IJM: 'Student Loan' Dikhawatirkan Membebani Masyarakat
Tinta Media -Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menyatakan, 'student loan' atau program pinjaman biaya pendidikan yang diwacanakan oleh pemerintah Indonesia dikhawatirkan membebani masyarakat.
"Adanya 'student loan' ini justru dikhawatirkan dapat semakin membebani masyarakat Indonesia yang masih berjuang untuk melunasi utang di pay latter dan pinjol (pinjaman online)," ujarnya dalam tayangan Aspirasi: Student Loan Gelap? Di kanal YouTube Justice Monitor, Sabtu (27/7/2024).
Menurutnya, meski kelihatannya mahasiswa peminjam bisa membayar cicilan murah per bulan, kenyataannya pinjaman tersebut tetaplah menjadi beban.
"Tentu patut dipertanyakan, mengapa mereka tidak dibantu secara gratis saja atau diberi keringanan sesuai kesanggupan jika memang pemerintah memiliki dana?" Tanya Agung.
Ia pun menandaskan bahwa sesungguhnya rencana kebijakan 'student loan' tersebut tidak menunjukkan fungsi pelayanan, tetapi berbisnis dengan rakyat yang merupakan ciri dari tata kelola negara kapitalistik.
"Ketika mahasiswa tidak sanggup membayar, mereka ditawari berutang kepada pemerintah," tandasnya.
Negara, kata Agung, seharusnya berfungsi sebagai pelayan rakyat, bukan malah kemudian berbisnis dengan rakyat.
"Solusinya, sistem pendidikan di negeri ini harus dievaluasi total, harus ditopang oleh sistem ekonomi dan politik yang membuat negara akan mampu membiayai pendidikan tanpa membebani rakyat," pungkasnya. [] Muhar