Tinta Media: Sosmed
Tampilkan postingan dengan label Sosmed. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sosmed. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Agustus 2024

Sosmed Jadi Ajang Prostitusi

Tinta Media - Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditipdisiber) Bareskim Polri membongkar kasus prostitusi online yang melibatkan 1.962 orang yang di perjual belikan diantaranya 19 orang merupakan anak di bawah umur dengan sepengetahuan orang tuanya "kata kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT P3A )DKI Jakarta, Tri Palupi Diah Handayani. Dikutip Kamis (25/7/2024).

Di jaman serba canggih serba modern segala sesuatunya bisa di dapatkan dengan mudah, berkembangnya sains dan  teknologi sosial media mulai merebah ke seluruh penjuru dunia mulai dari kalangan atas hingga kalangan bawah, tua maupun muda anak-anak di bawah umur pun sudah mulai nyandu dengan yang namanya gadget.

Tak bisa dipungkiri gadget bisa jadi membawa manfaat bisa juga mudhorot bagi si pemakainya tergantung kita yang menggunakannya, seperti saat ini gadget di gunakan untuk hal - hal yang berbau maksiat misalnya judol, pinjol, konten pornografi dan porno aksi dan hal - hal lainnya yang bersifat maksiat atau yang bersifat keharaman. Miris berdasarkan fakta saat ini manusia diperjual belikan melalui situs online yang lebih parahnya lagi yang menjadi pelakunya adalah anak-anak di bawah umur dengan dukungan dari orang tuanya astaghfirullohalazim.

Sekularisme telah berhasil meracuni masyarakat saat ini, dengan tuntutan ekonomi dan gaya hidup yang hedonis telah menjadikan seseorang haus akan dunia untuk meraih segala sesuatunya dengan menghalalkan segala cara untuk mencukupi kebutuhan duniawi dan hawa nafsunya saja.

Rusaknya generasi akibat dari buruknya sistem yang di emban saat ini tidak Adanya penyaring dalam jaringan sehingga situs yang berbau maksiat mudah di akses oleh siapa pun, maraknya judol, pinjol hingga prostitusi online saat ini tidak peduli halal atau haram yang penting menghasilkan cuan meski anak sendiri yang menjadi korban, itu semua merupakan buah busuk dari kapitalisme sekularisme yang mencetak masyarakat liberal yang lebih menginginkan kebebasan dibandingkan ketaatan kepada Rabnya.

Dalam lingkup Islam hal-hal seperti yang dialami sekarang ini tidak akan terjadi ,negara sebagai raa'in yang juga wajib memberikan keamanan dan perlindungan terhadap rakyatnya termasuk anak -anak karena anak-anak merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi penerus bagi peradaban bangsa dengan memfasilitasi pendidikan yang islami hingga terbentuk kepribadian Islam, individu yang taat akan aturan, dan Islam juga mengatur kesejahteraan dan keselamatan rakyat dengan adanya sanksi yang tegas dan mampu menjerakan bagi para pelaku sehingga mampu memutus tali rantai prostitusi bahkan kejahatan lainnya.

Inilah Islam agama sekaligus ideologi yang mengatur kehidupan manusia di dunia dan akhirat, manusia dituntut untuk taat kepada Rabnya bukan kepada aturan buatan  manusia yang jelas menyengsarakan, saatnya beralih pada sistem Islam karena Islam merupakan solusi yang mampu menyelesaikan problematika kehidupan hidup yang terjadi saat ini.

Wallohu'alambiashshowab 

Oleh : Ummu Zaki, Sahabat Tinta Media 

Jumat, 04 November 2022

Sosmed For Dakwah? Wajib Dong!

Tinta Media - Sekarang jamannya sosmed. Sosmed memegang hidup kita. Interaksi 24 jam di sosmed. Semua info ada di sosmed. Mulai dari bisnis, saintek, kuliner, wisata, pendidikan, bahkan hingga urusan agama. Full pokoknya. Sosmed sudah menjadi arena ngumpu manusia. 

Satu kelebihan sosmed yang beda dengan media konvensional adalah: setiap orang bisa menjadi sumber berita dan wartawan sekaligus pengontrol sosial. Dan hebat nya semua itu hanya dengan satu alat, HP. 

Sosmed untuk dakwah? Wajib Dong. Setiap muslim wajib berdakwah. Dengan setiap level kemampuan dan setiap kesempatan. Termasuk di sosmed tentunya. Dakwah memang butuh ilmu. Jadi wajib berdakwah sesuai dengan capaian ilmu masing masing sebagai berikut:

1. Bagi para ulama tentunya wajib berdakwah dengan levelnya. Menyebarkan ilmunya. Menjawab pertanyaan baik aqidah maupun syariah. Membahas problem umat dan menjelaskan solusinya. Bahwa umat ini hancur karena tidak ada khilafah maka ulama wajib memimpin umat dalam upaya mengembalikan khilafah. 

Merangkul dan menentramkan umat semaksimal mungkin. Menjelaskan yang haq tanpa takut celaan orang orang yang mencela. Ulama jangan ambil level awam. Tapi wajib ambil level ulama sesuai ilmunya. Jadilah ulama amilin pewaris Nabi. 

2. Intelektual dalam pengertian saintis dalam berbagai bidang. Wajib berdakwah dengan ilmunya. Menjelaskan berbagai perkara khususnya yang terkait berbagai aspek dakwah khilafah dari sisi saintek. Sedemikian sehingga umat memahami dengan baik bagaimana khilafah akan menjadi negara super power. 

Intelektual jangan ambil porsi ulama. Tapi cukup menjelaskan ajarak Islam mengutip atau menyampaikan apa yang sudah dijelaskan para ulama. 

3. Orang awam cukup mengutip dan melanjutkan serta menyebarkan apa yang sudah dijelaskan para ulama. Juga berbagai hal teknis terkait saintek dari para intelektual. Orang awam jangan ambil porsi intelektual apalagi ulama. Viralkan itulah tugas orang awam. Viralkan opini khilafah dan segala perkara yang diperlukan. 

Semua itu harus dilakukan dengan penuh adab. Jangan berdebat terhadap perkara yang ga penting. Jangan suul adab. Jangan sok tahu. Jangan sok pintar. Jangan kasar dan culas. Jangan ambil porsi orang lain. Sok tahu sehingga nampak bisa menjawab segala pertanyaan. Pokoknya jauhi adab yang buruk. 

Langkah praktis bagi kita yang awam. Ada materi dakwah baik video maupun tulisan maka cek kebenarannya. Jika sudah ok benar dan penting disebarkan serta layak untuk konsumsi umum maka sebarkan. 

Hendaknya tidak banyak bercanda di sosmed.Seperlunya saja. 

Jangan buka aib di sosmed baik wib pribadi apalagi aib orang lain. 

Selamat berjuang Sobat, yuk optimalkan dakwah kita. Ngaji yuk! []

Ustaz Abu Zaid 
Tabayyun Center 

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab