Tinta Media: Ulama Su'
Tampilkan postingan dengan label Ulama Su'. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ulama Su'. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 April 2023

Sifat Ulama Su' (bagian 5- habis)

Tinta Media - Ulama su' pastinya berilmu. Mereka faham Islam. Tak jarang dengan gelar ilmiah mentereng dari universitas Islam terkemuka. Atau alumni pondok besar. Dengan gelar Kyai, tuan guru, syeikh atau gelar keulamaan lainnya. Namun semua itu hanyalah gelar lahir. Hatinya sungguh jahat dan busuk. Karena menjadi pembela kebatilan dan menyerang kebenaran. Mereka adalah pengikut hawa nafsu.

Sifat berikutnya yang terakhir adalah:

Ulama’ yang menanggalkan keilmuannya itu menjadi pengekor hawa nafsu

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ

Dan jika Kami menghendaki, niscaya akan Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya [Al-A’raf/7:176]

Hawa nafsu menjadi panutan yang selalu ia turuti.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً

Maka tidakkah engkau memperhatikan orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allâh membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya, dan Allâh telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta menutup penglihatannya? (QS. Al-Jâtsiyah/45:23).

Allâh Azza wa Jalla berfirman pula:

أَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ أَفَأَنْتَ تَكُونُ عَلَيْهِ وَكِيلًا ﴿٤٣﴾ أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ ۚ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ ۖ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya [Al-Furqan/25:43-44]

Ketahuilah bahwa jika manusia mengikuti hawa nafsunya ia akan binasa. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ …. فَأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ: فَشُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

Tiga yang membinasakan, …. Tiga yang bisa membinasakan yaitu sifat kikir yang dipatuhi, hawa nafsu yang dituruti, dan berbangga dengan diri sendiri.[HR Thabrani dalam Al ausath).]

Hawa nafsu menghalangi seorang hamba untuk tunduk dan patuh kepada Allâh Azza wa Jalla dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa salam. 

Ya Allah kami telah menyampaikan maka saksikanlah. []

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center 

Kamis, 27 April 2023

Sifat Ulama Su' (bagian 4)

Tinta Media - Sifat ulama Su' berikutnya adalah:

4. Mereka itu yang mengajak ke pintu-pintu neraka

Hudzaifah bin Yaman Radhiyallahu anhu berkata:

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ إِلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا فَقَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keburukan karena khawatir keburukan itu akan menimpaku. 

Aku bertanya, “Wahai Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ! Dahulu kita berada dalam kondisi jahiliyah dan keburukan, lalu Allâh Azza wa Jalla mendatangkan kebaikan (Islam) ini, apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan (lagi)?” 

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ya.’ 

Aku bertanya lagi, ‘Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan  (lagi)?’ 

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhan (kabut atau asap),”

Aku bertanya lagi, ‘Apakah gerangan dakhan itu?’

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Suatu kaum yang memberi petunjuk dengan selain petunjukku, engkau mengenal beberapa diantaranya dan engkau akan mengingkarinya,” 

Aku bertanya lagi, ‘Apakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan (lagi)?’

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya, ada para da’i yang mengajak ke pintu neraka Jahanam. Barangsiapa yang mengikutinya, maka ia akan dicampakkan ke dalam neraka.”

Aku berkata, ‘Wahai Rasûlullâh! Jelaskan ciri-ciri mereka kepada kami!’

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Mereka memiliki warna kulit seperti kita dan berbicara denga bahasa kita.’ 

Aku bertanya lagi, ‘Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya?’ 

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berpegang teguhlah pada jama’ah kaum Muslimin dan pemimpinnya.”

Aku bertanya, ‘Bagaimana jika kaum Muslimin tidak memiliki jama’ah maupun imam?’

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tinggalkanlah semua firqah (kelompok) itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan dirimu dalam keadaan seperti itu.”(HR. Bukhori no 3606)

Dengan menjadi pendukung penguasa zholim dengan membelakangi syariah Islam maka sejatinya mereka mengajak manusia ke neraka. Ya Rabb..[].

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center 

Rabu, 26 April 2023

Sifat Ulama Su' (bagian 3)

Tinta Media - Ulama su' adalah manusia rakus. Rakus harta, tahta, wanita dan nama besar sehingga dia korbankan Islam untuk dunia.

Sifat berikutnya adalah:

Mereka hanya ingin meraih kesenangan dunia yang fana serta ridha manusia.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ 

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah [Al-A’raf/7:176]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tegas bersabda:

مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ الِلَّهِ عَنْهُ وَأَرْضَى النَّاسَ عَنْهُ وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللهِ سَخِطَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَسْخَطَ النَّاسَ عَلَيْهِ

Barangsiapa mencari ridha Allâh dengan sesuatu yang (terkadang) menyebabkan orang lain tidak menyukainya, maka Allâh akan meridhainya dan Allâh akan membuat orang lain menjadi ridha kepadanya. Dan barangsiapa mencari ridha manusia dengan sesuatu yang mengundang murka Allâh, maka Allâh akan murka kepadanya dan membuat manusia ikut murka kepadanya.[HR Ibnu Hibban].

Jadi orang yang berakal sehat sangat berantusias untuk meraih ridha Allâh Azza wa Jalla meskipun dengan sesuatu yang terkadang membuat manusia menjadi murka, sebaliknya orang yang berilmu namun buruk dia terus berupaya menggapai ridha manusia meskipun dimurkai oleh Allâh Azza wa Jalla .

Wallaahu a'lam.[]

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center 

Sifat Ulama Su' (bagian 2)

Tinta Media - Ulama su' tentu saja gak bisa dipercaya. Demi dunia,  mereka rela menjual agama. Menjual ayat dengan remah dunia. Sungguh buruk apa yang mereka lakukan.

Sifat ulama Su' berikutnya adalah:

2. Perbuatannya menyelisihi perkataannya!

Ini salah satu ciri mereka dan itu akan mengundang murka Allâh Azza wa Jalla , sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an Surat as-Shaf, ayat 2 dan 3.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

يُؤْتَى بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ فَيَدُورُ كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِالرَّحَى فَيَجْتَمِعُ إِلَيْهِ أَهْلُ النَّارِ فَيَقُولُونَ يَافُلَانُ مَالَكَ أَلَمْ تَكُنْ تَأْمُرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ فَيَقُوْلُ بَلَى قَدْ كُنْتُ آمُرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَلاَ آتِيْهِ وَأَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيْهِ

Seorang laki-laki didatangkan pada hari kiamat lalu dilemparkan ke dalam neraka, sehingga isi perutnya terurai, lalu ia berputar-putar seperti keledai berputar-putar mengitari alat giling (tepung). Para penghuni neraka mengerumuninya seraya bertanya, ‘Wahai Fulan! Ada apa denganmu? Bukankah engkau dahulu menyuruh orang melakukan perbuatan ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar?’ Ia menjawab, ‘Benar. Aku dahulu biasa menyuruh orang melakukan perbuatan ma’ruf tapi aku tidak melakukannya. Aku mencegah kemunkaran, tetapi justru aku melakukannya. [HR Bukhori no 3267]

Ibnul qayyim rahimahullah mengatakan, “Orang-orang berilmu namun buruk itu duduk di pintu surga, dengan ucapan-ucapan, mereka mengajak manusia untuk masuk kedalamnya, namun mereka mengajak manusia untuk masuk ke neraka dengan perbuatannya. Saat lisan mereka berkata, ‘Ayolah kemari!’ perbuatan-perbuatan mereka berkata, ‘Janganlah kalian dengar ajakan itu!’

Andai apa yang mereka serukan itu benar, tentu merekalah yang pertama kali memenuhi seruan itu. Mereka terlihat bagai penunjuk jalan namun sejatinya mereka perampok.” [Fawaidul Fawaid hal 249]

Ilmu mereka tidak bermanfaat dan tidak mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Oleh karena itu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon perlindungan kepada Allâh dari ilmu yang tidak bermanfaat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Wahai Allâh! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan.”

Ngomong takwa tapi perbuatannya sungguh menjijikkan. Na'udzubillah.[]

Oleh: Ustadz Abu Zaid
Tabayyun Center 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab