Ustaz Labib: Ulil Amri Mestinya Taat Kepada Allah SWT dan Rasul-Nya
Tinta Media - Ulama Aswaja KH. Rokhmat S. Labib (Ustaz Labib) menyatakan bahwa Ulil Amri mestinya ketika memerintah, menjalankan ketaatannya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
"Oleh karena itu, Ulil Amri mestinya ketika memerintah, dia menjalankan Ketaatannya Kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," tuturnya dalam Tausiyah Sahur: Benarkah Harus Taat Pemimpin? Ini Penjelasannya di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Selasa (19/4/2022).
Menurutnya, firman Allah SWT dalam Al Qur'an surah An Nisa ayat 59, sebagaimana diterangkan kepada ulama adalah ayat yang memerintahkan kepada kita untuk taat kepada Allah SWT, taat kepada Rasul. Sebagaimana diterangkan para ulama, taat kepada Allah SWT adalah mengikuti, tunduk kepada Al-Qur'an. Taat kepada Rasul, mengikuti, tunduk kepada As Sunnah. Dan Ulil Amri diantara kalian. "Tiada yang berbeda pendapat bahwa ayat ini, wajib taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan juga taat kepada Ulil Amri," ujarnya.
"Namun yang perlu dicatat, sebenarnya ayat itu tidak hanya memerintahkan kaum muslimin untuk taat kepada Ulil Amri. Ayat ini juga memerintahkan kepada Ulil Amri untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul," paparnya.
Ustadz Labib mengatakan bahwa untuk memahami penafsiran itu, diawal ayat ini, Allah SWT menyerukan, wahai orang-orang yang beriman. "Siapa orang yang beriman, tentu termasuk di dalamnya adalah Ulil Amri," bebernya.
"Karena didalam ayat tersebut disebutkan wa Ulil Amri minkum, dan Ulil Amri di antara kalian. Ketika disebutkan minkum, berarti bagian dari orang-orang mukmin, orang-orang yang beriman. Ketika dia merupakan bagian dari orang-orang yang beriman maka ia termasuk orang-orang yang diseru oleh ayat ini," jelasnya.
Ia melanjutkan, ini diperkuat di ayat sebelumnya. "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada kalian untuk menyerahkan amanah kepeda pemilik dan kamu ketika memutuskan perkara diantara manusia. Ia memutuskan dengan adil dengan hukum Islam. Berarti Ulil Amri yang punya tugas, kewajiban untuk memutuskan perkara diantara mereka. Ia memutuskan dengan hukum Islam," tukasnya.
Demikian juga, lanjutnya, dalam ayat-ayat yang lain. "Allah SWT menegaskan, misalnya dalam surah Al Maidah ayat 49 yang memerintahkan kepada mereka untuk memutuskan perkara dengan apa yang Allah SWT turunkan. Dan putuskanlah diantara mereka dengan apa yang aku turunkan," ucapnya.
"Bahkan ada celaan keras kepada mereka, ketika mereka tidak mau memutuskan perkara dengan apa yang Allah SWT turunkan, dengan sebutan yang sangat keras. Mereka disebutkan fasikun, thalibun atau kafirun," pungkasnya. [] Ajirah
"Oleh karena itu, Ulil Amri mestinya ketika memerintah, dia menjalankan Ketaatannya Kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," tuturnya dalam Tausiyah Sahur: Benarkah Harus Taat Pemimpin? Ini Penjelasannya di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Selasa (19/4/2022).
Menurutnya, firman Allah SWT dalam Al Qur'an surah An Nisa ayat 59, sebagaimana diterangkan kepada ulama adalah ayat yang memerintahkan kepada kita untuk taat kepada Allah SWT, taat kepada Rasul. Sebagaimana diterangkan para ulama, taat kepada Allah SWT adalah mengikuti, tunduk kepada Al-Qur'an. Taat kepada Rasul, mengikuti, tunduk kepada As Sunnah. Dan Ulil Amri diantara kalian. "Tiada yang berbeda pendapat bahwa ayat ini, wajib taat kepada Allah, taat kepada Rasul dan juga taat kepada Ulil Amri," ujarnya.
"Namun yang perlu dicatat, sebenarnya ayat itu tidak hanya memerintahkan kaum muslimin untuk taat kepada Ulil Amri. Ayat ini juga memerintahkan kepada Ulil Amri untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul," paparnya.
Ustadz Labib mengatakan bahwa untuk memahami penafsiran itu, diawal ayat ini, Allah SWT menyerukan, wahai orang-orang yang beriman. "Siapa orang yang beriman, tentu termasuk di dalamnya adalah Ulil Amri," bebernya.
"Karena didalam ayat tersebut disebutkan wa Ulil Amri minkum, dan Ulil Amri di antara kalian. Ketika disebutkan minkum, berarti bagian dari orang-orang mukmin, orang-orang yang beriman. Ketika dia merupakan bagian dari orang-orang yang beriman maka ia termasuk orang-orang yang diseru oleh ayat ini," jelasnya.
Ia melanjutkan, ini diperkuat di ayat sebelumnya. "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan kepada kalian untuk menyerahkan amanah kepeda pemilik dan kamu ketika memutuskan perkara diantara manusia. Ia memutuskan dengan adil dengan hukum Islam. Berarti Ulil Amri yang punya tugas, kewajiban untuk memutuskan perkara diantara mereka. Ia memutuskan dengan hukum Islam," tukasnya.
Demikian juga, lanjutnya, dalam ayat-ayat yang lain. "Allah SWT menegaskan, misalnya dalam surah Al Maidah ayat 49 yang memerintahkan kepada mereka untuk memutuskan perkara dengan apa yang Allah SWT turunkan. Dan putuskanlah diantara mereka dengan apa yang aku turunkan," ucapnya.
"Bahkan ada celaan keras kepada mereka, ketika mereka tidak mau memutuskan perkara dengan apa yang Allah SWT turunkan, dengan sebutan yang sangat keras. Mereka disebutkan fasikun, thalibun atau kafirun," pungkasnya. [] Ajirah