SELAIN TURUNKAN JOKOWI, MAHASISWA JUGA INGINKAN KHILAFAH
Tinta Media - Ternyata aspirasi mahasiswa tak hanya melulu tolak tunda Pemilu dan Tolak Jokowi tiga periode. Dalam diskusi online di akun YouTube Ahmad Khozinudin channel (Ahad, 10/4) dengan tema 'menakar aspirasi mahasiswa, menghitung umur kekuasaan rezim Jokowi' saya menjadi host dalam acara tersebut, ternyata ada aspirasi lain yang menggelayuti benak mahasiswa.
Afandi Ismail selaku Ketua Umum PB HMI menyatakan dengan tegas HMI menginginkan Jokowi turun pada aksi 11 April hari ini. Sementara Rizky Awal menyatakan perlunya Indonesia ganti sistem dengan sistem yang adil, yakni sistem Islam.
Sejalan dengan aspirasi sistem Islam, Bung Agung Wisnu Wardhana selaku aktivis 98 kembali menawarkan proposal Khilafah. Menurut Rizky Awal, Khilafah juga sudah menjadi perbincangan alternatif sistem di kalangan mahasiswa.
Agung selanjutnya mengingatkan, spirit pergerakan mahasiswa bukan hanya didasarkan oleh dorongan moral melainkan harus berdasarkan kesadaran ideologis. Menurutnya, kegagalan reformasi 98 salah satu penyebabnya adalah dorongan perubahan ideologis tidak hadir, pergerakan hanya didasarkan pada motivasi menjatuhkan Soeharto.
Untuk isu Khilafah ini, Agung juga menawarkan kepada HMI juga mahasiswa pada umumnya untuk juga mendiskusikan isu Khilafah. Bahkan, Bung Agung sempat mengajak saya untuk menyambangi Sekretariat HMI untuk mendiskusikan Khilafah lebih lanjut.
Melalui diskusi tersebut, sebenarnya publik perlu tahu bahwa ternyata tuntutan mahasiswa tidak ecek-ecek. Bukan sekedar tolak tunda pemilu dan tolak Jokowi tiga periode, mereka ternyata juga menuntut Jokowi mundur.
Lebih lanjut, mahasiswa ternyata sudah mulai memperbincangkan Khilafah sebagai alternatif sistem. Mereka sadar, akar masalah negeri ini adalah bercokolnya sistem kapitalisme liberal. Sistem ini yang harus diamputasi dari negeri ini.
Siapapun presidennya, jika sistemnya tetap kapitalisme liberal, maka mimpi saja menginginkan kesejahteraan rakyat. Agung juga menegaskan, pada faktanya sistem yang diterapkan di negeri ini adalah kapitalisme liberal.
Sistem itulah, yang menyebabkan BBM naik, minyak goreng mahal dan langka, liberalisasi sektor minerba dan migas, kesenjangan, ketidakadilan, dan berbagai problematika yang mendera bangsa Indonesia. Sebagaimana berulang kali disampaikan, Bung Agung Wisnu Wardhana kembali menawarkan proposal Khilafah kepada segenap elemen anak bangsa di negeri ini.
Semoga, pergerakan mahasiswa semakin menyadari problem yang dihadapi di negeri ini adalah problem sistem. Sehingga, yang diganti bukan hanya rezim, melainkan juga sistem.
Mengganti rezim Jokowi yang zalim memang mendesak, tetapi mengganti sistem kapitalisme liberal yang menindas jauh lebih mendesak. Bangsa Indonesia butuh ganti rezim, ganti sistem. Butuh Syariah dan Khilafah untuk menggantikan kapitalisme liberal.[]
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat