Rabu, 30 Oktober 2024
Sabtu, 14 September 2024
Rembuk Stunting
Tinta Media - Ikatan Keluarga wartawan Indonesia (IKWI) Kabupaten Bandung, bekerja sama dengan Pemkab Bandung, menggelar kegiatan rembuk stunting, di Pendopo Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Ketua IKWI Kabupaten Bandung Yeni Herlina mengatakan rembuk stunting kali ini dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 79. Kemerdekaan RI kita gaungkan gerakan generasi merdeka stunting. Yang pertama digelar di IKWI Jawa Barat mengundang 100 peserta, yang terdiri dari ibu menyusui dan balita berpotensi stunting. (ayobandung.com, Jum’at 30/8/2024).
IKWI Kabupaten Bandung ikut serta berpartisipasi, berkontribusi nyata dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting. IKWI patut di acungi jempol, namun kerja ini merupakan kerja berat jika hanya di topang oleh satu lembaga, contohnya IKWI, maupun lembaga yang lain. Seharusnya negara ikut berperan dalam mengatasi stunting. Angka stunting sangat tinggi terjadi karena banyak faktor. Faktor yang menjadi pemicu yang paling besar adalah kesejahteraan, dan jaminan pemenuhan kebutuhan pokok tidak di jamin oleh negara. Bahkan tidak akan ditemui kesejahteraan yang hakiki, karena sistem sekuler kapitalis masih menguasai kehidupan umat Islam.
Berbeda dengan sistem Islam dimana kesejahteraan menjadi prioritas utama dan pertama. Karena ketakwaannya pada Allah SWT menjadikan para penguasa dalam negara sistem Islam tidak akan bisa tidur nyenyak sebelum memastikan rakyatnya sejahtera dan kewajiban terhadap rakyatnya sudah tertunaikan. Mereka sangat takut akan beratnya pertanggungjawabannya sebagai pemimpin rakyat baik di dunia maupun di akhirat kelak. Maka kesejahteraan masyarakat niscaya akan terwujud.
Para penguasa dalam sistem Islam sadar betul bahwa kesejahteraan rakyatnya adalah hak penuh rakyat yang wajib dipenuhi oleh negara. Sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan adalah kebutuhan pokok rakyat, dan negara Islam dengan sistem ekonomi riil dan kokoh, serta sumber pemasukan negara lainnya terbukti berhasil menyejahterakan seluruh rakyatnya. Maka tidak akan ditemui kasus stunting apalagi dalam jumlah yang besar jika syariat Islam di tegakkan dalam naungan khilafah Islamiyyah ‘Ala mihajin nubuwwah (Kekhilafahan atas manhaj kenabian).
Wallahu a’lam bish shawwab.
Oleh: Ummu Sigit, Sahabat Tinta Media
Senin, 19 Februari 2024
Mencegah Stunting dari Hulu
Rabu, 03 Januari 2024
Kemiskinan dan Tidak Diterapkan Islam Kaffah Akar Persoalan Stunting
Tinta Media - Kemiskinan dan tidak diterapkannya Islam secara kaffah merupakan akar persoalan dari stunting (kerdil) pada anak. Hal tersebut diungkapkan Mubalighah Kota Depok Ustadzah Nurjanah Zein dalam Kajian Muslimah Komunitas Keluarga Sakinah Spesial, Talkshow Bincang Keluarga Bersama Ibu Hebat: Stunting Kian Genting, Islam Solusi Penting, Senin (25/12/2023) di Depok.
“Kemiskinan yang melanda negeri ini dan tidak diterapkannya aturan Islam secara kaffah, menjadikan rakyat tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan dasarnya,” terangnya.
Hal tersebut terjadi karena, menurutnya, pemerintah hanya fokus dengan berbagai program namun tidak menyelesaikan persoalan kemiskinan sistemik yang diakibatkan penerapan sistem ekonomi kapitalis yang dengan mudahnya para pemilik modal dan pengusaha menguasai kekayaan sumber daya alam (SDA) yang sejatinya adalah milik rakyat.
“Negara hanya sebagai regulator, sedangkan seluruh persoalan rakyat diserahkan kepada swasta dan para kapital,” terangnya.
Maka dari itu, Nurjanah mengajak kaum Muslim untuk beralih dan lakukan perubahan dengan menerapkan aturan Islam secara kaffah agar terwujud kesejahteraan yang nyata.
“Pasalnya, dalam Islam tidak akan ada ketimpangan sosial dalam masyarakat, setiap keluarga dalam sistem Islam bisa hidup layak dan mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan,” pungkasnya.[] Sari Liswantini