonialisme barat. Namun penjajahan yang disetting sedemikian rupa yang melibatkan proses perubahan konstelasi internasional. Sehingga bisa memahami mengapa konflik ini tidak kunjung selesai.

"Karena memang ada perubahan dari setting global yang mendukung penjajahan Yahudi terhadap bumi Palestina," ujarnya.

"Yahudi bisa menjajah Palestina setelah mereka ‘dipersilakan’, disiapkan oleh Inggris untuk mendiami Palestina," tambahnya.

Ia melanjutkan bahwa setelah Inggris dan Perancis memenangkan Perang Dunia I, mengalahkan Jerman dan Khilafah Turki Utsmani. Dan menjadikan wilayah Palestina yang awalnya berada dalam wilayahnya Khilafah Turki Utsmani menjadi wilayah yang mereka duduki.

Dan proses ini dilanjutkan dengan migrasi besar-besaran Yahudi ke Palestina. mendudukinya. Disiapkan negaranya. Dan dikokohkan pasca Perang Dunia II, dengan hadirnya rezim internasional, PBB dan instrumennya.
"Maka tidak heran bila penjajahan Yahudi ini seolah mendapatkan support dari dunia internasional. Dengan solusi tetap menjaga eksistensi Yahudi Penjajah," terangnya.

Ia memandang bahwa harus ada perubahan konstelasi internasional. Harus ada negeri muslim yang berpengaruh dalam konstelasi global dan mengubah tatanan ke arah tatanan global yang mengembalikan situasi Palestina kembali kepada pemiliknya. "Tanpa itu, maka masalah Palestina akan terus dalam situasi seperti ini," pungkasnya.[] Ajira

Jumat, 10 November 2023

BEBASKAN PALESTINA DARI PENJAJAHAN ZIONIS YAHUDI


 
Tinta Media - Menyikapi apa yang terjadi pada rakyat Palestina. DPP LBH Pelita Umat menyampaikan Pernyataan Hukum, sebagai berikut: 
 
Pertama, Bahwa kami sangat mengecam atas tindakan biadab israel dan mengecam pemimpin-pemimpin negeri-negeri muslim yang tidak memiliki keberanian mengirimkan segala daya upaya untuk membantu rakyat Palestina termasuk keberanian mengirimkan militer; 
 
Kedua, Bahwa yang terjadi bukanlah konflik, melainkan penjajahan zionis yahudi terhadap rakyat palestina dengan cara mengambil, merampok dan menggusur tanah air serta mengusir rakyat Palestina. Solusi 2 (dua) negara israel dan palestina sangat tidak layak digaungkan, hanya orang yang berputus asa dan tidak memiliki keberanian yang rela hidup berdampingan dengan penjajah; 
 
Ketiga, Bahwa penjajahan zionis yahudi bermula pasca melemah dan runtuhnya Khilafah Ustmani/Ottoman Turki. Penjajahan dimulai dari peristiwa Perjanjian Sykes-Picot pada 1916 antara Inggris dan Prancis. Inggris dan Prancis membagi peninggalan Khilafah Utsmaniyah / Ottoman Turki di wilayah Arab. Pada perjanjian tersebut ditegaskan bahwa Prancis mendapat wilayah jajahan Suriah, Lebanon, Afrika (Mesir, Ethiopia, Libiya dll) sedangkan Inggris memperoleh wilayah jajahan Irak dan Yordania. Sementara itu, Palestina khususnya old city dijadikan status wilayahnya sebagai wilayah internasional. Pada tahun 1917 Pemerintah Inggris melalui Menteri Luar Negeri, Arthur Balfour mengirimkan surat kepada pemimpin Yahudi Inggris, Lord Rotschild bahwa Pemerintah Inggris menyerahkan Palestina kepada Mereka; 
 
Keempat, Bahwa hari Senin, 16 Oktober 2023 Kami akan mengirimkan surat laporan kepada ICC (International Criminal Court) dan ICJ (International Court of Justice) mendesak untuk mengadili dan memberikan putusan yaitu Israel dan pemimpinya dinyatakan sebagai pelaku kejahatan perang; Membatalkan Perjanjian Sykes-Picot dan deklarasi Balfour dikarenakan bertentangan dengan hukum internasional; dan menyatakan Israel tidak sah sebagai negara berdasarkan Statuta Roma dan Pasal 5 Putusan (Resolusi) 1514 (XV) dalam sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa PBB, pada tanggal 14 Desember, 1960, memerintahkan: _“Untuk menyerahkan segala kekuasaan kepada bangsa penduduk asli dari wilayah-wilayah jajahan itu, dengan tidak bersyarat apa-apapun, menuruti kemauan dan kehendak mereka itu sendiri yang dinyatakan dengan bebas, dengan tiada memandang perbedaan bangsa, agama atau warna kulit mareka, supaya mareka dapat menikmati kemerdekaan dan kebebasan yang sempurna.”_ 
 
Demikian 
 
Jakarta, 15 Oktober 2023

DPP LBH PELITA UMAT

Referensi : PERNYATAAN HUKUM LBH PELITA UMAT 
Nomor. 13/PH/DPP LBH PU/X/23 

Oleh: Chandra Purna Irawan
Ketua LBH Pelita Umat

Selasa, 07 November 2023

YAHUDI TANPA ZIONIS



Tinta Media - Di sela kekejian yahudi membantai muslimin Palestina hari-hari ini, ada sebagian muslimin yang terseret opini penjajah itu untuk membersihkan nama mereka.

Opini itu mengatakan bahwa yang jahat adalah zionis, bukan yahudi atau bangsa israel.

Muslimin yang terseret opini itu lupa, bahwa di dalam Al Quran Allah menyebut mereka dengan sebutan yahudi atau bani israel, bukan zionis.

Sifat jahat dan buruk mereka telah subur sejak lama sebelum mereka membuat gerakan zionisme dan freemason.

Pernah, Rasulullah ï·º menjamin perlindungan keamanan kepada kaum yahudi dalam Piagam Madinah, selama mereka juga setia pada Daulah Islam.

Namun berkali-kali mereka berkhianat. Pengkhianatan terbesar mereka di Madinah adalah memihak musuh saat muslimin dikepung pasukan kafir Quraisy, Gathafan, dan yahudi Khaibar, saat perang Khondaq.

Saat itu zionisme belum ada. Tetapi sifat jahat mereka sudah sangat besar dan nyata. Allah terangkan jelas dalam Al Quran tentang semua itu.

Oleh karena itu, bagi muslimin yang berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah, serta mengambil pelajaran dari Sirah Nabawiyah, tidak perlu menutupi kejahatan yahudi israel dengan membedakannya terhadap zionisme.

Tanpa zionisme sekalipun, kejahatan yahudi israel tetap nyata di dalam Sirah Nabawiyah dan Ayat-ayat Al Quran.

Solo 021123
IG @doniriw
t.me/doniriw_channel

#yahudiTanpaZionis #doniriw

Oleh: Doni Riw
Influencer Dakwah

Entitas Yahudi yang Diklaim Tidak Terkalahkan, Hanyalah Sarang Laba-Laba


 
Tinta Media - Dalam sebuah orasi yang menggetarkan, Syaikh Ahmad al-Qashash menegaskan bahwa entitas Yahudi yang diklaim tidak terkalahkan hanyalah sarang laba-laba.
 
“Entitas Yahudi yang diklaim tidak terkalahkan hanyalah sarang laba-laba! Entitas kartun yang dapat dikalahkan dalam sekejap mata jika ada keputusan (kemauan) pada pasukan tentara kaum muslimin,” ujarnya dalam orasi di Anour Square Tripoli Al-Syam yang diputar ulang melalui kanal Youtube Justice Monitor, Kamis (2/11/2023).
 
Untuk mengalahkan Yahudi, menurutnya, tidak perlu semua tentara, cukup dengan setengahnya bahkan cukup dengan seperempatnya, bahkan cukup dengan sepersepuluhnya saja dari tentara kaum Muslim.
 
“Sungguh umat Islam telah dikenal sebagai umat pemberani seperti singa! Umat yang sangat heroik!” ucapnya bangga.
 
Ia melanjutkan, saat ini umat sedang menanti kebangkitan tentara kaum muslim di setiap tempat atau di berbagai wilayah untuk memenuhi jeritan umat Islam di Gaza.
 
“Namun jeritan itu jauh di dalam lembah, hingga tidak terdengar oleh seorang pun dari para penguasa zalim dan korup, hingga tidak terdengar oleh seorangpun dari pimpinan militer dan perwiranya, sampai sekarang. Sebab hati telah mati dari rasa empati! Dan mereka telah diselimuti kehinaan demi kehinaan, serta tunduk pada kaum penindas dan tiran!” sedihnya menyesalkan kenyataan yang ada saat ini.
 
Ia menganggap para penguasa itu sebagai pengecut.
 
“Sekarang saya tidak akan menyeru para penguasa budak singgasana . Mereka bukan bagian dari kita, dan kita bukan bagian dari mereka. Akan tetapi saya menyeru orang yang di dalam dirinya ada sisa agama, ada sisa keimanan, ada sisa shalat, sisa kejantanan, sisa ksatria! Kapan! Kapan Anda merindukan untuk menolong agama Anda?! Kapan Anda merindukan untuk menolong umat Anda?! Kapan Anda merindukan untuk meraih mati syahid di jalan Allah?!” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
 

Minggu, 05 November 2023

SIAPA YANG PEGANG KENDALI ENTITAS YAHUDI?



Tinta Media - Entitas Yahudi tidak sekuat yang kita bayangkan. Kebutuhan air bersih mereka dipasok dari Yordania. Kebutuhan minyak mereka dipasok dari Kazakhstan, Azherbaijan dan Nigeria. Lebih dari separuh kebutuhan minyaknya dipasok dari ketiga negara itu.

Meskipun Zionis baru-baru ini menemukan gas alam, namun jika menyangkut minyak, mereka harus mengimpor seluruh konsumsi minyak hariannya, yaitu 250.000 barel per hari (b/d).

Kazakhstan sendiri memasok 30% konsumsi minyak Israel. Peran penguasa Muslim dalam memenuhi kebutuhan minyak Entitas Zionis tidak hanya berhenti sampai disitu. Karena Zionis tidak berbagi perbatasan dengan para pemasok minyaknya, bagaimana mereka bisa mendapatkan minyaknya?

Minyak Kazakhstan dan Azherbajan sampai ke entitas Zionis melalui pipa Baku-Ceyhan dan Kirkuk-Ceyhan yang melintasi Turki. Turki memainkan peran sentral dalam transfer energi ke penjajah Zionis.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak perbincangan sengit dari para penguasa Muslim, mereka memiliki kekuatan yang dapat menghentikan mesin militer genosida Zionis.

Mengapa ini penting? Karena minyak merupakan hidrokarbon yang penting bagi negara-negara industri modern dan meskipun Timur Tengah diberkati dengan minyak, namun tidak satupun ini terdapat di wilayah pendudukan Palestina.

Andai Kazakhstan, Azherbajan, Nigeria menghentikan pasokan minyak untuk Israel, begitu juga Turki, menutup saluran untuk membawa minyak dari ketiga negara itu ke Israel, ditambah pasokan air bersih dari Yordania ditutup, apa yang terjadi?

Ini seperti yang dilakukan oleh Rusia dengan menyetop pasokan gas ke Eropa, maka Eropa pun kelimpungan. Dari sini kita tahu, bagaimana pengkhianatan penguasa kaum Muslim terhadap Palestina, khususnya Gaza

Di sisi lain, pembantaian yang dilakukan oleh entitas Yahudi ini juga merupakan cara Allah membuka semua topeng penguasa di dunia Islam.

Di sisi lain, Allah juga menyiapkan makhluk dan generasi terkuat dan terbaik untuk mengemban risalah-Nya yang dulu pernah diemban oleh orang-orang Arab di Jazirah Arab. Ini persis seperti isyarat Nabi tentang kembalinya Khilafah di Baitul Maqdis, Peperangan Akhir Zaman di sana.

#FreePalestine

Oleh: KH. Hafidz Abdurahman, M.A.
Khadim Ma’had Wakaf Syaraful Haramain

Jumat, 03 November 2023

IJM: Penjagaan Para Penguasa Arab Terhadap Yahudi Seperti Belati yang Ditancapkan di Jantung Umat


 
Tinta Media - Merespon penjagaan para penguasa Arab terhadap entitas Yahudi, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) mengatakan pembelaan itu seperti belati yang ditancapkan di jantung umat.
 
“Para penguasa Arab itu, berbondong-bondong menuju ke puncak aib baru untuk melindungi kepentingan Amerika dan menjaga entitas Zionis Yahudi seperti belati yang ditancapkan ke jantung umat,” ujarnya dalam video: Gaza Lautan Api, di kanal Youtube Justice Monitor, Selasa (1/11/2023).
 
Agung menyesalkan, para penguasa Arab pandai membuat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan menyusun rencana untuk berkonspirasi melawan Gaza dan Umat, dengan menyelesaikan masalah sesuai dengan visi Amerika dan dengan cara yang melayani kepentingannya.
 
“Kami heran mengapa para penguasa itu tidak peduli bergegas menolong Palestina? Sebaliknya mereka memprioritaskan tahta mereka yang rentan runtuh, kursi yang bengkok, dan memburu kekayaan, status, dan kekuasaan yang menyertainya. Bahkan menjadi perisai terbesar yang melindung enititas penjajah,” geramnya.
 
Karena itu meski Presiden Tuki Recep Thayyib Erdogan menyalahkan barat atas serangan kejam Zionis Yahudi yang nyaris tanpa henti di Gaza, serta menuduh Barat ingin menciptakan perang salib, Agung menilai pernyataan itu tidak mungkin bisa menohok Barat karena tidak disertai aksi nyata.
 
“Mengapa ada orang-orang yang memiliki pangkat dan lencana tetapi seakan tak peduli, sementara ada umat sedang dibantai di depan mata mereka. Apakah pemandangan darah mengalir dan rumah-rumah yang dihancurkan tidak menggoncang mereka? Bahkan rumah sakit dan masjid pun tidak luput dari serangan penjajah. Apakah sistem kapitalisme serta investasi yang ditawarkannya begitu memikat?” kesalnya.
 
Palestina sedang memanggil. “Tidak sekedar retorika tapi berangkatkan pasukan untuk betul-betul melawan Zionis Yahudi dan negara-negara barat yang menjadi pendukungnya,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi
 
 
 

Minggu, 04 September 2022

Hubungan Penuh Turki-Israel, FIWS: Tak Lepas dari Kondisi Politik Ekonomi Rezim Erdogan

Tinta Media - Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Ustaz Farid Wadjdi mengatakan, terjalinnya kembali hubungan penuh antara Turki dengan penjajah Yahudi tak bisa dilepaskan dari kondisi politik dan ekonomi rezim Erdogan saat ini.

“Jadi, kalau kita lihat, faktor-faktor yang mungkin membuat rezim Erdogan melakukan perubahan-perubahan dalam kebijakan politik luar negerinya belakangan ini, termasuk menjalin kembali hubungan penuh dengan penjajah Yahudi, tidak bisa dilepaskan dari kondisi politik dan ekonomi yang dihadapi oleh Erdogan sekarang di Turki,” tuturnya dalam Rubrik Menjadi Politisi Muslim : “Kembalinya Hubungan Penuh Turki-Israel, Ada Apa?” di kanal Youtube Peradaban Islam ID, Senin (29/8/2022).

Menurutnya, kondisi politik di Ankara, Turki saat ini berada pada posisi dimana dukungan masyarakat terhadap Erdogan menurun. Kondisi ini, imbuhnya, sangat mengkhawatirkan mengingat, tak lama lagi akan diadakan pemilu. “Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap dukungan terhadap rezim Erdogan,” ungkapnya.

Ustaz Farid menjelaskan, penyebab menurunnya dukungan rakyat Turki terhadap Erdogan tak bisa lepas dari kondisi ekonomi Turki yang sementara mengalami goncangan. Ia menambahkan, kondisi nilai mata uang Turki, Lira terus menurun. Begitu pula dengan pendapatan negara dari sektor pariwitasa yang juga menurun sebagai dampak pandemi Covid-19 yang dialami dunia.

“Kita tahu, salah satu andalan utama pemasukan ekonomi Turki adalah pariwisata. Sementara ketika pandemi kemarin terjadi kemerosotan. Hal ini kemudian menimbulkan inflasi yang cukup tinggi serta memburuknya kondisi ekonomi,” imbuhnya.

Selain itu, menurut Ustaz Farid, hubungan penuh Turki-Israel juga tidak bisa lepas dari harapan rezim Erdogan untuk mendapat dukungan Amerika Serikat. 

“Hampir semua penguasa-penguasa negeri Islam itu, sepertinya selalu berharap restu dari Amerika. Karena ini akan sangat menentukan stabilitas kekuasaan mereka. Hal ini juga yang tampaknya diperhatikan oleh Erdogan,” tegasnya. 

Sementara itu, menurutnya, kebijakan Amerika selama ini selalu mendorong negara regional di Timur Tengah maupun di luar Timur Tengah untuk mengakui entitas penjajah Yahudi. “Jadi, ini menjadi tuntutan Amerika juga terhadap Turki untuk secara penuh kembali menjalin hubungan normal dengan entitas penjajah Yahudi ini,” katanya.

Ditambah lagi, menurutnya, upaya Erdogan yang tampak ingin menjadi pemimpin di dunia Islam mengalami tantangan cukup berat. Awalnya, Erdogan berharap Arab Spring dan krisis Suriah menjadi harapan bagi rezim Erdogan memimpin dunia Islam. Namun, kondisi politik di Timur Tengah telah berubah. Lanjutnya, alih-alih memimpin dunia Islam, justru terjadi gesekan antara rezim Erdogan dengan sejumlah negara di Timur Tengah.
 
“Posisinya karena berseberangan dengan Saudi Arabia, berseberangan dengan UEA, begitu juga dengan Mesir, Negara-negara yang cukup signifikan pengaruhnya di Timur Tengah, menjadikan posisi Erdogan sulit. Hal ini cukup mempengaruhi ekonomi Turki ,” pungkasnya.[] Ikhty

Jumat, 02 September 2022

Ustad Farid Wadjdi: Tidak Ada Pemutusan Hubungan Diplomatik Yahudi-Turki

Tinta Media - Kembalinya hubungan diplomasi antara entitas Yahudi dengan Turki dinilai Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Ustad Farid Wadjdi bahwa selama ini tidak ada pemutusan hubungan diplomatik antara entitas Yahudi dengan Turki. 

“Selama ini, tidak ada pemutusan hubungan diplomatik antara entitas penjajah Yahudi dengan Turki. Turki, kalau kita lihat adalah negara pertama dari negeri yang mayoritas Islam, tepatnya tahun 1949 yang mengakui entitas penjajah Yahudi. Sampai sekarang ini, hubungan diplomatik masih ada,” tuturnya dalam Rubrik Menjadi Politisi Muslim: “Kembalinya Hubungan Penuh Turki-Israel, Ada Apa?” di kanal Youtube Peradaban Islam ID, Senin (29/8/2022).

Namun, menurutnya, hubungan diplomatik antara Turki-Israel pada masa pemerintahan Erdogan mengalami pasang surut. Ustad Farid menjelaskan, hubungan surut saat terjadi serangan oleh entitas Yahudi terhadap sepuluh warga sipil Turki. “Hal ini kemudian membuat Erdogan menurunkan hubungan dengan Israel. Tapi, bukan memutuskan hubungan sama sekali,” ungkapnya. 

Jadi, yang dilakukan oleh Turki-Israel saat ini adalah memulihkan hubungan menjadi penuh antar dua negara. “Istilahnya itu restoring. Hubungan diplomasi antara dua negara dimana dua negara ini akan meningkatkan kembali menjadi hubungan diplomasi penuh dengan mengembalikan duta besar serta konsul jenderal dari kedua negara,” bebernya.

Dengan kata lain, menurut Ustad Farid, keberadaan duta besar antara dua negara menunjukan bahwa hubungan antara dua negara tersebut adalah hubungan diplomasi penuh. Ustadz Farid mengingatkan akan pernyataan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, bahwa Israel memandang hubungan diplomatik penuh tersebut sebagai aset penting. 

“Jadi, hubungan diplomasi penuh ini atau pada tingkat diplomasi penuh ini merupakan aset penting bagi stabilitas regional. Lapid mengatakan bahwa ini merupakan berita ekonomi yang sangat penting bagi warga negara Israel,” ujarnya. 

Hal ini, menurutnya, berkaitan dengan kondisi pemerintahan Lapid yang sementara mengalami tantangan besar di Internal Israel. “Jadi, hubungan ini tampaknya digunakan oleh perdana menteri Lapid untuk kemudian menjadi kredit poin bagi pemerintahannya,” pungkasnya. [] Ikhty

Kamis, 14 Juli 2022

FIWS: Sikap Rezim India terhadap Demonstran Muslim Ikuti Pola Penjajah Yahudi di Palestina


Tinta Media - Menanggapi sikap rezim India terhadap demontran Muslim yang membela Rasulullah SAW, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menyampaikan, hal itu mengikuti pola penjajah Yahudi di Palestina.

“Tindakan rezim India ini mengikuti pola-pola entitas penjajah Yahudi di Palestina,” ungkapnya di majalah Al-Wa’ie edisi Juli 2022.

Hal ini tidak mengherankan mengingat rezim BJP partai yang berkuasa saat ini memang dikenal dekat dengan penjajah Yahudi, katanya. Karena India secara historis menjadi sekutu politik dalam melawan pendudukan Isr43l atas Palestina.

“India secara resmi mengakui negara Isr43l pada tahun 1950, India menjalin hubungan diplomatik formal dengan Isr43l pada tahun 1992,” bebernya.

Ia menjelaskan, protes masyarakat disikapi secara represif oleh rezim India ini mengakibatkan beberapa Muslim terbunuh dalam aksi unjuk rasa, tidak kurang 300 orang ditahan oleh pihak berwenang dan rumah sejumlah tokoh aktifis Islam dihancurkan.

“Seperti diberitakan BBC (13/6), para pemuka komunitas Muslim di Negara bagian Uttar Pradesh untuk mengosongkan rumah sebelum tempat tinggal mereka dihancurkan,” jelasnya.

Farid Wadjdi juga menjelaskan,  benang merah aliansi India- Isr43l dari kerja sama ekonomi sampai tindakan rasis dan kekerasan adalah nasionalisme sayap kanan menyerukan pengucilan dan pengusiran yang tidak menganut identitas eksklusivisme yang ditetapkan negara.

“Ini adalah Palestinaisasi umat Islam India,” jelasnya.

Ia menambahkan, taktik-taktik Isr43l yang digunakan rezim India, secara eksplisit telah dipromosikan diplomat India Sandeep Chakravorty tahun 2019 yang menegaskan umat Hindu harus mengadopsi model Isr43l di Khasmir.

“Dengan demikian tidak mengherankan bahwa tentara India di Khasmir mengunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Ini seperti yang dilakkukan Isr43l di wilayah Palestina yang diduduki, praktik-praktik ilegal ini dikutuk secara internasional,”pungkasnya [] Lukman Indra Bayu

Senin, 21 Maret 2022

Guru Luthfi: Orang Yahudi Sulit Sekali Beriman

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1IpW9geYgueaCfx6nzkQIowB7BsSxm9v6

Tinta Media - Pengasuh Majelis Baitul Qur'an Guru Luthfi Hidayat,  menuturkan, orang Yahudi sulit sekali beriman di masa Rasulullah SAW.

"Sulit berharap kepada Yahudi di masa Rasulullah SAW dalam mau beriman," tuturnya dalam Tafsir Surah Al Baqarah ayat 75 di Kanal YouTube Majelis Baitul Qur'an, Jum'at (18/3/2022).

Ia mengutip terjemahan surah Al Baqarah ayat 75 yang artinya "Maka apakah kamu sangat mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, sedangkan segolongan dari mereka mendengar firman Allah SWT, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya. Padahal mereka mengetahuinya?" jelasnya.

Kemudian, lanjutnya, Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya Al Jami'ah Ahkamil Qur'an menjelaskan bahwa ini merupakan pertanyaan yang mengandung makna mengingkari. "Bahwa seolah-olah Allah SWT sedang membuat mereka, Nabi Saw dan para sahabat putus asa terhadap keimanan kelompok Yahudi ini," ujarnya.

"Jika mereka kafir, sesungguhnya sebelumnya mereka juga kafir, seruan ini adalah kepada sahabat Rasulullah Saw, " tambahnya.

Guru Luthfi mengatakan, lantaran orang-orang Anshar itu sangat mengharapkan orang-orang Yahudi ini memeluk agama Islam. “Pasalnya orang-orang Yahudi merupakan sekutu atau tetangga mereka yang hidup berdampingan dengan mereka," ungkapnya.

Ia mengutip perkataan Muhammad Ali As Shobuni dalam tafsir Shafwatut Tafasir, padahal pendeta-pendeta dan ulama-ulama mereka membaca kitab Allah SWT yakni Taurat dan mendengarkan penjelasan dengan sangat-sangat jelas.

“Imam Al Qurthubi menjelaskan bahwa yang dimaksud segolongan Bani Israil tersebut adalah 70 orang yang telah ditunjuk oleh Nabi Musa as. Mereka mendengar firman Allah SWT namun mereka tidak melaksanakan perintah-perintah-Nya," paparnya.

"Bahkan mereka mengubah firman Allah SWT ketika menyampaikan kepada kaumnya," imbuhnya.

Ia mengutip perkataan Mujahid dan Sudi  bahwa para ulama  Yahudi yang mengubah Taurat. "Mereka membuat yang haram menjadi halal, kemudian yang halal menjadi haram karena mengingat hawa nafsu mereka," tukasnya.

“Kemudian, mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya. Artinya mereka merubah ayat-ayat Taurat dengan gubahan dan takwil, setelah mereka memahami Taurat tersebut dengan akal mereka," ulasnya.

Guru Luthfi menilai ini merupakan celaan bagi nenek moyang Yahudi karena telah melakukan perbuatan buruk dan pengingkaran sehingga tetap berada di dalam kebiasaan mereka. “Maka bagaimana mungkin kalian berharap keimanan atas mereka," ungkapnya.

"Sementara mereka mengetahui melakukan kejahatan merubah Taurat itu pengetahuan dan kesadaran, bukan lupa atau karena kesalahan," pungkasnya.[] Ajirah
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab