Mantan Legislator Muslim India Ditembak Mati, IJM: Kelompok Teroris Hindu Terus Menakuti Umat Islam
Tinta Media - Kematian mantan legislator muslim India, Atiq Ahmed dan saudara laki-lakinya Ashraf Ahmed yang ditembak mati oleh radikal Hindu ketika membela hak umat Islam dinilai oleh Agung Wisnu Wardana dari Indonesia Justice Monitor (IJM) untuk menakut-nakuti umat Islam.
“Tragedi ini adalah bukti nyata bahwa kelompok teroris yang mendukung Perdana Menteri Narendra Modi dari Partai Bharatiya Janata terus menakut-nakuti minoritas di India terutama umat muslim,” ungkapnya dalam sebuah video: 2 Politisi Muslim Ditembak Mati Ekstrimis Hindu Saat Live Wawancara, melalui kanal You Tube Justice Monitor, Sabtu (22/4/2023).
Pembunuhan ini sebagai contoh dari apa yang sebenarnya terjadi di India, yakni kelompok radikal Hindu terus mengeksploitasi perbedaan agama untuk menyebarkan kebencian dan ketakutan. “Serangan terhadap atiq Ahmed dan saudaranya Ashraf Ahmed menyoroti ketegangan antar agama dan meningkatnya kekerasan terhadap minoritas muslim di India,” ucapnya.
Pemerintah India yang berkuasa saat ini, lanjutnya, sedang melaksanakan rencana-rencana partainya sampai terwujudnya mimpi kebangkitan Hindu dan mendirikan negara yang memerintah berdasarkan ajaran Hindu.
“Untuk itu mereka melaksanakan program yang disebut sebagai pemurnian, yang berarti jutaan orang India yang beragama Islam dan beragama Kristen diminta untuk kembali beragama Hindu, karena nenek moyang mereka adalah Hindu seperti yang mereka klaim,” jelasnya.
Islam Kafah
Agung menilai jika bukan solusi Islam secara kaffah, maka kaum Muslim di India berpotensi tetap berada dalam jebakan penindasan dan muslims cleansing (pembersihan muslim) sebagaimana yang diinginkan oleh kaum radikalis Hindu, dan berpotensi akan terus menyebar ke seluruh India.
“Dari sini kapan para penguasa dunia muslim akan tergerak membela? Kapan kira-kira penguasa muslim akan menyadari bahwa tugas mereka adalah berdiri gagah dengan kekuatan dahsyat menjadi penolong dihadapan rezim India yang semakin menindas itu,” tanyanya retoris.
Agung menyesalkan kaum muslim seperti buih di tengah lautan, tidak ada persatuan, tidak ada yang memimpin sehingga tidak punya kekuatan untuk melawan rezim radikalis Hindu India.
“Semoga kita sadar bahwa kita membutuhkan persatuan, kita membutuhkan kepemimpinan dan itu adalah Khilafah Islamiyah. Dengan Khilafah maka kita akan punya kekuatan dahsyat dan punya kekuatan untuk melancarkan jihad fisabilillah,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun