Minggu, 11 Februari 2024
Minggu, 02 Juli 2023
Bangkitkan Spiritualitas Anda dan Nikmati Perjalanannya
Senin, 29 Mei 2023
Perhatikan dan Manfaatkan Waktumu
Kamis, 23 Maret 2023
SUMBER DAYA WAKTU
Kedua, menghasilkan produktivitas. Waktu yang digunakan secara efektif dapat membantu kita menjadi lebih produktif dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ketika kita mengalokasikan waktu dengan bijaksana, kita dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dan lebih efisien.
Ketiga, meningkatkan kualitas hidup. Ketika kita mengelola waktu dengan baik, kita dapat menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang, sehingga meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Keempat, mengurangi stres. Ketika kita memanfaatkan waktu dengan baik, kita dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu dan menghindari deadline yang mepet, sehingga mengurangi stres.
Kelima, kesuksesan. Waktu adalah kunci kesuksesan dalam kehidupan. Orang yang dapat mengelola waktu dengan baik memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan mereka dan menjadi sukses dalam hidup.
Kesimpulannya, waktu adalah sumber daya yang sangat berharga dan penting dalam hidup kita. Oleh karena itu, pengelolaan waktu yang baik menjadi sangat penting untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup.
Sumber daya waktu merujuk pada waktu yang tersedia untuk digunakan dalam kegiatan atau proyek tertentu. Waktu adalah aset yang berharga dan terbatas, oleh karena itu, pengelolaan waktu yang efektif dan efisien sangat penting untuk mencapai tujuan dengan sukses.
Beberapa contoh sumber daya waktu meliputi : pertama, waktu kerja. Waktu yang diberikan untuk bekerja, biasanya dalam bentuk jam kerja atau hari kerja. Kedua, waktu luang. Waktu yang tersedia setelah jam kerja atau di akhir pekan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau melakukan kegiatan yang disukai. Ketiga, waktu tidur. Waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat dan memulihkan energi setiap hari.
Keempat, deadline. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas atau proyek tertentu. Kelima, waktu transportasi. Waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain, baik dalam perjalanan kerja atau perjalanan pribadi. Keenam, Jadwal. Rencana waktu yang telah dibuat untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.
Pengelolaan sumber daya waktu yang baik melibatkan memprioritaskan tugas-tugas dan kegiatan yang paling penting, mengatur jadwal yang efektif, dan memanfaatkan waktu luang dengan bijaksana untuk menghindari kelelahan dan stres.
Dalam Islam, waktu juga dianggap sebagai sumber daya yang berharga dan penting. Berikut adalah beberapa pandangan Islam tentang waktu : pertama, waktu adalah anugerah dari Allah: Dalam Islam, waktu dipandang sebagai anugerah dari Allah SWT. Waktu adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah untuk kita manfaatkan sebaik mungkin dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai hamba-Nya.
Kedua, waktu adalah hal yang berharga. Dalam Islam, waktu dipandang sebagai hal yang sangat berharga dan penting. Setiap momen yang kita miliki harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam kegiatan yang bermanfaat dan positif. Ketiga, waktu adalah ujian. Waktu dipandang sebagai ujian bagi manusia dalam kehidupan. Allah SWT memberikan waktu sebagai kesempatan bagi manusia untuk beribadah dan beramal saleh.
Ketiga, menghargai waktu. Dalam Islam, kita diminta untuk menghargai waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai hamba-Nya. Kita harus memperhatikan setiap detik yang kita miliki dan menjalankan tugas-tugas kita dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan.
Keempat, kebersihan waktu. Dalam Islam, waktu juga dianggap sebagai hal yang harus dijaga kebersihannya. Kita harus menjauhi hal-hal yang bisa mengganggu penggunaan waktu kita dengan baik, seperti menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat atau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif.
Kelima, kebebasan waktu: Dalam Islam, waktu juga dianggap sebagai hal yang memberikan kebebasan bagi manusia untuk memilih kegiatan yang sesuai dengan tuntunan agama dan berdampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Dalam Islam, waktu dipandang sebagai anugerah yang diberikan oleh Allah SWT untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu dengan baik dalam kegiatan yang bermanfaat dan positif serta menjaga kebersihan waktu.
Ada banyak ayat Al Qur’an yang membahas masalah waktu dan bagaimana seharusnya manusia menyikapinya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu dalah sumber daya yang sangat berharaga. Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur'an tentang waktu : "Demi masa (waktu) yang sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian." (QS. Al-Asr: 1-2). "Maka demi waktu (yang berlalu dengan cepat), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian." (QS. Al-Maarij: 4)
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Munafiqun: 9).
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam kesulitan. Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang memerintahinya? (Dia berkata): "Aku telah meluangkan harta yang banyak". Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang melihatnya? Maka sungguh, Kami telah memberitahu dia tentang jalan yang mudah. Dan sungguh, ia tidak berani menempuh jalan itu." (QS. Al-Balad: 4-10)
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari dan janganlah kepada bulan, tetapi sujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu benar-benar menyembah-Nya." (QS. Fushshilat: 37)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa waktu adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Allah juga menegaskan bahwa manusia harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengingat-Nya dan melakukan kebaikan, serta harus menghindari hal-hal yang dapat membuang-buang waktu dan merugikan diri sendiri. Allah juga menegaskan bahwa waktu merupakan salah satu tanda kekuasaan-Nya dan harus dijadikan sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
Oleh: Dr. Ahmad Sastra
Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa
(Ahmad Sastra, Kota Hujan, 26/02/23 : 08.14 WIB)
Kamis, 24 November 2022
Isilah Waktu dengan Amal Sholeh
Minggu, 08 Mei 2022
Guru Wahyudi: Modal Paling Berharga adalah Waktu
Guru Wahyudi mengingatkan, Ramadhan tahun ini takkan pernah kembali. Sebagaimana hari ini juga takkan pernah kembali. Kita diberi kesempatan hidup yang sama. Diberi waktu yang sama. Sehari 24 jam. Sepekan tujuh hari. Setahun 365 hari. Sama-sama diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan.
“Nyatanya ada yang mengisi setiap detik Ramadhan dengan beragam kebaikan. Beragam amal shalih yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan. Sebaliknya, ada yang menyia-nyiakan modal dan kesempatan. Ramadhan berlalu, datang dan pergi, silih berganti tanpa memberi bekas yang berarti. Puasanya hanya beroleh lapar dahaga. Qiyamul lailnya hanya beroleh payah dan lelah. Masjid dan langgar Kembali sepi, bahkan saat Ramadhan belum pergi. Al-Quran tak tersentuh lagi. Jangankan mentadabburi dan mengamalkannya, intensitas membacanya saja kalah dengan membuka sosial media,” ungkapnya menyikapi realitas yang terjadi.
Demikian pentingnya waktu ini, kata Guru Wahyudi, Allah sampai bersumpah demi waktu, bahwa semua manusia akan merugi, kecuali yang beriman, beramal shalih dan yang saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
“Nabi juga mengingatkan betapa ruginya orang yang bertemu bulan suci ini, namun dosanya belum diampuni. Sementara Ramadhan tahun depan belum tentu menghampiri,” tambahnya.
Lantaran itu, Guru Wahyudi mempertanyakan, belumkah saatnya untuk kembali. Kembali fitri sebagaimana fitrahnya bayi. Apakah dunia begitu menyilaukan? “Padahal dunia ini bukan tujuan. Dunia ini bukanlah tempat tinggal. Dunia ini hanya tempat mampir lalu meninggal. Membawa bekal amal, untuk kemudian dipertanggungjawabkan,” tegasnya mengingatkan.
Menurutnya, hidup sesungguhnya adalah di kampung akhirat. "Di sanalah tempat kita tinggal. Sejenak kita rukuk sujud di dunia. Nanti tak ada lagi rukuk sujud di sana. Sejenak kita lapar dan haus saat berpuasa. Di sana kita takkan lapar dan haus selamanya. Sejenak kita bersabar menanggung derita di dunia. Untuk merasakan nikmat selamanya. Maka jangan pernah kita tukar kehidupan yang sesungguhnya dengan kehidupan dunia yang hanya sementara,” nasehatnya.
“Belumkah tiba saatnya bertaubat? Bukankah telah kau lihat betapa lemahnya manusia di hadapan virus super kecil tak kasat mata. Setiap hari berita duka masuk di grup-grup WhatsApp. Tak cukupkah kematian sebagai pengingat. Kafa bil mauti wa’izhan,” imbuhnya.
Karenanya, Guru Wahyudi berpesan, “Jangan menunggu datangnya malaikat kematian. Ditunggu atau tidak ia pasti datang. Ia tak pernah terlambat meski hanya sesaat. Mungkar dan Nakir pasti datang meski didustakan. Hari kiamat pasti datang, meski ada yang mengganggapnya hanya dongengan. Yaumul mahsyar itu pasti terjadi, matahari didekatkan hingga beberapa inchi, shirat itu pasti meski ada yang mengingkari.”
“Bekal apa yang akan kita bawa? Harta hanya menemani hingga di pagar rumah kita. Anak, istri dan sanak saudara hanya mengantar hingga di pinggir pusara, hanya amal yang kitab bawa. Amal puasa, sholat kita, sedekah dari sebagian harta, bacaan al-Qur'an meski dengan terbata-bata, hingga amal dakwah dan menasihati penguasa,” ungkapnya.
Guru Wahyudi berharap semoga muhasabah di hari yang fitri ini menjadikan umat Islam tersentak dan tersadar, bahwa semestinya di idul fitri ini kembali fitri.
Semoga muhasabah ini menjadi wasilah yang meringankan kecemasan di hari perhitungan.
“Ingatlah peringatan Allah, sesungguhnya kepada Kami-lah mereka akan kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun