Tinta Media: Way of Life
Tampilkan postingan dengan label Way of Life. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Way of Life. Tampilkan semua postingan

Rabu, 31 Mei 2023

Umat Islam Harus Memiliki Gagasan Islam sebagai Way Of Life

Tinta Media - Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana mengatakan umat Islam harus  memiliki gagasan Islam sebagai way of life untuk syiar ke seluruh dunia. 

"Yang harus kita miliki itu adalah gagasan Islam sebagai way of life untuk syiar ke seluruh dunia," ujarnya dalam Kabar Petang: Membongkar Siasat Licik G7, Sabtu (27/5/2023) di kanal YouTube Khilafah News. 

Dia mengatakan bahwa gagasan Islam sebagai way of life tentu harus diemban oleh sebuah negara yang mempunyai kapasitas mempengaruhi dunia internasional atau negara adidaya. 

"Dan itu yang kemudian dicontohkan oleh Rasulullah SAW dilanjutkan oleh khulafaur rasyidin dan dilanjutkan oleh para khalifah-khalifah setelahnya. Kekhilafahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, Bani Utsmaniyah. Mereka itu memposisikan sebagai pengemban risalah Islam rahmatan lil alamin yang memposisikan syiar keseluruh dunia gitu yang posisi itu sekarang sudah tidak dimiliki lagi," ujarnya. 

Dia melanjutkan umat Islam harus turut serta di dalam konstelasi internasional karena tanpa posisi itu umat islam sekarang posisinya hanya sebagai objek dieksploitasi. 

"Jadi ini yang menurut saya penting untuk digarisi umat Islam bagaimana dimasa sebelumnya, bukan romantis histori gitu, makanya kemudian umat Islam harus memantau situasi internasional umat Islam harus memantau langkah yang dilakukan oleh negara adidaya saat ini membangun kekuatan membangkitkan Islam untuk bisa mencapai posisi itu," pungkasnya. [] Setiawan Dwi

Minggu, 30 Oktober 2022

Way of Life

Tinta Media - Pernah tidak, kalian naik suatu kendaraan untuk menempuh suatu perjalanan, tetapi tidak tahu ke mana arah tujuannya? Menurut kalian, apa yang akan terjadi? Apakah kita akan sampai pada akhir tujuan, atau justru hanya berputar-putar karena tak memiliki tujuan yang jelas?

Atau suatu waktu kita ingin pergi ke suatu tempat, tetapi sama sekali tidak tahu arahnya ke mana, naik kendaraan apa, ongkosnya berapa, seberapa jauh jaraknya, dan bagaimana perjalanannya. Kira-kira, apakah kita akan sampai pada tujuan yang kita inginkan?

Kawan, seperti itulah gambaran kehidupan. Hidup ini ibarat sebuah perjalanan. Setiap perjalanan pasti akan ada tempat pemberhentiannya. Tempat pemberhentian kita dalam kehidupan di dunia ini adalah akhirat. 

Di akhirat ada yang namanya surga dan neraka. Ketika kita hidup di dunia, kita harus tahu, akan ke mana tujuan akhir kita hidup. Jika tidak, kita akan terombang-ambing dan tidak tahu akan ke mana tempat akhir yang akan kita tempati nanti. 

Maka dari itu, menentukan arah tujuan hidup itu sangat penting. Yup, karena hidup di dunia ini hanyalah sekali, maka hiduplah yang berarti, agar tak menyesal di kemudian hari. 

Untuk bisa menemukan tujuan dari hidup kita, maka penting sekali untuk mengetahui arah untuk menuju tujuan itu. Arah itu bisa kita dapatkan dengan cara menuntut ilmu. Dengan ilmu, kita bisa mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk bekal di akhirat nanti. Dengan ilmu pula, kita bisa mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang harus ditinggalkan. Dengan begitu, kita bisa sampai pada tujuan. 

Tapi kawan, untuk mendapatkan arah yang benar, kita juga perlu mengetahuinya dari sumber yang pasti benar juga. Karena, jika tidak begitu, bukannya sampai di tujuan, justru kita akan tersesat. Lalu bagaimana caranya kita bisa mendapatkan petunjuk yang pasti dalam menjalani kehidupan ini? 

Tentu saja tidak lain dengan merujuk kepada siapa yang paling mengetahui tentang kehidupan ini. Sebab, jika hanya merujuk kepada sesama manusia yang sama-sama tidak tahu-menahu akan kehidupan dunia ini melainkan sedikit, tentu tidak bisa begitu saja menemukan sumber informasi atau petunjuk. Bagaimana bisa kita sampai pada tujuan akhir, bila kita adalah sama-sama tidak mengetahui arahnya?

Maka dari itu, kita harus mengetahui siapakah yang paling mengetahui tentang kehidupan dunia dan alam semesta ini? Tentu saja tidak lain adalah Dia yang telah menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan itu sendiri. 

Benar! Dia-lah Allah subhanahu wa ta’ala. Dia-lah yang paling mengetahui tentang apa saja yang dibutuhkan setiap ciptaannya, apa kekurangannya, kelebihannya, dan tata cara menjalani kehidupan di dunia ini. 

Allah telah menyediakan itu semua di dalam kitab-Nya yang mulia, yaitu Al-Qur’an. Ditambah dengan hadis-hadis yang disampaikan oleh untusan-Nya yang mulia, yaitu baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Luar biasa! Dengan kita mengikuti setiap arahan dan petunjuk yang tercantum di dalamnya, bukan hanya kita akan sampai pada tujuan akhir -Surga-  melainkan juga, kita bisa mendapakan keberkahan hidup di dunia dan juga di akhirat. Tentu saja dengan rida-Nya, kita bisa mendapatkan itu semua.

Kita harus kembali menyadari, bahwa hidup di dunia ini ibarat sebuah pelayaran menuju persinggahan yang sesungguhnya, yaitu akhirat. Dan tentu kita menginginkan tempat persinggahan kita kelak adalah tempat terbaik dan nyaman untuk ditempati. 

Maka dari itu, kita membutuhkan arah atau petunjuk, bagaimana caranya agar kita bisa sampai pada tujuan yang diinginkan itu. 

Petunjuk itu haruslah bersumber dari yang kuat dan pasti, bukan sekadar petunjuk yang tak berdasar, apalagi menyesatkan. Sumber kuat itu tidak lain adalah Islam, maka sudah seharusnya kita mendalami Islam, mengenalinya, mempelajarinya, dan mencintainya. Dengan begitu, kita tidak akan pernah tersesat dalam menjalani perjalanan dunia menuju akhirat. Hanya dengan Islam-lah kita bisa sampai di tempat terbaik. 

Sebab, Islam bersumber dari Allah subhanahu wa ta’ala, sumber segala sumber, pusat segala pusat.

Marilah kawan, kita bersama menggenggam dunia untuk menggapai kejayaan Islam. Mari berjuang bersama semata untuk mendapatkan rida-Nya. Hamasah lillah!

Oleh: Kaisya
Sahabat Tinta Media
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab