Tinta Media: Sumpah Pemuda
Tampilkan postingan dengan label Sumpah Pemuda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sumpah Pemuda. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 November 2023

Pentingnya Misi Perubahan di Hari Sumpah Pemuda



Tinta Media - Pemuda merupakan pelopor perubahan peradaban. Penggerak perubahan di Indonesia pun digagas oleh para pemuda. Sebagai contoh, melalui sumpah pemuda, diharapkan adanya perubahan keadaan dengan terwujudnya cita-cita bangsa dalam sebuah kemerdekaan. Selanjutnya, momentum ini diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober. Namun, bagaimana kondisi pemudah saat ini? Apakah para pemuda masih memiliki misi sebagai agen perubahan sebagaimana sejarah mencatat?

Bonus Demografi

Sejatinya, negeri ini diberikan bonus demografi yang luar biasa untuk cita-cita perubahan yang hakiki. Sayangnya, kelebihan ini tidak dibaca dengan baik oleh negara. Pasalnya, negara hanya mengarahkan pemuda di sektor ekonomi saja. Sebagaimana dilansir Beritasatu.com (28/10/2023) bahwa Jokowi menekankan Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang melalui dua strategi, yaitu

Pertama, mempersiapkan sumber daya manusianya agar siap memasuki pasar tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. 

Kedua, meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat melalui eksploitasi sumber daya alam yang ada. Dengan kata lain, negara telah menumpulkan pemikiran pemuda karena mencukupkan diri sebagai tenaga kerja alias buruh, bukan tenaga ahli ataupun analis.

Kondisi ini harus disampaikan kepada rakyat, khususnya pemuda agar sadar posisi penting mereka sebagai agen perubahan peradaban. Jangan sampai pemuda minim kreativitas, miskin inovasi karena tertanam cukup sebagai tenaga kerja. Mereka menganggap, yang penting bisa kerja, dapat penghasilan. 

Para pemuda harus sadar diri akan pentingnya misi perubahan terhadap kondisi negara. Mereka punya potensi yang lebih dari sekadar menghasilkan uang. Itulah yang seharusnya dimaksimalkan dari bonus demografi yang Allah anugerahkan.

Pemuda di Sistem Kapitalis

Potensi pemuda yang besar bisa lemah, bahkan hilang di sistem kapitalis. Kenapa demikian? Karena negara menjadikan generasi muda tak lebih dari alat produksi penghasil produk yang akhirnya hanya menguntungkan pengusaha dan oligarki. Sistem ini hanya mendorong lahirnya tenaga kerja yang siap untuk dilatih dan dipekerjakan pada perusahaan-perusahaan oligarki.

Tidak hanya itu, saat ini peran pemuda juga dibajak melalui program pemerintah di berbagai bidang yang justru menjauhkan dari potensi sebagai agen perubahan peradaban. Hal ini menjadikan generasi hanya mampu berpikir pragmatis dan individualis. Tolak ukur kesuksesan pemuda sekarang hanya pada materi, tetapi rendah akhlak,  tidak memiliki misi besar yang jelas. 

Kondisi ini diperparah ketika ada pemuda yang kritis, negara justru seolah menutup mata dan telinga. Bahkan, ketika ada generasi muda yang unggul dalam sains dan teknologi, negara tidak mau mengakui. 

Satu contoh, Warsito P Taruno menemukan alat pembunuh kanker dengan teknologi berbasis energi rendah yang dipadukan teknologi terapi telah ditolak dan tidak mendapat izin Lembaga Kesehatan Indonesia. Padahal, hasil penemuan ini telah teruji di Lab in Vitri dan banyak dipesan Jepang karena terbukti efektif membunuh kanker.

Di bidang informasi, pemuda Indonesia juga ada yang menemukan teknologi broadband yang menjadi cikal bakal mobile 4G LTE. Penemuan ini dianggap tidak dibutuhkan negeri sendiri. Mirisnya, penemunya justru diakui Jepang sebagai peneliti terbaik. 

Masih banyak lagi penemuan anak bangsa yang sebenarnya mampu mengubah peradaban dunia, tetapi justru ditumpulkan oleh negara. Inilah dampak diterapkannya sistem kapitalis di Indonesia yang membuang potensi pemuda ketika dianggap tidak menguntungkan penguasa dan pengusaha. Kondisi ini yang mematikan potensi pemuda sesungguhnya.

Pemuda di Sistem Islam

Dalam sistem Islam, pemuda harus memiliki misi besar sebagai agen perubahan peradaban. Pemuda didorong untuk menuntut ilmu secara maksimal guna menghasilkan karya-karya inovatif penunjang kehidupan yang lebih baik. Pemerintah Islam memfasilitasi berbagai penelitian dan menghargai sekecil apa pun penemuan.

Sejarah mencatat lahirnya ilmuwan-ilmuwan Islam yang hasil temuannya masih digunakan hingga sekarang. Ada Ibnu Sina, ilmuwan muslim yang terkenal sebagai Bapak Kedokteran. Penemu Al Jabar Al Khuwarijmi yang hasilnya digunakan untuk perkembangan teknologi masa kini. Muhammad Al Fatih, pemuda pemimpin penaklukan Konstatinopel dengan cara yang dianggap orang lain gila, tetapi keberhasilan idenya bisa dirasakan hingga sekarang. Masih banyak ilmuwan muslim lain yang mereka tidak hanya cerdas dalam ide, tetapi juga faqih terhadap agama.

Momen Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda yang selalu diperingati pada 28 Oktober bisa dijadikan momen untuk mengingatkan kembali jati diri pemuda. Sadarkan pemuda akan pentingnya misi perubahan peradaban yang harus dimiliki setiap generasi muda. Tanpa misi yang kuat, pemuda hanya akan menjadi tenaga kerja, buruh, bahkan pesuruh oligarki yang minim inovasi. Pemuda bukan pesuruh dan pencetak uang bagi pengusaha.

Di hari yang dikhususkan bagi pemuda ini, harus dibakar semangat mereka untuk mengambil peran memanfaatkan potensi besar yang dimiliki. Potensi pemuda adalah membuat perubahan peradaban dunia menjadi lebih baik dengan syariat Islam. Semoga dengan momen ini, negara bisa lebih maksimal memanfaatkan potensi pemuda dengan misi besarnya, bukan justru memadamkan semangat dan potensinya. Dengan demikian, perubahan hakiki sebagaimana diharapkan umat segera tercapai.
Wallahu a'lam bish shawab.

Oleh: R. Raraswati
Aktivis Muslimah Peduli Generasi

Selasa, 14 November 2023

Dapatkah Negeri Ini Maju, Hanya dengan Memperingati Sumpah Pemuda?



Tinta Media - Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda ke 95 pada 28 Oktober 2023 dengan tema "Bersama Majukan Indonesia". Indonesia ditargetkan akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat atau kelima di dunia pada tahun 2045. Diharapkan pula, Indonesia menjadi bangsa berdaulat, maju, adil, dan makmur fengan visi Indonesia Maju 2045. (beritasatu.com, 28/10/23) 

Pemuda merupakan kekuatan terbesar untuk mewujudkan visi-visi besar. Ini karena pemuda adalah pemimpin masa depan. Isi dari visi Indonesia maju 2045 adalah bersama untuk menciptakan negara yang lebih maju, sejahtera, dan berdaya saing di tingkat global dengan harapan agar pemuda berperan aktif dan kreatif dalam mewujudkan Indonesia Maju 2045.

Untuk menumbuhkan ekonomi di Indonesia, pemerintah mengambil strategi dengan cara peningkatan investasi dan perdagangan luar negeri atau peningkatan ekspor. Namun kenyataannya, negeri ini masih menerapkan sistem ekonomi kapitalis yang fokus pada pertumbuhan ekonomi secara global, bukan untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, kesejahteraan rakyat tidak akan terwujud secara merata selama masih menerapkan sistem kapitalis. 

Dalam sistem kapitalis, fokus kebijakan ekonomi adalah pada peningkatan PDB. Oleh karena itu, penerintah membuka keran investasi seluas-luasnya dengan cara memotong berbagai regulasi. Pada akhirnya, hanya orang-orang yang bermodal besar saja yang merasakan kesejahteraan, sedangkan rakyat biasa hanya mendapatkan beberapa ekonomi yang sangat minim. Malah yang dirasakan rakyat hanya kerusakan alam akibat eksploitasi alam secara sembarangan. Jadi, ketimpangan ekonomi pun makin parah dan kesejahteraan rakyat pun tidak terwujud. 

Kini upaya hilirisasi yang menjadi kunci kemajuan bangsa ternyata sudah dikuasi korporasi. Katanya ingin menjadikan negeri ini sebagai negara industri sebagai awal dari ikhtiar, kini hilirisasi malah mendukung industrialisasi di luar negeri. Dengan keadaan negeri ini yang sedang terjajah secara ekonomi, bagaimana mungkin dapat memakmurkan atau menyehahterakan rakyat secara nyata. 

Karena itu, visi Indonesia untuk menjadi negara maju seakan-akan hanya mimpi tanpa kenyataan. Negeri ini justru makin terjajah dari segala arah, begitu pula dengan pendidikan pada generasi muda. 

Saat ini, para pemuda negeri ini diarahkan untuk menjadi pemegang estafet kepemimpinan. Mirisnya, di sistem pendidikan sekarang ini, mereka tidak diarahkan untuk menjadi ahli di bidangnya, melainkan dicetak menjadi tenaga terampil yang akan mengisi industri, sedangkan industri tersebut dikuasai kapitalis lokal ataupun asing yang mendapatkan privilese dari pemerintah untuk menguasai ekonomi. 

Dalam sistem pendidikan kapitalis, Progam Merdeka Belajar sampai Kampus Merdeka juga telah mengerdilkan para lulusan kampus yang seharusnya menjadi SDM berkualitas tinggi menjadi sekadar pengisi dunia kerja. Semua itu membentuk mindset para siswa dan mahasiswa bahwa tujuan sekolah hanya untuk mendapatkan pekerjaan. Selain dari hal itu, tidak ada tujuan tinggi untuk mencerdaskan bangsa agar terlepas dari penjajahan.

Kini para siswa dan mahasiswa pun menjadi orang-orang yang hidupnya hanya mencari materi saja. Dalam sistem kapitalis, s
mencari pekerjaan sulit sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang egois dan individualis, mementingkan diri sendiri, dan tidak memikirkan keadaan orang lain atau masyarakat. 

Kebebasan ekonomi dangan membuka impor sebesar-besarnya oleh negara juga telah menjadikan arus barang yang sangat deras masuk ke negeri ini. Kini setiap harinya para pemuda disuguhi dengan tawaran barang-barang yang silih berganti sampai tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sekarang para pemuda menjadi konsumtif sampai berapa pun uang yang mereka miliki tidak akan cukup untuk memenuhi gaya hidup saat ini. 

Akhirnya, untuk memenuhi gaya hidup yang tinggi, jalan pintas pun ditempuh, seperti melalui pinjol ataupun paylater, prostitusi online untuk mendapatkan materi dengan mudah. Tidak sedikit perempuan muda terjerumus prostitusi online hanya untuk memenuhi gaya hidup semata. 

Di lain sisi, para remaja yang tidak bisa memenuhi gaya hidup tinggi, mereka akan terkucilkan dalam pergaulan, bahkan mengalami perundungan. Dampaknya, mereka merasa tertekan, bahkan berani menyakiti diri sendiri atau sampai melakukan bunuh diri yang akhir-akhir ini sedang marak. 

Jelas, peran negara saat ini sudah mandul, apalagi dari sisi pembangunannya. Akibatnya, pendidikan pada para pemuda juga ikut salah dan rusak. Dari sisi kecerdasan, mereka rendah. Dari kepribadian, mereka juga kacau, jauh dari katagori orang bertakwa. Sementara, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk insan yang cerdas bertakwa. Kini, tujuan itu makin jauh untuk dicapai. 

Seharusnya, keadaan buruk ini harus disadari oleh para pemuda. Mereka juga harus sadar bahwa negara ini tidak sedang menuju kemajuan, melainkan menuju jurang kerusakan karena pemuda tidak sedang dididik untuk menjadi insan cerdas bertakwa, melainkan dirusak supaya jauh dari kebangkitan. 

Karena itu, para pemuda butuh adanya perubahan dari keadaan yang rusak untuk menuju kebangkitan yang hakiki sampai terwujud kemuliaan umat. Sehingga, kebangkitan yang sesungguhnya itu bisa terwujud oleh Islam yang bersumber dari wahyu Sang Pencipta. 

Sistem pendidikan Islam akan mewujudkan manusia yang berkepribadian Islam dan pakar dalam iptek. Sistem ekonomi Islam menyejahterakan seluruh rakyat, bukan hanya untuk orang-orang tertentu. Begitu juga sistem politik pemerintahan Islam akan membebaskan umat Islam dari penjajahan, baik secara militer atau pun selain militer. 

Agar bisa melakukan perubahan menuju Islam, langkah pertama yang harus dilakukan para pemuda adalah menginstal Islam pada dirinya dengan ikut pembinaan Islam secara aktif. Dalam sistem Islam, para pemuda akan mendalami akidah Islam sampai terbentuk keimanan yang kuat. Selain itu, para pemuda akan belajar syariat Islam sampai menjadi pribadi yang bertakwa dan sekaligus mengajak pada ketakwaan. Mereka juga akan dibina menjadi seseorang yang berkepribadian Islam. 

Walhasil, para pemuda akan memiliki kesadaran untuk bertakwa bersama jemaah untuk mewujudkan perubahan menuju terwujudnya kehidupan Islam, yaitu penerapan Islam secara sempurna dalam bentuk sistem pemerintahan Islam. Dengan adanya para pemuda dalam barisan dakwah, sebagaimana dahulu para sahabat yang mayoritas pemuda ikut aktif berdakwah bersama Rasulullah saw., kebangkitan Islam akan segera terwujud dan umat Islam akan menjadi khairu ummah, yaitu umat terbaik.

Dengan adanya sistem pemerintahan Islam, cita-cita menjadi negara maju pun akhirnya akan terwujud nyata. Bahkan, tidak hanya menjadi negara maju, negara Islam akan menjadi negara adidaya dunia. Maka dari itu, mari kita wujudkan tegaknya sistem Islam dengan cara ikut barisan dakwah agar cita-cita menjadi negara maju dapat terwujud. Wallahu a'lam bish shawab.

Oleh: Aning Juningsih
Aktivis Muslimah

Minggu, 12 November 2023

Hari Sumpah Pemuda: Pemuda Wajib Memiliki Misi Perubahan Hakiki

Tinta Media - Sejarah sumpah pemuda memiliki profil dari cita-cita anak bangsa yang menginginkan perubahan pada negeri ini melalui kemerdekaan. Sejarah mencatat bahwa penggerak perubahan negeri ini juga dipelopori oleh para pemuda.

Negeri ini selain kaya akan sumber daya alamnya, sumber daya manusianya juga berlimpah. Bonus demografi ini menjadi nilai plus untuk anak bangsa memiliki cita-cita perubahan yang tinggi bagi negeri ini.

Banyak tantangan yang harus dihadapi para pemuda saat ini. Ekonomi yang sulit, sistem sosial yang rusak, politik yang kacau balau menjadi PR besar bagi generasi selanjutnya.

Namun sayang, negara hanya mencita-citakan pemuda saat ini berdaya dalam dunia pasar ekonomi saja. Sebagaimana yang dikatakan Presiden Jokowi menekankan bahwa bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang ini melalui dua strategi utama. Pertama, mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia agar siap memasuki pasar tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. Kedua, meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan rakyat melalui eksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. (Beritasatu.com, 28/10/2023).

Jika begini, tentu potensi generasi akan lumpuh dan pemikirannya akan tumpul. Sebab tidak ada inovasi dan kreasi yang bisa diciptakan. Hal ini tentu wajar terjadi, sebab kapitalisme menganggap bawah generasi muda hanya sebagai alat produksi untuk menghasilkan produk. 

Bahkan peran pemuda saat ini banyak dibajak melalui program pemerintah dalam berbagai bidang. Pembajakan potensi ini melalui sistem kapitalisme-sekularisme menjadikan generasi muda yang berpikir pragmatis dan individualisme. Maka pantas, tolak ukur kesuksesan pemuda saat ini hanya pada materi semata namun tidak berakhlak, egosentris, dan bersumbu pendek. Ketika ada para pemuda yang kritis, negara seolah tutup telinga dan menjadi anti kritik. Ketika ada anak bangsa memiliki potensi dalam sains dan teknologi negara tutup mata berupaya untuk tidak mengakui. Rasanya pesimis berharap dalam sistem kapitalisme ini bisa melahirkan pemuda agen perubahan. 

Melihat rusaknya moral pemuda saat ini dan mandul dari inovasi dan kreativitas merupakan pertanda bahwa kapitalisme-sekularisme berhasil merusak generasi muda dan menjauhkan dari cita-cita perubahan hakiki. Semakin lama sistem sekuler -kapitalis ini berkuasa maka semakin rusaklah generasi pada masa depan nanti.

Jauh dari masa ini, Islam telah mencontohkan bagaimana keberhasilan sistem Islam melahirkan generasi yang tangguh dan bertakwa. Lihat saja dari  sejarah yang mencatat ilmuwan-ilmuwan Islam, kesatria-kesatria Islam, ulama-ulama Islam yang penemuannya, pengorbanannya, dan ilmunya masih dikenang dan dipakai sampai saat ini. 

Ada Ibnu Sina ilmuwan muslim sebagai bapak kedokteran, Al Khuwarijmi sebagai penemu Al Jabar dan angka 0 yang penemuannya untuk perkembangan teknologi saat ini, ada Maryam Asturlabi sebagai penemu kompas yang saat ini dikembang sebagai GPS penunjuk arah. Ada Abbas Ibnu Firnas sebagai penemu kerangka pesawat terbang pertama kali. Mereka sebagai ilmuwan tetapi mereka juga faqih dalam agama.

Ada Muhammad Al Fatih dalam penaklukan Konstantinopel, ada Salahuddin Al Ayyubi dalam pembebasan Al Maqdis, ada Mus'ab bin Umair dalam dakwah pertama kali di Madinah, inilah pemuda berjiwa pemimpin sebagai kesatria Islam.

Bahkan ulama-ulama besar yang keilmuannya masih Masyur sampai saat ini yang dipakai di seluruh belahan dunia yaitu imam Syafi'i, imam Hambali, imam Hanafi, imam Maliki,  dan lain sebagainya. Yang artinya Islam mampu menjadikan kepribadian pemuda dan generasi selanjutnya sebagai agen-agen perubahan hakiki, yang mereka lakukan tiada lain untuk mengharap ridho Allah SWT.

Inilah yang dikatakan pemuda membawa perubahan hakiki yaitu cita-citanya tidak hanya untuk duniawi tetapi sampai ke negeri akhirat nanti. Artinya kontribusi yang diberikan hanya untuk kebaikan umat, tidak hanya memikirkan diri sendiri, mampu kritis untuk menghancurkan kezaliman dan kerusakan.

PR untuk generasi saat ini adalah harus mengembalikan kehidupan Islam dalam institusi negara dengan cara mengkaji Islam ideologis dan mendakwahkannya ke seluruh dunia agar umat sadar bahwa adanya negara Islam yang menerapkan syariah secara kaffah akan mengubah wajah dunia menjadi lebih damai dan sejahtera.

Oleh : Lestia Ningsih S.Pd.
Sahabat Tinta Media 
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab