Kiai Haris Abu Wasil: Hentikan Pelecehan terhadap Kaum Muslim dan Syiar Islam!
Tinta Media - Pengasuh Majelis Taklim Nurul Islam Lumajang Kiai Haris Abu Wasil mengingatkan agar menghentikan pelecehan terhadap kaum Muslimin dan Syiar- syiar Islam, jika tidak, kaum Muslimin akan bergerak sendiri.
“Apabila kalian tidak menghentikan pelecehan terhadap kaum muslim, termasuk juga kepada syiar-syiar Islam. Jangan sampai salahkan apabila kaum muslim bergerak sendiri,” ujarnya dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1444 H: Bergerak Membela Kehormatan Islam Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam, Jangan Main-Main Dengan Umat Islam, Selasa (29/11/2022), di Kanal YouTube NgajiPro ID.
Karena menurutnya, dengan jumlah kaum muslimin yang begitu banyak serta tidak mudah dibodohin lagi dan sudah saat bangkit kembali.
“Kebangkitan itu adalah suatu keniscayaan karena Allah SWT berjanji
عَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.( An-Nur; 55), janji Allah pasti dan Allah tidak akan menyalahi janjinya,” jelasnya.
Tetapi, ia mejelaskan, umat Islam akan terus dinistakan selama tidak memimpin dunia ini, terlebih lagi Penguasa yang menguasai kaum Muslimin tidak jelas keberpihakannya.
“Disebutkan dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
مُّذَبْذَبِيْنَ بَيْنَ ذٰلِكَۖ لَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ وَلَآ اِلٰى هٰٓؤُلَاۤءِ ۗ
“Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir) (An- Nisa'; 143)” Pemimpin tidak condong ke Barat (Kapitalis Sekuler) atau ke Timur (Sosialis Komunis), sehingga kebijakan-kebijakannya banyak merugikan kaum muslimin tentunya,” ungkapnya.
Apalagi, lanjutnya, kerjasama Rezim saat ini dengan Partai Komunis Cina (PKR) secara terang-terangan dipublikasikan, ini akan berdampak kepada kaum Muslim yang akan dirugikan, jika pemimpin bergandengan erat dengan musuh Islam karena era Xi Jin Ping saat ini adalah era Neo Mao Tse Tung komunis murni.
“Artinya penguasa ini mengkhianati kaum muslim, yang mana negeri kita adalah mayoritas muslimin, bahkan sampai 85% lebih, ini adalah suatu kejanggalan dalam suatu pemimpin,” bebernya.
Kaum Muslimin harus sadar, katanya, karena suara agama mayoritas di negeri ini hanya dimanfaatkan untuk agenda 5 tahuan, tetapi agama Islam selalu dinistakan, dicap teroris, sebuah manipulasi kaum Muslimin.
“Kita semua harus sadar, kaum Muslimin harus kembali pada yang lurus, termasuk syarat mutlak untuk menjadi Pemimpin kaum muslim adalah Islam, bahkan ketika akan dilantik pun disumpah menggunakan alquranul Karim,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia menghimbau, agar Penguasa segera bertaubat, meminta ampunan Allah SWT karena semua kan dipertanggung jawabkan dihadapan Nya. Begitu juga kaum Muslimin untuk tidak segan-segan membela Islam.
“Bagaimana perintah Allah
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.( Ali imron 102)” Kita harus membela Islam dengan pembelaan yang sungguh-sungguh,” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu