Tinta Media: Umar bin Abdul Aziz
Tampilkan postingan dengan label Umar bin Abdul Aziz. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Umar bin Abdul Aziz. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Desember 2023

Perhatian Khalifah Umar bin Abdul Aziz kepada Tahanan



Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) mengatakan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Azis memperhatikan para tahanan dengan sebaik-baiknya. 

“Khalifah Umar bin Abdul Azis melakukan perbaikan di segala bidang dan menegakkan keadilan pada setiap lini, termasuk salah satunya dengan memperhatikan kondisi para tahanan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya dalam video Sumbangan Peradaban Islam: Khalifah Umar bin Abdul Azis Memperhatikan Kondisi Para Tahanan, melalui kanal Youtube MMC, Sabtu (23/12/2023). 

Perhatian itu misalnya, lanjut Narator, Khalifah mengeluarkan instruksi kepada para sipir untuk memenuhi segala kebutuhan pokok para tahanan, seperti makanan, lauk-pauk, pakaian, dan juga kebutuhan lainnya. 

“Diriwayatkan dari Ja’far bin Burqan,  dia berkata bahwa Khalifah Umar pernah menulis, sisihkan sedekah bagi mereka agar mereka dapat makan dan berpakaian dengan baik. Perintahkan kepada sipir untuk menghitung kebutuhan makanan mereka sehari-hari dan laporkan ke baitul maal agar dapat menyalurkan bantuan setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” jelasnya. 

Menurut Narator, alasan Umar memberikan dana langsung kepada para narapidana, karena  jika yang diberikan kepada narapidana berupa roti atau makanan yang sudah jadi, bisa saja tercecer, tidak dimakan, atau dikurangi oleh sipir, para penegak hukum, dan para polisi. 

“Angkatlah  orang  yang baik dan saleh untuk mengatur keuangan, agar bantuan yang ingin diberikan dapat benar-benar sampai kepada mereka pada setiap bulannya,” ucapnya menirukan perintah Umar. 

Bahkan, ucapnya, Umar harus datang sendiri ke rumah tahanan dan memanggil satu persatu nama narapidana  lalu menyerahkan langsung ke tangannya . 

“Berikanlah untuk musim dingin pakaian tebal dan mantelnya,  dan untuk musim panas baju tipis dan sarung, sedangkan untuk wanita ditambah dengan jilbabnya. Apabila di antara mereka ada yang meninggal dunia dan tidak memiliki keluarga, atau kerabat dekat, mandikan dia dan kenakan kafan dari dana dari baitul maal, lalu salatkan dia dan kuburkan,” jelasnya mengutip perkataan Umar. 

Umar, sambungnya,  juga pernah menuliskan kepada para pemimpin daerah agar memperhatikan orang-orang  yang ada  dalam tahanan agar  tetap mendapatkan apa yang menjadi haknya, dan  jangan melampaui batas dalam memberikan hukuman. 

“Rawat orang yang sakit di antara mereka terlebih jika mereka tidak punya keluarga dan tidak punya harta. Pilih orang-orang yang bertanggung jawab terhadap para tahanan dari orang-orang yang kamu percayai, dan orang-orang yang tidak dapat disuap, karena orang yang mudah disuap akan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh penyuapnya,” tuturnya melukiskan instruksi Umar. 

Sepi dan Gelap 

Menurut Narator, penjara adalah tempat untuk menjatuhkan sanksi bagi pelaku kejahatan agar membuat jera para pelaku dan mencegah orang lain melakukan kejahatan serupa. Sehingga penjara dalam Islam dibuat sepi dan gelap dengan lampu yang tidak terang atau remang-remang tanpa ada hiburan atau alat komunikasi dalam bentuk apa pun. 

“Walaupun Islam dikenal dengan sanksi yang tegas,  penjara atau tempat  tahanan tetap dibuat secara manusiawi, layak huni, tetapi tidak mengistimewakan penghuninya,” terangnya. 

Menurut Narator, keunggulan sistem sanksi Islam adalah sesuai fitrah manusia dan membawa keadilan di tengah kehidupan manusia.  

“Sistem kehidupan yang Islami ini akan meminimalisasi kriminalitas, individu-individu yang ada di masyarakat berperilaku sesuai dengan syariat.  Ketaatan  mereka terhadap  aturan negara,  semata bukti dari keimanannya pada Sang Maha Kuasa,” urainya. 

Dengan sistem seperti itu, ucapnya, tindakan kriminal jarang ditemukan. “Namun kehidupan seperti itu hanya bisa kita temui di masa Khilafah Islamiyah.  Maka tidakkah kita merindukan kehidupan di bawah penerapan Islam Kafah dalam institusi Khilafah?” tanyanya memungkasi penuturan. [] Rini.

Jumat, 09 Juni 2023

MMC: Ummu Ashim, Sosok Teladan Muslimah Zaman Sekarang

Tinta Media - Narator Muslimah Media Center (MMC) menyatakan bahwa Ummu Ashim (Ibunya Umar bin Abdul Aziz) merupakan sosok teladan para wanita muslimah zaman sekarang.

"Ummu Ashim, sosok teladan para wanita muslimah zaman sekarang," tuturnya dalam Inspiring Women: Ummu Ashim Membentuk Umar bin Abdul Aziz Selevel Umar bin Khaththab di kanal YouTube Muslimah Media Center, Kamis (1/6/2023).

Ia menjelaskan bahwa kebijaksanaan dan ketaatan Umar bin Abdul Aziz tidak lepas dari peran Ummu Ashim sebagai ibunya. Ummu Ashim termasuk golongan wanita mukmin ahli ibadah yang telah mendidik anak-anaknya  di atas pondasi keimanan yang kuat. "Ia menanamkan kepada anak-anaknya agar takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan zuhud terhadap dunia," jelasnya.

"Usaha Ummu Ashim tersebut sangat berhasil yaitu selain menjadikannya sebagai pemimpin kuat, anaknya juga menjadi sosok yang sangat takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala," imbuhnya.

Menurutnya, seorang ibu pendidik para generasi seperti Ummu Ashim adalah ibu yang dilahirkan dari sebuah sistem yang sempurna yakni sistem Islam. Sejarah panjang penerapan syariat Islam telah melahirkan sosok ibu hebat yang namanya harum semerbak oleh prestasi yang ditorehkan anak-anak yang dilahirkan dan dibentuknya.

Itulah lanjutnya, yang harus dicontoh para muslimah. Selayaknya meneladani upaya Ummu Ashim, mengambil semangat perjuangannya, mengikuti langkahnya dalam mencetak generasi emas. Khairu ummah ukhrijatinnas, umat terbaik yang dilahirkan bagi manusia. "Saatnya kita bangkit," terangnya.

Ia mengingatkan agar mengevaluasi dan memperbaiki diri agar sanggup menjadi seorang ibu pejuang. Membekali diri dengan ilmu tentang bagaimana mempersiapkan diri menjadi seorang ibu yang siap menemani tumbuh kembang anak, mendidik anak dengan Islam ideologis, menggembleng anak-anak dengan iman, mengukuhkan ketundukan kepada aturan Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Serta menyemaikan bibit keberanian, pantang menyerah dan semangat untuk mengejar ridha Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam perjuangannya," pungkasnya.[] Ajira
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab